Professional Documents
Culture Documents
PTM Xii Bela Negara
PTM Xii Bela Negara
BELA NEGARA
BERNILAI
STRATEGIS BAGI
NEGARA-NEGARA
NEGARA KAWASAN
KEPULAUAN &
MARITIM
•IDEOLOGI :
Melemahnya penghayatan & pengamalan nilai-
nilai Pancasila
•POLITIK :
Persaingan elite & Parpol semakin intens
diwarnai dinamika kepentingan
•EKONOMI :
Belum pulihnya kondisi ekonomi global
pengaruhi kondisi ekonomi nasional
•SOSBUD :
Memudarnya budaya bahari bangsa Indonesia
•HANKAM :
Ancaman terorisme, pencurian sumber daya
maritim, pencemaran laut, sengketa batas wil.
maritim & kejahatan lintas negara
VISUALISASI ANCAMAN
PERPADUAN ANCAMAN
MILITER & NIR MILITER Ideologi
AGRESI
Politik
INVASI, BLOKADE, SERANGAN
MILITER, PENGIRIMAN
PASUKAN BAYARAN
ANCAMAN Ekonomi
ANCAMAN ANCAMAN
NON
MILITER
HIBRIDA
MILITER Sos-Bud
Teknologi
MAT UM
NON
AGRESI
ANC. NYATA & BELUM NYATA
PELANGGARAN WILAYAH,
SABOTASE, SPIONASE, AKSI
TEROR, GANGGUAN
KEAMANAN DI LAUT & ANCAMAN NYATA :
UDARA ANCAMAN BELUM NYATA :
TERORISME & RADIKALISME
SEPARATIS & P’BERONTAKAN KONFLIK TERBUKA/
BERSENJATA PERANG KONVENSIONAL
BENCANA ALAM & (KONFLIK TETAP ADA
LINGKUNGAN NAMUN KECIL
PELANGGARAN WILAYAH
PERBATASAN
KEMUNGKINAN TERJADI)
PEROMPAKAN & PENCURIAN ANCAMAN LAINNYA
SDA YANG
WABAH PENYAKIT BERPOTENSI MENJADI
PERANG CYBER & INTELIJEN ANCAMAN NYATA
PEREDARAN &
PENYALAHGUNAAN
SISTEM PERTAHANAN NEGARA
PERTAHANAN PERTAHANA
FISIK & NONFISIK
MILITER N NIR
MILITER
UNSUR
TNI NON TNI
6
NYAT BELUM NYATA
A
DIMENSI ancaman
Inflasi Ketergantungan Asing
NONMILITER Pengangguran Tinggi Daya Saing Rendah
Infrastruktur Buruk Pembatasan Kuota
Kemiskinan
Kesenjangan Sos
Sistem Kartel Embargo Konflik SARA
Pemaksaan Nilai Global
Tingkat Dik Rendah Penolakan Hasil Produksi Penetrasi Budaya Luar
Demokratisasi Obat Terlarang
Kesenjangan Ek Vol Dagang Tidak Seimbang Perdagangan Manusia
Lingkungan Hidup
Ketidakpastian Nilai Tukar Berbagai kegiatan Illegal Penyakit sos Masyarakat
Intervensi Politik dr LN Pemalsuan Produk
Pemaksaan Kehendak KKN
Ekonomi PENIPUAN
Separatisme
Pecah Kesatuan & Persatuan Bgs Sosial
Politik Bencana Alam
Budaya Pencemaran Lingkungan
Tidak Percaya thd Pemerintah
Individualisme Obat kdsa/palsu
Materialisme ANCAMAN Premanisme
Anti Kemapanan
NONMILITER Urbanisasi/Migrasi
Opini & Provokasi negatif
Ideologi Keselamata Kerusuhan Sosial
Radikalisme
n Umum Konflik Horisontal
Anarkisme Terorisme
Duplikasi
Atheisme Kum Nas Keamanan Pangan
Keamanan Biologi
Intervensi Proses Peradilan Legislasi Teknologi
Moralitas Aparatur
Kejahatan Narkotika
Gakkum
Epidemi/Peny Menular
Multi tafsir Hk Keterbatasan Infrastruktur
Lemahnya Hk dlm Perundingan Kejahatan Siber Sosial
Int’nasional Lambatnya Transfer Iptek
Tekanan Proses Peradilan Ketergantungan Tekno LN
Kepentingan Asing thd HK Nas Penyebaran Virus Komputer
Intervensi Sistem Hukum Pencurian HAKI
Isu Pelanggaran HAM Dampak negatif TIK- Pokemon ?
