You are on page 1of 35

SOSIALISASI

JABATAN FUNGSIONAL
DI BIDANG
KEBENCANAAN

Kendari, 12 Oktober 2023


KONSOLIDASI
JABATAN
FUNGSIONAL DI
BIDANG
KEBENCANAAN
KONDISI EKSISTING JABATAN
FUNGSIONAL DI BIDANG KEBENCANAAN
ANALIS KEBENCANAAN PENATA PENANGGULANGAN BENCANA
(Permenpan 87 tahun 2020) (Permenpan 88 tahun 2020)
Tugas Jabatan Tugas Jabatan
Melaksanakan analisis kebencanaan yang Melaksanakan penyelenggaraan
meliputi penyiapan bahan substansi teknis penanggulangan bencana yang meliputi
pengaturan bidang kebencanaan, pengelolaan prabencana, penanganan
perencanaan analisis bidang kebencanaan, darurat bencana, dan rehabilitasi dan
pelaksanaan analisis bidang kebencanaan,
rekonstruksi pasca bencana
pemantauan dan evaluasi, dan penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria.

Jenjang Jabatan Keahlian:


• Ahli Pertama (Kelas Jabatan 8)
• Ahli Muda (Kelas Jabatan 9)
• Ahli Madya (Kelas Jabatan 12)
KEDUDUKAN JF ANALIS KEBENCANAAN DAN
JF PENATA PENANGGULANGAN BENCANA

ANALIS KEBENCANAAN PENATA PENANGGULANGAN


BENCANA BERKEDUDUKAN
BERKEDUDUKAN
DALAM SATUAN ORGANISASI
DALAM SATUAN
YANG MELAKSANAKAN
ORGANISASI YANG PENYELENGGARAAN
MELAKSANAKAN PENANGGULANGAN
ANALISIS BENCANA
KEBENCANAAN
ARAHAN KEMENPAN
RB TERKAIT
PERCEPATAN
PENYELARASAN
KEBIJAKAN
TRANSFORMASI JF DI
BIDANG
PENANGGULANGAN
BENCANA
Sesuai hasil rapat dan saran dari Kemenpan RB disepakati nomeklatur
Konsolidasi JF:
• JF Analis Kebencanaan dan JF Penata
Kebencanaan dikonsolidasikan menjadi
nomenklatur JF Analis Kebencanaan; dan
• JF Pranata Kebencanaan adalah Jabatan
Fungsional di bidang kebencanaan dengan
jenjang keterampilan
KONSOLIDASI JABATAN FUNGSIONAL DI BIDANG KEBENCANAAN

Kategori Keahlian Kategori Keterampilan


Analis Kebencanaan Pranata Kebencanaan

Melaksanakan Analisis kebencanaan, Penyelenggaraan Melaksanakan Operasional Penyelenggaraan


Penanggulangan Bencana dan Penyuluhan Kebencanaan Penanggulangan Bencana yang meliputi pengelolaan
yang meliputi pengelolaan prabencana, penanganan prabencana, penanganan darurat bencana, dan
darurat bencana, dan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana
bencana

Jenjang Jabatan Keahlian: Jenjang Jabatan Keahlian:


• Ahli Pertama (Kelas Jabatan 8) • Pemula (Kelas Jabatan 5)
• Ahli Muda (Kelas Jabatan 9) Ahli • Terampil (Kelas Jabatan 6)
• Madya (Kelas Jabatan 12) • Mahir (Kelas Jabatan 7)
• Ahli Utama (Kelas Jabatan 14) • Penyelia (Kelas Jabatan 8)
RENCANA KONSOLIDASI RUANG LINGKUP JF ANALIS KEBENCANAAN
No Jenjang Identifikasi Ruang lingkup/Tugas JF Analis Kebencanaan dan Penata Penanggulangan Bencana
Jabatan Analis Kebencanaan Penata Penanggulangan Bencana Analis Kebencanaan
Hasil Konsolidasi
1 Ahli Pertama Melaksanakan tugas mulai dari menginventarisir Memiliki tugas melaksanakan penyelenggaraan Melaksanakan inventarisasi dan
masalah, mengumpulkan bahan untuk analisis, penanggulangan bencana yang meliputi pengelolaan identifikasi bahan analisis
perencanaan, kajian teknis, naskah akademik, nspk, prabencana, penanganan darurat bencana, kebencanaan, penyelenggaraan dan
probis dan bahan rekomendasi, bahan pemantauan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana serta penyuluhan penanggulangan
dan evaluasi, sampai mengidentifikasi bahan untuk pemantauan dan evaluasi pada tingkatan dasar. bencana
evaluasi terhadap seluruh rangkaian manajemen
penanggulangan bencana.

