You are on page 1of 64

KOMPLIKASI

INTRAKRANIAL OMSK
Pendahuluan

Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah radang kronik


yang mengenai mukosa telinga tengah dan kavum mastoid
OMSK dapat menimbulkan terjadinya komplikasi intrakranial
yang dapat menyebabkan kematian
Komplikasi intrakranial OMSK masih sering ditemukan pada
negara berkembang
Diagnosis yang cepat dan tepat dapat menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi intrakranial OMSK
Anatomi Telinga

C I T E D F R O M : H T T P : / / W W W . A U D I O L O G Y S P E C I A L I S T S . C O M / A N AT O M Y- O F - T H E - E A R
Mekanisme Pertahanan Telinga
Tengah
• Hiperplasia

Mukosa • Degenerasi
• Metaplasia

• Infeksi
Dinding • Destruksi
Tulang • Nekrosis


Jaringan
Infeksi
• Sawar dinding tulang runtuh
• Mengenai struktur lunak
Lunak • Terbentuk jaringan granulasi

B A L L E N G E R J . J . , P E N YA K I T T E L I N G A K R O N I S , P E N YA K I T T E L I N G A H I D U N G , T E N G G O R O K , K E PA L A D A N L E H E R . 1 9 9 7
PENYEBARAN INFEKSI
TELINGA TENGAH

Ludman
Ludman Harold.
Harold. Complication
Complication of
of suppurative
suppurative otitis
otitis mediain
mediain 1996
1996
PENYEBARAN KOMPLIKASI

Hematogen/Tromboflebitis

Erosi Tulang

Melalui Jalan yang Ada

G l a s s c o c k - S h a m b a u g h , S u r g e r y o f t h e E a r, 2 0 0 3
Hematogen/Tromboflebitis

Terjadi pada awal infeksi

Gejala prodromal tidak jelas

Pada operasi, didapatkan dinding

telinga tengah utuh

Glasscock-Shambaugh, Surgery of the ear, 2003


Erosi Tulang

Terjadi beberapa minggu setelah awal

penyakit

Terdapat gejala prodromal

Pada operasi dapat ditemukan lapisan

tulang yang rusak


GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003
Melalui Jalan yang Ada

Penyebaran dapat melalui :


 Fenestra Rotundum

 Meatus Akustikus Internus

 Duktus Perilimfatikus

GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003


PERJALANAN KOMPLIKASI
INTRAKRANIAL

Dari Rongga Telinga


Tengah ke Selaput Otak

Menembus Selaput
Otak

Masuk ke Jaringan Otak

B a l l e n g e r J . J , p e n y a k i t t e l i n g a k r o n i s , p e n y a k i t t e l i n g a h i d u n g , t e n g g o r o k , k e p a l a d a n l e h e r. 1 9 9 7
Cara Penyebaran ke Selaput Otak

Osteitis
melibatkan
vena emisaria Kolesteatoma
mastoid, Ostetitis pd mastoid  mengikis
Trombus yang
terinfeksi
tromboflebitis abses mastoid &
mengisi lumen perisinus, trbntuk trombus mendesak dura
sinus lateralis mural pd sinus lateralis  timbul abses
ekstradura

Ballenger
Ballenger J.J,
J.J, penyakit
penyakit telinga
telinga kronis,
kronis, penyakit
penyakit telinga
telinga hidung,
hidung, tenggorok,
tenggorok, kepala
kepala dan
dan leher.
leher. 1997
1997
Cara Penyebaran ke Selaput Otak
Abses ekstra dura pecah ke
Trombus dalam dura  abses subdural
terinfeksi atau menyebar ke dalam
dalam sinus subarakhnoid dan meningitis
lateralis
meluas
sepanjang
pembuluh
 abses
serebellum

Ruang
subarakhnoid
dipenuhi reaksi
peradangan 
penyebaran
langsung ke
otak stlah dura
ditembus 
abses otak yang
bertangkai
Ballenger
Ballenger J.J,
J.J, penyakit
penyakit telinga
telinga kronis,
kronis, penyakit
penyakit telinga
telinga hidung,
hidung, tenggorok,
tenggorok, kepala
kepala dan
dan leher.
leher. 1997
1997
PENYEBARAN KOMPLIKASI
INTRAKRANIAL

