You are on page 1of 1

MIND MAPPING P10-DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL POLITIK, KULTURAL

 Menurut Kranenburg dan Tk. B. Sabaroedin 6. RANGKUMAN DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL POLITIK, KULTURAL
(1975) kehidupan manusia tidak cukup hidup 1.KONSEP DAN URGENSI PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN
dengan aman, teratur dan tertib, manusia Menurut Kranenburg dan Tk. B. Sabaroedin (1975) kehidupan manusia tidak cukup
perlu sejahtera. Apabila tujuan negara hanya hidup dengan aman, teratur dan tertib, manusia perlu sejahtera. Apabila tujuan negara
 Adanya peraturan hukum pada masyarakat saja
menjaga ketertiban maka tujuan negara itu hanya menjaga ketertiban maka tujuan negara itu terlalu sempit. Tujuan negara yang
tidak cukup. Tahap yang lebih penting adalah
terlalu sempit. Tujuan negara yang lebih luas 1. KONSEP DAN penegakan dan kepastian hukum. Penegakan lebih luas adalah agar setiap manusia terjamin kesejahteraannya di samping
adalah agar setiap manusia terjamin keamanannya.Dengan kata lain, negara yang memiliki kewenangan mengatur
kesejahteraannya di samping URGENSI hukum bertujuan untuk mewujudkan peraturan
hukum demi terciptanya ketertiban dan keadilan masyarakat, perlu ikut menyejahterakan masyarakat. Negara kita telah memiliki
keamanannya.Dengan kata lain, negara yang
memiliki kewenangan mengatur masyarakat,
PENEGAKAN HUKUM masyarakat. Apa yang tertera dalam peraturan lembaga peradilan yang diatur dalam UUD NRI 1945 ialah Mahkamah Agung (MA),
Komisi Yudisial (KY), dan Mahkamah Konstitusi (MK).
hukum (pasal-pasal hukum material) seyogianya
perlu ikut menyejahterakan masyarakat. YANG BERKEADILAN dapat terwujud dalam proses 2.ALASAN MENGAPA DIPERLUKAN PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN
Negara kita telah memiliki lembaga Adanya penegakan hukum yang berkeadilan bertujuan untuk mewujudkan peraturan
pelaksanaan/penegakan hukum di masyarakat.
peradilan yang diatur dalam UUD NRI 1945 demi terwujudnya ketertiban dan keadilan masyarakat. Penegakan hukum dilakukan
ialah Mahkamah Agung (MA), Komisi Yudisial agar masyarakat memperoleh perlindungan atas hak dan kewajibannya.
(KY), dan Mahkamah Konstitusi (MK). 3.MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIK TENTANG PENEGAKAN
HUKUM YANG BERKEADILAN DI INDONESIA
5. ESENSI DAN URGENSI Agar negara dapat melaksanakan tugas dalam bidang ketertiban dan perlindungan
warga negara, maka disusunlah peraturan-peraturan yang disebut peraturan hukum.
2. ALASAN MENGAPA PENEGAKAN HUKUM Peraturan hukum mengatur hubungan antara manusia yang satu dengan manusia

DIPERLUKAN PENEGAKAN YANG BERKEADILAN lainnya, di samping mengatur hubungan manusia atau warga negara dengan negara,
serta mengatur organorgan negara dalam menjalankan pemerintahan negara. Ada dua
HUKUM YANG pembagian besar hukum : hukum privat (hubungan antarmanusia (individu) yang
menyangkut "kepentingan pribadi“) dan hukum publik (hubungan antara negara dengan
BERKEADILAN organ negara / hubungan negara dengan perseorangan yang menyangkut kepentingan
P10-DINAMIKA HISTORIS umum). Gustav Radbruch, seorang ahli filsafat Jerman (dalam Sudikno Mertokusumo,
1986:130), menyatakan bahwa untuk menegakkan hukum ada tiga unsur yang selalu
KONSTITUSIONAL, SOSIAL harus diperhatikan yaitu: (1) Gerechtigheit, atau unsur keadilan; (2) Zeckmaessigkeit,
atau unsur kemanfaatan; dan (3) Sicherheit, atau unsur kepastian. Lembaga penegak
 Adanya penegakan hukum yang berkeadilan bertujuan untuk
mewujudkan peraturan demi terwujudnya ketertiban dan keadilan
POLITIK, KULTURAL hukum di indonesia ada, kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman. Lembaga peradilan di
masyarakat. Penegakan hukum dilakukan agar masyarakat Indonesia ada, peradilan agama, peradilan miiter, peradilan tata usaha, dan peradilan
memperoleh perlindungan atas hak dan kewajibannya. umum (pengadilan negeri, pengadilan tinggi, pengadilan tingkat kasasi, dan penasehat
hukum).
4.MEMBANGUN ARGUMEN TENTANG DINAMIKA DAN TANTANGAN PENEGAKAN
4. MEMBANGUN ARGUMEN 3. MENGGALI SUMBER HISTORIS, HUKUM YANG BERKEADILAN DI INDONESIA