2 Ahli Muda Melaksanakan tugas mulai dari menyiapkan konsep Memiliki tugas melaksanakan pengelolaan Melaksanakan analisis
proses bisnis, prosedur, dan kriteria; melakukan kajian prabencana, penanganan darurat bencana, kebencanaan, penyelenggaraan dan
teknis dan analisis bidang kebencanaan; menyiapkan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana serta penyuluhan penanggulangan
instrumen pemantauan dan evaluasi bidang pemantauan dan evaluasi pada tingkatan lanjutan. bencana
kebencanaan; menyusun naskah akademik bidang
kebencanaan; dan melakukan supervisi tingkat
regional.

3 Ahli Madya melaksanakan tugas mulai dari menyusun konsep, Memiliki tugas untuk melaksanakan Melaksanakan monitoring, evaluasi
prosedur, dan kriteria, menganalisa, melaksanakan, penyelenggaraan penanggulangan bencana yang dan penyusunan rekomendasi
merekomendasikan, mengendalikan operasi, meliputi pengelolaan prabencana, penanganan analisis kebencanaan,
menghitung kerentanan risiko dan ancaman, darurat bencana, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca penyelenggaraan dan penyuluhan
menghitung kemampuan dan kapasitas yang ada, bencana serta pemantauan dan evaluasi pada penanggulangan bencana
melakukan evaluasi pasca kegiatan, membuatkan tingkatan tinggi.
kebijakan teknis, sistem dan strategi, naskah akademik,
sampai melakukan supervisi tingkat nasional terhadap
seluruh rangkaian manajemen penanggulangan
bencana.
“Saat ini, BNPB tengah melakukan
pengembangan
Jabatan Fungsional Analis Kebencanaan
untuk jenjang Ahli Utama."
JF ANALIS KEBENCANAAN AHLI UTAMA
JF ANALIS KEBENCANAAN AHLI UTAMA
No Jenjang Ruang Lingkup URAIAN KEGIATAN
Jabatan Analis Kebencanaan

1 Ahli Utama menyusun, mengembangkan 1 Melakukan analisis kebijakan strategis penanggulangan bencana lintas
strategi dan kebijakan di sektor
bidang penanggulangan 2 Pemantauan pelaksanaan rencana strategis
bencana tingkat nasional dan
internasional 3 Menyusun rekomendasi dalam penyusunan rencana pembangunan
penanggulangan bencana regional dan nasional

4 Merumuskan rekomendasi atas permasalahan Penanggulangan


Bencana lintas sektor.
5 Melakukan evaluasi penyelenggaraan PB pada wilayah potensi bencana
katasthropik/kompleksitas tinggi/masif.

6 Melakukan evaluasi penyelenggaraan penanganan darurat bencana


katasthropik/kompleksitas tinggi/masif.

