You are on page 1of 48

Gangguan Psikologi dalam

Praktik Kebidanan

Huda Rohmawati, S.ST., M.Keb.



Remaja Kehamilan Persalinan

Nifas Pasca Abortus Menopause


Masa Remaja
• Masa transisi perkembangan antara
Remaja

masa anak-anak menuju masa dewasa


yang melibatkan perubahan-perubahan
biologis, kognitif, dan sosio emosional.
• Masa remaja diawali oleh masa
pubertas, yaitu masa terjadinya
perubahan-perubahan fisik dan
psikologis.
Perkembangan Psikososial Remaja
Remaja dihadapkan pada:
• Pertanyaan yang sangat penting & mendasar tentang
siapakah aku?
• Krisis identitas
• Seksual dan tuntutan psikososial

Remaja selalu berubah dan ingin selalu mencoba,


baik dalam peran sosial maupun dalam perbuatan.
Proses “mencoba peran” yang tujuannya ingin
menemukan jati diri atau identitas diri

Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk


mencari identitas diri ini sering menimbulkan
masalah
Gangguan Psikologi Remaja

Gangguan Cemas

• Cemas adalah perasaan gelisah yang dihubungkan dengan suatu


antisipasi terhadap bahaya
• Diagnosis cemas ditegakkan bisa gejala cemas mendominasi dan
menyebabkan distress atau gangguan yang nyata

Gangguan Depresi

• Remaja mempunyai kecenderungan untuk mengalami depresi


• Jika tidak ditangani dengan baik, gangguan psikiatrik pada
remaja sering kali akan berlanjut sampai dewasa
• Gangguan depresi dapat berlanjut hingga menjadi lebih agresif,
lebih sering mudah tersinggung, putus asa, mempunyai ide
untuk bunuh diri, gangguan tidur, harga diri yang rendah
Gangguan Somatoform (psikosomatik)

• Ciri utama dari gangguan somatoform adalah


adanya gangguan fisik (nyeri, mual, pusing dan
gemetar) yang terjadi berulang, namun tidak
ditemukan penjelasan secara medis

Gangguan Psikotik

• Suatu kondisi adanya gangguan yang berat dalam


kemampuan menilai realitas yang bukan karena
retardasi mental atau penyalahgunaan NAPZA
• Gejala yang ditimbulkan yaitu : waham, halusinasi,
perilaku yang kacau, pembicaraan yang inkoheren
(kacau), disorientasi
Pencegahan & Penanganan
▪ Dalam perkembangan remaja yang penuh gejolak, peranan
keluarga, sekolah, masyarakat dan juga kebijakan pemerintah
dalam dunia pendidikan ikut andil besar. Peranan media massa
seperti televisi, internet, tabloid, koran dan majalah juga
mempunyai kekuatan yang besar bagi kepentingan yang dominan
dalam masyarakat
▪ Pendidikan karakter tetap harus ditingkatkan penerapan
kualitasnya baik itu di lingkungan keluarga maupun di sekolah
▪ Memberikan perhatian yang intensif secara individual
▪ Identifikasi dan penanganan awal. Merangkul remaja dan
keluarganya sebelum masalah makin berkembang, atau masih
berada di tahap awal dari masalahnya
Masa Kehamilan
Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil

▪ Kehamilan membawa perubahan baik


secara fisik maupun psikologis
▪ Selama hamil perubahan-perubahan
tersebut terbagi atas tiga periode
▪ Masing-masing periode membawa
perubahan sendiri-sendiri
▪ Wanita hamil mengalami perubahan
psikologis dan emosional
Trimester 1