Cited
Cited from
from :: http://innerear.hawkelibrary.com/complications
http://innerear.hawkelibrary.com/complications
KOMPLIKASI

Abses Hidrosefalu
Abses Otak
Extradural s Otitis

Tromboflebitis Abses
Meningitis
Sinus Sigmoid Subdural
ABSES
EXTRADURAL
Abses yang terjadi di antara tulang tengkorak dan dura
Sering ditemukan pada saat operasi
Penyebaran dapat terjadi akibat infeksi pada daerah sekitarnya
Paling sering terjadi pada daerah fossa media dan posterior
Gejala berupa peningkatan tekanan intrakranial seperti kepala hebat &
penurunan kesadaran

Ballenger J.J., Penyakit Telinga Kronis, Penyakit Telinga Hidung, Tenggorok, Kepala
dan Leher. 1997
Bailey J, Johnson T. Head and neck surgery otolaryngology. Department of
Otolaryngology. 2006.
ABSES
EXTRADURAL

C I T E D F R O M : H T T P : / / W W W. D R M K O T B . C O M
Gambaran
CT-Scan
ABSES
OTAK PATOGENESIS

Terjadi nekrosis lokal


Perluasan infeksi dan pencairan
berakhir di daerah jaringan otak yang di Kapsul terbentuk
vaskular subkorteks batasi oleh edema &
ensefalitis

Kapsul abses dapat


mengalami
pengapuran diikuti
penyembuhan

Kapsul dapat pecah


dan menyebabkan
Edema dan
ensefalitis mereda
abses satelit, terjadi
kekambuhan
Terjadi ruptur abses
ke sistem ventrikel
Austin
Austin D.
D. Complication
Complication of
of Acute
Acute and
and Chronic
Chronic Otitis
Otitis Media.
Media. In:
In:
Ballenger
Ballenger JJ,
JJ, 1996.
1996.
Tahap Pembentukan
Abses
TAHAPAN WAKTU PROSES YANG
(HARI) TERJADI
Cerebritis awal Hari 1-3 Peradangan perivaskular &
terjadi edema disekitar otak

Cerebritis lanjut Hari 4-9Daerah pusat nekrosis membesar


& pembentukan pus akibat
pelepasan enzim dari sel radang

Pembentukan awal Hari 10-13 Pusat nekrosis mulai mengecil


Kapsul abses & terjadi peningkatan fibroblast
dalam pembentukan kapsul

Pembentukan lanjut Hari 14 Perkembangan lengkap kapsul


Kapsul abses
Glasscock-Shambaugh,
Glasscock-Shambaugh, Surgery
Surgery of
of the
the ear,
ear, 2003
2003
ILUSTRASI SKEMATIK RUPTUR ABSES
KE DALAM SISTEM VENTRIKEL

Glasscock-Shambaugh,
Glasscock-Shambaugh, Surgery
Surgery of
of the
the ear,
ear, 2003
2003
ABSES
OTAK

• Demam Mudah Mengantuk


• Sakit kepala Gangguan Konsentrasi
Inv
Mempunyai 4 tahapan klinik
asif

• Tanpa gejala
Lat • Berlangsung selama 1 minggu
en

• Gejala Fokal Penurunan Kesadaran


Ma • Kejang
nif
es

• Abses ruptur ke dalam ventrikel atau ruang subarachnoid


Ter • Terjadi secara progresif dan sering kali berakhir kematian
mi
nal
BA ILEY J , J OHNS ON T. HE A D A ND NE CK S URGE RY OTOLARY NGOLOGY . 2006.
Gejala

Abses otak yang sudah terbentuk mempunyai 3 gejala yang khas


:

Sakit Kepala

Demam Tinggi

Defisit Neurologis

GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003


Gejala defisit neurologis tergantung dari
letak abses
 Abses otak di daerah cerebellum 
ataxia, nistagmus, muntah, gangguan
okulomotor