7 Mengembangkan strategi dan program terkait penanggulangan


bencana.
8 Menyusun dan melaksanakan kerja sama internasional dibidang PB
“Jabatan Fungsional Pranata
Kebencanaan dengan kategori
keterampilan, memiliki jenjang pemula,
terampil, mahir dan penyelia.”
TUGAS JABATAN FUNGSIONAL PRANATA
KEBENCANAAN

Melaksanakan Merupakan Jabatan Kualifikasi Pendidikan


Operasional Fungsional Kategori bagi Pranata Kebencanaan
Penyelenggaraan Keterampilan yaitu minimal
Penanggulangan SLTA/SMK/Diploma
Bencana I/Diploma II/ Diploma III
RUANG LINGKUP JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KEBENCANAAN

No Jabatan Jenjang Ruang Lingkup


1 Pranata Pemula Melakukan identifikasi kebutuhan kegiatan operasional
Kebencanaan dan penyuluhan di bidang prabencana, tanggap darurat
dan pasca bencana
Terampil Melakukan pemetaan/ pengumpulan data/ penyiapan
bahan pelaksanaan kegiatan operasional dan penyuluhan
di bidang prabencana, tanggap darurat dan pasca
bencana

Mahir Melaksanakan kegiatan operasional dan penyuluhan di


bidang prabencana, tanggap darurat dan pasca bencana

Penyelia Melakukan evaluasi dan penyusunan rekomendasi


kegiatan operasional dan penyuluhan di bidang
prabencana, tanggap darurat dan pasca bencana
Melakukan identifikasi dan pemetaan rumusan tugas dan ruang lingkup kegiatan

Melaksanakan uji beban kerja dan norma waktu

Mengolah hasil uji beban kerja dan norma waktu

Melakukan validasi hasil pengolahan dan hasil penilaian terhadap komposisi


TAHAPAN
beban kerja PEMBENTUKAN
TAHAPAN JABATAN
Merumuskan konsep Peraturan Menpan RB
FUNGSIONAL
Menyusun Juknis pelaksanaan inpassing PRANATA
Pelaksanaan inpassing KEBENCANAAN
Menyusun standar kompetensi jabatan fungsional

Menyusun informasi jabatan

Mengusulkan tunjangan fungsional


USULAN FORMASI
KEBUTUHAN
JABATAN FUNGSIONAL
KEBENCANAAN
ALUR PENETAPAN KEBUTUHAN JF BIDANG KEBENCANAAN

Biro Organisasi/ yang


BPBD menangani penyusunan
kebutuhan pegawai daerah BNPB mengeluarkan
• Menghitung kebutuhan JF rekomendasi persetujuan Ditembuskan ke MenPAN
mengirimkan usulan RB
Analis Kebencanaan/ JF kebutuhan JF Analis
kebutuhan JF Analis
Penata PB Kebencanaan/ JF Penata PB
Kebencanaan/ JF Penata PB
ke BNPB
Di sampaikan ke Biro
Dengan menggunakan Pedoman formula penghitungan Organisasi/ yang menangani
kebutuhan surat Menteri PAN RB NO:B/177/ penyusunan kebutuhan
M.SM.01.00/2022 Tanggal 25 Januari 2022 pegawai daerah

Biro Organisasi/ yang


menangani penyusunan MenPAN RB
kebutuhan pegawai daerah mengeluarkan
melalui penetapan kebutuhan Disampaikan ke
Gubernur/Bupati/Wali Kota
mengajukan permohonan JF Analis Gubernur/Bupati/Wali Kota
penetapan kebutuhan JF Kebencanaan/ JF
Analis Kebencanaan/ JF Penata PB
Penata PB ke MenPAN RB
ALUR PENETAPAN KEBUTUHAN JF BIDANG KEBENCANAAN

BPBD MENGHITUNG KEBUTUHAN

FORMULA PENGHITUNGAN KEBUTUHAN JABATAN


FUNGSIONAL ANALIS KEBENCANAAN & PENATA PB
https://bit.ly/3RTxrST
Disampaikan kepada Biro Organisasi
TABEL PENGHITUNGAN KEBUTUHAN JF ANALIS KEBENCANAAN

