CV • Nama : Bambang Triono Cahyadi • Pendidikan: – Dokter umum -- UGM 2003 – 2009 – SpOG – UNS 2011 – 2016 • Pekerjaan : – RSUD Nyi Ageng Serang Sentolo – RS Panti Rapih Yogyakarta – RS Panti Rini Yogyakarta Faktor Resiko • 3T – terlambat memutuskan, – terlambat mencapai tempat pelayanan kesehatan dan – terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan • 4T – terlalu muda, – terlalu tua, – terlalu sering – terlalu dekat jarak kelahiran Terlalu MUDA
• Kehamilan tidak diinginkan
• Drop out sekolah pendidikan rendah • Psikologis belum siap • Resiko hipertensi dalam kehamilan • Resiko karsinoma serviks di kemudian hari Terlalu TUA • Pre-excisting medical conditions ( diabetes mellitus) • Hipertensi dalam kehamilan • Tantangan – Menikah tua – Riwayat infertil Tugas kita Terlambat • Penyebab paling tinggi keterlambatan rujukan di DIY adalah terlambatnya membuat keputusan (Risanto,2013). • Rujukan yang berkaitan dengan diagnosis, terapi, dan tindakan medik dapat berupa – pengiriman pasien, – rujukan bahan/spesimen untuk pemeriksaan laboratorium, – rujukan ilmu pengetahuan tentang maternal & neonatal. • Alur rujukan maternal neonatal tidak perlu mengikuti aturan jenjang rujukan karena disesuaikan dengan kasusnya Terlambat • Rekomendasi AMP – Regulasi/ pengaturan, – Perbaikan sarana prasarana dan peralatan, – Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan Hamil dengan Diabetes • Diabetes Melitus (DM) merupakan komplikasi medis yang paling sering terjadi pada kehamilan. • Prevalensi DM dalam kehamilan adalah +4-5% . • DM dalam kehamilan dapat berupa DM tipe 1, DM tipe 2 dan gestational diabetes (GDM). • Skrining pada ibu hamil dilakukan berdasarkan pembagian klasifikasi risiko (low risk dan high risk). • Pada pasien low risk dilakukan universal screening pada usia kehamilan 24-28 minggu dan pada pasien high risk, skrining dilakukan sejak awal kunjungan. • Komplikasi DM pada janin – abortus spontan, malformasi kongenital, dan juga tingginya mortalitas janin dan neonatus Perdarahan Pasca Salin HAEMOSTASIS 1. ask for Help 2. Assess and resuscitate 1. Resusitasi 2. Infus 2 jalur 3. Monitoring keadaan umum 4. Oksigenasi 5. Team approach 3. Establish Aetiology, Ensure Availability of Blood 4. Massage the uterus 5. Oxytocin / ergometrin / prostaglandin 6. Shift to theatre 7. Tamponade intra uterine 8. Apply compression suture 9. Systemyc pelvic devascularization 10. Subtotal or total hysterectomy Hipertensi dalam kehamilan Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder • Istirahat – 4 jam per hari – Bed rest tidak berbeda bermakna • Pembatasan garam tidak direkomendasikan • Aspirin 75 mg • Kalsium (1,5 – 2 gram/hari) • Vitamin E dan C tidak berbeda bermakna Lain-lain... • Riwayat penyakit sebelumnya • Tinggi badan < 150 cm • Curiga pertumbuhan janin terhambat • USG hanya penunjang