Professional Documents
Culture Documents
Accident Investigation Presentasi
Accident Investigation Presentasi
INVESTIGATION
(INVESTIGASI KECELAKAAN)
TRAINING OUTLINE
la kaaaann
k
KKeecceela
Tempat kerja
KASUS-2
KASUS-2
PT. X
RUMAH
a kaaaann
l k
KKeecceela
Tempat kerja
KASUS
KASUS
PT. X
RUMAH
a kaaaann
l k
KECELAKAAN KKeecceela
la kaaaann
k
KKeecceela
2. Kec. Perjalanan Pulang – Pergi
tempat tinggal – tempat kerja
a k aaaann
3. Kecelakaan di tempat kerja l
KKeecceela
k
Tempat kerja
4. Penyakit Akibat Kerja
APA ITU INVESTIGASI KECELAKAAN
KERJA ?
PENYEBAB
Rangkaian UTAMA
Kegiatan KECELAKAAN
Perbaikan
TUJUAN INVESTIGASI
KECELAKAAN
MENCARI FAKTA-FAKTA DAN PENYEBAB
KECELAKAAN
TINDAKAN PENCEGAHAN
• Metode SCAT diperkenalkan pertama kali Internaltional Loss Control Institute (ILCI) yang mengambil
model dari F.Bird & German (1982)
• Canadian Centre for Occupational Health and Safety (CCOHS) merekomendasikan agar investigasi
dilakukan secara bersama-sama, baik manajemen maupun perwakilan dari tenaga kerja atau pihak-
pihak yang relevan.
TAHAPAN METODE SCAT MELIPUTI:
1. Deskripsi atau gambaran suatu kejadian. Misalnya, keracunan gas, defisiensi oksigen, terjepit mesin
bergerak, atau jatuh dari ketinggian.
2. Faktor pemicu timbulnya kecelakaan atau berbagai hal yang menyebabkan kecelakaan. Misalnya,
pekerja (korban) kontak dengan gas beracun atau kontak dengan peralatan bertenaga.
3. Penyebab langsung, terdiri dari perilaku tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe
condition).
Unsave Action Unsave Condition
• Bekerja tanpa disertai izin kerja • Pengaman/ pembatas di area kerja tidak
• Tidak peduli pada peringatan memadai
• Kegagalan untuk bekerja dengan aman • APD tidak memadai/ tidak sesuai dengan jenis
pekerjaan
• Mengoperasikan peralatan melebihi kecepatan yang
ditentukan • Peralatan rusak/ cacat
• Tidak menggunakan perangkat keselamatan • Ruang kerja sempit/ terbatas
• Menggunakan peralatan yang rusak/ tidak layak • Tanda peringatan/ rambu K3 tidak memadai
• Penggunaan peralatan tidak tepat • Bahaya kebakaran dan ledakan
• Menggunakan APD yang tidak layak/ tidak memakai APD
• Tata graha (housekeeping) tidak memadai
• Cara memuat material tidak tepat
• Paparan bahan kimia berbahaya dan beracun
• Paparan kebisingan
• Penempatan material/ alat bukan di tempat semestinya
• Paparan radiasi
• Teknik pengangkatan tidak tepat
• Paparan suhu ekstrem
• Posisi kerja tidak ergonomis
• Kurangnya pencahayaan dan ventilasi
• Mengoperasikan peralatan yang sedang diperbaiki/
dipelihara
• Di bawah pengaruh alkohol/ obat-obatan terlarang
• Bercanda ketika kerja
4. PENYEBAB DASAR, TERDIRI DARI FAKTOR INDIVIDU,
FAKTOR PEKERJAAN, DAN FAKTOR MANAJEMEN.
Faktor Individu Faktor Pekerjaan Faktor Manajemen
Immediate Accident /
Lack of Control Basic Causes Lost
Causes Near Hit
Immediate Accident /
Lack of Control Basic Causes Lost
Causes Near Hit
1. Metode yang tepat dan sederhana untuk memeriksa efektivitas investigasi kecelakaan
2. Sebuah sistem untuk menganalisis dan mengevaluasi penyebab kecelakaan
3. Sebuah sistem untuk mengembangkan efektivitas pengendalian kecelakaan
4. Sebagai pengingat akan penyebab dan pengendalian terhadap kecelakaan.
TAHAP MENANGANI KECELAKAAN SECARA
SCAT :
1. Mengamankan lokasi
2. Melaporkan Kecelakaan
3. Melakukan penyelidikan
4. Menganalisis penyebab kecelakaan
5. Membuat rekomendasi, laporan penyelidikan dan pengesahan oleh manajemen
6. Dokumentasi dan tindak lanjut.
HAL PENTING SAAT MELAKUKAN
INVESTIGASI KECELAKAAN:
1. Membentuk tim investigasi, yang terdiri dari ketua, sekretasi dan anggota. Agar investigasi berjalan
dengan efektif usahakan ketua investigasi dari bagian yang mengalami kecelakaan, sekretaris bisa dari
departemen HSE dan anggota dari tim ahli pada bidangnya.
2. Lakukan investigasi secara berurutan sesuai model dari ILCI dimulai dari Kerugiannya (manusia,
kerusakan peralatan, dll), Tipe kecelkaannya (terbentur, tertabrak terjatuh, kontak bahan kimia, dll),
Penyebab langsung, Penyebab dasar dan lemahnya kontrol.