 Abses otak di temporal 


afasia, hiposmia, hemianopsia

Edema papil sering di temukan pada


hari 10-13 pembentukan abses

GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003


B A L L E N G E R J . J . , P E N YA K I T T E L I N G A K R O N I S , P E N YA K I T T E L I N G A H I D U N G , T E N G G O R O K , K E PA L A D A N L E H E R . 1 9 9 7
Gambaran CT-Scan
Abses Otak
Gambaran CT-Scan
Abses Otak
HIDROSEFALUS
OTITIS
Terjadi peningkatan tekanan intrakranial yang di tandai mual, muntah,
sakit kepala dan paralisis m.rectus lateralis sehingga menimbulkan
diplopia
Papil edema merupakan kelainan yang paling sering di temukan akibat
adanya peningkatan cairan spinal ( >300 mm H2O)
Tidak adanya kelainan kimia pada pemeriksaan cairan serebrospinal

Ballenger J.J., Penyakit Telinga Kronis, Penyakit Telinga Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher. 1997

BAILEY J, JOHNSON T. HEAD AND NECK SURGERY OTOLARYNGOLOGY . 2006.


PATOGENESIS

Peningkatan
tekanan
Penurunan cairan
absorpsi serebrospinal
cairan
Terjadi serebrospinal
sumbatan
pada villi
arachnoid
Perluasan
tromboflebitis
dari sinus
sigmoid ke
sinus sagital
superior
GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003
PATOFISIOLOGI
Telinga tengah & sel Trombosis & Invasi infeksi ke sinus
udara mastoid tromboflebitis sekunder sigmoid ketika melewati
berdekatan ke sinus vena tulang sigmoid
dural

Trombus mengalami perluasan Kondisi ini memberi jalan utk


retrograde → vena jugular, Trombosis
penyebaran infeksi &
melintasi sinus petrosus sinus lateralis
peradangan pd dinding luar
hingga ke daerah sinus sinus dural.
kavernosus

Bekuan yang terinfeksi dapat HIDROSEFALUS


Infeksi mencapai dinding sinus,
menyebar ke arah proksimal
terbentuk trombus mural yang
melibatkan pertemuan sinus
membesar secara progresif
(torkular herofili) dan sinus
sagital
N E I L A N E . I S A A C S O N B . P E D I AT R I C O T O G E N I C L A T E R A L S I N U S T H R O M B O S I S R E C A N A L I Z A T I O N . 2 0 1 1 .
UNAR O, SENNAROGLU L. OTITIC HYDROCEPHALUS: ROLE OF RADIOLOGY FOR DIAGNOSIS . 2005.
Gambaran CT-Scan
Hidrosefalus

Tampak dilatasi kedua ventrikel lateralis


TROMBOFLEBITIS
SINUS SIGMOID

Erosi tulang akibat infeksi


melewati sinus

Phlebitis lokal

Trombosis mural

Penyumbatan seluruh lumen sinus


G L A S S C O C K - S H A M B A U G H , S U R G E RY O F T H E E A R , 2 0 0 3
B A L L E N G E R J . J . , P E N YA K I T T E L I N G A K R O N I S , P E N YA K I T T E L I N G A H I D U N G , T E N G G O R O K , K E PA L A D A N L E H E R . 1 9 9 7
GEJALA

Demam yang meningkat tajam disertai nadi yang cepat &


menggigil yang kemudian akan mengalami remisi (“Picket
Fence”)
Eritema dan edema pada permukaan posterior prosessus
mastoid akibat proses trombosis dari vena emissari mastoid
(Griesinger’s sign)
Tortikolis
Tes Queckenstedt’s ( penekanan terhadap vena jugularis
interna untuk membandingkan naiknya tekanan intrakranial)

Glasscock-Shambaugh,
Glasscock-Shambaugh, Surgery
Surgery of
of the
the ear,
ear, 2003
2003
Ballenger
Ballenger J.J.,
J.J., Penyakit
Penyakit Telinga
Telinga Kronis,
Kronis, Penyakit
Penyakit Telinga
Telinga Hidung,
Hidung, Tenggorok,
Tenggorok, Kepala
Kepala dan
dan Leher.
Leher. 1997
1997
Bailey
Bailey J,
J, Johnson
Johnson T.T. Head
Head and
and neck
neck surgery
surgery otolaryngology.
otolaryngology. 2006.
2006.
GAMBARAN
CT-SCAN
GAMBARAN
ANGIOGRAPHY

