You are on page 1of 17

Perkembangan

Kepribadian dan
Perilaku Manusia
Dr. Muhammad Abdan Shadiqi
Stikes Intan Martapura
1. Konsep psikologi
2. Perkembangan Kepribadian dan Perilaku Manusia
3. Biopsikologi dan Proses sensorik-motorik
4. Perkembangan Perilaku Manusia
5. Tingkat Kesadaran dan Ketidaksadaran manusia
6. Persepsi dan motivasi
Struktur 7. Emosi, Stress dan Depresi
Materi Kuliah 8. UTS
9. Proses berpikir dan pemecahan masalah
10. Konsep Belajar & Intelegensia dan Kreatifitas
11. Perilaku Abnormal
12. Pembentukan Sikap
13. Pengukuran dan uji perilaku
14. UAS
1. Mampu menguraikan definisi kepribadian.
2. Mampu mengklasifikasi penggolongan manusia dari berbagai
aspek.
Tujuan 3. Mampu mengetahui dan memahami struktur kepribadian
Pembalajaran manusia.
4. Mampu mengindentifikasi aspek-aspek psikologi.
5. Mampu mengindentifikasi perkembangan kepribadian
manusia.
 Persona atau prosopon (bhs. Latin) = kedok atau topeng. Pada
pemain panggung terlihat perilaku, watak atau pribadinya melalui
topeng.
 Pervin: “kepribadian adalah seluruh karakteristik seseorang atau
sifat-sifat umum dari banyak orang yang mengakibatkan pola
yang menetap dalam merespons suatu situasi tertentu”
 G.W. Alport: “Kepribadian merupakan suatu organisasi yang
Pengertian dinamis dari sistem psikofisik seseorang yang menentukan model
Kepribadian penyesuaiannya yang unik dengan lingkungan. “
 Phares: “kepribadian adalah pola khas dari pikiran, perasaan, dan
tingkah laku yang membedakan orang satu dengan yang lainnya
dan tidak berubah lintas waktu dan situasinya.
 J. B. Watson (Behaviorist): Kepribadian dibentuk oleh faktor
lingkungan. Adapula pandangan bahwa kepribadian adalah
bawaan lahir.
 Sumber: Prawira (2013)
 Prawira (2013) menjelaskan bahwa ada 5 kata kunci penting:
1. Kepribadian bersifat umum: Sifat umum pada seseorang
berkaitan dengan pikiran, perasaan, dan kegiatan orang
tersebut secara sistematik membentuk tingkah laku secara
utuh.
2. Kepribadian bersifat khas: Meski anak kembar, ada sifat-sifat
khas. Tidak ada kesamaan satu individu dengan individu lain.
Definisi umum 3. Kepribadian berjangka lama: sifat-sifat tidak berubah dalam
waktu yang lama, jika berubah maka bertahap sebagai respon
peristiwa yang luar biasa.
4. Kepribadian bersifat kesatuan: tidak terpisah-pisah, kesatuan
utuh, dan konsisten melekat pada diri seseorang.
5. Kepribadian bisa berfungsi baik atau buruk: Kepribadian
adalah pembawaan diri (tampilan) di tengah-tengah
masyarakat.
 Tempramen (Temprament): kepribadian yang ditentukan oleh
biologi, fisiologi, atau diposisi hereditas.
 Karakter (Character): Penggambaran tingkah laku yang
Istilah Serupa menonjolkan nilai (baik-buruk).
 Watak (Disposition): Karakter yang telah lama dimiliki dan
dengan sampai sekarang tidak berubah.
Kepribadian  Sifat (Trait): respons yang serupa terhadap sekelompok stimulus
yang mirip, berlangsung relatif lama.
 Kebiasaan (Habit): respons yang sama berulang-ulang pada
stimulus yang sama pula.
 Hippocrates dan Gallenus: tubuh manusia terdapat zat cair dan
sifatnya yang berlainan:
1. Darah (panas) = SANGUINIS
2. Empedu Kuning (kering)= KOLERIS
3. Lendir (dingin)= FLEGMANTIS
Penggolangan 4. Empedu Hitam (basah)=MELANKOLIS
Manusia:
Tipe Karakteristik
Aspek Biologis
SANGIUNIS Ekspansif, lincah, cepat, periang, mudah tersenyum,
tidak stabil, optimis
KOLERIS Garang, mudah marah, mudah tersinggung, pendendam,
serius
FLEGMANTIS Lamban, sabar, tenang, dingin, tidak mudah bergerak,
tidak mudah terpengaruh, pasif
MELANKOLIS Pesimistis, pemurung, kaku, penakut
Penggolongan
Manusia:
Aspek
Psikologi
(BIG FIVE
PERSONALITY)
Struktur
Kepribadian
Manusia
(S. Freud)
 Dikenal ahli biososial.
 Komponen kepribadian ada beberapa, yaitu:
1. Komponen disposisi fisiologis
a) Disposisi umum jaringan, contoh: tempo metabolisme
b) Disposisi jaringan khusus, contoh: Tonus (kekuatan) otot

Perkembangan c) Disposisi dari organisasi berbagai macam jaringan, contoh: lapar.