• Trimester pertama disebut sebagai periode


Trimester 1
penyesuaian
• Penyesuaian diri dengan aktivitas dan perubahan
fisik dapat mempengaruhi sisi psikologis ibu hamil
• Morning sickness yang diikuti dengan gejala
muntah dan mual diawal kehamilan membuat
mood ibu hamil berubah, akibatnya ibu hamil
menjadi lebih sensitif
• Depresi bisa saja terjadi dan menjadi salah satu
gangguan psikologi kehamilan trimester pertama
jika seorang wanita tidak menginginkan
kehamilannya
Trimester 1
Trimester 2
• Perubahan fisik yang mulai terlihat
membuat para wanita menganggap dirinya
sudah tak menarik lagi, terutama di depan
suami. Hal ini berakibat pada penurunan
rasa percaya diri yang dialami oleh
kebanyakan ibu hamil
• Ibu hamil akan membutuhkan lebih banyak
atensi dari lingkungan dan suami
Trimester 1
Trimester 3
• Adanya keterbatasan fisik dan aktivitas yang
dialami oleh ibu hamil sehingga membuatnya tak
nyaman saat berada di lingkungan sekitar
• Adanya kecemasan dan ketakutan pada
perubahan bentuk tubuh, proses persalinan dan
keadaan anak yang akan dilahirkan
• Perlunya memperbanyak edukasi mengenai
proses melahirkan serta mencari tahu apa saja
yang harus dipersiapkan ibu hamil menjelang
kelahiran bayi
Pengaruh Perubahan Psikologis pada Janin yang
Dikandung
• Masalah psikologis ibu berpengaruh pada kondisi janin yang
dikandungnya. Jika masalah ini terjadi saat TM 1 maka akan
berpengaruh fatal pada proses pembentukan organnya.
• Trauma dan stres berkepanjangan menyebabkan anak hiperaktif,
selain itu memicu kelahiran prematur dan tidak berkembangnya
janin.
▪ Setelah TM 1, pembentukan organ telah selesai. Artinya, janin
sudah lebih kuat menghadapi pengaruh dari luar. Selain itu, janin
sudah mampu mendengar dan bereaksi terhadap sentuhan dari
luar dan sudah bisa merasakan kondisi psikologis ibunya.
▪ Kondisi ibu yang selalu menyenangkan bisa membuat
pertumbuhan janin optimal.
Peran Bidan dalam Persiapan Psikologi Ibu Hamil

• Pelajari dan lakukan observasi terhadap


kondisi lingkungannya
• Beri informasi dan pendidikan kesehatan
yang berkaitan dengan kehamilan
• Membantu ibu hamil dan keluarganya
untuk mempersiapkan diri menghadapi
perubahan selama masa kehamilan dan
setelah persalinannya, mencakup
perubahan fisik, psikologis, peran, dan
perubahan-perubahan lainnya
Masa Persalinan
Perubahan psikologis pada ibu
bersalin dipengaruhi oleh: (Varney, 2008)
• Pengalaman sebelumnya
• Persiapan menghadapi persalinan,
meliputi: fisik, mental, materi, dsb.
• Kesiapan emosi
• Support system
Perubahan Psikologi Ibu Bersalin Kala I
▪ Kecemasan dan ketakutan pada dosa-dosa atau kesalahan-kesalahan
sendiri. Ketakutan tersebut berupa rasa takut jika bayi yang yang akan
dilahirkan dalam keadaan cacat, serta takhayul lain
▪ Timbulnya rasa tegang, takut, kesakitan, kecemasan dan konflik batin
▪ Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman dan selalu kegerahan serta
tidak sabaran sehingga harmoni antara ibu dan janin yang
dikandungnya menjadi terganggu
▪ Ketakutan menghadapi kesulitan dan resiko bahaya melahirkan bayi
yang merupakan hambatan dalam proses persalinan
▪ Adanya harapan harapan mengenai jenis kelamin bayi yang akan
dilahirkan
▪ Kegelisahan dan ketakutan menjelang kelahiran bayi
Perubahan Psikologi Ibu Bersalin Kala II
▪ Pada masa persalinan seorang wanita ada yang tenang dan bangga
akan kelahiran bayinya,
▪ Adapun perubahan psikologis yang terjadi adalah sebagai berikut:
▫ Panik dan terkejut dengan apa yang terjadi pada saat
pembukaan lengkap
▫ Bingung dengan adanya apa yang terjadi pada saat
pembukaan lengkap
▫ Frustasi dan marah
▫ Tidak memperdulikan apa saja dan siapa saja yang ada di
kamar bersalin
▫ Rasa lelah dan sulit mengikuti perintah
▫ Fokus pada dirinya sendiri
Perubahan Psikologi Ibu Bersalin Kala III

