You are on page 1of 44

KONSEP DASAR

BELA NEGARA

Dr. Imam Moesta’in


PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIS

• Dinamika Keamanan di Kawasan Asia Pasifik.


• Modernisasi Kekuatan Militer.
• Isu Perbatasan Antar Negara.
• Konflik Intra & Antar Negara.
• Kecenderungan Konflik Kontemporer.
• Isu Senjata Pemusnah Masal.
• Terorisme.
• Spionase.
• Kejahatan Lintas Negara.
• Perkembangan IPTEK.
• Perubahan Iklim.
• Bencana Alam.
• Keamanan Pangan dan Energi.
• Epidemi.
• Lingstra Nasional (Ipoleksusbud Kamdagri)
KONSTELASI
GEOGRAFI

BERNILAI
STRATEGIS BAGI
NEGARA-NEGARA
NEGARA KAWASAN
KEPULAUAN &
MARITIM

INDONESIA RENTAN TERHADAP ANCAMAN KEAMANAN


ANCAMAN LINGKUNGAN
STRATEGIS NASIONAL

•IDEOLOGI :
Melemahnya penghayatan & pengamalan nilai-
nilai Pancasila

•POLITIK :
Persaingan elite & Parpol semakin intens
diwarnai dinamika kepentingan

•EKONOMI :
Belum pulihnya kondisi ekonomi global
pengaruhi kondisi ekonomi nasional

•SOSBUD :
Memudarnya budaya bahari bangsa Indonesia

•HANKAM :
Ancaman terorisme, pencurian sumber daya
maritim, pencemaran laut, sengketa batas wil.
maritim & kejahatan lintas negara
VISUALISASI ANCAMAN
PERPADUAN ANCAMAN
MILITER & NIR MILITER Ideologi
AGRESI
Politik
INVASI, BLOKADE, SERANGAN
MILITER, PENGIRIMAN
PASUKAN BAYARAN
ANCAMAN Ekonomi
ANCAMAN ANCAMAN
NON
MILITER
HIBRIDA
MILITER Sos-Bud

Teknologi
MAT UM
NON
AGRESI
ANC. NYATA & BELUM NYATA
PELANGGARAN WILAYAH,
SABOTASE, SPIONASE, AKSI
TEROR, GANGGUAN
KEAMANAN DI LAUT & ANCAMAN NYATA :
UDARA ANCAMAN BELUM NYATA :
 TERORISME & RADIKALISME
 SEPARATIS & P’BERONTAKAN  KONFLIK TERBUKA/
BERSENJATA PERANG KONVENSIONAL
 BENCANA ALAM & (KONFLIK TETAP ADA
LINGKUNGAN NAMUN KECIL
 PELANGGARAN WILAYAH
PERBATASAN
KEMUNGKINAN TERJADI)
 PEROMPAKAN & PENCURIAN  ANCAMAN LAINNYA
SDA YANG
 WABAH PENYAKIT BERPOTENSI MENJADI
 PERANG CYBER & INTELIJEN ANCAMAN NYATA
 PEREDARAN &
PENYALAHGUNAAN
SISTEM PERTAHANAN NEGARA

