You are on page 1of 23

KD 25

Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam dunia
3. Memahami, menerapkan , menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
HAKEKAT NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)
• Konsep Negara
1. Prof. Miriam Budiardjo,
Negara diartikan sebagai suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah
(governed) oleh sejumlah pejabat dan pihak-pihak yang berhasil menuntut
warga negara untuk taat terhadap peraturan perundang-undangan dengan
penguasaaan monopolitis dan kekuasaan yang sah.
2. Roger H. Soltau
Negara dipahami sebagai badan (agency) atau kewenangan (authority) yang
mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat.
• Tujuan, Fungsi dan Unsur Negara
Menurut Miriam Budiardjo tujuan dibentuknya negara adalah untuk
menciptakan kebahagiaan bersama bagi seluruh rakyat.
Fungsi negara :
1. Melaksanakan penertiban (law and order)
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan

• Unsur-unsur negara :
1. Wilayah 3. Pemerintah yang berdaulat
2. Rakyat 4. Pengakuan dari negara lain
(deklaratif/tambahan)
 Bentuk-Bentuk Negara
1. Kesatuan (unity)
Negara yang bersusun tunggal, hanya ada satu negara dalam satu wilayah
2. Serikat (federasi)
Negara yang bersusun jamak/banyak. Terdapat beberapa negara dalam satu
wilayah
Ciri- ciri negara kesatuan :
1. hanya ada satu negara dalam satu wilayah
2. memiliki satu pemerintahan
3. memiliki satu konstitusi
4. memiliki satu parlemen
5. Memiliki satu cabinet

Ciri-ciri negara serikat :


6. Terdapat beberapa negara bagian dalam satu wilayah
7. Terdapat pemerintahan di negara bagian
8. Memilikin beberapa konstitusi
9. Memiliki beberapa parlemen
10. Memiliki beberapa kabinet
Makna Persatuan dan Kesatuan
• Pengertian “Persatuan Indonesia” dijelaskan dalam penjelasan resmi
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yang termuat dalam Berita Republik
Indonesia Tahun ke II, No.7, bahwa mendirikan negara Indonesia, digunakan
aliran pengertian “Negara Persatuan” yaitu negara mengatasi segala paham
golongan dan paham perseorangan, jadi bukan negara berdasar
individualisme, dan juga bukan negara yang mengutamakan klass staat
(negara klass) yang mengutamakan satu golongan. Maka negara Indonesia
adalah negara yang berdasarkan asas kekeluargaan, tolong menolong,
menolong atau dengan dasar keadilan sosial. Maka dapat dipahami bahwa
tujuan mendirikan negara Indonesia antara lain adalah mengutamakan
seluruh bangsa Indonesia.
Penjelasan lain, menurut Kaelan dideskripsikan bahwa Sila Persatuan Indonesia mengandung
pengertian sebagai berikut:
1. Negara Indonesia yang bersatu adalah hasil perjuangan gerakan kemerdekaan Indonesia
yang telah sampai kepada saat yang berbahagia dan selamat sentausa mengantarkan
rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia, serta terlaksananya cita-
cita kemerdekaan (Pembukaan UUD 1945 alinea II)
2. Negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia (Pokok pikiran I)
3. Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik (Pasal 1 UUD 1945)
4. Negara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan
berdasarkan atas persatuan Indonesia (Pembukaan UUD 1945 alinea IV)
5. Warga Negara ialah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang asing yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga Negara Indonesia (Pasal 26 ayat (1) UUD 1945)
6. Bahasa negara adalah bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia (Pasal 36 UUD 1945)
7. Lambang persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia adalah Bhinneka Tunggal
Ika
B. Karakteristik NKRI
Pasal 18 UUD 1945 menyebutkan bahwa :
(1)Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang
diatur dengan undang-undang
(2) Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur
dengan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan
(3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD
yanganggotanya dipilih melalui pemilihan umum
(4) Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan
daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi
(5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali
urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai
urusan pemerintah pusat
(6) Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas
pembantuan
Pasal 25 A
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kepulauan yag berciri
Nusantara
B. Tujuan NKRI
Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum didalam Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yaitu pada Alinea ke empat Pembukaan UUD 1945 yang
berbunyi: “untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Di Indonesia :

