Nama Kelompok : Dennis Walangare Euodia Tahendung Valenia Kilis Argyn Rumende Milano MatheosEureka Pratasis Gratia Kumolontang Paula Kaawoan Gratcia Sengkey Riedel Moningka Anjeli Undap Sevira Bakary Eklesia Sakul Filipo Pangkey Aprila Sompotan Dian Amiman Yustina Palit Maria Mangelo Angelica Kambong Anisa Porajow Britney Pangow PENGERTIAN Koping berasal dari kata copping yang bermakna harfiah pengatasan atau penanggulangannya.Koping sering disamakan dengan penyesuaian diri (adjustment),juga dimaknai sebagai cara untuk memecahkan masalah (problem sloving).Pemecahan masalah lebih mengarah pada proses kognitif dan persoalan kognitif. Jadi koping lebih mengarah pada yang orang lakukan untuk mengatasi tuntutan-tuntutan yang penuh tekanan untuk membangkitkan emosi. Dengan kata lain koping adalah bagaimana reaksi orang ketika menghadapi stress dan tekanan.Secara ilmiah baik disadari atau tidak individu telah menggunakan strategi koping dalam menghadapi stres.Koping yang efektif menghasilkan adaptasi yang menetap yang merupakan kebiasaan baru dan perbaikan dari situasi lama sedangkan,koping yang tidak efektif berakhir dengan maladafur,yaitu perilaku menyimpang dan dapat merugikan diri sendiri,orang lain,atau lingkungan. Setiap individu dalam melakukan koping tidak sendiri dan tidak hanya menggunakan satu strategi tetapi melakukannya dengan bervariasi. MACAM-MACAM KOPING •Koping Psikologis Bergantung pada dua faktor yaitu bagaimana persepsi atau penerimaan individu terhadap stresor,artinya seberapa berat ancaman yang dirasakan oleh individu terhadap stresor yang diterimanya dan keefektifan strategi koping yang digunakan individu,jika efektif maka menghasilkan adaptasi yang baik dan menjadi pola baru tetapi jika sebaliknya maka akan menimbulkan gangguan kesehatan fisik dan psikologis. •Koping Psiko-sosial 1.Perilaku menyerang Perilaku ditampilkan dapat merupakan tindakan konstruktif dan destruktif.Desdruktif yaitu tindakan agresif (menyerang) terhadap sasaran atau objek berupa benda,orang,bahkan terhadap diri sendiri.Sedangkan Tindakan konstruktif,adalah upaya individu dalam menyelesaikan masalah secara asertif,yaitu mengungkapkan kata- kata terhadap rasa ketidaksenangannya.
2.Perilaku menarik diri
Perilaku yang menunjukkan pengasingan diri dari lingkungan dan orang lain.Jdi,secara fisik dan psikologis individu secara sadar meninggalkan lingkungan yang menjadi sumber stresor, misalnya individu melarikan diri dari stres,menjauhi sumber beracun,polusi,dan sumber infeksi. Sementara reaksi psikologis individu menampilkan diri seperti apatis,pendiam dan munculnya perasaan tidak berminat yang menetap pada individu. 3.Kompromi Merupakan tindakan konstruktif yang dilakukan oleh individu untuk menyelesaikan masalah.Lzimnya kompromi dilakukan dengan cara bermusyawarah atau negoisasi untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.Secara umum kompromi dapat mengurangi ketegangan dan masalah dapat diselesaikan. Lazarus membagi koping menjadi dua jenis : 1.Tindakan langsung ( direct action) a. Mempersiapkan diri untuk menghadapi luka individu melakukan langkah aktif dan antisipatif (bereaksi) untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya dengan cara menempatkan diri secara langsung pada keadaan yang mengancam dan melakukan aksi sesuai dengan bahaya tersebut. Contoh jenis koping ini adalah Imunisasi,Imunasi yang dilakukan oleh orang tua supaya anak mereka menjadi kebal terhadap penyakit tertentu. b. Agresi Tindakan yang dilakukan individu dengan menyerang agen yang dinilai mengancam atau akan melukai.Agresi dilakukan bila individu merasa atau menilai dirinya lebih kuat atau berkuasa terhadap agen yang mengancam tersebut.Agresi juga diakatakan sebagai kemarahan yang meluap-luap dan orang melakukan serangan dengan kasar dengan jalan yang tidak wajar. Agresi juga seperti reaksi terhadap frustasi,berupa serangan,tingkah laku bermusuhan terhadap orang atau benda.kemarahan seperti ini pasti mengganggu frustasi intelegensi,sehingga harga diri orang bersangkutan jadi merosot disebabkan