Salah satu solusi untuk MENCEGAH
TIMBULNYA ANCAMAN NYATA
BELA NEGARA
SIKAP DAN PERILAKU warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila & UUD ’45 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara.
1
* Kedaulatan Negara
* Keutuhan Wilayah
* Keselamatan Bangsa
2
MENGAPA NEGARA HARUS DIBELA ?
* Negara layaknya seperti makhluk hidup.
tidak ada -> berkembang -> mati
* Agar tetap hidup, kita harus membelanya (melindungi)
dari segala macam bentuk ancaman
Pasal 30 :
• (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
• (2) Usaha pertahanan dan keamanan
negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan
utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara
• Pasal 6 :
Pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha
membangun dan membina kemampuan, daya
tangkal negara dan bangsa, serta menanggulangi
setiap ancaman.
•Pasal 7 :
• (1) Pertahanan negara, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6, diselenggarakan oleh
pemerintah dan dipersiapkan secara dini
dengan sistem pertahanan negara.
• (2) Sistem pertahanan negara dalam
menghadapi ancaman militer menempatkan
Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen
utama dengan didukung oleh komponen
cadangan dan komponen pendukung.
• (3) Sistem pertahanan negara dalam
menghadapi ancaman nirmiliter menempatkan
lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan
sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan
sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung
oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa .
Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara
•Pasal 9 :
Pembangunan ANCAMAN
MULTIDIMENSIONAL
Karakter Bangsa
melalui
Sistem Pertahanan Negara
UUD 1945
Ps 27(3)
yg bersifat semesta
Pembinaan Ps 30(1) (Sishanta)
Kesadaran UURI No3/2002
Ps 9 (1&2)
Bela Negara Pepres 97/2015 mendukung
Permenhan 32/2016
2. Secara non-fisik :
•Pembelaan yg dilakukan oleh
setiap warga negara atas dasar
kesadaran hak, kewajiban, dan
kehormatan berdasarkan profesi
dan kemampuan untuk
meningkatkan ketahanan nasional
agar mampu mengantisipasi segala
hambatan, gangguan, tantangan
dan ancaman baik ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya maupun
pertahanan dan keamanan
Pengertian Bela
Negara
BELA NEGARA SECARA FISIK DAN NON FISIK
BELA
NEGARA
Bela Negara Kekuatan dahsyat karena didasari oleh kebanggaan dan kecintaan
yang tulus dan mendalam dari Seluruh Komponen terhadap Bangsa dan Negara
Cinta Tanah Air
Kenal dan pahami wilayah nusantara dengan baik :
• Simbol negara (lambang, bendera, bahasa, lagu
kebangsaan)
• Sejarah perjuangan bangsa
• Geografis Negara
• Wilayah NKRI
Indikator :
• Bangga gunakan produk dlm negeri
• Rajin belajar bagi kepentingan bangsa dan Negara
• Mencintai dan menjaga lingkungan hidup
• Melaksanakan hidup bersih
• Mengenal wilayah tanah air tanpa rasa fanatisme kedaerahan
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
TUMBUHKAN RASA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA DAN NEGARA DALAM SATU
KESATUAN KEBANGSAAN; KENEGARAAN; TEKAD; DAN IDEOLOGI YANG KOKOH KUAT
TUMBUHKAN RASA MEMILIKI JIWA BESAR DAN PATRIOTISME SADAR HUKUM; SADAR
BERBANGSA DAN BERNEGARA