▪ Bahagia atas kelahiran bayinya


▪ Cemas dan takut kalau terjadi bahaya atas
dirinya saat persalinan karena persalinan
dianggap sebagai suatu keadaan antara hidup
dan mati
▪ Cemas dan takut karena pengalaman yang lalu
▪ Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan
anaknya
Perubahan Psikologi Ibu Bersalin Kala IV
▪ Fase honeymoon
▫ Fase dimana terjadi intimasi dan kontak yang lama
antara ibu-ayah-anak. Masing-masing saling
memperhatikan anaknya dan menciptakan
hubungan yang baru
▪ Ikatan kasih (bonding & attachment)
▫ Interaksi orang tua dan bayi secara nyata, baik fisik,
emosi, maupun sensori pada beberapa menit dan
jam pertama segera sesudah bayi lahir
▪ Respon antara ibu dan bayi → sentuhan, kontak mata,
odor (bau badan), kehangatan tubuh, suara
Masalah Psikologis pada Masa Persalinan
▪ Masalah psikologis yang terjadi pada masa persalinan adalah
kecemasan
▪ Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai
dengan ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam dan
berkelanjutan
▪ Secara fisiologis, respon tubuh terhadap kecemasan adalah
dengan mengaktifkan sistem syaraf otonom (simpatis dan
parasimpatis). Sistem saraf simpatis akan mengaktivasi
proses tubuh, sedangkan sistem saraf parasimpatis akan
menimbulkan respons tubuh → sekresi adrenal/epineprin →
nafas menjadi lebih dalam, nadi meningkat, dan tekanan
darah meningkat
Gejala Kecemasan
▪ Secara umum kecemasan dipengaruhi oleh beberapa gejala yang
mirip dengan orang yang mengalami stress.
▪ Gejala kecemasan:
▫ Ketegangan motorik/alat gerak seperti gemetar, tegang, nyeri
otot, letih, gelisah, mudah kaget
▫ Hiperaktivitas saraf otonom (simpatis dan parasimpatis) seperti
keringat berlebihan, jantung berdebar-debar, akral dingin,
pusing, mual, sering BAK, diare, denyut nadi dan nafas cepat
▫ Rasa khawatir yang berlebihan tentang hal-hal yang akan
datang
▫ Kewaspadaan yang berlebihan, perhatian mudah beralih, sukar
konsentrasi, sukar tidur, mudah tersinggung, dan tidak sabar
Faktor-faktor Penyebab Kecemasan

Riwayat
Nyeri Keadaan fisik pemeriksaan
kehamilan

Dukungan
Pengetahuan Pendidikan
suami
Mengatasi Gangguan Psikologis saat Persalinan
▪ Keadaan emosional pada ibu bersalin sangat dipengaruhi
oleh timbulnya rasa sakit dan ketidaknyamanan selama
persalinan berlangsung, terutama bila merupakan
pengalaman pertama.
▪ Peran bidan yang empati pada ibu bersalin sangat berarti.
Penjelasan tentang kemajuan persalinan harus dikerjakan
secara baik sedemikian rupa agar ibu bersalin tidak
mengalami panik.
▪ Peran suami yang berada di samping ibu bersalin sangat
membantu kemantapan ibu dalam menghadapi rasa sakit
dan takut yang timbul.
Masa Nifas
Proses Adaptasi Psikologis pada Masa Nifas

