You are on page 1of 17

IV.

PLRPAJAKAN
Pajak merupakan pungutan yang ditarik pemerintah terhadap
wajib pajak, tanpa mendapatkan balas jasa langsung.
Pajak langsung merupakan pajak yang dipungut langsung dari
wajib pajak seperti pajak kekayaan, pajak pendapatan, dan pajak
perseroan.
Pajak tidak langsung merupakan pajak yang dipungut
pemerintah secara tidak langsung dari wajib pajak, tetapi melalui
wajib pungut yang kemudian menyetorkan pajak yang
dipungutnya kepada pemerintah, seperti pajak penjualan dan
pajak tontonan.
Dengan dibebankannya pajak penjualan terhadap suatu barang,
maka harga jumlah,kuantitas tertentu akan bertambah sebesar
pajak yang dibebankan. Dengan meningkatnya harga tersebut
maka jumlah yang diminta menjadi berkurang.
Pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar mengikuti
asumsi-asumsi sbb :
. Dalam pasar persaingan sempurna,murni ,5:70.42509943,
permintaan konsumen hanya tergantung pada harga, sehingga
ungsi permintaan tidak berubah,
2. Produsen menyesuaikan cure penawarannya untuk harga baru
yang telah termasuk pajak yang dikenakan,
3. Pajak dari t unit uang dikenakan terhadap setiap unit dari jumlah
yang dihasilkan.
.J. Pajak Per Unit
Pajak per unit adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu
barang tertentu, di mana pajak tersebut besarnya ditentukan
dalam jumlah uang yang tetap untuk setiap unit barang yang
dihasilkan.
Simbolnya adalah t`
Dengan adanya t`, maka harga yang ditawarkan produsen akan
naik sebesar t untuk setiap tingkat jumlah yang ditawarkan.
Dengan demikian, ungsi penawaran akan bergeser ke atas
sebesar t untuk setiap tingkat jumlah barang yang ditawarkan.
Adanya pajak (t) akan mempengaruhi fungsi penawaran :
ika ungsi penawaran :
S : p ~ ,x
maka setelah ada pajak per unit
,t, menjadi : p
t
~ p - t
Sehingga :
S : p ~ ,x
St : p
t
~ ,x - t
Contoh : diketahui ungsi
penawaran S : P ~ 2x - ,
dikenakan pajak per unit ,t ~
2, maka ungsi penawarannya
menjadi :
S : P ~ 2x -
St : Pt ~ 2x - - t
St : Pt ~ 2x - - 2
St : Pt ~ 2x - 2
ika ungsi penawaran :
S : x ~ ,p
maka setelah ada pajak per unit ,t,
menjadi : p
t
~ p - t
Dikembalikan ke harga semula :
p ~ p
t
- t
Sehingga :
S : x ~ ,p
St : x
t
~ ,p
t
- t
Contoh : diketahui ungsi
penawaran S : x ~ 'p - 4, dan
pajak per unit ,t ~ 2, maka ungsi
penawarannya menjadi :
S : x ~ 'p - 4
St : x
t
~ ',p - 2 - 4
St : x
t
~ 'p - - 4
St : x
t
~ 'p - 5
Contoh lain dari ungsi penawaran bentuk x ~ ,p setelah
dikenakan pajak per unit ,t
Diketahui ungsi penawaran suatu barang : x ~ 'p
2
- 5p -
Dikenakan pajak per unit t ~ 2, maka ungsi penawaran setelah
Pajak adalah :
S : x ~ 'p
2
- 5p -
St : x
t
~ ',p - 2
2
- 5,p - 2 -
St : x
t
~ ',p - 2
2
- 5,p - 2 -
St : x
t
~ ',p - 2,p - 2 - 5p - -
St : x
t
~ ',p
2
- 2p - 2p - 4 - 5p - -
St : x
t
~ ',p
2
- 4p - 4 - 5p - -
St : x
t
~ 'p
2
- 2p - 2 - 5p - -
St : x
t
~ 'p
2
- p - 22
Pengaruh Pajak Per Unit (t) terhadap Keseimbangan Pasar
Dengan adanya pajak per unit sebesar t, maka ungsi penawaran
akan bergeser ke atas, sehingga keseimbangan pasar berubah dari
L ,x

