The Consept

of Cost
Chapter 2
Cost Consept Product

Biaya berbeda untuk tujuan berbeda

(different costs for different purpose). Customer Service
 Kita perlu mengklasifikasi biaya
sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai. Cost
Objek

Department Project

Cost object
Segala sesuatu yang akan diukur Brand

dan dihitung biayanya.

(Everything that will be measured
and costed).
1. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Kemudahan
Penelusuran (Traceability)
Biaya Langsung (Direct Costs) Biaya Tidak Langsung (Indirect Costs)
Biaya yang dapat ditelusuri atau diidentifikasi secara Biaya yang tidak secara mudah ditelusuri ke objek biaya, karena
langsung ke dalam objek biaya dikonsumsi secara bersama oleh beberapa objek biaya.
(Costs that can be traced or identified directly to a cost  Pembebanan ke produk dengan menggunakan alokasi
object). Contoh:
Contoh: 1. Listrik untuk penerangan seluruh pabrik.
1. Meja (product)  tripleks (bahan baku) adalah 2. Satpam untuk menjaga perusahaan.
Biaya langsung.
1 meja butuh ½ lembar tripleks
= ½ x 50.000 = Rp 25.000 per meja.
2. Upah pekerja produksi sebesar Rp 20.000 per meja.
 Cost Assigment to a Cost Object

COST
TYPE OF COST COST OBJECT
ASSIGNMENT

Direct Cost
Example: Cost of steel
Cost Tracing
and tires for the Tesla
Model 3
Example:
Tesla Model 3
Indirect Cost:
Example: Depreciation
cost of the Tesla
Factory in Fremont Cost Allocation
where Tesla makes the
Model 3 and other
models of electric cars
Relationship between Direct Costs and Indirect Costs with Cost Objects

Direct Costs:
Raw materials: limestone, clay,
silicon stone, iron sand, and
plaster Cost Object:
Product
CEMENT
Indirect Costs:
Cost Object Examples
Salaries of factory employees,
Product Cement depreciation expenses of factory
buildings, electricity expenses,
Service Cement company customer service equipment depreciation
Project Toll road construction project expenses, fuel costs, etc.
Customer Consumers have a cement company membership card
Brand The cement brand "Holcim" Direct Costs:
Advertising costs, marketing
Department Production and marketing department employee salaries, marketing
Programs Company reforestation program equipment depreciation Cost Object:
expenses, vehicle depreciation Department
expenses, and vehicle fuel Marketing
costs Department
Indirect Costs:
Depreciation expenses of the
company's building and
electricity expenses of the
company.
Identifikasi Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung
PT Garuda Indonesia yang bergerak di bidang jasa penerbangan ingin menghitung biaya per penumpang. Dalam
penyedia jasa ini, perusahaan memiliki pesawat dan karyawan, menggunakan fasilitas, bahan bskar, Pelabuhan
udara, dan tiket. Setiap penumpang mendapatkan konsumsi di pesawat. Karena Pelabuhan udara memiliki oleh PT
Angkasa Pura. PT Garuda Indonesia harus membayar sewa setiap kali memakai pelabuhan udara tersebut.
Identifikasi biaya untuk setiap sumber daya yang digunakan dan klasifikasikan biaya-biaya tersebut apakah termasuk
biaya langsung atau biaya tidak langsung.

Sumber Daya Biaya Sumber Daya Klasifikasi Biaya

Pesawat Beban Penyusutan

Beban Pemeliharaan pesawat
Beban asuransi
Karyawan Gaji karyawan

Bahan bakar Beban bahan bakar

Fasilitas Beban penyusutan fasilitas\

Beban pemeliharaan fasilitas
Pelabuhan Udara Beban sewa

Tiket Beban perlengkapan

Konsumsi Beban Konsumsi

2. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Utama Organisasi
• Departemen Produksi
Production • Pabrik I, II, III
• Marketing, sales and promotion
Marketing department
Administration and • Finance, accounting, personnel and
general affairs public relations departments
Production Costs
 Biaya yang berhubungan dengan fungsi
produk.
 Terdiri dari Biaya Bahan Baku langsung
(direct materials costs), biaya tenaga kerja
langsung (direct manufacturing labor costs),
biaya bahan baku tidak langsung (indirect
manufacturing costs), dan biaya overhead
pabrik (manufacturing overhead costs).
Marketing Costs
Biaya yang berhubungan dengan fungsi
pemasaran.
 Beban gaji karyawan pemasaran, beban
iklan, dan ongkos angkut penjualan.
Administration and general affairs
Costs
Biaya yang berhubungan dengan fungsi
administrasi dan umum.
 Beban gaji karyawan departemen
personalia, beban penyusutan peralatan
departemen akuntansi, dan beban
perlengkapan departemen keuangan.
3. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku Biaya

1. Variable Costs 2. Fixed Costs

 Biaya yang totalnya berubah bergantung kepada
perubahan pemicu biaya (cost driver), sedangkan
biaya per unitnya tetap.
Contoh: Tesla membeli setir seharga $800 per unit untuk
setiap mobil Tesla 3S, maka biaya total setir adalah $800
dikali jumlah mobil yang dirakit.
 Biaya yang totalnya tetap tanpa dipengaruhi
oleh perubahan cost driver, tetapi biaya per
unitnya berbanding terbalik dengan cost driver.
Contoh: Tesla menanggung biaya leasing sebesar
$100 juta per tahun atas pabriknya.

