You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BARU

LAHIR
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
Nurhaliza
Pinca Charbian Putri
Putri Paramunita
Putri Riski
Siti Fadila
Sri Wahyuni
Wilda Akhyani

Dosen Pembimbing:

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
LHOKSEUMAWE
TAHUN 2023
Definisi

Menurut Kumalasari (2018), Bayi Baru


Lahir (Neonatus) adalah masa kehidupan
pertama diluar rahim sampai dengan usia 28
hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar
dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar
rahim.
Klasifikasi bayi baru lahir
a) Bayi Aterm
b) Bayi Prematur
c) Bayi Posmatur
Patofisologi bayi baru lahir
Asuhan Bayi Baru Lahir

a. Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antar


kulit bayi dengan kulit ibu.
b. Mengusahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit
ibunya segera mungkin
c. Menjaga pernafasan
d. Merawat mata

Manifestasi klinis
a. Warna kulit: seluruhnya merah
b. Denyut jantung: > 100 x/menit
c. Pernapasan : baik,menangis kuat.
d. Otot : gerak aktif,reflek baik
e. Reaksi terhadap rangsangan : menangis
Pemeriksaan Diagnostik

a. Sel Darah Putih 18000/mm, Neutropil meningkat sampai


23.000-24.000/mm hari pertama setelah lahir (menurun bila
ada sepsis)
b. Hemoglobin 15-20g/dl (kadar lebih rendah berhubungan
dengan anemia)
c. Hematokrit 43%-61% (peningkatan 65% atau lebih
menandakan polisitemia, penurunan kadar gula menunjukan
anemia/hemoraghi prenatal)
d. Essai Inhibisi guthriel tes untuk adanya metabolit
fenillalanin, menandakan fenil ketonuria
e. Bilirubin total 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan 8 mg/dl
1-2 hari dan 12 mg/dl pada 3-5 hari.
f. Detrosik:Tetes glukosa selama 4-6 jam pertama setelah
kelahiran rata-rata 40-50 mg/dl,meningkat 60-70 mg/dl pada
Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir
A. PENGKAJIAN
Tanggal dan waktu pengkajian : 7 November 2022 pukul 09.10 WIB,
1. Identitas Bayi :
Nama : By Ny. W
Tanggal lahir/jam lahir : 7 November 2012/ 08.24WIB
Jenis kelamin : Perempuan
Identitas Orang Tua:
Nama ibu : Ny. W
Umur : 27 tahun
Alamat : Kedawung Rt 17 / 17 slendrogesi sragen
Pendidikan : SD
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Swasta
Agama : islam
Nama Ayah : Tn. H
Umur : 32 tahun
Alamat : Kedawung Rt 17 / 17 slendrogesi sragen
Pendidikan : SD
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Analisa Data
No Data fokus Etiologi Problem
1 DS: Bayi Ny.W lahir tanggal 7 BBL Resiko Perubahan suhu
November 2021 jam ↓ tubuh: hipotermi/
08.24WIB masa gestasi 37 Perbedaan suhu tubuh dalam hypertermi
minggu status gestasi G3P2A0 perut ibu dan lingkungan
bayi dilahirkan secara spontan luar
dibantu oleh dokter tempat ↓
melahirkan Adanya factor
DO: keadaaan compos mentis kondisi,radiasi dan evaporasi
TTV : ↓
TD Resiko terjadi perubahan
S:370C suhutubuh
R:44x/menit N:144x/menit
UK:37 minggu,penurunan
lemak subcutan dalam kulit
2 DS: Bayi Ny.W lahir tanggal 7 BBL Resiko pemenuhan nutrisi
November 2021 jam ↓ kurang dari kebutuhan
08.24WIB masa gestasi 37 refleks menghisap (+) belum tubuh
minggu status gestasi G3P2A0 terlatih dan imaturitas
bayi dilahirkan secara spontan saluran cerna
dibantu oleh dokter tempat ↓
melahirkan intake dan output nutrisi
DO: kesadaran compos mentis ↓
BB:2850gram Resiko terjadinya
PB:45cm pemenuhan gangguan
LK:32cm nutrisi
LD:31cm
APGAR score
7-9-10
Reflek hisap belum kuat dan
belum terlatih,Ibu belum
menyusui
3 DS : Bayi Ny.W lahir tanggal Faktor lingkungan dan Tali Resiko infeksi
7 November 2012 jam pusat basah
08.24WIB masa gestasi 37 ↓
minggu status gestasi G3P2A0 Bakteri mudah menempel
bayi dilahirkan secara spontan dan berkembang biak
dibantu oleh dokter tempat ↓
melahirkan Resiko terjadinya infeksi.
Do: tali pusat masih basah dan
rapuh
TTV:
TD:
S:370C
R:44x/menit
N:144x/menit
Diagnosa keperawatan
1. Resiko Perubahan suhu tubuh: hipotermi/hypertermi yang
berhubungan dengan lingkungan yang baru (udara luar) dan
penurunan jumlah lemak subcutan.
2. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh dalam mencerna
nutrisi (imaturitas saluran cerna).
3. Resiko infeksi b/d kurangnya pertahanan imunologis, faktor
lingkungan dan tali pusat masih basah
berhubungan dengandapat terpenuhi 3. Observasi reflek hisap dan menelan.
ketidakmampuan tubuh
Dengan KH: 4. Beri minum sesuai program

