You are on page 1of 36

EVALUASI TAHAP 1-2

DAN PERSIAPAN
PELAKSANAAN
VAKSINASI COVID-19
TAHAP 3
Subdit Imunisasi
Direktorat Surveilans dan Karantina
Kesehatan
OUTLINE

EVALUASI PELAKSANAAN TAHAP 1 DAN 2

PERSIAPAN VAKSINASI TAHAP KE-3


EVALUASI PELAKSANAAN
TAHAP 1 DAN 2
TAHAPAN PELAKSANAAN VAKSINASI PROGRAM

1 2 3

MULAI JANUARI 2021 MULAI MINGGU KE-3 FEB 2021 MULAI JULI 2021

Tenaga kesehatan, asisten  Kelompok Lansia (≥60 th) Masyarakat rentan dan
tenaga kesehatan dan tenaga  Tenaga/ petugas pelayanan masyarakat lainnya selain
penunjang, serta mahasiswa publik kelompok prioritas tahap 1 dan
yang sedang menjalani  Contoh: TNI, POLRI, Satpol PP,
pendidikan profesi Kepala Desa/lurah, perangkat desa/ 2.
kedokteran yang bekerja di kelurahan, anggora DPR/DPD/DPRD,
pejabat negara, ASN, P3K, Pegawai
fasyankes. Berusia 18 tahun BUMN/BUMD, BPJS, BPBD, Tokoh
ke atas Agama, pedagang pasar, dsb.

Catatan:
1. Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga Kesehatan dan dilajutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun
2. Vaksinasi dapat dilakukan juga terhadap komorbid tertentu (sesuai rekomendasi ahli)
ASPEK LEGAL PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19

Permenkes No.10 Tahun 2021 tentang


18 Tahun
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
2021 Pandemi COVID-19 dan
Penanggulangan
Permenkes No.18 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Permenkes No.10 Tahun
2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi
Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
COVID-19

Keputusan Menteri KesehatanNomor HK.01.07/MENKES/4638/2021 tentang Petunjuk Teknis


Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19


0%
50%
100%
150%
200%
250%
300%
350%
310.3%
Bal i
104.0%
247.1%
K e p u l au an Ri au
42.2%
145.5%
D K I J akar t a
63.9%
114.2%
Y o gyakar t a
59.0%
109.1%
Su l awe si Ut ar a
34.9%
101.4%
J awa Ti m u r
42.7%
81.6%
K al i m an t an Te n gah
34.6%
76.9%
K e p u l au an Ban gka Be l i t u n g
40.5%
74.9%
G o r o n t al o
34.5%
72.1%
In d o n e si a
33.2%
70.9%
Ri au
33.7%
65.2%
K al i m an t an Ut ar a
32.8%
64.0%
K al i m an t an Ti m u r
36.8%
62.6%
Su l awe si Bar at
29.5%

% Dosis 1
59.5%
J awa Te n gah
31.5%
54.9%

Sumber: Dasboard KPCPEN; Update 30 Juni 2021 pukul 09.00 WIB


P ap u a Bar at
26.7%
54.7%
Su m at e r a Ut ar a
23.4%
54.1%
Be ngkul u
19.0%
% Dosis 2

53.6%
Ban t e n
27.2%
Provinsi Bali, Kep. Riau dan DKI Jakarta sudah memperluas sasaran untuk usia >18 tahun

53.3%
J am b i
24.5%
53.1%
Su l awe si Se l at an
29.0%
51.6%
Target

Su m at e r a Se l at an
26.7%
49.7%
Su l awe si Te n ggar a
19.5%
49.3%
3 provinsi dengan cakupan dosis 2 tertinggi adalah Bali (104%), DKI Jakarta (63,9%) dan DI Yogyakarta (59%)

J awa Bar at
28.0%
47.8%
K al i m an t an Se l at an
26.8%
42.9%
Nu sa Te n ggar a Ti m u r
19.3%
42.3%
K al i m an t an Bar at
19.9%
42.1%
Nu sa Te n ggar a Bar at
23.4%
40.4%
Su l awe si Te n gah
19.5%
40.2%
M al u ku
CAPAIAN VAKSINASI NASIONAL SEMUA TAHAPAN