Number of Variable Cost Total Variable Total annual fixed Number of Model Fixed Supervision
Model 3S per Steering Cost of Steering leasing costs 3s Produced Cost per Model 3
Produced Wheel Wheels (1) (2) (3) = (1) x (2)
(1) (2) (3) = (1) x (2)
$100.000.000 10.000 $10.000
1 $800 $ 800
100.000.000 25.000 4.000
1.000 800 800.000
100.000.000 50.000 2.000
3.000 800 2.400.000
 3. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku Biaya

3. Semivariable Costs
 Biaya yang totalnya berubah secara tidak proporsional
bergantung kepada perubahan pemicu biaya (cost driver),
sedangkan biaya per unitnya berbanding terbalik dengan
perubahan output driver aktivitas.
Contoh: Beban Listrik dengan sistem abonemen dan kWh.

Beban abonemen Listrik sebesar Rp 1.000.000 per
tahun dan beban Listrik per kWh sebesar Rp 1.000.
Satu unit produk diperlukan 2 kWh dengan total
5.000 unit. Total Beban Listrik:
= Rp 1.000.000 + (5.000 unit x Rp 2.000)
= Rp 11.000.000,00
Beban abonemen Listrik sebesar Rp 1.000.000
per tahun dan beban Listrik per kWh sebesar Rp
1.000. Satu unit produk diperlukan 2 kWh dengan
total 500 unit. Total Beban Listrik:
= Rp 1.000.000 + (500 unit x Rp 2.000)
= Rp 2.000.000,00

Beban Listrik per unitnya = Rp 11.000.000/ 5.000 Beban Listrik per unitnya = Rp 2.000.000/ 500 unit
unit) = Rp 2.200 = Rp 4.000
Cocokkan setiap fungsi bisnis dengan pemicu biaya (cost driver)
(Match each business function with a cost driver)

Business functions Representative Cost Drivers

A. Produksi (Production) 1. Minutes of ad airtime

B. Penelitian dan Pengembangan 2. Number of toll-free customer service

(Research & Development) phone calls
C. Pemasaran (Marketing) 3. Product packing line hours

D. Distribusi (Distribution) 4. Number of packages delivered

E. Desain produk (Product design) 5. Hours spent on designing heat-resistant

bottles
F. Layanan pelanggan (Customer Service) 6. Number of patents registered with the
patent office.
Relationship between different types of costs
• Direct and variable costs Direct Costs
• Direct and fixed costs
• Indirect and variable costs
• Indirect and fixed Cost Object: Tesla
Model 3S produced
Variable Costs
Example: Tires used in
assembly of automobile
Indirect Costs
Cost Object: Tesla Model
3S produced
Example: Power costs at
the Tesla Factory. Power
usage is metered only to the
plant, where multiple
products are assembled.

Cost Object: Tesla

Model 3S produced
Cost Object: Tesla
Model 3S produced
Fixed Costs
Example: Salary of
supervisor on Tesla Example: Annual
Model 3 assembly line. lease cost of the
factory.
 Contemporary Cost Accounting
Components of Production Cost
Pabrik automasi  biaya tenaga kerja
mengecil
Biaya produksi menjadi dua: bahan baku
langsung dan konversi (overhead dan
tenaga kerja)
Life Cycle Costing
Diterapkan pada produk berumur
pendek (teknologi).
 Mulai dari R&D, produksi,
pemasaran, semua dibebankan ke
produk.
Activity Based Costing -ABC
Fokus pada aktivitas
(menghilangkan aktivitas tidak
bernilai tambah)
Target Costing
Diterapkan pada pengembangan
produk baru.
Harga Pokok Target
= Harga jual target – Laba Target
Kaizen Costing
Pengurangan biaya secara
berkelanjutan.
Traditional Cost
Accounting
Perusahaan menghasilkan produk
secara masal sehingga bergantung
kepada biaya tenaga kerja
Types of Inventory

Persediaan bahan langsung

Persediaan barang dalam proses (work
(direct materials inventory)
in process inventory)

Direct materials in stock that will be used Goods partially worked on but not yet
in the manufacturing process completed.
Example: components needed to Example: cell phones in production stage
manufacture cellular phones.

Persediaan barang jadi (finished

goods inventoy)

Goods completed, but not yet sold.

Commonly Used Classifications of Manufacturing Costs

Biaya Bahan Baku Langsung (Direct

Materials Costs)
Biaya perolehan semua bahan yang pada akhirnya akan
menjadi bagian dari objek biaya (barang dalam
proses dan kemudian barang jadi).
 Dapat ditelusuri ke objek biaya secara ekonomis
Example: Aluminum for pepsi cans
Biaya tenaga kerja langsung manufaktur
(direct manufacturing labor costs)
Kompensasi atas seluruh tenaga kerja yang dapat
ditelusuri ke objek biaya (barang dalam proses
dan kemudian barang jadi) dengan cara
ekonomis.
Example: Salaries of machine operators and
production workers

Biaya Manufaktur Tidak Langsung

(Indirect Manufacturing Costs)
Seluruh biaya manufaktur yang terkait dengan objek
biaya, namun tidak ditelusur ke objek biaya secara
ekonomis.
Example: Cleaning cost, factory rent, factory insurance,
factory depreciation, factory manager salary.
 Overhead Costs