A. Periode 1945 s.d 1949


Negara Kesatuan dengan konstitusi UUD 1945
Menjelang proklamasi kemerdekaan dalam sidang BPUPKI tanggal 10 sd 16 Juli 1945
disepakati bentuk negara Indonesia adalah Kesatuan sebagaimana tertuang dalam Piaham
Jakarta yang kemudian disahkan oleh PPKI menjadi Pembukaan UUD 1945 dan isi pasal
1 UUD 1945. Dengan disahkannya UUD 1945 pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus
1945, maka bentuk negara kesatuan resmi dilaksanakan di Indonesia. Pada sidang PPKI
ke dua tanggal 19 Agusutus 1945 antara lain memutuskan membagi wilayah negara
Indonesia menjadi 8 Provinsi, yaitu; Provinsi Sunda Kecil, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Sulawesi. Pada tanggal 16 Oktober 1945
pemerintah mengeluarkan maklumat Wakil Presiden No X tentang pemberian kekuasaan
legislative kepada BP KNIP. Sejak saat itu BP KNIP menjalankan fungsi sebagai
parlemen. Pada tanggal 14 November 1945 atas usul BP KNIP pemerintah mengeluarkan
maklumat pemerintah tenang pembentukan Kabinet Parlementer

b
B. Periode 1949 s.d 1950
Negara Serikat dengan konstitusi UUD RIS
Setelah agresi militer Belanda yang kedua diadakan perundingan antara
Indonesia dengan Belanda di Den Haag, yang dikenal dengan
Konferensi Meja Bundar. Isi perjanjian KMB antara lain Belanda akan
mengakui kedaulatan Indonesia dengan syarat bentuk negara Indonesia
menjadi serikat, sejak tanggal 27 Desember 1949 bentuk negara
Indonesia menjadi serikat atau RIS, terdiri dari Negara Indonesia
Timur, Pasundan, Jawa Timur, Madura, Sumatera Selatan, Sumatera
Timur, dan Republik Indonesia
C. Periode 1950 s.d. 1959
negara RIS tidak dapat bertahan lama. Satu persatu negara bagian
bergabung dengan negara bagian Republik Indonesia. Sehingga pada tanggal
17 Agustus 1950 bentuk negara kembali menjadi negara kesatuan dengan
menggunakan UUDS tahun 1950. Pada Tahun 1955 berhasil diselenggarakan
pemilu yang pertama. Dari pemilu tersebut antara lain berhasil dibentuk
badan Konstituante yang ditugaskan untuk membentuk UUD yang
baru/tetap sebagai pengganti UUDS tahun 1950. Namun konstituante gagal
dalam melaksanakan tugas, Presiden kemudian mengeluarkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 yang berisi :
1. Konstituante dibubarkakan
2. Tidak berlakunya UUDS tahun 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945
3. Dalam waktu dekat akan dibentuk MPRS dan DPAS
D. Periode 1959 s.d. 1966
Pemerintahan pada periode ini dikenal dengan masa Orde Lama. Pada masa
ini terjadi beberapa penyimpangn terhadap ketentuan UUD 1945.
Penyimpang tersebut antara lain :
1. Pengangkatan presiden seumur hidup oleh MPRS
2. Pimpinam MPRS merangkap jabatan dalam kabinet
3. Politik luar negeri condong kearah komunis
4. Mekanise kepemimpinan lima tahunan tidak berjalan
5. Pembubaran DPR hasil pemilu oleh presiden
6. Pidato kenegaraan presiden yang berjudul Penemuan Kembali Revolusi
Kita yang berisi USDEK dijadikan yang GBHN
Penyimpangan tersebut mencapai puncaknya denga terjadinya G30S/PKI
E. Periode 1966 s.d. 1998
Pemerintahan periode ini dekinal dengan masa pemerintahan Orde Baru.
Dengan diberhentikannya Prisede Soekarno oleh MPRS, sebagai gantinya
MPRS mengangkat Soeharto. Awalnya pemerintahan ini berjalan dengan
baik, ketentuan UUD 1945 dilaksanakan dengan konsekuen. Namun akibat
kekuasaan yang sangat lama mengakibatkan terjadinya pelanggaran-
pelanggaran. Pelanggaran yang paling menonjol didqng KKN (Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme) serta pelanggaran HAM dan kebebasan berpendapat.
hal ini mendorng terjadinya gelombang demonstrasi yang dimotori
mahasiswa. Setelah massa menduduki Gedung MPR/DPR dan tidak dapat
dikendelakan lagi akhirnya prsiden Soeharto memilih mengundurkan diri.
Sebagai gantinya diangkat BJ Habibie.
E. Periode 1998 s,d, sekarang