, p

menjadi L ,x

, p

, karena harga naik sebesar t ,dan


akibatnya jumlah yang diminta berkurang dari x

menjadi x

.
P
X
P0
X0
P2
P1
X1 X2
D
S
S1
E1
E
Pendapatan Pemerintah (1G), Pajak yang Ditanggung
Konsumen (1K) dan Pajak yang Ditanggung Produsen (1P)
P
0
X
Pt
Po
A
Xt Xo
B C
E
Et
TK
TP
D
t
F
S
0
S
t
esarnya 1G, 1K dan 1P
Luas 1G ~ PtB.BC
1G ~ PtB x BC
Pt B ~ Lt.C ~ Po.A ~ t
BC ~ Pt.Lt ~ Xt
1G = t . Xt
Luas 1K ~ PtPo.Pol
1K ~ PtPo x Pol
PtPo ~ Pt - Po
~ Pt - Po
Pol ~ BC ~ Xt
1K = (Pt Po) . Xt
Luas 1P ~ PoB.BC
1P ~ PoB x BC
PoB ~ PtB - PtPo
PtB ~ APo ~ t
PtPo ~ Pt - Po
~ Pt - Po
PoB ~ t - ,Pt - Po
BC ~ PtLt ~ Xt
1P = {t (Pt Po)] . Xt
Pt Po = AP
Xo Xt = AX
1G ~ t x Xt
1K ~ ,Pt - Po x Xt
1P ~ t - ,Pt - Po< x Xt
Pt - Po ~ AP
Xo - Xt ~ AX
1K ~ AP x Xt
1P ~ ,t - AP x Xt
1G = 1K + 1P
Contoh soal :
Diketahui :
lungsi permintaan D : p ~ 2 - 2x
lungsi penawaran S : p ~ 3 - x
pajak ,t ~ 2
Ditanyakan :
. 1itik keseimbangan pasar sebelum pajak
2. 1itik keseimbangan pasar setelah pajak
3. Gambarkan ungsi permintaan dan penawarannya serta titik
keseimbangan tersebut.
awab
. 1itik keseimbangan
sebelum pajak :
L : D ~ S
2 - 2x ~ 3 - x
2 - 3 ~ x - 2x
9 ~ 3x
x ~ 9,3 ~ 3
Sehingga :
p ~ 3 - x
p ~ 3 - 3 ~ 6
adi L ,3,6
2. 1itik keseimbangan
setelah pajak :
L : D ~ St
St : p
t
~ 3 - x -2
St : p
t
~ 5 - x
Lt : 2 - 2x ~ 5 - x
2 - 5 ~ x - 2x
~ 3x
x ~ ,3
Sehingga :
p ~ 5 - x
p ~ 5 - ,3 ~ 22,3
adi Lt ,,3 , 22,3
3. Gambar
D : p ~ 2 - 2x
ika x ~ , maka p ~ 2
, , 2
ika p ~ , maka x ~ 6
,6 ,
S : p ~ 3 - x
ika x ~ , maka p ~ 3
, , 3
ika p ~ , maka x ~ -3
,-3 ,
St : p

~ 5 - x
ika x ~ , maka p ~ 5
, , 5
ika p ~ , maka x ~ -5
,-5 ,
Curve Keseimbangan Pasar
SebeIum & SeteIah Pajak
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
Kuantitas (X)
H
a
r
g
a

