You are on page 1of 11

RESPON PERENCANAAN

TERHADAP ISU
PERUBAHAN IKLIM

#3
MKP PERUBAHAN IKLIM PERKOTAAN
“Mengapa perencanaan kota harus
merespon isu perubahan iklim ?”
URBAN ECOSYSTEM SERVICES
PROVISIONING • disediakan oleh ekosistem secara langsung
• air tawar untuk konsumsi atau produksi; makanan untuk dikonsumsi;
SERVICES hutan dan perkebunan tanaman untuk sumber energi dan oksigen

• pengalaman ‘tak berwujud’ yang ditawarkan atau dimungkinkan oleh

CULTURAL SERVICES ekosistem


• Bentang alam, dataran tinggi, hutan komunitas, dan ruang hijau kota
dihargai karena kualitas estetika dan rekreasinya

• manfaat dari ekosistem berkenaan dengan proses alam (hukum alam)

REGULATION SERVICES • Lahan basah, bukit pasir, dan dataran banjir untuk regulasi banjir dan
aliran; tutupan vegetatif untuk regulasi erosi; rawa gambut untuk
penyerapan karbon

SUPPORTING • mendukung penyediaan jasa ekosistem lainnya.


• Pembentukan tanah penting untuk layanan lainnya; lahan basah,
SERVICES akuifer, dan habitat riparian untuk perputaran air; tanah untuk siklus
hara
“Bagaimana memaksimalkan fungsi jasa ekosistem (yang terdampak
oleh perubahan iklim) sekaligus meminimalkan dampak urbanisasi
yang merugikan melalui praktik perencanaan yang cerdas?”
PERGESERAN PARADIGMA ECO-CITY /
SUSTAINABLE CITY

SUSTAINABLE CITY
CITY AS A LIVING ORGANISM SUSTAINABLE AGENDA (a city not only as a living
organism, but as a societal,
(A Healthy City) (MDG’s, SDG’s)
economic, cultural, traditional,
and even a spiritual system)
PERGESERAN PARADIGMA ECO-CITY /
SUSTAINABLE CITY
 THE CITY itself can be viewed AS A LIVING ORGANISM, with analogous systems.
• Transportation networks are the circulatory system; sewers are the urinary tract;
• A HEALTHY CITY, just like a healthy body, MUST BE ABLE TO PROCESS
POLLUTANTS EFFECTIVELY OR LIMIT THEIR INTAKE FOR LONGEVITY.

 The idea of a sustainable city has grown from the perception of a sustainable
Agenda
• The environment as a limited resource, and to create a city that can sustain itself
from the present generation into the future.
• It is characteristic that the idea of SUSTAINABLE CITY SEEKS TO CONSIDER A CITY
NOT ONLY AS A LIVING ORGANISM, BUT AS A SOCIETAL, ECONOMIC, CULTURAL,
TRADITIONAL, AND EVEN A SPIRITUAL SYSTEM.
Climate Action Planning for Low-Carbon
Green Growth
• It intends to systematically incorporate mitigation and adaptation
measures to enable the city to respond to climate change through a
well-planned and designed urban environment.
Guidelines for Creating Climate Resilient and Low-Carbon
Smart Cities from Eco-Development Point of View

Mengintegrasikan menghubungkan Melakukan evaluasi Penyusunan panduan


SATU

DUA

TIGA

EMPAT
respon perubahan perencanaan kota efek perubahan iklim perencanaan kota
iklim ke dalam dengan pengenalan di kota, sebagai dasar berdasarkan konsep
rencana nasional, alternatif sistem menentukan rencana dan pendekatan jejak
regional, dan lokal energi kota dengan aksi iklim kota karbon (ecological
sbg inti dari teknologi energi baru (mitigasi dan footprint)
perencanaan bisnis yang dapat adaptasi
nasional diperbarui, dengan
meminimalkan
investasi dan
meningkatkan
efisiensi
...lanjutan

Mengembangkan Pelibatan stakeholder mengembangkan dan

TUJUH
LIMA

ENAM
strategi pembangunan terkair yang menggunakan sumber
kota baru yang dapat diuntungkan kegiatan daya secara efisien,
mengintegrasikan ekonomi dan sosialnya serta menggunakan
berbagai rencana tata dengan adanya teknologi hemat energi
guna lahan ramah pengembangan
iklim, pelestarian Climate Resilient and
lingkungan, dan sistem Low-Carbon Smart
transportasi ke dalam Cities (contoh kaum
ke dalam konsep smart commuter dengan
city berketahanan adanya penurunan
rendah karbon. biaya transport)
Bagaimana bentuk penerapan perencanaan kota
dalam merespon isu perubahan iklim?
Kwi-Gon Kim. 2018. Low-Carbon Smart Cities: Tools for Climate Resilience Planning. Springer
(sub 1.2)

You might also like