KONTRIBUSI JENJANG JABATAN KEBUTUHAN


NO HASIL KERJA/LAYANAN THD OBYEK VOLUME SKR
PERTAMA MUDA MADYA PERTAMA MUDA MADYA
1 Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) di bidang kebencanaan, meliputi:
a. penyusunan NSPK bidang kebencanaan; 0 0,83 0,39 0,30 0,31 0,00 0,00 0,00
b. penyusunan kebijakan teknis bidang pemetaan dan Evaluasi Risiko bencana.
Analisis sistem penanggulangan bencana, meliputi:
2 a. kegiatan Rancang bangun sistem penanggulangan bencana 0 0,40 0,50 0,35 0,15 0,00 0,00 0,00
b. Pengembangan Standardisasi penanggulangan bencana
3 Pemetaan dan evaluasi risiko bencana 0 0,87 0,40 0,31 0,29 0,00 0,00 0,00
4 Penilaian risiko bencana 0 0,69 0,51 0,25 0,24 0,00 0,00 0,00
5 Analisis kelayakan pemberian bantuan penanggulangan bencana 0 7,41 0,42 0,33 0,25 0,00 0,00 0,00
Analisis kelayakan perencanaan penanggulangan bencana, meliputi:
6 a. Analisis Kelayakan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Daerah 0 1,29 0,39 0,35 0,26 0,00 0,00 0,00
b. Analisis Kelayakan kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana
7 Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) 0 0,79 0,49 0,29 0,23 0,00 0,00 0,00
8 Analisis strategi penanggulangan bencana di tingkat nasional dan global 0 0,62 0,44 0,34 0,22 0,00 0,00 0,00
9 Pengintegrasian sistem peringatan dini 0 1,63 0,43 0,31 0,25 0,00 0,00 0,00
Analisis data kebencanaan, meliputi:
10 a. Analisis Data Potensi Bencana dan Analisis data 0 0,95 0,56 0,24 0,20 0,00 0,00 0,00
b. Informasi darurat bencana di bidang pengendalian operasi
Instrumen pra bencana, meliputi:
a. menyusun Instrumen peringatan dini
11 0 2,02 0,43 0,32 0,25 0,00 0,00 0,00
b. menyusun instrumen di bidang mitigasi bencana
c. menyusun Instrumen Kesiapsiagaan
Analisis kebutuhan penanganan darurat bencana, meliputi:
12 a. fasilitasi kebutuhan korban dan pengungsi 0 4,56 0,50 0,30 0,20 0,00 0,00 0,00
b. analisis kebutuhan dukungan infrastruktur darurat
Analisis kemajuan pelaksanaan kegiatan penanganan darurat perbaikan sarana dan
13 0 5,78 0,37 0,41 0,22 0,00 0,00 0,00
utilitas
Analisis kebutuhan jenis pemulihan dan peningkatan sosial, ekonomi dan sumber daya
14 0 3,59 0,57 0,20 0,23 0,00 0,00 0,00
alam
15 Analisis kelayakan pembentukan klaster logistik penanggulangan bencana 0 0,70 0,50 0,24 0,26 0,00 0,00 0,00
16 Analisis kapasitas dukungan logisitik dan peralatan penanggulangan bencana 0 0,69 0,50 0,27 0,23 0,00 0,00 0,00
17 Uji efektifitas klaster penanggulangan bencana 0 0,74 0,53 0,24 0,23 0,00 0,00 0,00
18 Analisis efektifitas bantuan logistik dan peralatan 0 0,50 0,53 0,26 0,21 0,00 0,00 0,00
Analisis perencanaan kebutuhan logistik dan peralatan dalam rangka penguatan
19 0 0,65 0,50 0,26 0,24 0,00 0,00 0,00
kelembagaan dan penanganan darurat bencana
TOTAL 0,00 0,00 0,00
TABEL PENGHITUNGAN KEBUTUHAN JF PENATA PENANGGULANGAN BENCANA
NO % KONTRIBUSI JENJANG
KEBUTUHAN
JABATAN
HASIL KERJA VOLUME SKR
PERTAM PERTAM
MUDA MADYA MUDA MADYA
A A
1 2 3 4 5 6 7
1 Pembekalan teknis bidang pemetaan dan evaluasi resiko bencana 0 1,90 0,49 0,33 0,19 0,00 0,00 0,00
2
Pendampingan penyelenggaraan penanggulangan bencana kesulitan tingkat 1, meliputi:
a.Pendampingan pengembangan perencanaan penanggulangan bencana
b. pendampingan pembentukan komunitas tangguh bencana
c. pendampingan penguatan kesiapsiagaan daerah
0 1,06 0,43 0,42 0,16 0,00 0,00 0,00
d. Pendampingan Pos Komando Penanganan Darurat Bencana
e. Pendampingan Pemulihan dan Peningkatan sarana prasarana umum, sosial dan
perumahan
f. pendampingan penyusunan rencana operasi penanganan bencana.