T E R L I H AT T I D A K A D A N YA A L I R A N
PA D A S I N U S S I G M O I D K A N A N
MENINGITIS
Komplikasi intrakranial yang paling sering terjadi

Bakteri yang paling sering menyebabkan meningitis adalah H. influenzae &


S. pneumoniae

Di bagi menjadi tiga stadium


 Serosa
 Seluler
 Bakterial

GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003


B A L L E NG E R J . J . , P E NYA K I T TE L I NG A K R O NI S , P E N YA K I T T E L I N G A HI DU NG , TE N G G O RO K , K E PA L A DA N L E H E R. 1997
B A I L E Y J , J O H NS O N T. HE A D A ND NE C K S UR G E RY O T O L A RY NG O L O G Y . 2 0 0 6 .
PATOGENESIS
MENINGITIS
Bakteri dalam SSP
Bakteri menyebar dari
akan mengaktifkan sel Terjadi pelepasan
bagian para
seperti mikroglia yang protease dan mediator
meningeal seperti
mensekresi IL-1 & toksin lain
telinga tengah
TNF

Memudahkan bakteri
Terjadi respon
dan neutrofil yang Peningkatan jejas
inflamasi yang akan
berada pada sirkulasi inflamasi pada sawar
menganggu sawar darah otak
masuk ke cairan
darah otak
serebrospinal

Vasogenik edema,
hidrosefalus dan infark
serebral

Machfoed MH. Otogenic meningitis. Its diagnosis and treatment. Neu


Tunkel AR, scheld WM. Acute bacterial m eningitis. T he
B a o e z i e r F. M e n i n g i t i s . D a l a m : p e n d i d i k a n k e d o k t e r a n b e r k e l a n j u t a n o n n e u r o
Gejala

• Nyeri kepala ringan


• Demam
Ser • Gejala rangsang meningeal (+)
osa

• Nyeri kepala berat


Sel • Muntah & delirium
ule • Fotofobia
r
• Somnolen sampai koma
Ba • Opistotonus
kte • Bakteri (+) pada LCS
rial

Ballenger J.J. Penyakit telinga kronis, penyakit telinga hidung, tenggorok, kepala dan leher. 1997
PERBEDAAN MENINGITIS
BAKTERIAL, VIRAL & JAMUR
Lumbal Punksi Meningitis Meningitis Viral Meningitis Jamur
Bakterial
Tekanan Meningkat Normal / sedikit Normal / sedikit
meningkat meningkat
Jumlah Sel 1000-10.000/ml < 500/ml terutama < 500/ml terutama
Terutama PMN MN MN
Kadar Glukosa < ½ blood glucose Normal Kadang menurun

Protein > 45 mg/dl Sedikit meningkat > 1000 mg/dl

Mikroorganisme Ada Tidak didapatkan Ada  jamur

CSF Lactic Acid > 35 mg/dl < 35 mg/dl > 35 mg/dl

BAOEZIER F. MENINGITIS. DALAM: PENDIDIKAN KEDOKTERAN BERKELANJUTAN


ON NEUROLOGY 2002.
GEJALA RANGSANG
MENINGEAL
GAMBARAN CT-
SCAN MENINGITIS
ABSES
SUBDURAL
Merupakan komplikasi intrakranial OMSK yang paling jarang di temukan
Terjadi pengumpulan pus pada ruang di antara dura mater dan arachnoid
Gejala berupa sakit kepala berat dan penurunan kesadaran yang onsetnya
cepat
Iritasi pada korteks serebri dapat menyebabkan kejang-kejang tipe Jackson

GLASSC OC K-SHAMBAUGH, SU R GERY OF TH E EAR , 2003


BALLEN GER J.J ., PENYAKIT TELIN GA KR ON IS, PEN YAKIT TELIN GA H ID U N G, TEN GGOR OK, KEPALA D AN LEH ER . 1997
BAIL EY J , J O H N SO N T. H EAD AN D N EC K SU R G ERY O T O L ARYN G O L O G Y . 2 0 0 6 .
PATOGENESIS
ABSES SUBDURAL

G L A S S C O C K - S H A M B A U G H , S U R G E RY O F T H E E A R , 2 0 0 3
ILUSTRASI SKEMATIK
PERLUASAN ABSES SUBDURAL

GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003


PENATALAKSANAAN
PRINSIP PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI INTRAKRANIAL

Eradikasi seluruh jaringan patologik


di rongga mastoid (mastoidektomi)

Antibiotika adekuat

Drainase abses ( kerjasama dengan


bagian bedah syaraf )

G L A S S C O C K - S H A M B A U G H , S U R G E R Y O F T H E E A R , 2 0 0 3
B A L L E N G E R J . J . , P E N Y A K I T T E L I N G A K R O N I S , P E N Y A K I T T E L I N G A H I D U N G , T E N G G O R O K ,
K E P A L A D A N L E H E R . 1 9 9 7
B A I L E Y J , J O H N S O N T . H E A D A N D N E C K S U R G E R Y O T O L A R Y N G O L O G Y . 2 0 0 6 .
PILIHAN ANTIBIOTIKA
PADA KOMPLIKASI
INTRAKRANIAL

Antibiotika Dosis

Ampisilin 200-400 mg/kgBB/hari


Cefotaxim 75 mg/KgBB/hari
Ceftriaxone 50 mg/KgBB/hari
Kloramfenikol 0,5–1 gr/hari untuk dewasa
60-100 mg/Kg BB/hari
untuk anak-anak

Metronidazol 400-600 mg/hari

THT FK UI
ABSES
EXTRADURAL
Pemberian antibiotika dosis tinggi

Dilakukan drainase abses, pembedahan dilakukan secara hati-hati, jika


dura terkena dan berlubang akibat pembedahan dapat menyebabkan
bocornya cairan serebrospinal

Mastoidektomi untuk membersihkan jaringan patologik pada


telinga dilakukan setelah keadaan pasien stabil

GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003


B A I L E Y J , J O H N S O N T. H E A D A N D N E C K S U R G E R Y O T O L A R Y N G O L O G Y . 2 0 0 6 .
ABSES OTAK

Antibiotika dosis tinggi


 Kerjasama dengan bagian bedah syaraf
untuk penatalaksanaan abses
 Kerjasama dengan bagian mata untuk
penatalaksanaan edema papil
 Mastoidektomi dilakukan bila keadaan
pasien stabil
GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003
B A I L E Y J , J O H N S O N T. H E A D A N D N E C K S U R G E R Y O T O L A R Y N G O L O G Y . 2 0 0 6 .
INDIKASI PEMBERIAN
ANTIBIOTIKA

Keadaan pasien akan memburuk bila dilakukan tindakan bedah


Terdapat abses multipel, terutama jika lokasinya saling
berjauhan
Letak abses di sebelah dalam atau di daerah yang vital
Bersamaan dengan meningitis
Setelah pemberian antibiotika pada 2 minggu pertama,
ukuran abses mengecil

Djaafar ZA, Widodo W. Terapi Medikamentosa dan Terapi Bedah pada Abses Otak Otogenik. ORLI 2001

Djaafar ZA. Diagnosis dan Penatalaksanaan Abses Otak Otogenik.1996


EVALUASI PEMBERIAN
ANTIBIOTIKA
CT scan dikerjakan setiap minggu atau jika timbul gejala baru
Jika keadaan klinis menetap atau membaik, antibiotika intravena dapat
dilanjutkan sampai 4-6 minggu
Jika abses mengecil maka antibiotika oral diteruskan 2-6 bulan dan CT
scan dikerjakan setiap 2-4 bulan selama 1 tahun untuk menghindari
kekambuhan

Djaafar ZA, Widodo W. Terapi Medikamentosa dan Terapi Bedah pada Abses Otak Otogenik. ORLI 2001

Djaafar ZA. Diagnosis dan Penatalaksanaan Abses Otak Otogenik.1996


INDIKASI
BEDAH SYARAF

 Kondisi neurologis menurun


 Tekanan intrakranial meningkat
 Tidak mampu dilakukan serial CT-Scan setiap
1-2 minggu
 Lokasi dekat ventrikel
 Adanya penambahan volume abses
 Mikroorganisme diduga resisten

Arifin MP. Penatalaksanaan Infeksi Intrakranial Otogenik, 2003


KONTRAINDIKASI
BEDAH SYARAF

 Fase serebritis ( untuk eksisi )


