You are on page 1of 24

ETIKOLEGAL

PELAYANAN
GERIATRI
ETIK
PELAYANAN
GERIATRI
ETIKA • Etika dalam bersikap perilaku
PELAYANAN sebagai insan rumah sakit dalam
GERIATRI melakukan pelayanan kesehatan
• Etika dalam bersikap dan
perilaku profesi sesuai standar
profesi
• Etika dalam membuat keputusan
klinis, secara individu ataupun
secara tim
ASPEK ETIKA • KODE ETIK PROFESI
PELAYANAN • KODE ETIK RUMAH SAKIT
GERIATRI
ETIKA
Menghendaki agar setiap
PROFESI profesional (dokter, perawat dan
bidan) dalam melaksanakan
profesi senantiasa
menggunakan hati nurani untuk
berbuat pantas (baik dan benar),
dan menghindari hal-hal yang
buruk dan salah.
PRINSIP ETIKA
• Autonomy: Menghargai & menghormati hak otonomi pasien, terutama
dalam hal hak untuk memperoleh informasi yang jujur dan benar serta
hak untuk melakukan apa-apa yang boleh dilakukan terhadap dirinya.
• Beneficience: melakukan tindakan untuk kebaikan pasien
• Non-Malefience: berorientasi kepada kebaikan pasien dan tidak
melakukan tindakan yang memperburuk keadaan pasien.
• Justice: yaitu sikap keadilan dan tidak diskriminatif
Autonomy • Partisipasi pasien dalam proses
pengambilan keputusan dan
pembuatan keputusan
• Mendapatkan penjelasan yang
dapat dipahami secara lengkap
mengenai tindakan atau
keputusan yang akan diambil
• Memperhatikan kapasitas dalam
pengambilan keputusan
Beneficience • Menghindari tindakan yang dapat menambah
dan penderitaan pasien  Prinsip “primum non
nocere”
Non-Malefience • Berhati-hati dalam penerapan tehnik atau
pengobatan baru
• Melakukan pelayanan kesehatan untuk
kepentingan pasien dengan menggunakan
seluruh kemampuan dalam bidang kesehatan
Justice • Memberikan pelayanan secara paripurna
sesuai kebutuhan klinis pasien dan
kemampuan Rumah Sakit
• Memberikan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan yang aman, bermutu,
efektif dan efisien
• Mengutamakan kepentingan pasien dan
keluarga
• Memberikan pelayanan yang non
diskriminasi sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit
• Menjunjung tinggi, menghayati, dan
ETIKA PROFESI mengamalkan sumpah profesi
DALAM • Melaksanakan profesinya sesuai dengan standar
PELAYANAN profesi yang tertinggi
KESEHATAN Standar profesi yang tertinggi adalah yang sesuai dengan ilmu
kedokteran mutakhir, sarana yang tersedia, kemampuan
pasien, etika umum, etika kedokteran, hukum dan agama
Pelayanan yang diberikan kepada pasien adalah seluruh
kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan
perikemanusiaan
Mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap manusia lain
dan hukum, serta Tuhan Yang Maha Esa
• Memberikan pelayanan medis yang kompeten
ETIKA PROFESI dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya,
DALAM disertai rasa kasih sayang (Compassion) dan
PELAYANAN penghormatan atas martabat manusia
KESEHATAN • Menghormati hak-hak pasien, hak-hak
sejawatnya, dan hak tenaga kesehatan lainnya dan
harus menjaga kepercayaan pasien
• Mengingat akan kewajiban melindungi hidup
makhluk insani
• Perbuatan atau nasehat yang mungkin
ETIKA
PROFESI melemahkan daya tahan psikis maupun
DALAM fisik hanya diberikan untuk kepentingan
PELAYANAN dan kebaikan pasien, setelah memperoleh
KESEHATAN persetujuan pasien
• Bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan
segala ilmu dan keterampilannya untuk
kepentingan pasien
LEGAL
PELAYANAN
GERIATRI
ASPEK LEGAL • UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
PELAYANAN • UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