2. Kanalisasi: sifat-sifat organis yang dapat diarahkan karena
Kepribadian: keharusan sosial untuk menjadi bentuk tingkah laku khusus. Contoh:
Dasar Teori Cara minum.

Gardener Murfy 3. Respon-respon bersyarat: sifat-sifat organis dapat diolah menjadi


sifat-sifat simbolis dengan proses persyaratan. Orang dapat bereaksi
terhadap objek pengganti sama seperti halnya reaksi terhadap
jaringan tubuh. Contoh: Ketika haus di tengah lapangan bola yang
terik. Mekanismenya adalah: merasa haus  mencari minuman
(karena ada suatu tegangan).
 Dinamika kepribadian: Dinamis, bertambah usia  bertambah stabil
dan segar akibat dari seleksi dari pengaruh lingkungan.
• Fase Keseluruhan
Fa • Perbuatan individu secara keseluruhan
se situasi, misalnya terlihat saat bayi.

1
Perkembangan • Fase Diferensiasi
Kepribadian: Fa • Individu sudah mengalami diferensiasi secara
Fase se keseluruhan
Perkembangan
Gardener Murfy 2
• Fase Integrasi
Fa • Fungsi-fungsi diferensiasi diintegrasikan
dalamn suatu unitas yang terkordinasi dan
se terorganisasi dengan baik

3
 Murphy:
 Masa kanak-kanak adalah masa yang paling menentukan pada
Tugas perkembangan seseorang. Kanalisasi terjadi pada masa ini
Perkembangan sebagai fondasi untuk membentuk kanalisasi di hari kemudian
(dewasa).
dalam tahap  Perkembangan kepribadian dipengaruhi oleh sosiokultural.
kepribadian Masyarakat timur, misal Indonesia terjadi pembiasaan-
pembiasan, seperti salaman dengan tangan kanan, memberi
dengan tangan kanan, dll.
1. Paranoid: Selalu curiga dan tidak percaya dengan orang lain
2. Skizoid: Suka menyendiri, tidak ingin berhubungan sosial dan seksual, tidak
peduli orang lain, dan tidak merespon secara emosional
3. Skizotipal: Takut berinteraksi sosial dan menganggap orang lain berbahaya.
4. Antisosial: Sering mengabaikan aturan dan kewajiban sosial, mudah
tersinggung, agresif, impulsif, dan tidak memiliki rasa bersalah.
5. Ambang (Borderline): emosi tidak stabil, mudah marah, impulsif ,mengalami
perasaan hampa, suka menyakiti diri sendiri, dan berisiko bunuh diri.
6. Histrionik: Tidak merasa berharga, sering menarik perhatian, dan
Gangguan mendramatisasi atau memainkan peran agar didengar dan dilihat orang lain.

Kepribadian 7. Narsistik: Memiliki perasaan ekstrem mengenai kepentingan diri sendiri, tidak
memiliki empati, siap berbohong dan mengekploitasi orang lain demi
kepentingan pribadi.
8. Dependen: Kurang percaya diri dan butuh banyak bantuan dalam membuat
keputusan sehari-hari dan menyerahkan keputusan hidup yang penting pada
orang lain.
9. Menghindar (Avoidant): Percaya bahwa diri tidak kompeten, tidak menarik,
inferior, dan terus-menerus takut dipermalukan, dikritik atau ditolak.
10. Anankastik: Teliti berlebihan pada rincian, aturan, daftar, urutan, organisasi,
atau jadwal. Termasuk perfeksionis ekstrim.

Sumber: Beritatagar
 Diri sendiri: Intropeksi diri, koreksi diri, dan mengubah perilaku.
 Pendidik (guru): mengetahui kepribadian anak didik, pendidik
dapat menyesuaikan sikap dan bimbingan.
 Orang tua: kebahagiaan keluarga, misal karena tahu kepribadian
Manfaat anak (sifat, bakat, hobi) maka dapat memberi arahan.
 Warga tetangga (bermasyarakat): ketika butuh pertolongan tidak
Mengetahui jarang kita melihat kepribadian seseorang.
Kepribadian  BAGI PERAWAT:
 Saat bekerja berinteraksi dengan perawat lain, dokter, atau tenaga
medis lain, terutama dengan pasien. Ketika paham tentang
kepribadian seseorang, maka mudah untuk menjalin interaksi.
 Memperbaiki diri, agar menjadi pribadi yang humanis, melayani
dengan baik.
 Prawira, P. A. (2016). Psikologi Kepribadian Dengan Perspektif
Sumber Baru, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

You might also like