Periode ini dekenal dengan masa pemerintahan orde Reformasi. Pada masa
ini dilakukan koreksi dan penataan ulang dalam pelakasanaan kehidupan
politik dan hukum. Beberapa hal yang dilakuakn pada masa ini :
1. melakukan amandemen terhadap UUD 1945
2. kekuasaan lembaga tinggi negara mencerminkan Check and balances
3. pembentukan lembaga tinggi negara yang baru : MK, KY, DPD
4. dihapuskannya lembaga DPA
5. Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota dipilih melalui Pemilu
6. peningkatan upaya pemberantasan KKN
7. Supremasi hukum ditegakkan
2. Pemberontakan di berbagai daerah
a. Pemberontakan PKI Madiun, Jawa Timur, 1948
b. Pemberontakan DI/TII Jawa barat, Jawa Tengah1949
c. Pemberontakan PRRI, Sumatera1958/Permesta, Sulawesi,1957,
d. Pemberontakan RMS, Maluku, 1950
e. Pemberontakan APRA, Jawa Barat, 1950
f. Pemberontakan Andi Azis, Sulawesi, 1950
f. Pemberontakan DI/TII , Kalsel, Sulsel, Aceh, 1950,1951, 1953
Upaya Dalam Mempertahankan Keutuhan NKRI
Cinta Tanah Air
• Sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta
terhadap tanah air. Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan
dalam berbagai hal, antara lain:
• kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan
• Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari
luar maupun daridalam negera
• Menjaga Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna
meningkatkan kesejahteraanrakyat
• Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin
untuk diabdikankepada negara.
• Membina Persatuan dan Kesatuan
• Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di manapun kita
berada, baik dilingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan
negara. Tindakan yang menunjukkan usaha membina persatuan dan
kesatuan, antara lain
• Menyelenggarakan kerja sama antar daerah
• Menjalin persahabatan antarsuku bangsa
• Memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau asal daerah
• Mempelajari berbagai kesenian dari daerah lain
• Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
• Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain, serta
tidak mudah marahatau menyimpan dendam
• Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama,
maupun bahasa dankebudayaan
• Sikap dan Perilaku Menjaga Kesatuan NKRI
• Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga
seluruh kekayaanalam yang terkandung di dalamnya
• Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga
keutuhan,kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa
• Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan
yang ada akanmenjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi
sebuah kebanggaan karenamerupakan salah satu kekayaan bangsa
• Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki
bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki
pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,dan Sang saka merah putih.
Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkannilai-nilai
pancasila dan UUD 1945
• Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat
• mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik
alamiah maupun aspeksosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat.
Wawasan nusantara meliputikepentingan yang sama, tujuan yang sama,
keadilan, solidaritas, kerja sama,kesetiakawanan terhadap ikrar bersama
• Menaati peraturan. Salah satu cara menjaga keutuhan Indonesia adalah
dengan
menaati peraturan. Peraturan dibuat untuk mengatur kehidupan berbangsa d
an bernegara.Tujuannya agar Indonesia menjadi lebih baik. Melalui peraturan,
Indonesiaakan selamat dari kekacauan. Taat kepada undang-undang dan
peraturan berlaku bagiseluruh rakyat Indonesia. Peraturan berlaku baik untuk
presiden maupun rakyat
biasa, baik tua maupun muda, baik yang kaya maupun yang miskin, baik laki-
laki maupun perempuan

You might also like