oleh tingkah laku agresif berlebihan,seperti tingkah laku yang menoleransi orang lain,berlaku sewenang-wenang,sadis terhadap pihak- [ihak yang lemah,dan lain-lain. Apati Merupakan pola orang yang berputus asa.Apati dilakukan dengan Penghindaran ( avoidance) cara individu yang bersangkutan Terjadi bila agen yang mengancam tidak bergerak dan menerima begitu dinilai lebih berkuasa dan saja agen yang melukai dan tidak berbahaya sehingga individu ada usaha apa-apa untuk melawan memilih cara menghindari atau ataupun melarikan diri dari situasi melarikan diri dari situasi yang yang mengancam tersebut.Pola apati mengancam,seperti penduduk terjadi bila tindakan mempersiapkan yang melarikan diri dari rumah- diri menghadapi luka,agresi,atau rumah mereka karena takut akan penghindaran sudah tidak menjadi korban pada daerah- memungkinkan lagi dan situasinya daerah konflik sperti aceh. terjadi berulang-ulang. 2. Peredaan atau peringatan (Palliation) Jenis ini mengacu pada mengurangi,menghilangkan,dan menoleransi tekanan-tekanan fisik,motorik atau gambaran afeksi,dan tekanan emosi yang dibangkitkan oleh lingkungan yang bermasalah. Ada dua jenis koping yaitu : 1. Diarahkan pada gejala (symptomdirected modes) Koping ini digunakan bila gangguan muncul dari individu,kemudian melakukan tidakan dengan cara mengurangi gangguan yang berhubungan dengan emosi-emosi yang disebabkan oleh tekanan atau ancaman tersebut.Penggunaan obat-obatan terlarang,narkotika,alkohol,merokok merupakan bentuk koping dengan cara diarahkan pada gejala. Cara intrapsikis Cara-cara yang menggunakan perlengakpan-perlengkapan psikologis yang biasa dikenal dengan istilah mekanisme pertahanan diri (defense mechanisme).Disebut pembelaan diri karena individu yang bersangkutan selalu mencoba mempertahankan harga dirinya,yaitu dengan jalan mengemukakan bermacam-macam dalih atau alasan. Macam-macam mekanisme pembelaan diri : a.Identifikasi, menginternalisasi ciri-ciri yang dimiliki oleh orang lain yang berkuasa dan mengancam.Identifikasi biasa dilakukan oleh anak terhadap orangtua mereka.Seseorang yang mengalami frustasi dan kegagalan- kegagalan biasanya tidak mau melihat kekurangan diri sendiri,Dia selalu berusaha menyamakan diri dengan seorang yang mencapai sukses. b. Pengalihan ( displacement),yaitu memindahkan reaksi dari objek yang mengancam ke objek yang lain karena objek yang asli tidak ada atau berbahaya bila diagresi secara langsung. c.Represi,yaitu menghalangi impuls-impuls yang ada atau tidak bisa diterima sehingga impuls-impuls tidak dapat diekspresikan secara sadar atau langsung dalam tingkah laku.Represi juga disebut sebagai tekanan untuk melupakan hal-hal dan keinginan- keinginan yang tidak disetujui oleh hati nuraninya.Dalam represi orang berusaha untuk mengingkari kenyataan atau faktor-faktor yang menyebabkan ia mrasa berdosa jika keadaan itu disadarinya. d.Penolakan ( denial),yaitu melakukan blocking atau meolak terhadap kenyataan yang ada karena kenyataan yang ada dirasa mengancam integritas individu yang bersangkutan. e. Reaksi formasi,yaitu dorongan yang mengancam diekspresikan dalam bentuk tingkah laku secara terbalik. f. Proyeksi,yaitu mengatribusikan atau menerapkan dorongan-dorongan yang dimiliki pada orang lain karena dorongan-dorongan tersebut mengancam integritas.Proyeksi juga disebut sebagai usaha menyifatkan,melemparkan,atau memproyeksikan sifat,pikiran dan harapan yang negatif serta kelemahan sikap sendiri yang keliru kepada orang lain. g.Rasionalisme atau intelektualisasi,yaitu dua gagasan yang berbeda dijaga supaya tetap terpisahkan karena bila bersama-sama akan mengancam. Rasionalisasi juga disebut dengan cara menolong diri secara tidak wajar atau teknik pembelaan diri dengan membuat sesuatu yang tidak rasional serta tidak menyenangkan menjadi suatu hal yang rasional dan menyenangkan bagi diri sendiri. Rasionalisasi juga diartikan sebagai proses pembenaran kelakuan sendiri dengan mengemukakan alasan yang masuk akal atau bisa diterima secara sosial untuk menggantikan alasan yang sesungguhnya.