TENTANG DINAMIKA DAN SOSIOLOGIS, DAN POLITIK Banyaknya kasus perilaku warga negara sebagai subyek hukum baik yang bersifat
perorangan maupun kelompok masyarakat yang belum baik dan terpuji atau melakukan
TANTANGAN PENEGAKAN TENTANG PENEGAKAN HUKUM pelanggaran hukum menunjukkan bahwa hukum masih perlu ditegakkan. Persoalannya,
penegakan hukum di Indonesia dipandang masih lemah. Dalam beberapa kasus,
HUKUM YANG BERKEADILAN YANG BERKEADILAN DI masyarakat dihadapkan pada ketidakpastian hukum. Rasa keadilan masyarakat pun

DI INDONESIA INDONESIA belum sesuai dengan harapan. Apabila hal ini terjadi secara terus menerus bahkan telah
menjadi suatu yang dibenarkan atau kebiasaan maka tidak menutup kemungkinan akan
terjadi revolusi hukum. Tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah
menghadapi persoalan penegakan hukum di tengah maraknya pelanggaran hukum di
segala strata kehidupan masyarakat. Di era globalisasi yang penuh dengan iklim
 Agar negara dapat melaksanakan tugas dalam bidang ketertiban dan perlindungan materialisme, banyak tantangan yang dihadapi oleh aparat penegak hukum. Mereka
 Banyaknya kasus perilaku warga negara sebagai subyek hukum baik
warga negara, maka disusunlah peraturan-peraturan yang disebut peraturan harus memiliki sikap baja, akhlak mulia, dan karakter yang kuat dalam menjalankan
yang bersifat perorangan maupun kelompok masyarakat yang belum
hukum. Peraturan hukum mengatur hubungan antara manusia yang satu dengan tugas karena mereka adalah contoh bagi warga negara lain.
baik dan terpuji atau melakukan pelanggaran hukum menunjukkan
manusia lainnya, di samping mengatur hubungan manusia atau warga negara 5.ESENSI DAN URGENSI PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN
bahwa hukum masih perlu ditegakkan. Persoalannya, penegakan
dengan negara, serta mengatur organorgan negara dalam menjalankan Adanya peraturan hukum pada masyarakat saja tidak cukup. Tahap yang lebih penting
hukum di Indonesia dipandang masih lemah. Dalam beberapa kasus,
pemerintahan negara. Ada dua pembagian besar hukum : hukum privat (hubungan adalah penegakan dan kepastian hukum. Penegakan hukum bertujuan untuk
masyarakat dihadapkan pada ketidakpastian hukum. Rasa keadilan
antarmanusia (individu) yang menyangkut "kepentingan pribadi“) dan hukum mewujudkan peraturan hukum demi terciptanya ketertiban dan keadilan masyarakat.
masyarakat pun belum sesuai dengan harapan. Apabila hal ini terjadi
publik (hubungan antara negara dengan organ negara / hubungan negara dengan Apa yang tertera dalam peraturan hukum (pasal-pasal hukum material) seyogianya
secara terus menerus bahkan telah menjadi suatu yang dibenarkan
perseorangan yang menyangkut kepentingan umum). Gustav Radbruch, seorang dapat terwujud dalam proses pelaksanaan/penegakan hukum di masyarakat.
atau kebiasaan maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi revolusi
ahli filsafat Jerman (dalam Sudikno Mertokusumo, 1986:130), menyatakan bahwa
hukum. Tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah
untuk menegakkan hukum ada tiga unsur yang selalu harus diperhatikan yaitu: (1)
menghadapi persoalan penegakan hukum di tengah maraknya
Gerechtigheit, atau unsur keadilan; (2) Zeckmaessigkeit, atau unsur kemanfaatan;
pelanggaran hukum di segala strata kehidupan masyarakat. Di era
dan (3) Sicherheit, atau unsur kepastian. Lembaga penegak hukum di indonesia
globalisasi yang penuh dengan iklim materialisme, banyak tantangan
ada, kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman. Lembaga peradilan di Indonesia ada,
yang dihadapi oleh aparat penegak hukum. Mereka harus memiliki
peradilan agama, peradilan miiter, peradilan tata usaha, dan peradilan umum
sikap baja, akhlak mulia, dan karakter yang kuat dalam menjalankan
(pengadilan negeri, pengadilan tinggi, pengadilan tingkat kasasi, dan penasehat
tugas karena mereka adalah contoh bagi warga negara lain.
hukum).

You might also like