3 Pendampingan penyelenggaraan penanggulangan bencana kesulitan tingkat 2, meliputi:


a. Pendampingan Teknis bidang pemetaan dan evaluasi Resiko Bencana
b. pendampingan Penyusunan RPKB dan Renkon
c. Pendampingan pelaksanaan pemasangan alat peringatan dini
d. Pendampingan Pengerahan Sumber daya dan Pengelolaan Bantuan Kedaruratan
e. pendampingan penyusunan rencana operasi pemulihan segera prasarana dan sarana
vital
f. Pendampingan Kaji Cepat kebutuhan Korban dan pengungsi Akibat Bencana atau
0 2,74 0,47 0,38 0,15 0,00 0,00 0,00
karantina akibat bencana
g. Pendampingan Penyelamatan dan Evakuasi Korban dan pengungsi Akibat Bencana
h. Pendampingan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Korban dan Pengungsi serta
Perlindungan terhadap Kelompok Rentan
i. Pendampingan pemulihan dan peningkatan sosial ekonomi dan produktifitas Sumber
daya alam dan lingkungan
j. Pendampingan Pengelolaan Logistik dan Peralatan

4 Pendampingan penyusunan rencana operasi pemulihan segera prasarana dan sarana


0 7,66 0,42 0,38 0,2 0,00 0,00 0,00
vital
5 Pengelolaan sistem Informasi kebencanaan 0 1,12 0,48 0,33 0,19 0,00 0,00 0,00
6 Penilaian efektifitas komunitas tangguh bencana 0 1,97 0,23 0,35 0,42 0,00 0,00 0,00
7 Melaksanakan penguatan ketangguhan masyarakat 0 1,06 0,43 0,42 0,16 0,00 0,00 0,00
8 Penyusunan RPKB dan Renkon 0 2,24 0,47 0,32 0,21 0,00 0,00 0,00
LANJUTAN
NO % KONTRIBUSI JENJANG JABATAN KEBUTUHAN
HASIL KERJA VOLUME SKR
PERTAMA MUDA MADYA PERTAMA MUDA MADYA
1 2 3 4 5 6 7
9 Penguatan kapasitas masyarakat terhadap peringatan dini bencana 0 3,63 0,56 0,22 0,22 0,00 0,00 0,00
10 Pemeliharaan dan pengoperasionalan peralatan penanggulangan bencana 0 10,5 0,44 0,31 0,25 0,00 0,00 0,00
11 penyusunan rencana operasi penanganan pada saat keadaan darurat
0 1,36 0,62 0,23 0,16 0,00 0,00 0,00
bencana
12 pelaksanaan posko penanganan darurat bencana 0 1,24 0,45 0,38 0,17 0,00 0,00 0,00
13 Pengelolaan logistik dan peralatan, meliputi:
a. Distribusi Bantuan Logistik dan Peralatan PB
0 15,52 0,64 0,27 0,10 0,00 0,00 0,00
b. Penghapusan Logistik dan Peralatan PB
c. Pengelolaan Logistik dan Peralatan
14 kerjasama multistakeholder dalam penyelenggaraan bencana, meliputi:
a. Kerja sama multi stakeholder di bidang kesiapsiagaan
0 1,34 0,42 0,49 0,09 0,00 0,00 0,00
b. Pengelolaan Donasi Logistik dan Peralatan
c. Kemitraan Logistik dan Peralatan
15 Monitoring dan diseminasi informasi kebencanaan 0 2,29 0,75 0,12 0,13 0,00 0,00 0,00
16 penyelenggaraan penanggulangan bencana kesulitan tingkat 1, meliputi:
a. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Korban dan Pengungsi. (kegiatan ini
dilaksanakan oleh pusat dan daerah)
b. Pemulihan dan peningkatan sosial ekonomi dan produktifitas Sumber
0 1,57 0,73 0,16 0,11 0,00 0,00 0,00
daya alam dan lingkungan
c. pelaksanaan kaji cepat bidang pemulihan segera prasarana dan sarana
vital
d. Kaji Cepat kebutuhan Korban dan pengungsi Akibat Bencana
17 penyelenggaraan penanggulangan bencana kesulitan tingkat 2, meliputi:
a. Melakukan Penyelamatan dan Evakuasi masyarakat terdampak /
terancam Bencana serta Pasien Karantina Wabah (yang melaksanakan
daerah)
b. pelaksanaan verifikasi pemberian bantuan pemulihan segera prasarana
dan sarana vital 0 2,76 0,55 0,25 0,2 0,00 0,00 0,00
c. Pelaksanaan pengerahan sumber daya dan pengelolaan bantuan
kedaruratan
d. penyusunan rencana operasi pemulihan segera prasarana dan sarana
vital
CATATAN:

1. Instansi pengguna hanya mengisi volume hasil kerja


2. Volume hasil kerja yang diidentifikasi berdasarkan rata-rata beban kerja
dalam kurun waktu 3 tahun terakhir atau menggunakan beban kerja tahun
berjalan
3. SKR (Standar Kemampuan Rata-Rata) merupakan standar untuk memperoleh
hasil kerja yang diukur dengan menggunakan satuan waktu dan satuan hasil
4. Satuan hasil kerja berupa dokumen/laporan
5. Jika hasil perhitungan diperoleh angka dibelakang koma lebih besar atau
sama dengan 5, maka pembulatan dilakukan ke atas 1 satuan
6. Jika perhitungan diperoleh angka dibelakang koma kurang dari 5, maka
pembulatan dilakukan ke bawah
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN JABATAN FUNGSIONAL KEBENCANAAN

• Formula penghitungan kebutuhan JF telah di validasi dan disetujui


oleh Menteri PAN RB melalui surat Menteri PAN RB
NO:B/177/M.SM.01.00/2022 Tanggal 25 Januari 2022
• Penghitungan kebutuhan Jabatan Fungsional Analis Kebencanaan
dan Penata Penanggulangan Bencana dilakukan melalui pendekatan
hasil kerja dengan memperhatikan aspek beban kerja dan standar
kemampuan rata-rata penyelesaian kegiatan.
ALUR PENETAPAN KEBUTUHAN JF BIDANG KEBENCANAAN

Kebutuhan JF Analis Kebencanaan:


1. Ahli Pertama …. Orang
2. Ahli Muda …. Orang
3. Ahli Madya …. Orang
Kebutuhan JF Penata Penanggulangan Bencana:
1. Ahli Pertama …. Orang
2. Ahli Muda …. Orang
3. Ahli Madya …. Orang
DAFTAR DAERAH YANG SUDAH MENERIMA REKOMENDASI FORMASI JF

Provinsi Sumatera Utara Provinsi Riau Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Sumatera Barat
• Kabupaten Asahan • Kabupaten Indragiri Hulu (belum) • Kota Solok
• Kota Medan • Kabupaten Siak • Kabupaten Bintan • Kabupaten Kepulauan
• Pematang Siantar • Kabupaten Kepulauan • Kota Batam Mentawai
Meranti
• Kampar

Provinsi Jambi (belum) Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Lampung


• Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
• Kabupaten Sarolangun • Kabupaten Ogan Komering Ilir
• Kabupaten Lampung Utara
• Kabupaten Kerinci • Dinas Sosial Kabupaten Ogan • Kabupaten Mesuji Provinsi Bangka
Komering Ilir
• Kabupaten Ogan Komering Ulu
Belitung
Selatan

