Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 2 - Plasenta
Kelompok 2 - Plasenta
Kelompok 2
Our Member
Bima Ariyu Putra Anggutar (P17211217137)
Ismi Malika Isnaini (P17211217139)
Khairun Nisa Oktafiani (P17211217142)
Alfi Ika Purwati (P17211217145)
Chirana Karsa Medis (P17211217147)
Qismah Nur faizah (P17211217150)
Tsabitah Noer Yumna Thobari (P17211217153)
Monicka Patrisia Tilana (P17211217154)
Balkizta Putri Nadia (P17211217156)
Rachelly Salsabila Mujiono Putri (P17211217157)
Definisi
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta
berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada
segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internal)
dan oleh karenanya bagian terendah sering kali
terkendala memasuki Pintu Atas Panggul (PAP) atau
menimbulkan kelainan janin dalam rahim.
Epidemiologi
1. Secara global prevalensi plasenta previa pada trimester 3 kehamilan adalah 0,3–
2%. Pada kehamilan aterm, perkiraan insidensi plasenta previa adalah 1 dari 200
kehamilan. Namun, angka ini dapat meningkat di masa depan, akibat tingginya
frekuensi sectio caesarea (SC), peningkatan usia maternal saat hamil, dan
penggunaan assisted reproductive technology (ART), misalnya bayi tabung.
2. Pada wanita di atas 35 tahun, insiden plasenta previa dilaporkan sebesar 2%, dan
pada usia di atas 40 tahun sebesar 5%. Terdapat peningkatan 9 kali lipat lebih
tinggi dibanding wanita dengan kisaran usia 20 tahun. Beberapa studi melaporkan
plasenta previa lebih banyak ditemukan pada wanita ras Asia dan kulit hitam.
3. Pada tahun 2018, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyatakan proporsi
terjadinya plasenta previa di Indonesia adalah sebanyak 0,7%. DKI Jakarta
merupakan provinsi yang memiliki proporsi plasenta previa paling tinggi, yaitu
1,9%.
Klasifikasi
Menurut Chalik (2008). Ada 4 derajat abnormalitas plasenta previa yang didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui
pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu yaitu :
1 2 3 4 5
Terapi Teknik Pengeluaran Plasenta
Secara Manual
konservatif
setelah masuk ke uterus cari tepi plasenta,
Bertujuan agar janin tidak terlahir kemudian tepi tangan disisipkan ke tepi
prematur dan upaya diagnosis plasenta dan dinding uterus.
dilakukan secara non-invasif.
Komplikasi
1. Plasenta abruptio. Pemisahan plasenta dari dinding rahim
2. Perdarahan sebelum atau selama melahirkan yang dapat
menyebabkan histerektomi (operasi pengangkatan rahim).
3. Plasenta akreta, plasenta inkreta, plasenta perkreta
4.Prematur atau kelahiran bayi sebelum waktunya (< 37
minggu)
5. Kecacatan pada bayi
THANK YOU!!!