PERTAHANAN PERTAHANA
FISIK & NONFISIK
MILITER N NIR
MILITER

UNSUR
TNI NON TNI

PERPADUAN ANCAMAN MILITER & NIR MILITER

ANCAMAN MILITER ANCAMAN HIBRIDA ANCAMAN NONMILITER

6
NYAT BELUM NYATA
A
DIMENSI ancaman
Inflasi   Ketergantungan Asing
NONMILITER Pengangguran Tinggi   Daya Saing Rendah
Infrastruktur Buruk  Pembatasan Kuota
 Kemiskinan
 Kesenjangan Sos
Sistem Kartel  Embargo  Konflik SARA
Pemaksaan Nilai Global 
Tingkat Dik Rendah   Penolakan Hasil Produksi  Penetrasi Budaya Luar
Demokratisasi   Obat Terlarang
Kesenjangan Ek   Vol Dagang Tidak Seimbang  Perdagangan Manusia
Lingkungan Hidup 
Ketidakpastian Nilai Tukar   Berbagai kegiatan Illegal  Penyakit sos Masyarakat
Intervensi Politik dr LN   Pemalsuan Produk
Pemaksaan Kehendak   KKN
Ekonomi  PENIPUAN
Separatisme 
Pecah Kesatuan & Persatuan Bgs  Sosial
Politik  Bencana Alam
Budaya  Pencemaran Lingkungan
Tidak Percaya thd Pemerintah 
Individualisme   Obat kdsa/palsu
Materialisme  ANCAMAN  Premanisme

Anti Kemapanan 
NONMILITER  Urbanisasi/Migrasi
 Opini & Provokasi negatif
Ideologi Keselamata  Kerusuhan Sosial
Radikalisme 
n Umum  Konflik Horisontal
Anarkisme   Terorisme
Duplikasi
Atheisme  Kum Nas  Keamanan Pangan
  Keamanan Biologi
Intervensi Proses Peradilan  Legislasi Teknologi
Moralitas Aparatur
 Kejahatan Narkotika

Gakkum 
 Epidemi/Peny Menular
Multi tafsir Hk   Keterbatasan Infrastruktur
Lemahnya Hk dlm Perundingan   Kejahatan Siber Sosial
Int’nasional   Lambatnya Transfer Iptek
Tekanan Proses Peradilan   Ketergantungan Tekno LN
Kepentingan Asing thd HK Nas   Penyebaran Virus Komputer
Intervensi Sistem Hukum   Pencurian HAKI
Isu Pelanggaran HAM  Dampak negatif TIK- Pokemon ?
Salah satu solusi untuk MENCEGAH
TIMBULNYA ANCAMAN NYATA

Penanaman Kesadaran BELA NEGARA


sejak dini
ESENSI

BELA NEGARA
SIKAP DAN PERILAKU warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila & UUD ’45 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara.
1
* Kedaulatan Negara
* Keutuhan Wilayah
* Keselamatan Bangsa

2
MENGAPA NEGARA HARUS DIBELA ?
* Negara layaknya seperti makhluk hidup.
tidak ada -> berkembang -> mati
* Agar tetap hidup, kita harus membelanya (melindungi)
dari segala macam bentuk ancaman

3 SIAPA YG HARUS MEMBELA NEGARA ?


,
SELURUH WARGA NEGARA, Lembaga Negara, Lembaga
Kemasyarakatan, Parpol ( Supra dan Infrastruktur Politik )
ANCAMAN TERHADAP
NKRI
juga bisa dikategorikan
ke dalam bentuk :
•ancaman dari luar dan
ancaman dari dalam
negeri
• Ancaman menghancurkan moral dan
budaya bangsa melalui disinformasi,
ANCAMAN propaganda, peredaran narkotika dan
TERHADAP obat-obat terlarang, film-film porno atau
berbagai kegiatan kebudayaan asing yang
NKRI mempengaruhi bangsa Indonesia
Ancaman dari Luar terutama generasi muda, yang pada
gilirannya dapat merusak budaya bangsa
Setelah Awal
• Ancaman dalam bentuk "penjarahan"
Tahun 1990-an
sumber daya alam Indonesia melalui
AGRESI dari luar eksploitasi sumber daya alam yang tidak
relatif kecil. terkontrol yang dapat merusak lingkungan
Ancaman yang atau pembagian hasil yang tidak
ada adalah dalam seimbang baik yang dilakukan secara
"legal" maupun yang dilakukan melalui
bentuk :
kolusi dengan pejabat pemerintah terkait
sehingga menyebabkan kerugian bagi
negara
MENGATASI POTENSI ANCAMAN DARI LUAR DILAKUKAN DENGAN
MENINGKATKAN KETAHANAN NASIONAL

• Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat agar dapat


menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
norma-norma kehidupan bangsa Indonesia
• Peningkatan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman
dan penghayatan (bukan sekedar penghafalan) sejarah perjuangan
bangsa
• Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam nasional
serta terciptanya suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa
(legitimate, bebas KKN, dan konsisten melaksanakan peraturan/uu).
• Kegiatan yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta menanamkan
semangat juang untuk membela negara, bangsa dan tanah air serta
mempertahankan Panca Sila sebagai ideologi negara dan UUD 1945
sebagai landasan berbangsa dan bernegara.
Untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, meskipun
kemungkinannya relatif sangat kecil, selain menggunakan unsur kekuatan
TNI, tentu saja dapat menggunakan unsur Rakyat Terlatih (Ratih) sesuai
dengan doktrin Sistem Pertahanan Semesta.
• Disintegrasi bangsa, melalui gerakan-
gerakan separatis berdasarkan sentimen
kesukuan atau pemberontakan akibat
ANCAMAN ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan
TERHADAP pemerintah pusat
NKRI • Keresahan sosial akibat ketimpangan
kebijakan ekonomi dan pelanggaran HAM
Ancaman dari yang dapat menyebabkan huru-hara/
Dalam kerusuhan massa

Ancaman dari • Upaya penggantian ideologi Pancasila


dalam negeri dengan ideologi lain yang ekstrim atau
adalah dalam yang tidak sesuai dengan jiwa dan
semangat perjuangan bangsa indonesia
bentuk
• Potensi konflik antar kelompok/golongan
baik akibat perbedaan pendapat dalam
masalah politik, maupun akibat masalah
SARA
Dari sisi pergantian generasi, dibutuhkan
generasi baru dengan jiwa kebelanegaraan
yang tinggi untuk menjadi kekuatan utama
dalam membangun NKRI

Apalagi, menjelang 100 tahun merdeka, ada


BONUS DEMOGRAFI yang bisa menjadi
potensi kekuatan bagi Indonesia
DASAR
HUKUM
BELA
NEGARA
UUD 1945
Pasal 27 ayat (3) :
•Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.

Pasal 30 :
• (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
• (2) Usaha pertahanan dan keamanan
negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan
utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara

• Pasal 6 :
Pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha
membangun dan membina kemampuan, daya
tangkal negara dan bangsa, serta menanggulangi
setiap ancaman.

•Pasal 7 :
• (1) Pertahanan negara, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6, diselenggarakan oleh
pemerintah dan dipersiapkan secara dini
dengan sistem pertahanan negara.
• (2) Sistem pertahanan negara dalam
menghadapi ancaman militer menempatkan
Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen
utama dengan didukung oleh komponen
cadangan dan komponen pendukung.
• (3) Sistem pertahanan negara dalam
menghadapi ancaman nirmiliter menempatkan
lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan
sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan
sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung
oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa .
Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara

•Pasal 9 :

• (1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut


serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan
dalam penyelenggaraan pertahanan negara.

• (2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya


bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
diselenggarakan melalui:
• pendidikan kewarganegaraan;
• pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
• pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional
Indonesia secara sukarela atau secara wajib;
• pengabdian sesuai dengan profesi.

• (3) Ketentuan mengenai pendidikan


kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara
wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur
dengan undang-undang.
•Peraturan Presiden Nomor 97
Tahun 2015 tentang Kebijakan
Umum Pertahanan Negara Tahun
2015-2019.

•Peraturan Menteri Pertahanan


Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2015 tentang Kebijakan
Penyelenggaraan Pertahanan
Negara tahun 2015–2019.