Provinsi Jawa Barat


Provinsi Banten • Kota Bandung
• Kabupaten • Dinas Sosial Kota Bogor
• Kabupaten Bandung
Tangerang Provinsi DKI Jakarta • Kabupaten Bandung Barat Provinsi D.I.Y
• Kabupaten Garut
• Kabupaten Bogor
• Kabupaten Indramayu
DAFTAR
DAFTAR DAERAH YANGYANG
LIST DAERAH SUDAH MENERIMA
SUDAH REKOMENDASI
MENGIRIMKAN FORMASIREKOMENDASI
PERMOHONAN JF FORMASI JF

Provinsi Jawa Tengah Provinsi Jawa Timur Provinsi Kalimantan


• Kota Probolinggo
Provinsi Jawa Tengah
• Kabupaten Klaten
Provinsi Kalimantan
• Kabupaten Brebes • Kota Batu Selatan Barat
• Kabupaten Wonogiri
• Kabupaten Batang • Kabupaten Jepara • Kabupaten Kediri • Kabupaten Tapin
• Kabupaten Banyumas • Kabupaten
• Kabupaten Wonosobo
• Kota Tegal • Kabupaten Pasuruan • Kabupaten Banjar
• Kabupaten Kebumen
• Kota Banjarmasin Sekadau
• Kabupaten Magelang • Kabupaten Pamekasan

Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi Kalimantan Provinsi Bali Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sulawesi
• Kota Palangka Raya
• Kabupaten Murung Raya
Timur • Kabupaten Badung Selatan (Belum)
• Kota Tomohon
• Kabupaten Seruyan • Kota Samarinda • Klungkung • Kota Pare-Pare
• Kotawaringin Barat
• Kota Bitung
• Kabupaten Bolaang
Mongodow
Provinsi Sulawesi Provinsi Gorontalo
Tenggara • Kabupaten Kementerian Sosial
• Kota Kendari Boalemo Provinsi Maluku Provinsi Papua

Bagi daerah yang belum mengusulkan formasi JF Kebencanaan dapat mengirim usulan ke email:
persuratan@bnpb.go.id
Usulan penilaian angka kredit hasil kerja sampai
dengan 31 Desember 2022 dapat disampaikan
kepada Tim Penilai Pusat melalui email
“angkakreditjfkebencanaan@gmail.com”
(SE Menpan RB No 8 Th 2023)
Terimakasih
Is
i
TUGAS JABATAN FUNGSIONAL

PENATA PENANGGULANGAN
ANALIS KEBENCANAAN
BENCANA

MELAKSANAKAN ANALISIS KEBENCANAAN


MELAKSANAKAN PENYELENGGARAAN
YANG MELIPUTI PENYIAPAN BAHAN
PENANGGULANGAN BENCANA YANG MELIPUTI
SUBSTANSI TEKNIS PENGATURAN BIDANG
PENGELOLAAN PRABENCANA, PENANGANAN
KEBENCANAAN, PERENCANAAN ANALISIS
DARURAT BENCANA, DAN REHABILITASI DAN
BIDANG KEBENCANAAN, PELAKSANAAN
REKONSTRUKSI PASCA BENCANA.
ANALISIS BIDANG KEBENCANAAN,
PEMANTAUAN DAN EVALUASI, DAN
PENYUSUNAN NORMA, STANDAR,
PROSEDUR, DAN KRITERIA.

MERUPAKAN JABATAN FUNGSIONAL KATEGORI KEAHLIAN MERUPAKAN JABATAN FUNGSIONAL KATEGORI KEAHLIAN
KONDISI EKSISTING JABATAN FUNGSIONAL DI BIDANG KEBENCANAAN

Analis Kebencanaan Penata Penanggulangan Bencana


Tugas Jabatan Tugas Jabatan
Melaksanakan analisis kebencanaan yang Melaksanakan penyelenggaraan
meliputi penyiapan bahan substansi teknis penanggulangan bencana yang
pengaturan bidang kebencanaan, perencanaan meliputi pengelolaan prabencana,
analisis bidang kebencanaan, pelaksanaan penanganan darurat bencana, dan
analisis bidang kebencanaan, pemantauan dan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
evaluasi, dan penyusunan norma, standar, bencana.
prosedur, dan kriteria.

