Professional Documents
Culture Documents
perpindahan diperoleh :
Q (k z icz ) z atau Q k z z cz z dimana
z dz / dt
Hubungan kz dan cz dapat dinyatakan :
EP A EP A
kz f z1 dan cz f z 2 (Novak,
R G/
El-Sharnouby)
dimana Ep = modulus elastisitas tiang, A =
luas penampang tiang, G = Modulus Geser
Tanah, = densiti tanah, fz1, fz2 =
parameter tidak berdimensi.
Penjelasan
• Semakin besar diameter tiang, kekakuan tiang
akan semakin meningkat dalam memikul
beban dinamik.
• Semakin besar modulus elastisitas tiang,
kekakuan tiang akan semakin meningkat
dalam memikul beban dinamik.
Stifness dan Damping Tiang
• Satuan dari masing-masing komponen harus sama
• Variasi nilai fz1, dan fz2 untuk end bearing dan floating pile
dapat dilihat pada Gambar 11.6 dan 11.7.(Das).
• Umumnya tiang didesign dalam bentuk group, stiffness dan
damping group tiang tidak sama dengan penjumlahan dari
keseluruhan tiang.
• Novak (1977) menyarankan saat tiang pancang berdekatan,
maka displacement satu tiang akan bertambah akibat
displacement tiang lainnya
• Untuk itu dikenal dengan faktor efesiensi tiang pancang pada
pondasi tiang yang memikul beban statis.
Group Tiang
• Pondasi tiang pancang pada umumnya dibangun dalam
bentuk group tiang.
• Kekakuan dan konstanta damping dari group tiang bukan
penjumlahan dari masing-masing tiang.
• Novak (1977) menyarankan bahwa saat tiang pancang yang
spasinya berdekatan, perpindahan dari satu tiang akan
bertambah akibat perpindahan tiang lainnya.
• Sehingga kekakuan dan konstanta damping untuk group tiang
harus direduksi.
• Sehingga diperoleh hubungan sebagai berikut:
Stifness dan Damping Tiang
Damping dan stiffness keseluruhan tiang
dinyatakan :
n n
k z c z
. kz( g ) 1
n
dan c z ( g ) 1
n
1
r
1
r
dimana
kz(g) = konstanta pegas untuk group tiang,
cz(g) = konstanta dasphot untuk grup tiang,
n = jumlah tiang dalam satu grup.
L(r ) =Faktor interaksi, menjelaskan
kontribusi displacement tiang ke n terhadap
displacement tiang referensi, 1 =1.
Stifness dan Damping Tiang
Gs D f
k z ( cap ) Gro
C1 Gr S1
dan
0
Df Gs s
cz ( cap ) r 2
G C2 S 2 ,
0
r0 G
Stiffness dan Damping Cap
Karena Tanah dibawah pile cap kualitasnya
buruk dan dapat berkurang serta kondisi ini
dapat menyusut dengan bertambahnya waktu
sehingga mengakibatkan paramater ini
menjadi tidak efektif.
sehingga parameter ini sebaiknya diabaikan.
Dengan mengabaikan pengaruh tanah
dibawah pile cap diperoleh:
k z ( cap ) Gs D f S1 dan
cz (Cap ) D f r0 S 2 Gs s
sehingga utk group tiang dan cap
diperoleh :
n
k z
k z (T ) 1
n
Gs D f S1 dan
1
r
c z
c z (T ) 1
n
D f r0 S 2 Gs s
1
r
Stiffness dan Damping Group
• Setelah nilai Stiffness dan Damping untuk
group tiang diketahui, maka perhitungan
selanjutnya sama dengan perhitungan pondasi
terletak di atas tanah
Setelah Total konstanta pegas dan dasphot
diperoleh, maka :
- Damping ratio
c z (T )
Dz ,
2 k z (T ) m
dimana
m = massa pile cap dan mesin yang
didukungnya
- Natural Frekuensi dari sistem
k z (T ) 1 k z (T )
n , dan f n
m 2 m
excitation
fn
fm Rotating mass excitation
1 2D 2
z
- Amplitudo getaran saat terresonasi
Constant force-type excitation
Qo 1
Az ( resonance) z
k 2 Dz 1 Dz2
U 1
Az ( resonance)
m 2 Dz Bz Dz2
m1e Bz
Az ( resonance)
m 2 Dz Bz Dz2
- Amplitudo getaran pada frekuensi selain
frekuensi resonasi
constant force-type excitation :
Qo
kz
Az
1 ( 2
2
/ ) 4 Dz2 ( 2 / n2 )
2
n