•Permenhan 32/2016 ttg pedoman


PKBN
TUJUAN BELA NEGARA

Pembangunan ANCAMAN
MULTIDIMENSIONAL
Karakter Bangsa

melalui
Sistem Pertahanan Negara
 UUD 1945
Ps 27(3)
yg bersifat semesta
Pembinaan Ps 30(1) (Sishanta)
Kesadaran  UURI No3/2002
Ps 9 (1&2)
Bela Negara  Pepres 97/2015 mendukung
 Permenhan 32/2016

upaya WNI yg memiliki


Daya tangkal

Menumbuh kembangkan sikap &perilaku WNI yg membangun


1. Cinta tanah air
2. Sadar berbangsa & bernegara WNI yg patriotisme,
3. Setia pd Pancasila sbg ideologi negara nasionalisme & militan
4. Rela berkorban utk bangsa & negara mbentuk
5. Memiliki kemampuan awal bela negara
•Sistem Pertahanan Indonesia dinyatakan sebagai
pertahanan yang bersifat semesta yaitu yang
melibatkan seluruh warga negara, wilayah maupun
sumber daya nasional lainnya, yang dipersiapkan
secara dini oleh pemerintah secara total, terpadu,
terarah serta berlanjut untuk menegakkan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala ancaman.

Konsep Sistem Pertahanan Semesta


(Sishanta) terdapat tiga komponen,
•Pertama, komponen utama terdiri atas TNI dan Polri.
•Kedua, komponen cadangan terdiri atas warga
negara, sumber daya alam, dan sarana serta
prasarana nasional yang telah disiapkan untuk
dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan
memperkuat komponen utama.
•Ketiga, komponen pendukung terdiri atas warga
negara, sumber daya alam, dan sumber daya buatan,
serta sarana dan prasarana nasional yang secara
langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan
kekuatan dan kemampuan komponen utama dan
komponen cadangan.
1. Secara fisik :
•Pembelaan yg dilakukan oleh
setiap warganegara thd setiap
hambatan, gangguan, tantangan
dan ancaman bagi kelangsungan
hidup bangsa dan negara yang
dilakukan berdasarkan kekuatan
militer dan kekuatan rakyat
bersenjata yang diatur undang-
undang

2. Secara non-fisik :
•Pembelaan yg dilakukan oleh
setiap warga negara atas dasar
kesadaran hak, kewajiban, dan
kehormatan berdasarkan profesi
dan kemampuan untuk
meningkatkan ketahanan nasional
agar mampu mengantisipasi segala
hambatan, gangguan, tantangan
dan ancaman baik ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya maupun
pertahanan dan keamanan

