Professional Documents
Culture Documents
Atopic Dermatitis-Rev 2018
Atopic Dermatitis-Rev 2018
DERMATITIS
Erythema
Alopesia
Edema
Lichenifikasi
Hiperpigmentasi
Erupsi kulit
Alopecia
Lichenifikasi
Scaling
Crusting
Excoriasi, Erythema, Lichenifikasi
TANDA KLINIS SEKUNDER
Folliculitis bakterial residif
(c/ Stapylococcus sp.)
Hot spots (jarang)
Otitis externa (sering)
Pododermatitis (sering)
Malassezia pachydermatis
Kutu
Seborrhea
Infeksi Staphylococcus Sp.
Pododermatitis
Malassezia pachydermatis
INFESTASI KUTU
KOMPLIKASI ATOPIC DERMATITIS
Fibro Pruritic
Nodules
ATOPIC DERMATITIS PADA KUCING
TANDA KLINIK
Eosinophilic
Granuloma
Pruritus pada kepala
dan leher
Alopecia simetris
Feline Malasezzia
Otitis Externa
Dermatitis pada
lipatan wajah
•Eosinophilic Granuloma
•Crusting
•Seborrhea
DIAGNOSIS
Umur, breed, jumlah, musim , lokasi yang
terkena
Respon terhadap Glucocorticoid
Gejala klinis muncul pada umur 6 bln – 3 atau
4 tahun
Pruritis persisten
IDAT/ IDST: antigens yang sesuai, persiapan
pasien, steroid and antihistamine withdrawal
In-vitro RAST, ELISA
INTRA DERMAL SKIN TEST (IDST)
IDAT dilakukan pada kasus :
- hewan mengalami alergi > 3 bulan
- terapi medis tidak meringankan gejala
- tidak mungkin menghidari alergen
- pada hewan muda
Dilakukan 2 -3 kali dalam seminggu
Withdraw anti inflamatory drug, antihistamin dan
NSAID
Waktu yang tepat adalah pada akhir musim dimana
alergi terjadi dan pada saat gejala yang timbul sudah
mulai lebih ringan.
Pada alergi yang tidak terjadi pada musim yang
sama, test dapat diulang pada musim yang berbeda.
IN-VITRO TESTING
RADIOALLERGOSORBENT TEST
(RAST)
Mengukur IgE dalam serum
Tidak mengukur IgE pada sel mast
Steroid ?
Resiko positif palsu
HISTOPATOLOGI
Meminimalkan kontak
Harus tahu jenis alergennya
Mengurai bahan-bahan yang bersifat
iritan (asap, bahan kimia, dll)
Perhatian lingkungan tempat tinggal
atau tempat yg sering dikunjungi
STRATEGI TERAPI