INDIKATOR :
• Bersikap disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan
• Bersikap hormat menghormati sesama warga masyarakat
• Bersikap “satu” dengan warga masyarakat lainnya yang berlainan etnik/suku
• Mendahulukan kepentigan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan
• Bangga terhadap bangsa dan negara sendiri
• Rukun dan berjiwa gotong royong dalam pergaulan masyarakat
etia Pada Pancasila Sebagai Ideologi Negara
1. KESETIAAN DAN KESADARAN AKAN KEBENARAN PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
2. MERUPAKAN SUMBER HUKUM SEKALIGUS SEBAGAI DASAR
NEGARA
3. NILAI-NILAI PANCASILA DAPAT MENYELESAIAN KONFLIK
(KEKELUARGAAN DAN GOTONG ROYONG)
INDIKATOR :
• Memiliki ketaqwaan kepada Tuhan YME
• Menjalankan kewajiban agama dan kepercayaan secara baik dan benar
• Mempunyai kesadaran membantu sesama warga dalam masyarakat
• Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
• Melestarikan warisan adat dan budaya bangsa secara terus menerus
Rela Berkorban Bagi Bangsa dan Negara
1. Mendahulukan kepentingan umum
2. Mencurahkan perhatian, tenaga, pikiran untuk tugas
tanpa pamrih
3. Rela berkorban waktu, harta, raga dan jiwa untuk negara
INDIKATOR
• Kerelaan menolong sesama warga, apapun latar belakang sosio-kulturalnya
• Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dan
golongan
• Bersedia korbankan waktu, tenaga, pikiran, kemampuan, keahlian dan
materi untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara
• Siap membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman
• Percaya pengorbanan untuk bangsa, tidak sia-sia
Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara
1. Kemampuan Psikis (Mental) Etika, toleransi, disiplin,
ulet, kerja keras, pantang menyerah, taati aturan,
percaya diri.
2. Kemampuan Fisik (Jasmani) Sehat, tangkas (dapat
melaksanakan tugas dengan maksimal)
INDIKATOR
1. Miliki kemampuan, integrasi pribadi dan kepercayaan diri yang tinggi
2. Pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan dan tahan uji
3. Melaporkan kepada yang berwajib terhadap setiap kegiatan/ peristiwa
yang merugikan dan mengganggu kamtibmas
4. Memiliki kondisi kesehatan fisik dan mental yang baik
5. Memiliki pengetahuan tentang wawasan kebangsaan yang memadai (rasa,
faham dan semangat kebangsaan)
SEJARAH & PENETAPAN HARI BELA NEGARA
Belanda melancarkan Agresi Militer 2, di Yogyakarta.
Soekarno & Hatta serta beberapa tokoh nasional
ditangkap dan diasingkan.
19 Desember 1948
Menjelang ditangkap, Soekarno masih sempat
memerintahkan Syarifuddin Prawiranegara untuk
membentuk Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia (PDRI) sebagai antisipasi bila Belanda
melakukan agresi.
Syarifuddin Prawiranegara
PDRI berlangsung sejak 19 Desember 1948
hingga 13 Juli 1949
Pembentukan PDRI dimaksudkan agar
keberadaan dan kontinuitas penyelenggaraan
pemerintahan RI tetap sah dengan memenuhi
syarat hukum intrnasional, yaitu ada pemerintah,
penduduk dan wilayah
SEJARAH & PENETAPAN HARI BELA NEGARA
Berdasarkan sejarah
tentang PDRI
tersebut, maka
Presiden RI, S.B.
Yudhoyono, melalui
Keppres No.28
Tahun 2006,
menetapkan Hari
Bela Negara pada
tanggal
19 Desember
Terima Kasih