19.2%
39.1%
Aceh
13.0%
37.5%
L am p u n g
17.6%
34.1%
P ap u a
21.2%
33.5%
Su m at e r a Bar at
17.3%
32.6%
M al u ku Ut ar a
16.4%
100%
JUMLAH SASARAN BELUM BELUM DIVAKSIN (ZERO
DOSE) – SASARAN TAHAP 1 DAN 2
Bali -
Kepulauan Riau -
DKI Jakarta -
Yogyakarta -
Sulawesi Utara -
Jawa Timur -
Kalimantan Utara 27,165
Kepulauan Bangka Belitung
Gorontalo
41,591
42,061 Secara nasional, masih ada 14,7
juta sasaran tahap 1 dan 2 yang
Papua Barat 70,114
Sulawesi Barat 71,136
Kalimantan Tengah 75,484
Maluku Utara 122,694 belum mendapat vaksin sama
Bengkulu 139,932
Maluku
Kalimantan Timur
177,543
214,862
sekali (zero dose)
Sulawesi Tenggara 230,458
Jambi 249,888
Riau 280,617
Sulawesi Tengah
Kalimantan Selatan
281,780
354,320
Di Provinsi Lampung, dari total
Papua
Kalimantan Barat
370,601
418,042
1.163.426 sasaran, masih ada
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
441,079
501,615
726.632 sasaran tahap 1 dan 2
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
581,313
584,688 yang belum mendapat vaksin
Aceh
Sulawesi Selatan
591,136
706,880 sama sekali (zero dose)
Lampung 726,632
Banten 757,291
Sumatera Utara 1,010,541
Jawa Tengah 2,229,723
Jawa Barat 3,438,547
- 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000 4,000,000

Sumber: Dasboard KPCPEN; Update 30 Juni 2021 pukul 09.00 WIB


112.2%
Ko t a Ban d ar Lam p u n g
66.5%

81.9%
Ko t a Me t r o
16.6%

37.5%
P r o vi n si Lam p u n g
17.6%

35.9%
Kab . Lam p u n g Bar at
11.5%

33.7%
Kab . Tu lan g Baw an g
13.3%

30.0%
Kab . Lam p u n g Se lat an
13.0%

27.8%
Kab . P e saw ar an
8.1%

Sumber: Dasboard KPCPEN; Update 30 Juni 2021 pukul 09.00 WIB


27.4%
% Dosis 1

Kab . Lam p u n g Te n gah


13.2%

26.9%
Kab . P r i n gse w u
12.3%
% Dosis 2

25.8%
Kab . W ay Kan an
10.6%
SEMUA TAHAPAN

24.4%
Kab . Tan ggam u s
8.1%
Target

21.3%
Kab . Lam p u n g Ut ar a
8.4%

20.8%
Kab . Lam p u n g Tim u r
CAPAIAN VAKSINASI PROVINSI LAMPUNG

8.4%

18.3%
Kab . Me su ji
8.7%

17.5%
Kab . Tu lan g Baw an g Bar at
9.7%

14.2%
Kab . P e sisi r Bar at
Baru ada 2 kab/kota yang cakupan vaksinasi tahap 1 dan sudah sudah >50% yaitu Kota Bandar Lampung dan Kota Metro

8.7%
100%
111.5%
K o t a M e t ro
104.5%

110.8%
K ab . Lam p u n g S e l at an
104.5%

107.7%
K o t a Ban d ar Lam p u n g
100.0%

99.1%
P ro v i n s i Lam p u n g
92.2%

98.1%
K ab . Lam p u n g Ti m u r
89.8%

96.8%
K ab . W ay K an an
90.9%

94.9%
K ab . Lam p u n g Te n g ah
86.4%
% Dosis 1
94.8%

Sumber: Dasboard KPCPEN; Update 30 Juni 2021 pukul 09.00 WIB


K ab . P ri n g s e w u
90.7%

94.7%
K ab . Tu l an g Baw an g
89.8%
% Dosis 2

93.1%
K ab . Lam p u n g Barat
84.5%
Target

92.5%
K ab . M e s u j i
85.1%
TAHAP 1: SDM KESEHATAN

90.5%
dilakukan percepatan vaksinasi pada SDM Kesehatan

K ab . Tan g g am u s
87.3%

89.1%
K ab . P e s aw aran
82.6%
CAPAIAN VAKSINASI PROVINSI LAMPUNG

88.3%
K ab . P e s i s i r Barat
83.4%

87.8%
K ab . Tu l an g Baw an g Barat
80.5%

82.7%
K ab . Lam p u n g U t ara
76.0%
100%

Masih ada kab/kota dengan cakupan vaksinasi pada SDM Kesehatan <90% baik dosis pertama maupun kedua, sehingga perlu
246.31%
Ko t a Ban d a... 29.44%
Ko t a Ban d ar
128.33% Lam p u n g
24.43%