Immediate puerperineum

• 24 jam pertama setelah melahirkan

Early puerperineum

• Setelah 24 jam hingga 1 minggu

Late puerperineum

• Setelah satu minggu sampai 6 minggu postpartum


Baby Blues Syndrome / Post Partum Blues
• Gangguan psikologis sementara yang ditandai dengan
memuncaknya emosi pada minggu pertama setelah
melahirkan yang biasanya berlangsung selama 3-6 hari
pasca melahirkan
• Baby blues syndrome dapat terjadi segera setelah
kelahiran dan segera menghilang dalam beberapa hari
sampai 1 minggu.
• Apabila gejala tersebut berlangsug lebih dari 1 minggu
termasuk dalam depresi post partum
Gejala Baby Blues Syndrome
▪ Perubahan keadaan dan mood menangis tanpa sebab,
kelelahan, mudah tersinggung, bingug dan mudah lupa
▪ Pola tidur tidak teratur karena kebutuhan bayi,
ketidaknyamanan karena kelahiran anak, perasaan
asing terhadap tempat bersalin
▪ Merasa kesepian, jauh dari keluarga, menyalahkan diri
sendiri
▪ Cemas, merasa bersalah dan tidak berharga
▪ Tidak tertarik terhadap bayinya atau menjadi terlalu
memperhatikan dan khawatir dengan bayinya
Faktor Penyebab Baby Blues
▪ Pengalaman melahirkan, biasanya pada ibu yang
melahirkan kurang menyenangkan dapat
menyebabkan ibu sedih
▪ Perasaan sangat down setelah melahirkan,
biasanya terjadi karena peningkatan hormon
▪ Tingkah laku bayi, bayi yang rewel dapat membuat
ibu merasa ketidak mampuan untuk merawatnya
dengan baik
▪ Kesulitan dalam mengalami kewajiban setelah
melahirkan
Penanganan Baby Blues

▪ Persiapan diri yang baik


▪ Tidur ketika bayi tidur
▪ Berolahraga ringan
▪ Ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu
▪ Bicarakan bila merasa cemas yang membuat
tidak nyaman kepada keluarga
• Adalah gangguan emosional pasca
persalinan yang bervariasi, terjadi pada
10 hari pertama post partum dan
berlangsung terus-menerus sampai 6
bulan atau bahkan sampai satu tahun.
• Adalah depresi berat yang terjadi 7 hari
setelah melahirkan dan berlangsung
selama 30 hari, dapat terjadi kapanpun
bahkan sampai 1 tahun kedepan.

Depresi
Post Partum
Gejala Depresi Post Partum
 Hilangnya ketertarikan terhadap hidup
 Hilangnya nafsu makan
 Energi dan motivasi berkurang sehingga sulit melakukan kegiatan
 Insomnia atau justru tidur lebih lama dari biasanya
 Mudah menangis atu merasa sedih
 Merasa tak berharga, tak punya harapan, atau merasa bersalah
yang berlebihan
 Merasa lelah, mudah tersinggung dan cemas
 Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri
 Khawatir berlebihan akan menyakiti bayinya
Siapa saja yang berisiko terkena?

 Pernah mengalami depresi pasca melahirkan


 Pernah mengalami depresi yang tidak
berhubungan dengan kehamilan
 Perkawinan yang bermasalah
 Hanya memiliki sedikit keluarga atau teman yang
bisa diandalkan atau diajak bicara
 Memiliki hidup yang penuh tekanan selama
kehamilan atau setelah melahirkan
Faktor Penyebab Depresi Post Partum

▪ Disebabkan karena gangguan hormonal →


prolaktin, steroid, estrogen dan progesteron
▪ 3 faktor penyebab depresi post partum: (Pitt & Regina et al., 2001)
1. Faktor fisik yang terjadi karena ketidakseimbangan
hormonal
2. Faktor psikologi
3. Faktor sosial dan karateristik ibu
Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya depresi post partum sebagai
anggota keluarga harus memberikan dukungan emosional
kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu bila terlihat sedang
sedih, dan sarankan pada ibu untuk:
 Beristirahat dengan baik
 Berolahraga yang ringan
 Berbagi cerita dengan orang lain
 Bersikap fleksiblel
 Bergabung dengan orang-oarang baru
 Sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis
Post Partum Psikosis

