Professional Documents
Culture Documents
4 9 262 Materi 20231011 113903
4 9 262 Materi 20231011 113903
FAKULTAS EKONOMI
UISU
TUJUAN PENYUSUNAN
ANGGARAN BAHAN
MENTAH/BAKU
(1)
Bahan mentah yang digunakan dalam proses
produksi dikelompokan menjadi bahan mentah
langsung (direct material) dan bahan mentah tidak
langsung (indirect material).
Tujun menyusun anggaran bahan mentah dapat
dikatakan sebagai berikut :
TUJUAN PENYUSUNAN
ANGGARAN BAHAN
MENTAH
(2)
a. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan mentah
b. Memperkirakan jumlah pembelian bahan mentah yang
diperlukan.
c. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana
yang dipelukan untuk melaksanakan pembelian bahan
mentah
d. Sebagai dasar penyusunan product costing, yaitu
memperkirakan komposisi/komponen harga pokok
pabrik karena penggunaan bahan mentah
e. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan
mentah.
TUJUAN PENYUSUNAN
ANGGARAN BAHAN
MENTAH
(3)
Anggaran bahan mentah terdiri dari :
1. Anggaran kebutuhan bahan mentah
kebutuhan bahan mentah dirinci menurut menurut
jenisnya, barang jadi yang dihasilkan, serta menurut
bagian-bagian dalam pabrik yang menggunakan
bahan mentah tersebut.
TUJUAN PENYUSUNAN
ANGGARAN BAHAN
MENTAH
(4)
2. Anggaran pembelian bahan mentah.
Bahan mentah yang harus dibeli diperhitungkan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor persediaan dan
kebutuhan bahan mentah
3. Anggaran persediaan bahan mentah
Anggaran ini merupakan suatu perencanaan yang
terkunci atas kuantitas bahan mentah yang disimpan
sebagai persediaan.
TUJUAN PENYUSUNAN
ANGGARAN BAHAN
MENTAH
(5)
4. Anggaran biaya bahan mentah yang habis
digunakan dalam dalam produksi.
Anggaran ini merencanakan nilai bahan mentah
yang digunakan dalam satuan uang.
ANGGARAN
KEBUTUHAN BAHAN
MENTAH
(1)
Anggaran ini disusun untuk merencanakan jumlah
fisik bahan mentah langsung yang diperlukan.
Secara terperinci pada anggaran ini harus
dicantumkan :
- Jenis barang jadi yang dihasilkan
- Jenis bahan mentah yang digunakan
- Bagian-bagian yg dilalui dalam proses produksi
- Standar penggunaan dalam bahan mentah
- Waktu penggunaan bahan mentah
ANGGARAN
KEBUTUHAN BAHAN
MENTAH
(2)
Standar penggunaan bahan mentah adalah bilangan
yang menunjukan berapa satuan bahan mentah yang
diperlukan untuk menghasilkan 1 (satu) satuan
barang jadi.
ANGGARAN
KEBUTUHAN BAHAN
MENTAH
(3)
Umpamanya :
Standar penggunaan = 2, untuk barang jadi A dan
bahan mentah x.
Artinya :
Untuk menghasilkan 1 unit barang A diperlukan 2 unit
bahan mentah x.
ANGGARAN
KEBUTUHAN BAHAN
MENTAH
(4)
Selain itu dicantumkan pula :
Jumlah masing-masing jenis barang jadi
Waktu penggunaan bahan mentah (dinyatakan dalam
bulan atau kuartal)
PT. GUNUNG KIDUL
Barang Jadi
Kuartal I
Barang A
Barang B
Jumlah
Kuartal II
Barang A
Barang B
Jumlah
Kuartal III
Barang A
Barang B
Jumlah
Kuartal IV
Barang A
Barang B
Jumlah
PRODUKSI SP ∑ SP ∑ SP ∑ SP ∑ SP ∑ SP ∑
Kuartal I
Barang A
Barang B
Jumlah
Kuartal II
Barang A
Barang B
Jumlah
Kuartal III
Barang A
Barang B
Jumlah
Kuartal IV
Barang A
Barang B
Jumlah
MENENTUKAN
KEBUTUHAN BAHAN
MENTAH
(1)
Untuk menentukan jumlah bahan mentah yang
dibutuhkan dapat ditentukan dengan berbagai
cara :
1. Perkiraan langsung.
Dengan cara ini mengandung banyak resiko,
berupa terlalu besar atau terlalu kecilnya
perkiraaan. Karena itu cara ini sebaiknya
diserahkan pada pihak yang telah
berpengalaman dalam memprodusir barang.