208.61%
Ko t a Me t r o 7.29%
Ko t a Me t r o
20.07%
1.27%

86.74%
6.20%
P r o vi n si L...
P r o vi n si Lam p u n g
35.92%
3.51%

77.79%
5.73%
Kab . Lam p u ... Kab . P r i n gse w u
20.09% 0.50%

76.12%
5.72%
Kab . Lam p u n ... Kab . P e saw ar an
30.00% 0.33%

70.22%
3.77%
Kab . P e saw ... Kab . Me su ji
19.79% 0.10%

67.20%
3.66%
Kab . Tan gg... Kab . Lam p u n g Se-
lat an
18.71% 1.60%

Sumber: Dasboard KPCPEN; Update 30 Juni 2021 pukul 09.00 WIB


65.08%
% Dosis 1
% Dosis 1

3.29%
Kab . Tu lan g... Kab . Lam p u n g Bar at
21.91% 1.34%

62.72% 3.05%
Kab . W ay K... Kab . Tu lan g Baw an g
% Dosis 2
% Dosis 2

21.85% 0.80%

59.17% 3.03%
Kab . Lam p u n g
Kab . Lam p u ... Tim u r
27.45% 0.48%
Target
Target

58.08% 3.01%
Kab . Lam p u n g
Kab . Lam p u ... Te n gah
20.07% 1.04%

54.09% 2.94%
Kab . P r i n g... Kab . Lam p u n g Ut ar a
23.03%
0.69%

49.52% 1.60%
Kab . Tu lan g Baw an g
Kab . Lam p u ... Bar at
CAKUPAN VAKSINASI COVID-19 PADA KELOMPOK LANJUT USIA

vaksinasi pada lansia

0.32%
CAPAIAN VAKSINASI PROVINSI LAMPUNG

CAKUPAN VAKSINASI COVID-19 PADA PETUGAS PELAYAN PUBLIK

19.13%

40.37% 1.28%
Kab . P e si si r Bar at
Kab . Me su ji
TAHAP 2: LANSIA DAN PETUGAS PELAYAN PUBLIK

0.39%
masih di bawah 30% sehingga perlu

18.75%
Bawang Barat dan Kab. Pesisir Barat)
dosis 1 pada pelayan publik <50% (Kab.
dilakukan upaya akselerasi pelaksanaan
Cakupan Vaksinasi pada kelompok lansia

Lampung Timur, Kab. Mesuji, Kab. Tulang


Ada 4 kab/kota dengan cakupan vaksinasi

33.51% 0.69%
Kab . W ay K an an
Kab . Tu lan g... 0.25%
16.82%

32.52%
0.69%
Kab . Tan ggam u s
Kab . P e sisi r ... 0.38%
18.01%
100%
100%
JUMLAH DISTRIBUSI VAKSIN PER PROVINSI
(DALAM DOSIS)

Total vaksin yang sudah didistribusikan ke


Provinsi Lampung:
 Data distribusi pusat: 732.060 dosis,
dengan total sasaran divaksin 642.118
orang
 Data dashboard (SMILE) : penerimaan
vaksin 439.060 dosis penggunaan
vaksin 495.071 dosis