Intervensi cerna).
 Reflek hisap dan menelan baik
dalam mencerna nutrisi
(imaturitas saluran
 Tidak Muntah
 Tidak Kembung
5. Monitor tanda-tanda intoleransi
terhadap nutrisi parenteral.
6. Kaji kesiapan ibu untuk menyusui.
 BAB lancar 7. Timbang BB setiap hari.
Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi  Berat badan meningkat 15 gr/hr
Keperawatan  Turgor elastis.
Resiko Perubahan suhu Setelah dilakukan tindakanMengatur temperature : Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Mengontrol Infeksi :
tubuh: hipotermi/ keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor temperatur klien sampai b/d kurangnya keperawatan selama 3X 24 jam, 1. Bersihkan box / incubator setelah
hypertermi diharapkan klien terhindar dari stabil pertahanan imunologis, pasien diharapkan terhindar dari dipakai bayi lain
ketidakseimbangan suhu tubuh 2. Monitor nadi, pernafasan faktor lingkungan dan tanda dan gejala infeksi dengan KH : 2. Pertahankan teknik isolasi bagi bayi
dengan KH : 3. Monitor warna kult tali pusat masih basah Status Imun : ber-penyakit menular
 Termoregulasi Neonatus 4. Monitor tanda dan gejala hipotermi /  RR : 30-60X/menit 3. Batasi pengunjung
 Suhu 36,5-37,5˚ C hipertermi  Irama napas teratur 4. Instruksikan pada pengunjung untuk
5. Perhatikan keadekuatan intake cairan  Suhu 36-37˚ C cuci tangan sebelum dan sesudah
 RR : 30-60 x/menit
6. Pertahankan panas suhu tubuh bayi  Integritas kulit baik berkunjung
 HR : 120-140 x/menit 5. 5.lakukan perawatan tali pusat secara
 Warna kulit merah muda (missal : segera ganti pakaian jika  Integritas nukosa baik
 Leukosit dalam batas normal rutin dgn prinsip asertif
 Tidak ada distress respirasi basah)
6. Cuci tangan sebelum dan sesudah
7. Bungkus bayi dengan segera setelah
 Hidrasi adekuat mela-kukan tindakan keperawatan
lahir untuk mencegah kehilangan 7. Pakai sarung tangan dan baju sebagai
 Tidak menggigil
panas pelindung
 Bayi tidak letargi
8. Jelaskan kepada keluarga tanda dan 8. Pertahankan lingkungan aseptik
gejala hipotermi / hipertermi selama pemasangan alat
9. Letakkan bayi setelah lahir di bawah 9. mengukur TTV
lampu sorot / sumber panas
10. Jelaskan kepada keluarga cara untuk
mencegah kehilangan panas /
mencegah panas bayi berlebih
11. Tempatkan bayi di atas kasur dan
berikan selimut dan ganti popok bila
basah
Resiko pemenuhan Setelah dilakukan tindakan Pemenuhan Nutrisi Bayi
nutrisi kurang dari keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Kaji kebutuhan nutrisi Bayi
kebutuhan tubuh diharapkan pemenuhan nutrisi bayi 2. Observasi intake dan output.
berhubungan dengan dapat terpenuhi 3. Observasi reflek hisap dan menelan.
ketidakmampuan tubuh Dengan KH: 4. Beri minum sesuai program
dalam mencerna nutrisi  Reflek hisap dan menelan baik 5. Monitor tanda-tanda intoleransi
(imaturitas saluran  Tidak Muntah terhadap nutrisi parenteral.
cerna).  Tidak Kembung 6. Kaji kesiapan ibu untuk menyusui.
 BAB lancar 7. Timbang BB setiap hari.
 Berat badan meningkat 15 gr/hr
 Turgor elastis.
Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Mengontrol Infeksi :
Implementasi
Tanggal Jam Tindakan