MENENTUKAN
KEBUTUHAN BAHAN
MENTAH
(2)
cara ini lebih menguntungkan karena:
- lebih mudah
- lebih cepat
- lebih ringan biayanya
MENENTUKAN
KEBUTUHAN BAHAN
MENTAH
(3)
2. Perhitungan standar penggunaan bahan baku
Misalnya :
PT. Gunung kidul memproduksi 2 macam barang
yaitu barang A dan B dengan menggunakan bahan
mentah X, Y.
RENCANA PRODUKSI SELAMA 6 BULAN
Bulan A B
Bahan Mentah
Barang x y z
A 2 3 2
B 3 2 1
CONTOH PENYUSUNAN
ANGGARAN BAHAN
MENTAH
(1)
Harga setiap unit masing-masing bahan mentah :
X = Rp. 50
Y = Rp. 60
Z = Rp. 70
sehingga anggaran kebutuhan bahan mentah 20008
dapat disusun :
PT. GUNUNG KIDUL
ANGGARAN KEBUTUHAN BAHAN MENTAH
JANUARI - JUNI 2019
Jenis Brg
Jadi dan
Waktu PRODUKSI Bahan Mentah X Bahan Mentah Y Bahan Mentah Z
SP Kebutuhan SP Kebutuhan SP Kebutuhan
Barang A
Januari 110 2 220 3 330 2 220
Februari 120 2 240 3 360 2 240
Maret 100 2 200 3 300 2 200
April 130 2 260 3 390 2 260
Mei 120 2 240 3 360 2 240
Juni 140 2 280 3 420 2 280
Jumlah 720 1,440 2,160 1,440
Barang B
Januari 800 3 2400 2 1600 1 800
Februari 900 3 2700 2 1800 1 900
Maret 800 3 2400 2 1600 1 800
April 700 3 2100 2 1400 1 700
Mei 1000 3 3000 2 2000 1 1000
Juni 1000 3 3000 2 2000 1 1000
Jumlah 5,200 15,600 10,400 5,200
Jumlah 17,040 12,560 6,640
Kebutuhan
ANGGARAN
PEMBELIAN BAHAN
MENTAH
(1)
Apabila bahan mentah yang dibeli terlalu besar akan
mengakibatkan bertumpuknya bahan mentah di
gudang yang mungkin menurunkan kualitas biaya
penyimpanan menjadi lebih besar sebaliknya bila
terlalu kecil akan menghambat kelancaran proses
produksi.
ANGGARAN
PEMBELIAN BAHAN
MENTAH
(2)
Jumlah pembelian paling ekonomis
(Ekonomic Order Quantity)
Dalam menghitung EOQ dipertimbangkan 2 jenis biaya
yang bersifat variabel:
1. Biaya Pemesanan (berhubungan -)
misal: biaya persiapan pemesanan, administrasi,
pengiriman pemesanan, dll.
2. Biya penyimpanan (berhubungan +)
misal : biaya pemeliharaan, asuransi, perbaikan
kerusakan.
ANGGARAN
PEMBELIAN BAHAN
MENTAH
(3)
Dengan memperhatikan kedua jenis biaya diatas, maka
jumlah pembelian ekonomis dapat dihitung dengan
rumus :
EOQ = √2R.S
P.I
dimana :
R = jumlah bahan mentah yang dibeli
S = biaya pemesanan
P = harga/unit bahan mentah
I = biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam %
dipersediaan rata-rata
ANGGARAN
PEMBELIAN BAHAN
MENTAH
(4)
atau :
EOQ = √ 2R.S
C/unit
dimana :
C/unit = biaya penyimpanan setiap unit bahan
mentah.
ANGGARAN
PEMBELIAN BAHAN
MENTAH
(5)
Contoh :
PT. ADINDA memperkirakan kebutuhan bahan
mentah selama tahun 2020 sebanyak 1000 kg.
setiap kali dipesan dikeluarkan biaya sebesar Rp.
