You are on page 1of 20

D3 KERJASAMA UNHAS & PT.

TELKOM

EKONOMI TEKNIK

KONSEP KONSEP BIAYA DAN LINGKUNGAN EKONOMI

OLEH : ANSAR SUYUTI


1

Biaya-Biaya Tetap, Variabel, dan Inkremental

Biaya-biaya tetap (fixed costs) adalah baiya-biaya yang tidak terpengaruh oleh tingkat kegiatan di atas jangkauan pengoperasian yang layak untuk kapasitas atau kemampuan yang tersedia. Biaya-biaya tetap yang khas termasuk asuransi dan pajak terhadap pasilitas, gaji manajemen umum dan administrative, biaya lisensi, dan baiaya bunga terhadap pinjaman modal. Biaya-biaya variabel (variable costs) adalah biaya-biaya yang dihubungkan terhadap pengoperasian yang secara total berubah-ubah sesuai dengan banyaknya keluaran (output) atau ukuran-ukuran tingkat kegiatan yang lain. Sebagai contoh, biaya material dan biaya buruh yang digunakan dalam suatu produk atau jasa. Biaya incremental (incremental cost) atau pendapatan inkeremental (incremental revenue) adalah biaya atau pendapatan tambahan yang diakibatkan dari peningkatan keluaran dari suatu sistem dengan satu unit atau lebih. Biaya incremental sering kali dihubungkan dengan keputusankeputusan go/no go yang mencakup perubahan terbatas terhadap keluaran atau tingkat kegiatan.

ANSAR SUYUTI, MM,MT

Biaya-biaya Langsung, Tidak Langsung, dan Overhead


Biaya-biaya langsung (direct costs) adalah biaya-biaya yang secara beralasan dapat diukur dan dialokasikan ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu. Biaya buruh dan biaya material yang dihubungkan langsung dengan produk, jasa, atau kegiatan konstruksi adalah biaya-biaya langsung. Biaya-biaya tidak langsung (indirect costs) adalah biaya-biaya yang sulit untuk dimasukkan atau dialokasi ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu. Senagai contoh, biaya-biaya peralatan umum, alat kantor, dan perawatan peralatan dalam pabrik diperlukan sebagai biaya-biaya tidak langsung. Overhead terdiri dari biaya-biaya pengoperasian pabrik yang bukan merupakan biaya-biaya kerja langsung ataupun material langsung.
Dalam hal ini istilah-istilah biaya tidak langsung, overhead, dan beban (burden) dipakai saling bertukaran satu dengan yang lain. Contoh-contoh overhead termasuk biaya listrik, perbaikan umum, pajak kepemilikan, dan supervisi

ANSAR SUYUTI, MM,MT

Biaya-biaya Standar
Biaya-biaya standar (standard costs) adalah biaya-biaya representatif per satuan keluaran yang ditetapkan sebelum produksi maupun penyampaian jasa sebenarnya. Biaya-biaya standar ini dikembangkan dari waktu ke awaktu tenaga kerja langsung, material, dan fungsi pendukung (dengan biaya yang ditetapkan untuknya per satuan) yang direncanakan untuk proses produksi dan penyampaian. Sebagai contoh, biaya standar untuk memperoduksi satu satuan suku cadang mobil, misalnya sebuah starter dapat dikembangkan sebagai berikut : Elemen Biaya standar Sumber Data untuk biaya standar ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Tanaga kerja langsung Lembaran rute proses, waktu standar, tariff tenaga + kerja standar Material langsung Jumlah material per unit, biaya material satuan + standar Biaya overhead pabrik Biaya overhead total pabrik yang dialokasikan ber Dasarkan biaya-biaya primer (biaya buruh langsung ditambah biaya material langsung) ------------------------------------------------------------- + Biaya standar (per unit) Biaya-biaya standar memainkan peranan yang penting dalam pengendalian biaya dan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Beberapa macam pemakaiannya adalah : Memperkirankan biaya-biaya manufaktur atau penyampaian jasa di masa depan Mengukur kinerja pengoperasian dengan mebandingkan biaya actual per unit terhadap biaya standar per unit Menyiapkan penawaran produk atau jasa yang diminta pelanggan Menetapkan nilai persediaan barang dalam proses dan persedian barang jadi. Biaya-biaya standar (standard costs) adalah biaya-biaya representatif per satuan keluaran yang ditetapkan sebelum produksi maupun penyampaian jasa sebenarnya.