• Psikosis post partum adalah gangguan


mental yang terjadi pada minggu pertama
dalam 6 minggu setelah melahirkan.
• Disebabkan karena wanita menderita bipolar
disorder atau masalah psikiatrik lainnya yang
disebut schizoaffektif disorder. Wanita
tersebut mempunyai resiko tinggi untuk
terkena post partum psikosa.
Gejala Post Partum Psikosis

▪ Delusi
▪ Halusinasi
▪ Gangguan saat tidur
▪ Obsesi mengenai bayi
▪ Cepat marah
▪ Gaya bicara yang keras
▪ Menarik diri dari pergaulan
Penatalaksanaan

▪ Pemberian obat-obatan antipsikotik atau


antidepresan di bawah pengawasan
psikiater
▪ Pada kasus yang lebih berat harus dirawat
di rumah sakit untuk mendapatkan
penanganan lebih lanjut
Pasca Abortus
Sindroma Pasca Abortus

▪ Sindroma pasca abortus berada di bawah kategori


“kekacauan akibat stress pasca-trauma”
▪ The American Psychiatric Association (APA)
menjelaskan bahwa kekacauan akibat stress
pasca-trauma terjadi apabila orang mengalami
suatu peristiwa yang melampaui batas
pengalamannya
Gejala Sindroma Pasca Abortus
 Menangis berkepanjangan  Penyalahgunaan alkohol
 Depresi dan obat-obatan terlarang
 Perasaan bersalah  Mimpi-mimpi buruk dan
 Ketidakmampuan untuk ganguan tidur
memaafkan diri sendiri  Dorongan untuk bunuh diri
 Kesedihan mendalam  Kesulitan dalam relasi
 Amarah  Serangan gelisah dan panik
 Kelumpuhan emosional
 Perasaan rendah diri
Penatalaksanaan
1. Kenali reaksi awal
Setiap kali keguguran terjadi, para ibu tentu mengalami
berbagai perasaan dan reaksi yang bercampur aduk.
 Terguncang dan penyangkalan
 Rasa bersalah dan kemarahan
 Depresi dan putus asa
Masing-masing akan melewati beberapa tahapan berbeda
untuk pemulihan emosional mereka agar cepat hamil setelah
keguguran.
2. Terbuka dengan suami
3. Dukungan dari sekitar
4. Konseling
Masa Menopause
Perubahan Psikologi Masa Menopause
▪ Menopause adalah suatu fase kehidupan yang akan dialami
semua wanita yang mengalami menstruasi. Terlepas dari
fisiologi terjadinya menopause, seringkali wanita yang
mengalami menopause mengalami keadaan psikologis
yang sering membuat kualitas hidupnya menurun.
▪ Beberapa gejala terkait psikologis yang sering muncul
akibat menopause adalah gangguan tidur, perubahan
libido, suasana perasaan yang tidak menentu (mood
swings), mudah tersinggung, mudah menangis, kecemasan,
nafsu makan bertambah, mudah lupa dan kelelahan.
Depresi pada Menopause
▪ Terdapat 2 teori tentang terjadinya peningkatan
gangguan depresi pada masa menopause.
▫ Teori estrogen withdrawal : peningkatan insiden
depresi dan gangguan vasomotor pada wanita
yang mengalami penurunan estrogen. Beberapa
penilitian menerangkan adanya hubungan antara
fungsi ovarium dengan suasana perasaan (mood).
▫ Teori Domino : banyak keluhan somatik seperti
keringat malam, gangguan tidur yang mengarah ke
ketidakstabilan mood dan depresi.
Tatalaksana Depresi Wanita Menopause
▪ Pemeriksaan fisik oleh dokter ahli spesialis kandungan
(SpOG)
▪ Pemeriksaan laboratorium penunjang yang perlu
(termasuk fungsi hormon)
▪ Pemeriksaan status kesehatan jiwa termasuk skrining
adanya gangguan kesehatan jiwa pada klien oleh
psikiater (SpKJ)
▪ Tatalaksana sesuai hasil pemeriksaan status kesehatan
klien baik secara hormonal, farmakoterapi maupun
psikoterapi/konseling
Terima Kasih

48

You might also like