You are on page 1of 13

Kewirausahaan di era Revolusi

Dan E-COMMERCE
ANGGOTA KELOMPOK :
RIESHA WIRA NINGRUM
NURJANAH 95
RANI YUDHA SARI
TRANSFORMASI
DIGITAL
Transformasi Digital sendiri diberi makna sebagai
perubahan yang ditimbulkan sebagai akibat penerapan
teknologi digital di seluruh aspek kehidupan masyarakat.

Tantangan atau Ancaman


Secara global era digitalisasi pada Revolusi Industri 4.0
akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar pekerjaan
sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi
manusia dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist).
Place Your Picture Here
Diestimasi bahwa di masa depan, 65% murid sekolah dasar
di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah
ada di saat ini (U.S. Department of Labor Report).

Peluang
Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net
tenaga kerja hingga 2,1 juta pekerjaan baru pada tahun
2025. Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira
26 miliar metrik ton dari tiga industri: elektronika (15,8
miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540 miliar) dari
tahun 2015-2025 (World Economic Forum). Oleh karena
itulah keunggulan iptek di bidang teknik elektro, teknik
mesin, teknik kimia, informatika dan bidang-bidang teknik
lainnya menjadi penting untuk dikuasai oleh SDM
Indonesia.
Tantangan
Revolusi 4.0
Revolusi industri 4.0 yang merupakan
perubahan teknologi yang dapat diprediksi di
masa yang akan datang. Perkembangan
terobosan mekanisasi, seperti computer yang
canggih, kecerdasan buatan (robotic artificial
intelegency) dan perubahan genetika yang
menyebabkan perubahan terhadap alam
semesta (Suwardana, 2017). Setiap negara
harus dapat menanggapi perubahan tersebut
secara seksama yang melibatkan pejabat politik
mulai dari sektor publik, swasta, golongan
akademisi sampai masyarakat umum. Wolter
mengatakan bahwa tantangan yang terjadi pada
masa industri 4.0 dapat berupa :
1. Permasalahan security di bidang teknologi
informasi.
2. Kemampuan dan stabilitas mesin-mesin
produksi barang.
3. Kemampuan/kompetensi dan ketrampilan
yang baik.
4. Para pejabat politik yang tidak bersedia
berubah dan mengikuti perkembangan
kemajuan teknologi.
5. Menghilangnya berbagai lapangan kerja
tertentu.
SUMBER DAYA MANUSIA

5,33 % 15 %

Menurut Biro Pusat Statistik tingkat pengangguran tersebut


Berdasarkan Work Employment and Social Outlook berasal dari mereka yang merupakan tamatan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dengan jumlah 9,27%, Sekolah
Trend 2017 memperkirakan bahwa besarnya
Menengah Atas (SMA) dengan jumlah 7,03%, Diploma III
pengangguran di Indonesia pada tahun 2018 sebesar sebesar 6,35% dan perguruan tinggi dengan jumlah 4,98%.
204 juta jiwa. Sedangkan menurut informasi dari Biro Kondisi yang demikian diakibatkan oleh kurangnya
Pusat Statistik besarnya tunakarya di Indonesia pada keterampilan khusus berupa soft skill yang dimiliki oleh calon
tahun 2017 mencapai jumlah 5,33 % atau sebesar pekerja tersebut. Permasalahan Indonesia juga diperberat
7,01 juta jiwa dari sebesar 131,55 juta orang yang dengan adanya prediksi bahwa pada tahun 2030 sampai
dengan tahun 2040 jumlah populasi yang digolongkan ke
merupakan angkatan kerja.
dalam usia angkatan kerja produktif menjadi lebih banyak
apabila dibandingkan dengan besarnya populasi yang tidak
produktif.
Okarena itu untuk mendukung pembangunan
Indonesia yang berkelanjutan maka perlu
dicari suatu cara untuk melakukan
transformasi kemampuan sumber daya
manusia (SDM) Indonesia yang harus
dikembangkan dalam rangka menghadapi
pasar tenaga kerja dalam rangka revolusi
industri 4.0.
Apa arti dari e-commerce ?
Electronic Commerce atau e-commerce adalah segala kegiatan
jual beli atau transaksi yang dilakukan menggunakan sarana
media elektronik (internet). Meski telepon dan televisi termasuk
sebagai sarana elektronik, e-commerce kini lebih merujuk ke
teknologi digital atau internet.