GERIATRI 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT


• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG
PENYELENGGARAAN PELAYANAN GERIATRI DI
RUMAH SAKIT
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG
RENCANA AKSI NASIONAL KESEHATAN LANJUT
USIA TAHUN 2016-2019
PERATURAN MENTERI Pasal 2
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 79 Pengaturan Penyelenggaraan Pelayanan
TAHUN 2014 TENTANG
PENYELENGGARAAN Geriatri di Rumah Sakit bertujuan untuk:
PELAYANAN GERIATRI DI
RUMAH SAKIT
a. meningkatkan kualitas hidup, kualitas
pelayanan, dan keselamatan Pasien
Geriatri di Rumah Sakit; dan
b. memberikan acuan dalam
penyelenggaraan dan pengembangan
pelayanan Geriatri di Rumah Sakit.
Pasal 5
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK 1) Jenis pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit
INDONESIA NOMOR 79 terdiri atas rawat jalan dan kunjungan rumah (home care).
TAHUN 2014 TENTANG
PENYELENGGARAAN 2) Jenis pelayanan Geriatri tingkat lengkap paling sedikit
PELAYANAN GERIATRI terdiri atas rawat jalan, rawat inap akut, dan kunjungan
DI RUMAH SAKIT rumah (home care).
3) Jenis pelayanan Geriatri tingkat sempurna paling sedikit
terdiri atas rawat jalan, rawat inap akut, kunjungan rumah
(home care), dan Klinik Asuhan Siang.
4) Jenis pelayanan Geriatri tingkat paripurna terdiri atas
rawat jalan, Klinik Asuhan Siang, rawat inap akut, rawat
inap kronik, rawat inap Psikogeriatri, penitipan Pasien
Geriatri (respite care), kunjungan rumah (home care), dan
Hospice.
PERATURAN MENTERI • Wajib melakukan pemantauan dan evaluasi mutu
KESEHATAN REPUBLIK pelayanan Geriatri secara berkesinambungan untuk
INDONESIA NOMOR 79 mewujudkan keberhasilan pelayanan Geriatri bagi
TAHUN 2014 TENTANG
PENYELENGGARAAN Pasien Geriatri.
PELAYANAN GERIATRI DI • Pemantauan dan evaluasi mutu dilakukan dalam
RUMAH SAKIT bentuk kegiatan pencatatan dan pelaporan
• Pencatatan paling sedikit memuat:
a. Lama perawatan;
b. Status Fungsional;
c. Kualitas hidup;
d. Rawat inap ulang (rehospitalisasi); dan
e. Kepuasan pasien.
PRINSIP A. PRINSIP HOLISTIK

PELAYANAN • Seorang warga lanjut usia harus dipandang


sebagai manusia seutuhnya
GERIATRI • Pemberian pelayanan harus dimulai dari
masyarakat sampai ke pelayanan rujukan tertinggi
• Pelayanan kesehatan harus merupakan bagian dari
pelayanan kesejahteraan warga lanjut usia secara
menyeluruh
B. PRINSIP TATAKERJA DAN TATALAKSANA TIM
• Bentuk kerjasama multidisiplin yang bekerja
secara interdisiplin dalam mencapai tujuan
pelayanan geriatri
• SK Dir Pedoman pelayanan geriatri
PERATURAN
INTERNAL RS • SK Dir panduan penatalaksanaan .....
• SOP .......
• PPK, SAK
• Code of conduct
• MSBL, NSBL
• Penugasan klinis
• Pelimpahan kewenangan
• OPPE
ETIK HUKUM
Berlaku untuk Profesi Berlaku Untuk Umum
 Disusun berdasarkan  Disusun oleh Badan Pemerintah
Kesepakatan anggota Profesi
yang berkuasa
Etika bisa tertulis dan tidak tertulis
Hukum tersusun rinci dalan UU
 Sanksi Etik berupa TUNTUNAN
dan Lembaran Negara
 Pelanggaran Etik diselsaikan oleh Sanksi Hukum Berupa TUNTUTAN
Profesi Pelanggaran Hukum diselesaikan
Penyelesaian Pelanggaran Etik
oleh Aparat Hukum /Pengadilan
tidak selalu disertai bukti Fisik
Penyelesaian Pelanggaran Hukum
Harus dengan Bukti
KEWAJIBAN TERHADAP PASIEN
• MELAKSANAKAN PROFESINYA SESUAI DENGAN STANDAR PROFESI YANG
TERTINGGI
• MENERAPKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN PASIEN
• MEMBERIKAN INFORMASI YANG DAPAT DIPAHAMI PASIEN TENTANG
TINDAKAN MEDIS
• MEMPEROLEH PERSETUJUAN PASIEN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN
MEDIS
• MENGIKUTI PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
TERIMA KASIH

You might also like