.
(WIB)
07-11-22 09.10 Mengukur TTV
09.15 Meletakkan bayi di infarm warmer
09.20 Memantau hasil AGD bayi
09.25 Memandikan bayi , melakukan tindakan asertif dan
melakukan perawatan tali pusat
09.40 Memberikan injeksi vitamin k 1mg dan
ampicillin 150mg/12jam
09.45 Memakaikan baju ,popok dan gedong pada bayi
10.00 Melakukan tindakan asertif sebelum memegang bayi
(memberikan minum susu 60 cc)
11.00 Menganti popok dan gedong bayi
13.00 Melakukan tindakan asertif sebelum memegang bayi
(memberikan minum susu 40 cc),memberikan
pengarahan kpd keluarga pasien untuk melakukan
tindakan asertif sebelum meemegang bayi
14.00 Menganti popok dan gedong
15.45 Memandikan bayi dan melakukan perawatan tali pusat
15.55 Memakaikan baju,popok dan mengedong pada bayi
16.15 Memberikan minum susu (40 cc)
18.00 Menganti popok dan gedong bayi
19.00 Memberikan minum susu (40 cc)
20.00 Memberikan injeksi ampicillin 150 mg
20.45 Menganti popok dan gedong bayi dan mengkaji
kesiapan ibu untuk menyusui
08-11-22 07.00 Melakukan tindakan asertif sebelum memegang bayi
07.10 Menganti popok dan gedong dan memonitor tanda-
tanda infeksi
07.15 Memanasi bayi dengan sinar matahari,memberi
pemahaman untuk pembatasan pengunjung
08.00 Menimbang bayi
08.10 Memandikan dan merawat tali pusat
08.20 Menginjeksi ampicillin 150 mg
08.30 Memakaikan baju,popok dan gedong bayi
08.45 Memberikan minum susu (60 cc)
11.30 Mengukur TTV
12.15 Memberikan minum susu (40 cc)
13.45 Menganti gedong dan popok bayi
09-11-22 07.00 Memanasi bayi dengan sinar matahari
07.20 Menganti popok dan baju bayi
07.30 Menimbang berat badan bayi
07.40 Memandikan dan merawat tali pusar
07.50 Melakukan injeksi ampicillin 150 mg
12.00 Memakaikan baju,popok dan gedong bayi.
12.05 Memberikan minum asi (60 cc)
Evaluasi

No DX Evaluasi
1 I S :-
O : Suhu tubuh bayi dalam batas normal tidak terdapat tanda-tanda
hipotermi
N :140X/menit
S :37,10C
R:40x/menit
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi
2 II S :-
O : bayi mengalami penurunan , berat badan menjadi 2800 gram
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Intake dan output makanan seimbang
3 III S :-
O : Tidak ada tanda-tanda infeksi,tidak ada renbesan,flebitus,tidak ada
oedema, tali pusat sudah mulai mengering.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Observasi kondisi bayi dan tanda-tanda vital
- pertahankan prosedur tindakan asertif

You might also like