Mohon dapat dilakukan update


data pada SMILE sehingga stok
vaksin dapat dipantau secara
real-time

Data Update 30 Juni 2021 pukul 09.00 WIB


JUMLAH DOSIS VAKSIN COVID-19 YANG TELAH
TERDISTRIBUSI DAN TERPAKAI
10,000,000 100%

77.4%
8,000,000 80%

6,000,000 60%

4,000,000 40%

% penggunaan vaksin
Jumlah dosis

2,000,000 20%

0 0%

Gorontalo
Jawa Tengah

Banten

Sumatera Selatan

Riau

Kepulauan Riau

Aceh

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Bengkulu

Maluku
Sulawesi Selatan

Sulawesi Tengah
Bali

Jambi
Jawa Timur

Nusa Tenggara Timur

Kalimantan Timur
DKI Jakarta

Sumatera Utara

Yogyakarta

Papua

Sulawesi Tenggara

Maluku Utara

Kalimantan Utara
Jawa Barat

Sumatera Barat

Nusa Tenggara Barat

Kalimantan Barat

Papua Barat

Sulawesi Barat
Sulawesi Utara

Lampung

Kepulauan Bangka Belitung


Total Dosis terdistribusi Total Dosis sudah diberikan % Penggunaan vaksin (utilization)

 Penggunaan vaksin (utilization) di Provinsi Lampung sebesar 77,4%


 3 provinsi dengan utilization rate tertinggi adalah Riau (96.4%), Jawa Tengah (90.1%) dan Kalimantan Tengah (89.1%)
 Secara Nasional, jumlah dosis vaksin terdistribusi yaitu sebesar 52.245.150; dengan 39.916.319 jumlah dosis yang telah diberikan/disuntikan (76.4%)
*Disclaimer: Jumlah dosis vaksin terpakai, belum termasuk perhitungan vaccine wastage
*Total Dosis yang diberikan = penjumlahan vaksinasi dosis 1 dan 2 vaksin sinovac dan AZ
*Total Dosis terdistribusi = penjumlahan total dosis terdistribusi vaksin Sinovac dan AZ

Data per tanggal 27 Juni 2021, pukul 08.15 WIB


Sumber: Dashboard satu data vaksinasi COVID-19: https://pen-prod.udata.id/
IDENTIFIKASI MASALAH DAN
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
Laju vaksinasi lansia masih rendah
 Melakukan berbagai inovasi dengan strategi komunikasi khusus lansia
 Melakukan vaksinasi mobile, drive thru, dsb
 Bekerjasama dengan berbagai LS dan swasta untuk pelaksanaan vaksinasi (ex: sentra vaksinasi)
dan upaya penggerakkan sasaran

Vaksin yang disimpan untuk 2 dosis sehingga laju vaksinasi rendah


Mengoptimalkan stok vaksin yang ada untuk diberikan kepada sasaran  sesuai
SE No. HK.02.02/II/1669/2021

Adanya persyaratan lokasi vaksinasi sesuai KTP/ sesuai domisili

Dukungan vaksinasi TNI/Polri, UPT Vertikal Kemenkes (KKP, RS Vertikal, Poltekkes) tanpa
memandang domisili/KTP
STRATEGI PERCEPATAN PELAKSANAAN
VAKSINASI PADA LANSIA
LANSIA HARUS MENDAPATKAN PRIORITAS PELAYANAN VAKSINASI DI MANA PUN TANPA DIBATASI ALAMAT KTP MAUPUN DOMISILI

“Angka partisipasi “Lansia takut dan “Lansia memiliki “Kemampuan lansia mengakses
Masalah

vaksinasi lansia khawatir akan keterbatasan akses teknologi pendaftaran dan


turun” keamanan vaksin” transportasi ke penjadwalan vaksinasi terbatas”
faskes/sentra vaksinasi”

Mempercepat program Melibatkan TNI, POLRI Mendekatkan akses vaksinasi Mempermudah pelayanan
vaksinasi lansia dengan komunitas, organisasi melalui mobile vaccination pendaftaran & penjadwalan
mekanisme 1:2, yaitu: 1 (panti werdha, dll) dan vaksinasi lansia melalui
Solusi

sosial dan pihak swasta


orang non-lansia dapat untuk menjangkau lansia yang mengatur transportasi dan pendaftaran kolektif dan
divaksin jika membawa ≥ belum vaksinasi dan mobilisasi lansia menuju ke bantuan pendaftaran dengan
2 orang lansia untuk membantu proses edukasi dan pulang dari lokasi melibatkan komunitas dan
divaksinasi. dan sosialisasi vaksinasi vaksinasi pertama dan kedua. organisasi sosial
kepada lansia.
STRATEGI PERCEPATAN VAKSINASI
PASCA LEBARAN DI BULAN JUNI
KMK No HK. 01.07/MENKES/4638/2021 tentang Petunjuk Teknis
Penyederhanaan proses vaksinasi dari 4 meja Pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemic COVID-
1 menjadi 2 meja
19 mencakup beberapa poin penting:

1. Penyederhanaan pentahapan dari 4 menjadi 3 dengan


menggabungkan dua tahap terakhir menjadi satu menjadi:
Vaksin Gotong Royong dimulai per tanggal 18 - SDM Kesehatan
2 Mei 2021 - Lansia dan petugas public
- Masyarakat rentan dan masyarakat lainnya
2. Penyederhanaan proses vaksinasi dari 4 meja menjadi 2 meja
3. Memberikan kesempatan pada WNA dengan KITAS untuk dapat
Target vaksinasi tahap 3 dilakukan per area, divaksinasi sesuai dengan pentahapan
3 dimulai dengan DKI dan Bali 4. Pengaturan tentang Vaksin Gotong Royong

Target vaksinasi diprioritaskan untuk


4 kelompok usia ≥ 50 tahun Penentuan masyarakat rentan dilakukan oleh Pemerintah
Daerah dengan mempertimbangkan:
1. Kepadatan penduduk (RW padat penduduk, daerah
Dukungan TNI/POLRI untuk program vaksinasi
5 nasional
kumuh)
2. Tempat tinggal komunal (cth: asrama, ponpes, LP)
3. Laju penularan COVID-19 (wilayah PPKM)
4. Petugas publik lain yang belum divaksinasi di tahap 2
(cth: relawan, pekerja sosial, dst)
PERSIAPAN VAKSINASI
TAHAP 3
PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
MENURUT PERMENKES 10 TAHUN 2021
Distribusi vaksin
VAKSINASI PROGRAM: mengacu pada Cara
Perencanaan Distribusi Obat
Vaksinasi kepada masyarakat
yang Baik (CDOB)
yang pendanaannya ditanggung
atau dibebankan pada pemerintah Penyelenggaraan
pelayanan
Vaksinasi Program
dan Vaksinasi
Pelaksanaan Gotong Royong
VAKSINASI GOTONG ROYONG: mengacu pada
Vaksinasi kepada karyawan/karyawati, standar pelayanan,
keluarga dan individu lain terkait dan standar
prosedur
dalam keluarga yang pendanaannya
operasional pada
ditanggung atau dibebankan pada Monitoring dan petunjuk teknis
badan hukum/badan usaha Evaluasi pelaksanaan
Vaksinasi
KEBUTUHAN DAN PENTAHAPAN VAKSINASI
PROGRAM DI INDONESIA

3
Target Vaksinasi :
 Data penduduk 2019 (BPS) : 269,5
MULAI JULI 2021
juta jiwa masyarakat Indonesia.
 Untuk bisa mencapai herd immunity
maka mencakup 70 persen atau
Masyarakat rentan dan
sekitar 188,5 juta.
SUDAH BERLANGSUNG
masyarakat lainnya
 Dikurangi yang komorbid, penyintas selain kelompok
COVID-19, hamil, menyusui,
TOTAL TARGET 181,5 JUTA prioritas tahap 1 dan 2.
(TARGET MINIMAL) NEXT
PENDATAAN SASARAN TAHAP 3
VAKSINASI PROGRAM
Mekanisme pendataan sasaran tahap 3 sama dengan pendataan tahap 1 dan 2, yaitu melalui 2 mekanisme:

Mekanisme  Dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber dari


Top-Down Kementerian/Lembaga/Badan Usaha/Instansi terkait atau sumber lainnya.
 Sasaran Tahap 3  didapat dari data dukcapil

 Dilakukan secara kolektif oleh instansi/badan usaha/lembaga/organisasi maupun oleh


perangkat daerah, puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan pelaksana vaksinasi
Mekanisme COVID-19, dan dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota maupun Dinas
Bottom-Up Kesehatan Provinsi.
 Data yang telah dikumpulkan kemudian disampaikan kepada Kementerian Kesehatan
melalui Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi.  melalui smart checking atau melalui
platform pendaftaran lain yang sudah memiliki MoU dengan Kemenkes.