 Diameter abses kurang dari 3 cm
 Gangguan faal hemostasis

Arifin MP. Penatalaksanaan Infeksi Intrakranial Otogenik, 2003


JENIS OPERASI

Burrhole Aspirasi Eksisi Kraniotomi


• Prosedur yang cepat • Dikerjakan pada fase
dan sederhana kapsulasi lanjut
• Direkomendasikan pada • Mengurangi insidensi
kasus lesi yang multipel kejang & mencegah
dan pada abses yang kekambuhan
belum matur • Tidak sesuai untuk fase
• Dapat dikerjakan serebritis, lokasinya
dengan anestesia lokal dalam dan multipel
• Aspirasi dapat
dilakukan pada seluruh
fase abses
A R I F I N M P. P E N ATA L A K S A N A A N I N F E K S I I N T R A K R A N I A L O T O G E N I K , 2 0 0 3
TROMBOFLEBITIS
SINUS SIGMOID

 Antibiotika dosis tinggi & adekuat


 Mastoidektomi untuk mengeluarkan seluruh
jaringan patologik pada telinga tengah dan
rongga mastoid
 Membuang semua jaringan patologik pada
daerah dura yang terkena
Ligasi vena jugularis interna di lakukan pada kasus
adanya sepsis yang tidak membaik setelah pemberian
antibiotik dan pembedahan yang adekuat
GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003
B A LLE NGE R J .J ., P E NYA K IT TE LINGA K RONIS , P E NYA K IT TE LINGA HIDUNG, TE NGGOROK , K E PA LA DA N LE HE R. 19 97
B A I L E Y J , J OH N S O N T. H E A D A N D N E C K S U R G E RY OT OL A RY N GOL OG Y . 2 0 0 6 .
HIDROSEFALUS
OTITIS

Tujuan terapi adalah untuk membersihkan jaringan patologik


pada telinga dan menurunkan peningkatan tekanan
intrakranial
O’Connor dan Moffat merekomendasikan
dekompresi dari sinus sigmoid
Dekompresi pada optic sheath telah direkomendasikan untuk
mencegah terjadinya atrofi optik
Terapi lain termasuk kortikosteroid, diuretik dan mannitol

GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003


B A I L E Y J , J O H N S O N T. H E A D A N D N E C K S U R G E R Y O T O L A R Y N G O L O G Y . 2 0 0 6 .
HIDROSEFALUS
OTITIS

Bailey dan Johnson mengemukakan bahwa terapi awal


hidrosefalus otitik dengan asetazolamid, prednison dan pungsi
lumbal ulangan tidak banyak membantu menurunkan
hipertensi intrakranial.
Shunt lumboperitoneal perkutaneus efektif untuk mengurangi
hipertensi intrakranial jangka panjang.
Bypass venosus dari sinus lateral ke vena jugularis efektif
dalam mengurangi hipertensi intrakranial.

GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003


B A I L E Y J , J O H N S O N T. H E A D A N D N E C K S U R G E R Y O T O L A R Y N G O L O G Y . 2 0 0 6 .
MENINGITIS

 Antibiotika terutama golongan sefalosporin


generasi ke 2 dan ke 3
Keuntungan sefalosporin generasi ke 2 & 3 :
Kemampuan untuk menembus sawar darah otak dan masuk ke dalam
cairan serebrospinal
Kemampuan untuk membunuh bakteri yang memproduksi ß laktamase
& gram negatif
Toksisitasnya rendah

GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003


PILIHAN ANTIBIOTIKA
BERDASARKAN UMUR DAN KUMAN
PENYEBAB

USIA BAKTERI PENYEBAB ANTIBIOTIKA

0-4 Streptococcus group B, atau D, E. Coli, Ampicillin + cefotaxim/


MINGGU L. momocytogenes, S. Pneumonia Ampicillin + Aminoglycoside

4-12 Streptococcus group B atau D, Ampicillin + Cefotaxim/ Cefritriaxone


MINGGU E. Coli, L. monocytogenes, S. Chloramfenicol + Gentamycin
Pneumonia, H. Influenzae * + Vancomycin
* + Dexamethason.
3 BULAN – H. Influenzae, N.meningitides, Cefotaxim/ ceftriaxone
7 TAHUN S.pneumonia * +Vancomycin
* Chloramfenicol + Vancomycin
*+ deksamethason
7–50 S. pneumoniae, N. meningitides Cefotaxime/ ceftriaxone + Ampicilin
TAHUN L.Monocytogenes * Chloramfenicol + Trimethoprim/
sulfamethoxazole.
>50 S. pneumoniae, H. Influenzae, Cefotaxim/ ceftriaxone + Ampicillin
TAHUN Species listeria, P. aeruginosa,
N. meningitides