50 sebagai biaya perangko. Harga/kg bahan
mentah adalah Rp. 20, biaya penyimpanan
sebesar 50% dari persediaan rata-rata. Selain itu
diketahui pula biaya penyimpanan setiap kg
bahan mentah adalah Rp. 10.
ANGGARAN
PEMBELIAN BAHAN
MENTAH
(6)
Jawab :
EOQ = √2 x 1000 x 50 = 100 kg atau
20 x 0,50
EOQ = √ 2 x 1000 x 50 = 100 kg
10
WAKTU PEMBELIAN
BAHAN MENTAH (1)
Untuk kelancaran proses produksi perlu
ditentukan pula kapan pemesanan bahan mentah
harus dilakukan agar bahan mentah itu dapat
datang tepat waktu yang dibutuhkan.
Keterlambatan bahan mentah akan menimbulkan
biaya yang disebut STOCK OUT COST (SOC).
Sebaliknya bahan mentah yang datangnya lebih
awal akan menimbulkan biaya yang disebut :
EXTRA CARRAYING COST (ECC)
WAKTU PEMBELIAN
BAHAN MENTAH (2)
Sehingga dalam menentukan waktu pemesanan
bahan mentah perlu diperhatikan Lead Time (jangka
waktu sejak dilakukan pemesanan sampai saat
datangnya bahan mentah yang dipesan dan siap
untuk digunakan dalam proses produksi). Setelah
diperhitungkan Lead Time maka baru dapat
ditentukan Reorder Point (saat dimana harus
dilakukan pemesanan kembali)
WAKTU PEMBELIAN
BAHAN MENTAH (3)
Untuk merencanakan saat pemesanan bahan mentah
pada periode mendatang, perlu diperhatikan faktor-
faktor :
- Lead Time yang terjadi pada pemesanan-
pemesanan sebelumnya (data historis)
- Extra Carryng Cost (ECC)
- Stock Out Cost (SOC)
WAKTU PEMBELIAN
BAHAN MENTAH (4)
Dalam melakukan pengamatan data historis, harus
dilakukan terhadap beberapa data, untuk dihitung
probabilitas dari pengamatan
Umpamanya :
Diamati 60 data historis tentang lead time. Ke 60 data
menunjukan :
- Lead time 5 hari = 30 buah
- Lead time 4 hari = 20 buah
- Lead time 6 hari = 10 buah
WAKTU PEMBELIAN
BAHAN MENTAH (5)
Sehingga probabilitasnya :
Lead
Time Per Order Per Tahun Per Order Per Tahun Per Tahun
Kuartal X Y Z X Y Z
Jenis Bahan Mentah Kebutuhan Bahan Mentah Persedian Jumlah Persediaan Pembelian
dan Waktu Untuk Produksi Akhir Kebutuhan Awal Unit Harga Jumlah
Bahan Mentah X
Kuartal I 1100 370 1470 100 1370 Rp. 10 Rp. 13.700
II 700 130 830 370 460 Rp. 4.600
III 600 150 750 130 620 Rp. 6.200
IV 600 150 750 150 600 Rp. 6.000
∑ (1 Tahun) 3000 800 3800 750 3050 Rp. 30.000
Bahan Mentah Y
Kuartal I 1400 345 1745 150 1595 Rp 15 Rp. 23.925
II 1200 100 1300 345 955 Rp. 14.325
III 1200 150 1300 100 1250 Rp. 18.750
IV 1200 125 1325 150 4975 Rp. 17.625
∑ (1 Tahun) 5000 720 5670 745 8775 Rp. 74.000
Bahan Mentah Z
Kuartal I 100 340 1340 100 1240 Rp. 10 Rp.12.400
II 100 125 1125 340 785 Rp. 7.850
III 100 100 1100 125 975 Rp. 9.750
IV 100 100 1100 100 1000 Rp.12.400
∑ (1 Tahun) 400 665 4665 665 4000 Rp.40.000
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah
Jenis Tkt Bhn X Bhn Y Bhn Z
Brg Jadi Produksi
& Kebutuh Kebutuh Kebutuh
Priode SP SP SP
an an an
Brg A
Januari 110 2 220 3 330 2 220
Pebruari 120 2 240 3 360 2 240
Maret 100 2 200 3 300 2 200
April 130 2 260 3 390 2 260
Mei 120 2 240 3 360 2 240
Juni 140 2 280 3 420 2 280
Jumlah 702 1440 2160 1440