h.Sublimasi,yaitu dorongan atau impuls yang ditransformasikan
menjadi bentuk-bentuk yang diterima secara sosial sehingga dorongan atau impuls tersebut menjadi suatu yang benar-benar berbeda dari dorongan atau impuls aslinya. Harmer dan ruyon (1984) jenis-jenis koping yang dianggap konstruktif 01 Penalaran (reasoning),yaitu penggunaan kemampuan kognitif untuk mengeksploari berbagai macam alternatif pemecahan masalah dan kemudian memilih salah satu altermnatif yang dianggap paling menguntungkan.Individu secara sadar mengumpulkan berbagai informasi yang relevan berkaitan dengan prsoalan yang dihadapi,membuat alternatif-alternatif pemecahannya,kemudian memilih alternatif yang paling menguntungkan yang risiko kerugiannya paling kecil dan keuntungan yang diperoleh paling besar. 02 Objektivitas,yaitu kemampuan untuk membedakan antara komponen-komponen emosional dan logis dalam pemikiran,penalaran maupun tingkah laku.kemampuan ini meliputi kemampuan untuk membedakan antara pikiran-pikiran yang berhubungan dengan perosoalan yang tidak berkaitan.Kemampuan melakukan koping jenis objektivitasnya mensyaratkan individu yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk mengelola emosinya sehingga individu mampu memilih dan membuat keputusan yang tidak semata disadari oleh pengaruh emosi. 03 Konsentrasi, yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang sedang dihadapi. Konsentrasi memungkinkan individu untuk terhindar dari pikiran-pikiran yang mengganggu ketika berusaha untuk memecahkan persoalan yang sedang dihadapi. 04 Penegasan diri ( self assertion ), Individu berhadapan dengan konflik emosional yang menjadi pemicu stres dengan cara mengekspresikan perasaan- perasaan dan pikiran-pikirannya secara langsung tetapi dengan cara yang tidak memaksa atau memanipulasi orang lain. Asertif adalah menegaskan apa yang dirasakan, dipikirkan oleh individu yang bersangkutan, namun dengan menghormati pemikiran dan perasaan orang lain. 05 Pengamatan diri ( self observation ), Pengamatan diri sejajar dengan intropeksi, yaitu individu melakukan pengujian secara objektif proses-proses kesabaran sendiri atau mengadakan pengamatan terhadap tingkah laku, motif, ciri, sifat semdiri, dan seterusnya untuk mendapatkan pemahaman mengenai diri sendiri yang semakin mendalam. Strategi Koping Para ahli menggolongkan dua strategi koping yang biasanya digunakan oleh individu, yaitu sebagai berikut. 1. Problem-solving focused coping, yaitu individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stres. 2. Emotion-focused coping, yaitu individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh tekanan. Faktor yang Memengaruhi Strategi Koping Cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya individu yang meliputi kesehatan fisik/energi, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan sosial, serta dukungan sosial dan materi. Kesehatan fisik, merupakan hal yang penting, karena selama dalam usaha menghadapi stres individu dituntut untuk mengarahkan tenaga yang cukup besar. Keyakinan atau pandangan positif, keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan terhadap nasib ( external locus of control ) yang mengarahkan individu pada penilaian ketidakberdyaan {helplessness) yang akan menurunkan kemampuan strategi koping tipe problem-solving focused coping. Keterampilan memecahkan masalah, keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi,menganalisis situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, serta pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat. Keterampilan sosial, keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat. Dukungan sosial, dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya. Materi, dukungan ini meliputi sumber daya berupa uang, barang- barang, atau layanan yang biasanya dapat dibeli. Metode Koping Ada dua metode koping yang digunakan oleh individu dalam mengatasi masalah psikologis seperti yang dikemukakan oleh Bell (1977) dua metode tersebut antara lain sebagai berikut. Metode koping jangka panjang, cara ini adalah konstruktif dan merupakan cara yang efektif dan realistis dalam menangani masalah psikologis dalam kurun waktu yang lama, contohnya sebagai berikut. a.Berbicara dengan orang lain. b.Mencoba mencari informasi yang lebih banyak tentang masalah yang sedang dihadapi. c.Menghubungkan situasi atau masalah yang sedang dihadapi dengan kekuatan supranatural. d. Melakukan latihan fisik untuk mengurangi ketegangan . e. Membuat berbagai alternatif tindakan untuk mengurangi situasi. f. Mengambil pelajaran atau pengalaman masa lalu.
Metode koping jangka pendek, cara ini digunakan untuk
mengurangi stres dan cukup efektif untuk waktu sementara, tetapi tidak efektif untuk digunakan dalam jangka panjang. Contohnya sebagai berikut: a. Menggunakan alkohol atau obat b. Melamun dan fantasi c. Mencoba melihat aspek humor dari situasi yang tidak menyenangkan Koping dapat dikaji melalui berbagai aspek yaitu seperti berikut: 1.Reaksi orientasi tugas 2.Mekanisme Pertahanan ego a. kompensasi b. supresi c. pembentukan reaksi d. viksasi TERIMA KASIH