 Data sasaran meliputi Nomor Induk Kependudukan, nama, jenis kelamin, tanggal lahir, instansi dan jenis pekerjaan, nomor kontak (HP) dan alamat
tempat tinggal sasaran.
 Untuk WNA lanjut usia, pendidik dan tenaga kependidikan, data paling sedikit meliputi nomor register, izin tinggal, Kartu Izin Tinggal Sementara
(KITAS), dan nomor paspor, nama, tanggal lahir, dan alamat (by name and by address).

Untuk penduduk yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), harus segera mengurus NIK sebelum dilakukan pendataan sebagai sasaran
penerima vaksinasi program
PENETAPAN SASARAN VAKSINASI PROGRAM
1. Data yang telah divalidasi dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi
COVID-19 untuk dibuat e-ticket vaksinasi
2. Penetapan status sasaran vaksinasi dapat dilihat pada https://pedulilindungi.id

Dalam hal sasaran individu belum


terdaftar pada saat akan
melakukan vaksinasi, maka dapat
dilakukan pendaftaran on the spot
melalui Aplikasi PCare Vaksinasi
dengan verifikasi NIK dan bukti
pendukung lainnya
PENDATAAN DAN PENETAPAN SASARAN
VAKSINASI GOTONG ROYONG
PT. Biofarma
Sasaran (Persero)
• Karyawan/karyawati Melakukan rekap
Badan Hukum/Badan data melalui SI Satu Menteri
Usaha Data Vaksinasi Kesehatan
• Keluarga/individu lain COVID-19
yang terkait keluarga Dapat melalui KADIN
• Masyarakat di sekitar
lokasi Badan Usaha Kamar Dagang dan
• WNA
Industri Indonesia
karyawan/karyawati
Badan Usaha (KADIN)

Data yang diperlukan:


• Fasyankes yang ditunjuk
• Data sasaran:
• NIK, nama, jenis kelamin, tanggal lahir, instansi dan jenis pekerjaan, nomor kontak yang dapat dihubungi (nomor handphone) dan
alamat tempat tinggal
• WNA : jumlah, nomor register, izin tinggal, Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS), dan nomor paspor, nama, tanggal lahir, dan alamat
(by name and by address). 21
PELAKSANAAN VAKSINASI PADA WNA

Perwakilan negara asing


dan organisasi nirlaba
internasional Vaksinasi
Program
Lansia, tenaga pendidik
dan kependidikan
Vaksinasi
Gotong
Karyawan/i badan Royong
hukum/badan usaha
PENDATAAN DAN PENETAPAN SASARAN
VAKSINASI GOTONG ROYONG
UNTUK PERWAKILAN NEGARA ASING ATAU ORGANISASI NIRLABA INTERNASIONAL

Usulan dari
pimpinan
perwakilan
negara asing dan Kementerian Kementerian
organisasi nirlaba Luar Negeri Kesehatan
internasional

VGR:
Melalui PT. Biofarma
STRATEGI PELAKSANAAN VAKSINASI PROGRAM

Semua pihak perlu bekerja sama untuk akselerasi cakupan vaksinasi


Berbasis Faskes (pemerintah
dan swasta)

Berbasis Institusi (TNI, POLRI,


perkantoran, dst)

Vaksinasi massal di tempat

Vaksinasi massal bergerak


ALUR PELAYANAN VAKSINASI
Pengurangan jumlah meja dari 5 meja menjadi 2 meja, entry data hanya dilakukan di meja 2

Sebelum Meja 1A Meja 1B Meja 2 Meja 3 Meja 4


nya Pendaftaran Pendaftaran di tempat Screening Vaksinasi Pencatatan & Observasi

Ruang Tunggu - Petugas Mobile Meja 1 Meja 2


Saat ini
Penerima Sasaran yang Datang Screening - Vaksinasi Pencatatan & Observasi