Pengertian Bela
Negara
BELA NEGARA SECARA FISIK DAN NON FISIK

BELA
NEGARA

Secara Fisik Secara Non Fisik


Contoh: UU No. 3 tahun 2002 pasal 9 ayat 2
1. Pelatihan dasar militer Adalah • Melalui pendidikan kewarganegaraan.
usaha untuk membantu TNI dan • Pengabdian sesuai dengan profesinya masing-
Polri dalam menjaga keamanan masing.
dan ketertiban Negara. • Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara
2. Mengabdikan diri sebagai dengan cara menghargai perbedaan pendapat dan
Prajurit TNI dan Polri Sesuai tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
dengan UUD 1945 pasal 30 ayat • Berperan serta dalam memajukan bangsa dan
1 -5 bahwa TNI dan Polri adalah negara dengan karya nyata.
komponen utama sistem • Meningkatkan kepatuhan dan kesadaran terhadap
pertahanan Negara dan peraturan yang berlaku.
keamanan rakyat. • Menjunjung tinggi hak asasi manusia.
• Lebih bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sebagai wujud pengamalan Pancasila sebagai
dasar negara.
Perkembangan
Bela Negara
•Pembahasan bela negara pertama
kali dilakukan dalam sidang BPUPKI
•Pasca proklamasi : bela negara erat
dg pembelaan thd Jepang dan
sekutu
•PPKI menolak hasil sidang BPUPKI
karena isinya yg tdk relevan dg
situasi dan kondisi
•BPUPKI dan PPKI memasukkan
upaya bela negara dalam naskah
UUD 45 pasal 30 ayat 1 bab XII
Konsep SISHANKAMRATA
berkembang
• Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
adalah sistem pertahanan negara yang
dianut oleh Indonesia. Sesuai Undang-
Undang RI No 34 Tahun 2004, Hankamrata
adalah sistem pertahanan yang bersifat
semesta, yang melibatkan seluruh warga
negara, wilayah dan sumber daya nasional
lainnya serta dipersiapkan secara dini oleh
pemerintah dan diselenggarakan secara
total, terpadu, terarah, berkesinambungan
dan berkelanjutan untuk menegakkan
kedaulatan negara, mempertahankan
keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan melindungi
keselamatan segenap bangsa dari setiap
ancaman.
•Defifnisi bela negara
berkembang menjadi upaya
untuk menjamin integritas
eksistensi NKRI
•Perkembangan bela negara lebih
luas menjadi sikap mental warga
negara yg dilandasi sikap
kesadaran untuk berbuat yg
terbaik bagi bangsa dan negara
•Simposium Nasional Bela Negara tgl
29-30 Mei 1991 oleh Alumni Menwa
di Istana Negara menghasilkan
beberapa rumusan al :
• Setiap warga negara dpt melakukan
upaya bela negara sesuai dg profesi
dan kemampuannya yg didasarkan
atas hak dan kewajibannya
• Pengoptimalan potensi yg bertumpu
pd kualitas dan kemampuan rakyat
semesta untuk berperan sungguh-
sungguh dan dinamis
• Bentuk kultur baru yg bertentangan
dg nilai pancasila harus diharpuskan
dan dikembalikan kepada kultur yg
sesuai dg aspirasi rakyat
Sarasehan bela negara di Jakarta tgl 31 Agustus 1991 sbg tinfak lanjut dari
Simposium Nasional Bela Negara merumuskan sebuah Deklarasi Bela Negara yg
antara lain menegaskan :
• Bahwa bela negara merupakan nilai luhur yg mutlak perlu dlm semua bidang
kehidupan
• Bahwa bela negara harus dimasyarakatkan dan dibudayakan
• Bahwa bela negara adalah gerakan nasional yg bercorak kesemestaan, kerakyatan,
dan kewilayahan
BELA NEGARA

 Warga negara memiliki kesadaran sikap dan perilaku menjunjung tinggi


aktualisasi nilai-nilai luhur bela negara.

 NILAI-NILAI BELA NEGARA YAITU :


 Cinta tanah air
 Sadar berbangsa dan bernegara
 Setia pd Pancasila sbg ideologi Negara
 Rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta
 Mempunyai kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik

 Terbangun karakter disiplin, optimisme, kerja sama dan kepemimpinan

 Bela Negara  Kekuatan dahsyat karena didasari oleh kebanggaan dan kecintaan
yang tulus dan mendalam dari Seluruh Komponen terhadap Bangsa dan Negara
Cinta Tanah Air
Kenal dan pahami wilayah nusantara dengan baik :
• Simbol negara (lambang, bendera, bahasa, lagu
kebangsaan)
• Sejarah perjuangan bangsa
• Geografis Negara
• Wilayah NKRI

Indikator :
• Bangga gunakan produk dlm negeri
• Rajin belajar bagi kepentingan bangsa dan Negara
• Mencintai dan menjaga lingkungan hidup
• Melaksanakan hidup bersih
• Mengenal wilayah tanah air tanpa rasa fanatisme kedaerahan
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
TUMBUHKAN RASA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA DAN NEGARA DALAM SATU
KESATUAN KEBANGSAAN; KENEGARAAN; TEKAD; DAN IDEOLOGI YANG KOKOH KUAT