E-COMMERCE BUKAN MARKET PLACE


E-commerce seringkali dianggap sama dengan marketplace.
marketplace merupakan salah satu contoh dari bisnis atau model e-
commerce. Marketplace hanyalah berperan sebagai platform atau
perantara yang menghubungkan antara pihak pembeli dengan
penjual. Marketplace seperti pasar di dunia maya yang
mempertemukan antara penjual dan pembeli.
Jenis-jenis Transaksi On-line (E-commerce)

1. Business to business E-Commerce (B2B E-Commerce),


bentuk transaksi perdagangan ini melalui internet, yang
dilakukan oleh dua perusahaan atau beberapa perusahaan.
2. Business to consumer (B2C E- Commerce), yang
merupakan transaksi jual beli melalui internet antara penjual
barang konsumsi dengan konsumen (end user).
3. Consumer to Consumer (C2C) Kegiatan jual beli antara
pembeli dari E-Commerce ke konsumen lain, hal tersebut
termasuk dalam jenis e-commerce ini. Dengan kata lain,
C2C adalah transaksi online antara dua orang.
4. Consumer to Business (C2B) adalah tidak seperti B2C. E-
commerce C2B adalah sistem di mana seseorang menjual
produk atau jasa ke perusahaan.
5. Business-to-Government (B2A) adalah model e-
commerce ini mirip dengan B2B, tetapi pelakunya adalah
perusahaan dan instansi pemerintah.
6. Consumer to Government (C2A) adalah jenis e-commerce
yang bekerja seperti C2B. Namun, transaksi dilakukan oleh
individu dan lembaga pemerintah. E-commerce dengan
model C2A jarang ditemukan di Indonesia.
Komponen E-Commerce
Pada praktiknya, di dalam e-commerce terdapat beberapa komponen
standar yang mendukung proses operasionalnya, diantaranya adalah:

Produk Cara Menerima


Pesanan Metode
E-commerce mendukung
Ada banyak cara yang bisa Pengiriman
penjualan berbagai jenis
dilakukan untuk meneriman Cara pengiriman barang e-
produk, mulai dari produk
pesanan.Diantaranya commerce di Indonesia
fisik hingga produk digital.
adalah dengan email, Metode biasanya menggunakan Customer
Tempat Menjual Chatting ,dll.
Produk Pembayaran jasa pengiriman barang Service
Kegiatan e-commerce menggunakan (JNE, TIKI, Pos Indonesia, Layanan pelanggan merupakan
dilakukan di internet, maka transfer via ATM, dan lain-lain). Namun, ada komponen yang sangat penting
dibutuhkan domain dan kartu kredit, COD, juga yang menggunakan dalam operasional e-commerce.
hosting untuk membuat e-payment. jasa antar dari Ojek Online. Aktivitas ini umumnya dilakukan
website sebagai media melalui email, formulir online,
pemasaran . FAQ, telepon, chatting, dan
social media.
cara kerja dari sistem keamanan e-commerce dengan cara
dibagi menjadi dua sisi, yaitu pada sisi server dan sisi client.

Cara kerja dari sistem keamanan e-commerce


Pengembangan sistem pada sisi server dibahas pada pembahasan
keamanan e-commerce berfokus berikut
1. Data yang telah sampai di server
pada keamanan data transaksi dipisahan antara data transaksi
yang dikirimkan dari client karena terenkripsi dengan kunci terenkripsi
data transaksi tersebut memuat berdasarkan tanda sama dengan (=).
2. Kunci enkripsi RC6 di-decode dengan
banyak informasi sensitif yang metode Base64 kemudian didekripsi
dikirimkan dari client misalnya dengan algoritma dekripsi RSA
data kartu kredit, data username menggunakan kunci privat dari server.
3. Data transaksi di-decode dengan metode
dan password, serta informasi Base64 kemudian didekripsi dengan
pribadi dari client lainnya algoritma RC6 menggunakan kunci RC6
misalnya nomor telepon. yang telah didekripsi sebelumnya.
4. Data transaksi diuraikan kembali oleh
sistem keamanan ke dalam bentuk
variabel input dengan cara memisahkan
satu string utuh ke dalam beberapa
bagian berdasarkan tanda dan (&).
String yang sudah dipisahkan
dimasukkan ke dalam variabel array
$_POST dengan name dan value yang
terdapat pada masing-masing string
tersebut yang terpisahkan dengan tanda
sama dengan (=).
Dampak Industri 4.0 Dan Society 5.0 Terhadap E-Commerce

Produk yang ditransaksikan dalam e-commerce akan


semakin beragam. Era industri 4.0 akan banyak
melahirkan produk-produk baru diberbagai bidang,
kemudian pada era society 5.0 kehidupan masyarakat
sudah berbasis pada teknologi digital dan transaksi
online, sehingga e-commerce otomatis akan
mentransaksikan produk yang beragam dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat secara online.

 Persaingan bisnis akan menjadi lebih ketat.


 Produsen, konsumen dan distributor akan bertambah.
 Kebijakan dan regulasi publik akan semakin baik.
 Pemasaran dan periklanan akan tumbuh dan lebih
kreatif.
 Kemitraan bisnis akan semakin terbuka lebar.
Penggunaan internet akan membuka akses terhadap
lintas batas antar negara, sehingga peluang untuk
bermitra bisnis akan terbuka lebar tidak terbatas dalam
satu negara saja tetapi bias menggapai dunia
internasional.
Perkembangan e-commerce dipengaruhi beberapa factor :

Pertumbuhan penduduk meningkat

Penggunaan smartphone meningkat

Penggunaan internet meningkat

Banyaknya pengguna social media

Perushaan teknologi finansial semakin berkembang


Thank You
Daftar pustaka

You might also like