• Melakukan pengecekan sasaran • Terdiri dari petugas kesehatan minimal 2


orang (petugas screnning dan vaksinator) • Melakukan entry data dari
melalui pedulilindungi.id (terdaftar/
• Melakukan screening terhadap sasaran. kertas kendali ke dalam
belum)
Screening meliputi: tanda vital dan Pcare.
• Membagikan kertas kendali untuk
pertanyaan screening sesuai Juknis • Waktu observasi dikurangi
diisi oleh sasaran. • Peserta yang sudah lolos skrining dapat menjadi 15 menit
langsung diberikan vaksin di meja tersebut • Kartu vaksinasi yang sudah
juga. dicetak lebih dahulu diisi
• Petugas mengisi hasil screening dan vaksinasi dengan ditulis tangan
pada kertas kendali.
PENGECEKAN MELALUI APLIKASI PEDULI LINDUNGI
OLEH PETUGAS DI RUANG TUNGGU

 Isi dengan nama lengkap


dan NIK sasaran. Apabila
sudah terdaftar dalam
PCare, akan muncul tulisan
siap divaksin.
 Apabila sasaran belum
terdaftar, maka dapat
dilakukan pendaftaran on
the spot pada saat di meja
2. Petugas mobile
memberi tanda pada
kertas kendali sasaran.
KERTAS
KENDALI
KARTU VAKSINASI

Diisi oleh
petugas di
meja 2 dan
diberikan
kepada
sasaran
sebagai bukti
vaksinasi
Interval
Jumlah Minimal
Platform Pengembang Vaksin Cara Pemberian
Dosis Pemberian
Antar Dosis

Dosis dan Inactivated virus Sinovac Research and Development


Co., Ltd
2 (0,5 ml
per dosis)
28 hari Intramuskular

interval waktu Inactivated virus Sinopharm + Beijing Institute of 2 (0,5 ml 21 hari Intramuskular
vaksinasi Biological Products per dosis)

COVID-19 Viral vector (Non-replicating) AstraZeneca + University of Oxford 2 (0,5 ml 8-12 Intramuskular
per dosis) minggu

Protein subunit Novavax 2 (0,5 ml 21 hari Intramuskular


per dosis)

RNA-based vaccine Moderna + National Institute of 2 (0,5 ml 28 hari Intramuskular


Allergy and Infectious Diseases per dosis)
(NIAID)
RNA-based vaccine Pfizer Inc. + BioNTech 2 (0,3 ml 21-28 hari Intramuskular
per dosis)

Viral vector (Non-replicating) Cansino Biological Inc./Beijing 1 (0,5 ml - Intramuskular


Institute of Biotechnology per dosis)

Viral vector (Non-replicating) The Gamaleya National Center of 2 (0,5 ml 21 hari Intramuskular
Epidemiology and Microbiology per dosis)
LAKUKAN VAKSINASI COVID-19 DENGAN AMAN
LAKUKAN VAKSINASI COVID-19 DENGAN AMAN
CONTOH PELAKSANAAN VAKSINASI BEKERJA
SAMA DENGAN SWASTA
PENCATATAN DAN PELAPORAN

HASIL VAKSIN DAN


PELAYANAN LOGISTIK

Pencatatan dan pelaporan secara elektronik


Pencatatan dan pelaporan vaksin dan logistik
menggunakan aplikasi Primary Care (PCare)
pelaksanaan vaksinasi program menggunakan
sistem monitoring logistik elektronik yaitu SMILE
Setiap tempat pelayanan, baik vaksinasi program
(Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik secara
maupun VGR, diharuskan mencatat dan melaporkan
Elektronik), sedangkan untuk VGR menggunakan SI
hasil pelayanan vaksinasi COVID-19 menggunakan
Biofarma dan SMILE.
PCare
KESIMPULAN
1. Capaian pelaksanaan vaksinasi pada tahap 1 dan 2 masih perlu
dilakukan upaya akselerasi, khususnya pelaksanaan vaksinasi pada
kelompok lansia.
2. Pelaksanaan vaksinasi tahap 3 akan dilaksanakan mulai Juli 2021,
namun pelaksanaan vaksinasi pada lansia dan SDM Kesehatan tetap
harus menjadi prioritas.
3. Proses pendataan sasaran dan alur pelayanan vaksinasi tahap 3 sama
dengan di tahap 1 dan 2, namun jumlah sasaran yang dilayani menjadi
jauh lebih besar, sehingga dukungan dan keterlibatan dari lintas
program, lintas sektor, dan swasta menjadi kunci utama yang harus
diupayakan.
TERIMA KASIH

You might also like