Jenjang Jabatan Keahlian:


1. Ahli Pertama (Kelas Jabatan 8)
2. Ahli Muda (Kelas Jabatan 9)
3. Ahli Madya (Kelas Jabatan 12)
KONSOLIDASI JABATAN FUNGSIONAL DI BIDANG KEBENCANAAN

Kategori Keahlian Kategori Keterampilan


Analis Kebencanaan Pranata Kebencanaan

Melaksanakan Analisis kebencanaan, Penyelenggaraan Melaksanakan Operasional Penyelenggaraan


Penanggulangan Bencana dan Penyuluhan Kebencanaan Penanggulangan Bencana yang meliputi pengelolaan
yang meliputi pengelolaan prabencana, penanganan darurat prabencana, penanganan darurat bencana, dan
bencana, dan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

Jenjang Jabatan Keahlian: Jenjang Jabatan Keahlian:


• Ahli Pertama (Kelas Jabatan 8) • Pemula
• Ahli Muda (Kelas Jabatan 9) Ahli • Terampil
• Madya (Kelas Jabatan 12) • Mahir
• Ahli Utama • Penyelia
KONSOLIDASI JABATAN FUNGSIONAL DI BIDANG KEBENCANAAN
Keahlian Keterampilan
Analis Kebencanaan Pranata Kebencanaan
Melaksanakan Analisis kebencanaan, Melaksanakan Operasional
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan Penyelenggaraan Penanggulangan
Penyuluhan Kebencanaan yang meliputi Bencana yang meliputi pengelolaan
pengelolaan prabencana, penanganan darurat prabencana, penanganan darurat
bencana, dan rehabilitasi dan rekonstruksi bencana, dan rehabilitasi dan
pasca bencana. rekonstruksi pasca bencana.

Jenjang Jabatan Keahlian: Jenjang Jabatan Keahlian:


1. Ahli Pertama (Kelas Jabatan 8) 1. Pemula
2. Ahli Muda (Kelas Jabatan 9) 2. Terampil
3. Ahli Madya (Kelas Jabatan 12) 3. Mahir
4. Ahli Utama 4. Penyelia
Tahapan Pembentukan tahapan jabatan fungsional
Pranata Kebencanaan

1. Melakukan identifikasi dan pemetaan rumusan tugas dan ruang lingkup kegiatan
2. Melaksanakan uji beban kerja dan norma waktu
3. Mengolah hasil uji beban kerja dan norma waktu
4. Melakukan validasi hasil pengolahan dan hasil penilaian terhadap komposisi beban kerja
5. Merumuskan konsep Peraturan Menpan RB
6. Menyusun Juknis pelaksanaan inpassing
7. Pelaksanaan inpassing
8. Menyusun standar kompetensi jabatan fungsional
9. Menyusun informasi jabatan
10.Mengusulkan tunjangan fungsional
PERSYARATAN PENDIDIKAN UNTUK PENGANGKATAN PERTAMA,
PERPINDAHAN JABATAN, DAN PROMOSI

JF ANALIS KEBENCANAAN

ilmu administrasi teknik lingkungan sosiologi planologi arsitektur manajemen

ilmu
geografi teknik sipil psikologi kesejahteraan ilmu hukum teknik geologi
sosial

ekonomi ilmu kesehatan


statistik
pembangunan masyarakat
PERSYARATAN PENDIDIKAN UNTUK PENGANGKATAN PERTAMA,
PERPINDAHAN JABATAN, DAN PROMOSI

JF PENATA PENANGGULANGAN BENCANA

manajemen
ilmu administrasi teknik lingkungan sosiologi planologi arsitektur
bencana

ilmu
manajemen geografi teknik sipil psikologi kesejahteraan ilmu hukum
sosial

ekonomi ilmu kesehatan


teknik geologi statistik
pembangunan masyarakat

You might also like