M a c h f o e d M H . O t o g e n i c m e n i n g i t i s . I t s d i a g n o s i s a n d t r e a t m e n t . N e u r o n a . 2 0 0 2
B a o e z i e r F . M e n i n g i t i s . D a l a m : p e n d i d i k a n k e d o k t e r a n b e r k e l a n j u t a n o n n e u r o l o g y 2 0 0 2 .
MENINGITIS

Pemberian dexamethason efektif untuk meningitis yang


disebabkan oleh otitis media akut dan tidak ada komplikasi
intrakranial yang lain
Pada pasien dengan riwayat trauma pada telinga dan gejala
meningitis yang berbahaya dilakukan mastoidektomi dengan
eksplorasi pada telinga tengah
Jika terdapat kolesteatoma maka dilakukan mastoidektomi
radikal untuk membersihkan jaringan patologik

GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003


B A I L E Y J , J O H N S O N T. H E A D A N D N E C K S U R G E R Y O T O L A R Y N G O L O G Y . 2 0 0 6 .
ALGORITMA
PENATALAKSANAAN
MENINGITIS
MENINGITIS Dicari sumber infeksi

dari lokasi lain :


OMA OMSK sinus,paru

Antibiotika IV Perforasi Kolesteatoma

Resolusi Meningitis
membaik tetapi Antibiotika Pembedahan
OMA tidak resolusi IV
Audiometri
CT-Scan CT-Scan MeningitisMeningitis
membaik tidak membaik
Mastoid normal Mastoid
opaq
Observasi Grommet Mastoidektomi Mastoidektomi
Antibiotika Mastoidektomi elektif segera
kortikal
GLASSCOCK-SHAMBAUGH,
SURGERY OF THE EAR, 2003
Antibiotika
ABSES SUBDURAL

Pemberian antibiotika dosis tinggi

Dilakukan drainase abses

Mastoidektomi untuk membersihkan jaringan patologik


pada telinga dilakukan setelah keadaan pasien stabil

GLASSCOCK-SHAMBAUGH, SURGERY OF THE EAR, 2003


B A I L E Y J , J O H N S O N T. H E A D A N D N E C K S U R G E RY O T O L A RY N G O L O G Y . 2 0 0 6 .
PROTOKOL PENATALAKSANAAN PASIEN OMSK DENGAN
Algoritma KECURIGAAN KOMPLIKASI INTRA KRANIAL 16
Rawat inap
4 Periksa sekret telinga
Antibiotik dosis tinggi intravena 7-15 hari, obat ajuvan
Konsul spesialis saraf/saraf anak
CT scan+kontras

CT scan tidak dapat dilakukan


Abses intrakranial
Hidrosefalus otitik - Abses intrakranial
Hidrosefalus otitik + Pengobatan medikamentosa bersama
spesialis Bedah Saraf

Keadaan Keadaan Konsul


Umum Umum Bedah Saraf KU KU
Mastoidekto- Mastoidekto-
baik buruk baik mi dalam buruk mi dalam
bius umum bius lokal
Mastoidekto- Pertimbangkan
mi dalam mastoidektomi Bedah Saraf tidak operasi
bius umum dalam bius
lokal
Medikamentosa 1-2 bln, monitor
Bedah Saraf: operasi perkembangan komplikasi
dengan CT scan tiap 1 – 2 minggu

KU baik KU buruk
Mastoidektomi Mastoidekto- Pertimbangkan
bersama bedah Mastoidektomi mi dalam mastoidektomi
saraf kemudian bius umum dalam bius
lokal
KOMPLIKASI
EKTRAKRANIAL
Abses Citeli
 Abses di atas m sternocleidomastoideus

Abses Betold
 Abses di atas m digastric posterior belly
KOMPLIKASI EKSTERNAL
TERIMA KASIH

You might also like