HAL PENTING SAAT MELAKUKAN
INVESTIGASI KECELAKAAN:
3. Setelah ditemukan masing-masing faktor penyebab jadikan sebagai dasar tindak lanjut /
countermeassure dengan tujuna kecelakaan yang serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari. Hindari
untuk menyalahkan korban karena pada dasarnya kecelakaan terjadi karena multiple cause, tidak
hanya dari faktor perilaku orang tapi juga dipengaruhi kondisi berbahaya, faktor pekerjaan, faktor
personal serta lemahnya kontrol.
HAL PENTING SAAT MELAKUKAN
INVESTIGASI KECELAKAAN:
4. Buat laporan yang terstruktur diawali dari tanggal, tempat, kejadian, data korban, keadaan korban,
kronologi peristiwa, tindakan darurat, analisis kecelakaan serta tindak lanjut yang dilakukan.
5. Pastikan tindak lanjut yang dilakukan diimplementasikan. HSE departemen bertanggung jawab untuk
memastikan follow up telah dilakukan oleh departemen terkait.
6. Dokumentasikan dengan baik dan lakukan analisis faktor penyebab celaka untuk mengukur
performance dari K3 dalam perusahaan.
THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL
( Modified from Bird & Germain,1985)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN KONTAK
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN DENGAN
STANDAR ENERGI ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ATAU KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN BAHAN/ ZAT YANG TAK
KEPATUHAN
PELAKSANAAN DIHARAPKAN
KERUGIAN
THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL
( Modified from Bird & Germain,1985)
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN KONTAK
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN DENGAN
STANDAR ENERGI ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ATAU KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN BAHAN/ ZAT YANG TAK
KEPATUHAN
PELAKSANAAN DIHARAPKAN
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN KONTAK
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN DENGAN
STANDAR ENERGI ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ATAU KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN BAHAN/ ZAT YANG TAK
KEPATUHAN
PELAKSANAAN DIHARAPKAN
SEBAB LANGSUNG
MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI
PAKAI ALAT RUSAK SISTEM PERINGATAN KURANG
PAKAI APD TIDAK LAYAK BAHAYA KEBAKARAN
PEMUATAN TIDAK LAYAK KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
PENEMPATAN TIDAK LAYAK KEBISINGAN
MENGANGKAT TIDAK LAYAK
TERPAPAR RADIASI
POSISI TIDAK AMAN
SERVIS ALAT BEROPERASI TEMPERATUR EXTRIM
BERCANDA, MAIN-MAIN PENERANGAN TIDAK LAYAK
MABOK ALKOHOL, OBAT VENTILASI TIDAK LAYAK
GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL
( Modified from Bird & Germain,1985)
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN KONTAK
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN DENGAN
STANDAR ENERGI ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ATAU KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN BAHAN/ ZAT YANG TAK
KEPATUHAN
PELAKSANAAN DIHARAPKAN
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN KONTAK
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN DENGAN
STANDAR ENERGI ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ATAU KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN BAHAN/ ZAT YANG TAK
KEPATUHAN
PELAKSANAAN DIHARAPKAN
Step 1 - First and foremost, provide first aid/medical care to the injured party.
1. Berikan pertolongan kepada korban dari kecelakaan yang terjadi, baik itu
tindakan pertolongan pertama/P3K/first aid ataupun tindakan medis yang
diperlukan.
2. Identifikasi pihak internal yang diperlukan untuk menolong korban
dengan segera, seperti First Aider Team/ Team P3K/, paramedic/dokter
perusahaan.
3. Jika diperlukan bantuan medis dari pihak external, segera hubungi untuk
segera datang. Misal : Mobil Ambulance untuk membawa korban ke unit
pelayanan kesehatan/RS terdekat.
4. Berikan tindakan pertolongan yang terbaik untuk korban.
Step 2 - Secure the accident scene
1. Segera mengamankan tempat kejadian kecelakaan kerja, misal dengan
memberi batas pembatas ( police line ) di sekitar tempat kejadian untuk
mencegah kecelakaan lebih lanjut atau hilangnya/berubahnya bukti.
2. Melarang selain Team Investigasi yang berkepentingan untuk memasuki area
yang telah diberikan tanda pembatas.
3. Tidak memindahkan apapun baik peralatan kerja, material ataupun yang lain
dari tempat kejadian.
4. Menginformasikan kepada tenaga kerja disekitar tempat kejadian proses
investigasi yang dilakukan.
Step 3 - Collect facts about what happened
HOW - Bagaimana ?
WHAT - Apa ?
W H Y - Mengapa ?
W H O - Siapa ?
WHEN - Kapan ?
WHERE - Dimana ?
H O W - Bagaimana ?
Contoh Kasus :
MACHINE / TOOLS
Tinggi tempat kerja rendah Bukan akar masalah jika metode dapat diubah
N
Pasal 5
1. Pengurus/pengusaha yg telah mengikut sertakan pekerjaannya dlm program Jamsostek
pelaporannya sesuai Permenaker No. PER-05/MEN/1993.
2. Pengurus/pengusaha yg belum mengikut sertakan pekerjaannya dlm program Jamsostek
pelaporannya sesuai Permenaker No. PER-04/MEN/1993.
Identifikasi
Kecelakaan Kerja
menggunakan
Metode SCAT
Lampiran 1 : PERATURAN MENTERI
LAPORAN KECELAKAAN NOMOR : 03/MEN/1998
FORMULIR BENTUK 3 TANGGAL : 26 Pebruari 1998
KK2 A
- Jabatan / Pekerjaan
- Lama bekerja