(
P
)
S : P = 3 + x
S1 : P1 = 5 + x
D : P = 12 - 2x
E (3,6)
E1 ( 7/3 , 22/3)
Contoh soal 2:
Contoh Soal :
Diketahui ungsi permintaan dan penawaran suatu barang sbb :
D : X ~ 6 - 2P
S : 4X ~ 4P - P
2
ika dikenakan pajak per unit sebesar 2 ,t ~ 2, maka :
. 1itik keseimbangan sebelum pajak
2. 1itik keseimbangan setelah pajak
3. Besarnya perubahan harga dan kuantitas
4. Besarnya 1G, 1K dan 1P
5. Gambarkan kuranya.
1. Keseimbangan pasar sebelum pajak
E : D S
D : X 16 2P
S : 4X 4P P
2
S : X (4P P
2
) / 4
S : X P /P
2
E : D S
16 2P P /P
2
/P
2
P 2P 16 0
/P
2
3P 16 0
P
12
(-b bb
2
4ac) / 2a
P
12
(-3 b3
2
4./.-16) / 2./
P
12
(-3 b9 16) /
P
12
(-3 b25) /
P
12
(-3 5) /
P
1
(-3 5) /
P
1
2 / 4 (diterima)
P
2
(-3 5) /
P
2
-8 / - 16 (ditolak)
D : X 16 2P
X 16 2(4)
X 16 8
X 8
E (Xo ; Po)
E (8 ; 4)
2. Keseimbangan pasar setelah pajak Et : D St
D : X 16 2P
S : X P /P
2
t 2
St : Xt I (P t)
St : Xt P 2 / (P 2)
2
St : Xt P 2 / (P 2) (P 2)}
St : Xt P 2 / (P
2
2P 2P 4)
St : Xt P 2 / (P
2
4P 4)
St : Xt P 2 /P
2
P 1
St : Xt /P
2
1
Et : D St
16 2P /P
2
1
/P
2
1 2P 16 0
/P
2
2P 17 0
P
12
(-b bb
2
4ac) / 2a
P
12
(-2 b2
2
4. / .-17) / 2 . /
P
12
(-2 b4 17) /
P
12
(-2 b21) /
P
12
(-2 4.58) /
P
1
(-2 4.58) / P
2
(-2 4.58) /
P
1
2.58 / P
2
- 6.58 /
P
1
5.17 (diterima) P
2
- 13.16 (ditolak)
X 16 2P
16 2(5.17) Et (Xt , Pt)
16 10.33 Et (5.67 ; 5.17)
X 5.67
3. Besarnya perubahan harga ,AP dan perubahan kuantitas ,AX
AP ~ Pt - Po
~ 5. - 4
~ .
AX ~ Xo - Xt
~ 8 - 5.6
~ 2.33
4. 1G ~ t . Xt
~ 2 . 5.6
~ .34
1K ~ ,Pt - Po . Xt
~ AP . Xt
~ . . 5.6
~ 6.63
1P ~ t - ,Pt - Po< . Xt
~ , t - AP . Xt
~ ,2 - . . 5.6
~ .83 . 5.6
~ 4.
5. Gambar
Analisis ungsi permintaan
D : X ~ 6 - 2P
ika P ~ , maka X ~ 6
titik koordinatnya ,6 ,
ika X ~ , maka ~ 6 - 2P
2P ~ 6
P ~ 6,2 ~ 8
titik koordinatnya , , 8
Analisis ungsi penawaran sebelum ada pajak
S : X ~ P - 'P
2
ika P ~ , maka X ~
titik koordinatnya , ,
ika X ~ , maka :
~ P - 'P
2
P
2
~ ,-b bb
2
- 4ac , 2a
P
2
~ ,- b
2
- 4. ' . , 2 .'
P
2
~ ,- b - , '
P
2
~ ,- , '
P

~ ,- - , '
P

~ , ' ~
titik koordinatnya , ,
P
2
~ ,- - , '
P
2
~ - 2 , ' ~ - 4
titik koordinatnya , , -4
1itik puncak
P ,-D,4a , -b,2a
D ~ b
2
- 4ac
D ~
2
- 4.'. ~ - ~
P ,- , 4. ' , - , 2. '
P ,-, , -,'
P ,- , -2
Sumbu simetri
S : P ~ -b , 2a ~ - , 2. '
P ~ - , ' ~ -2
Analisis ungsi penawaran setelah ada pajak
St : Xt ~ 'P
2
-
ika P ~ , maka X ~ -
titik koordinatnya ,- ,
ika X ~ , maka :
~ 'P
2
-
P
2
~ ,-b bb
2
- 4ac , 2a
P
2
~ , b
2
- 4. ' .- , 2 .'
P
2
~ , b - , '
P
2
~ , , '
P

~ , - , '
P

~ , ' ~ 2
titik koordinatnya , , 2
P
2
~ , - , '
P
2
~ - , ' ~ - 2
titik koordinatnya , , -2
1itik puncak
P ,-D,4a , -b,2a
D ~ b
2
- 4ac
D ~
2
- 4.'.- ~ - ~
P ,- , 4. ' , , 2. '
P ,- , , , '
P ,- ,
Sumbu simetri
S : P ~ -b , 2a ~ , 2. '
P ~ , ' ~
arket EquIibrium SebeIum & SeteIah Pajak
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kuantitas
H
a
r
g
a
D : X = 16 - 2P
E (8 ; 4)
Et (5.67 ; 5.17)
St : Xt P
2
- 1
S : X P + P
2

You might also like