TUMBUHKAN RASA MEMILIKI JIWA BESAR DAN PATRIOTISME SADAR HUKUM; SADAR
BERBANGSA DAN BERNEGARA

MEMILIKI KESADARAN ATAS TANGGUNG JAWAB SEBAGAI WNI : DITUNTUT UNTUK


PUNYA KESADARAN ATAS TANGGUNGJAWAB SESUAI PROFESI DAN KEDUDUKAN

INDIKATOR :
• Bersikap disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan
• Bersikap hormat menghormati sesama warga masyarakat
• Bersikap “satu” dengan warga masyarakat lainnya yang berlainan etnik/suku
• Mendahulukan kepentigan umum di atas kepentingan pribadi dan golongan
• Bangga terhadap bangsa dan negara sendiri
• Rukun dan berjiwa gotong royong dalam pergaulan masyarakat
etia Pada Pancasila Sebagai Ideologi Negara
1. KESETIAAN DAN KESADARAN AKAN KEBENARAN PANCASILA
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
2. MERUPAKAN SUMBER HUKUM SEKALIGUS SEBAGAI DASAR
NEGARA
3. NILAI-NILAI PANCASILA DAPAT MENYELESAIAN KONFLIK
(KEKELUARGAAN DAN GOTONG ROYONG)

INDIKATOR :
• Memiliki ketaqwaan kepada Tuhan YME
• Menjalankan kewajiban agama dan kepercayaan secara baik dan benar
• Mempunyai kesadaran membantu sesama warga dalam masyarakat
• Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
• Melestarikan warisan adat dan budaya bangsa secara terus menerus
Rela Berkorban Bagi Bangsa dan Negara
1. Mendahulukan kepentingan umum
2. Mencurahkan perhatian, tenaga, pikiran untuk tugas
tanpa pamrih
3. Rela berkorban waktu, harta, raga dan jiwa untuk negara

INDIKATOR
• Kerelaan menolong sesama warga, apapun latar belakang sosio-kulturalnya
• Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dan
golongan
• Bersedia korbankan waktu, tenaga, pikiran, kemampuan, keahlian dan
materi untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara
• Siap membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman
• Percaya pengorbanan untuk bangsa, tidak sia-sia
Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara
1. Kemampuan Psikis (Mental)  Etika, toleransi, disiplin,
ulet, kerja keras, pantang menyerah, taati aturan,
percaya diri.
2. Kemampuan Fisik (Jasmani)  Sehat, tangkas (dapat
melaksanakan tugas dengan maksimal)

INDIKATOR
1. Miliki kemampuan, integrasi pribadi dan kepercayaan diri yang tinggi
2. Pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan dan tahan uji
3. Melaporkan kepada yang berwajib terhadap setiap kegiatan/ peristiwa
yang merugikan dan mengganggu kamtibmas
4. Memiliki kondisi kesehatan fisik dan mental yang baik
5. Memiliki pengetahuan tentang wawasan kebangsaan yang memadai (rasa,
faham dan semangat kebangsaan)
SEJARAH & PENETAPAN HARI BELA NEGARA
Belanda melancarkan Agresi Militer 2, di Yogyakarta.
Soekarno & Hatta serta beberapa tokoh nasional
ditangkap dan diasingkan.
19 Desember 1948
Menjelang ditangkap, Soekarno masih sempat
memerintahkan Syarifuddin Prawiranegara untuk
membentuk Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia (PDRI) sebagai antisipasi bila Belanda
melakukan agresi.

Syarifuddin Prawiranegara
PDRI berlangsung sejak 19 Desember 1948
hingga 13 Juli 1949
Pembentukan PDRI dimaksudkan agar
keberadaan dan kontinuitas penyelenggaraan
pemerintahan RI tetap sah dengan memenuhi
syarat hukum intrnasional, yaitu ada pemerintah,
penduduk dan wilayah
SEJARAH & PENETAPAN HARI BELA NEGARA

Berdasarkan sejarah
tentang PDRI
tersebut, maka
Presiden RI, S.B.
Yudhoyono, melalui
Keppres No.28
Tahun 2006,
menetapkan Hari
Bela Negara pada
tanggal
19 Desember
Terima Kasih

You might also like