You are on page 1of 10

Alih Kode dan Campur Kode Interaksi

Masyarakat di Kampung Arab Al Munawar


Palembang dan Implikasinya terhadap
Pembelajaran Bahasa Indonesia
RIZKY WIDIA KARDIKA
 Bahasa sebagai kode. Berarti keragaman bahasa
adalah keragaman kode. Pengertian ini mengacu
pada maksud alih dan campur kode tersebut.
Seseorang yang menguasai dua bahasa atau

Latar Belakang ragam bahasa sangat mungkin terkondisikan oleh


gejala kebahasaan alih atau campur kode. Sangat
mudah dimaklumi hal ini terjadi karena ia tidak
mungkin meninggalkan sekaligus memakai satu
atau dua kebahasaan yang tengah dipakainya.

9/3/20XX Presentation Title 2


Tujuan
Penelitian
 Untuk mendeskripsikan alih kode yang terjadi
dalam interaksi masyarakat di Kampung Arab Al
Munawar Palembang
 Untuk mendeskripsikan campur kode yang terjadi
dalam interaksi masyarakat di Kampung Arab Al
Munawar Palembang
 Untuk mengimplikasikan alih kode dan campur
kode yang terjadi dalam interaksi masyarakat di
Kampung Arab Al Munawar Palembang terhadap
pembelajaran Bahasa Indonesia.

9/3/20XX Presentation Title 3


Ada beberapa alasan pemilihan topik “Alih Kode
dan Campur Kode Interaksi Masyarakat di
Kampung Arab Al Munawar Palembang dan
Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa
Indonesia” (1) berdasarkan aspek research gap
(penelitian terdahulu); (2) aspek pengembangan
Bahasa daerah (Bahasa ibu) dan Bahasa asing; dan
(3) aspek teori sosiolinguistik dalam
mengimplikasikannya terhadap pembelajaran
Bahasa Indonesia.

9/3/20XX Presentation Title 4


 Berdasarkan 50 referensi artikel yang
mendukung topik disertasi ada beberapa
penelitian terdahulu
Dilihat dari aspek penelitian-penelitian terdahulu ditemukan
bahwa fenomena penggunaan variasi kode bahasa dalam
masyarakat multibahasa merupakan gejala yang sangat menarik
untuk dikaji karena kode mengacu pada suatu sistem tutur yang
dalam penerapannya mempunyai ciri khas sesuai dengan latar
belakang penutur, relasi penutur dengan mitra tutur, dan situasi
tutur yang ada.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh
Nurul Aviah dan Darul Qutni (2019), Nadia Cintya dan Aidah
Azizah (2021), Nia Mahesa (2017), dan Ita Amalia dan Syamsul
Anwar (2021) dari beberapa penelitian dapat disimpulkan bahwa
ada beberapa poin (1) situasi bicara (2) pendengar atau lawan bicara
(3) perubahan topik atau pokok pimbicaraan, dan (4) hadirnya orang
ketiga. Sedangkan untuk campur kode lebih dominan karena faktor (1)
karena menghormati lawan tutur (2) karena kebutuhan kosakata (3)
karena ingin mencari jalan termudah menyampaikan maksud.

9/3/20XX Presentation Title 5


 Aspek pengembangan Bahasa daerah (Bahasa
Ibu) dan Bahasa asing ke Bahasa Indonesia.
Ketika melakukan komunikasi, masyarakat seringkali menggunakan dua
bahasa atau lebih sehingga terjadi peristiwa alih kode dan campur kode.
Peristiwa tersebut pun menarik untuk dikaji karena untuk mengetahui
latar belakang penutur berdasarkan kode bahasa yang digunakannya, dan
untuk mengetahui jenis-jenis, dan mengapa alih kode dan campur kode
bisa terjadi.
Sehingga dalam hal ini peneliti tertarik untuk menganalisis
perkembangan Bahasa daerah (Bahasa ibu) dan Bahasa asing
ke Bahasa Indonesia yang sering kali terjadi dalam interaksi
masyarakat. Hal ini terjadi karena masyarakat tanpa sadar sering
melakukan alih kode dan campur kode dalam berinteraksi di
lingkungan sekitar.

9/3/20XX Presentation Title 6


 Teori Sosiolinguistik dalam implikasinya terhadap
pembelajaran Bahasa Indonesia.
Teori Sosiolinguistik mempunyai relevansi pada pengajaran bahasa
oleh karena itu: (1) bahasa memang dipakai dalam masyarakat, (2)
Bahasa seharusnya diajarkan dalam kontek sosial tertentu, apalagi alih
kode dan campur kode sebagai bagian di antaranya berkaitan dengan
ilmu antardisiplin.
Fenomena ini masuk bahwa masyarakat kampung arab sebagian besar
menggunakan alih kode dan campur kode dalam berkomunikasi. Bahasa
yang umum dipakai pada kampung Aarab tersebut adalah bahasa Arab,
bahasa Palembang, bahasa Melayu, dan bahasa Indonesia. Pada
penelitian ini penulis akan membahas bagaimana bentuk juga faktor
penyebab terjadinya alih kode dan campur kode dalam peristiwa tutur
yang ada di kampung Arab Al Munawar.

9/3/20XX Presentation Title 7


Dari beberapa artikel jurnal tersebut, masih
jarang meneliti interaksi masyarakat secara
langsung. Dari penelitian-penelitian terdahulu
kebanyakan objek penelitiannya adalah
mengambil data dalam social media dan film.
Sehingga peneliti tertarik untuk mengambil
objek penelitian interaksi masyarakat di
Kampung Arab Al Munawar dan
diimpikasikan terhadap pembelajaran Bahasa
Indonesia.

9/3/20XX Presentation Title 8


Kontribusi
Penelitian
• Kontribusi dalam penelitian ini adalah memberikan referensi tambahan pengetahuan

dan perkembangan terbaru dari teori sosiolinguistik dalam interaksi social masyarakat

dengan mencampurkan Bahasa daerah (Bahasa ibu), Bahasa asing ke Bahasa

Indonesia.

• Kontribusi pada penelitian terjadinya alih kode dan campur kode dalam implikasinya

terhadap pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu proses belajar-mengajar dapat

berjalan lancar karena bahasa yang digunakan antara siswa dan guru dapat dipahami

oleh keduanya. serta adanya alih kode dan campur kode penggunaan bahasa

Indonesia tidak dilakukan secara baik dan benar sehingga dalam pembelajaran situasi

menjadi tidak formal.


9/3/20XX Presentation Title 9
Terima Kasih

9/3/20XX Presentation Title 10

You might also like