Professional Documents
Culture Documents
Ruptur Uteri
Ruptur Uteri
Normal:
Kontraksi uterus – retraksi- SAR menebal -SBR
menipis – janin terdorong kebawah – lingkaran
retraksi yg membatasi 2 segmen meninggi
(fisiologis)– janin turun.
Bandl’s ring
Dengan obstruksi:
His- kontraksi SAR-rahim tertarik ke
proksimal-distal semakin tipis – serviks
tetap dipegang oleh ligamen – bandl’s ring
– ruptur iminens – SBR robek – his – ruptur
spontan
Diagnosis
• Anamnesis
– Nyeri abdomen dapat tiba-tiba, spt disayat pisau
– Riwayat paritas tinggi
– Pembedahan pada uterus sebelumnya
– Keluar sedikit darah pervaginam
• Pemeriksaan umum
– Takikardi, nadi kecil-cepat-tidak teraba
– Hipotensi
– Nafas dangkal dan cepat
• Inspeksi
– Bandl’s ring
– Ibu gelisah karena his kuat berkelanjutan
Periksa dalam :
Jari-jari tangan dalam pemeriksa bisa meraba permukaan
rahim dan dinding perut yang licin
Dapat meraba pinggir robekan, biasa bagian depan SBR
Dapat memegang usus halus dan omentum majus
melalui robekan uterus
Dinding perut ibu dapat ditekan menonjol ke atas oleh
ujung jari tangan dalam
Keteterisasi
Hematuri yang hebat karena robekan pada kandung
kemih
Pemeriksaan abdomen
Perubahan kontur uterus tiba-tiba
Kontraksi uterus berhenti mendadak
Bunyi denyut jantung bayi tiba-tiba menghilang
Abdomen lunak
Nyeri lepas
Pemeriksaan pelvis
Bagian janin tidak lagi terpalpasi melalui vagina bila
janin telah mengalami ekstrusi ke rongga peritoneum
Kepala janin yang tadinya sudah turun dengan mudah
didorong keatas disusul pendarahan pervaginam
Eksplorasi manual SBU lazim ruptur
Ruptur persalinan
Kontraksi uterus intermiten, kuat dan dapat berhenti
tiba-tiba
Pasien mengeluh nyeri uterus menetap
Perdarahan pervaginam
Persalinan berhenti karena syok
Komplikasi
Hipovolemik
Syok
Peritonitis – sepsis
Infeksi
Trauma kandung kemih/ ureter
Kematian
penatalaksanaan
• Beri cairan isotonik (ringer laktat atau garam fisiologis) 500 ml
dalam 15-20 menit dan siapkan laparotomi
• Lakukan laparatomi untuk melahirkan anak dan plasenta,
fasilitas pelayanan kesehatan dasar harus merujuk pasien ke
rumah sakit rujukan
• Bila konservasi uterus masih diperlukan dan kondisi jaringan
memungkinkan, lakukan reparasi uterus
• Bila luka menalami nekrosis yang luas dan kondisi pasien
mengkhawatirkan lakukan histerektomi
• Antibiotika dan serum anti tetanus.
Bila terdapat tanda-tanda infeksi segera berikan antibiotika
spektrum luas. Bila terdapat tanda-tanda trauma alat
genetalia/luka yang kotor, tanyakan saat terakhir mendapat
tetanus toksoid. Bila hasil anamnesis tidak dapat memastikan
perlindungan terhadap tetanus, berikan serum anti tetanus 1500
IU/IM dan TT 0,5 ml IM