1. 2. 3. 4. 5.

ANSAR SUYUTI, MM,MT

Biaya Tunai versus Biaya Buku


Suatu biaya yang melibatkan pembayaran tunai disebut biaya tunai /cash cost (dan berakibat pada arus kas) untuk membedakannya dari biaya lain yang tidak melibatkan transaksi tunai dan direfleksikan dalam sistem akuntansi sebagai biaya bukan tunai (noncash cost). Biaya bukan tunai ini sering dinyatakan sebagai biaya buku (book cash). Biaya tunai diperkirakan dari perspektif yang ditetapkan untuk analisis dan merupakan beban-beban di masa depan yang terjadi untuk alternatif-alternatif yang sedang dianalisis. Biaya buku adalah biaya yang tidak melibatkan pembayaran tunai, melainkan lebih menyatakan pemulihan pengeluaran-pengeluaran di masa lalu selama suatu priode waktu yang tetap. Contoh yang paling umum dari biaya buku adalah dedpresiasi yang dibebankan pemakaian asset seperti pabrik dan peralatan.

ANSAR SUYUTI, MM,MT

Biaya Hangus
Biaya hangus (sunk cost) biaya yang terjadi di masa lalu dan tidak relevan untuk diperkirakan macam-macam biaya dan pendapatan di masa depan sehubungan dengan alternatif tindakan.

ANSAR SUYUTI, MM,MT

Biaya kesempatan
Biaya kesempatan (Opportunity cost) terjadi akibat penggunaan sumber-sumber daya yang terbatas, seperti hilangnya kesempatan untuk mempergunakan sumbersumber itu untuk mendapatkan keuntungan keuangan dengan cara lain. Jadi biaya ini adalah biaya kesempatan terbaik yang ditolak (artinya hilang) dan sering kali tersembunyi atau tersirat. Sebagai contoh, misalkan suatu proyek mencakup pemakaian ruang gudang kosong yang saat ini dimiliki perusahaan. Biaya ruang tersebut terhadap proyek seharusnya berupa pendapatan atau penghematan dari pemakaian alternatif yang mungkin dari ruang gudang tersebut untuk perusahaan

ANSAR SUYUTI, MM,MT

Biaya operasi dan pemeliharaan ( Operation & Maintanence costs)

Biaya operasi & pemeliharaan adalah biaya tahunan untuk keperluan rutin selama umur ekonomik.

ANSAR SUYUTI, MM,MT

Biaya tak terduga ( Contingencies)


Karena semua biaya dihitung/diperkirakan jauh sebelum waktu dikeluarkan, maka selalu ada kemungkinan terdapat kesalahan dalam perhitungan, dan untuk itu perlu diadakan tambahan suatu jumlah pada biaya konstruksi. Biaya-biaya dapat lebih besar daripada yang diperlukan semula, umpamanya karena pekerjaan ternyata lebih sukar, atau memerlukan waktu yang lebih lama dari pada yang diduga semula.
ANSAR SUYUTI, MM,MT 9

Biaya yang tidak dapat dinyatakan dengan jelas (Biaya Intangible)


Biaya (cost) ini adalah riil, tetapi sulit dihitung dalam ukuran uang.
pengotoran udara, pengotoran air, suara/berisik, rusaknya pemandangan karena adanya jaringan listrik, dan lain-lain.

ANSAR SUYUTI, MM,MT

10

Konsumen dan Produsen Barang dan Jasa

Barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dan diugunakan dapat dengan mudah dibagi kedua kelas. Barang-barang dan jasa-jasa konsumen (Custumer goods and services) adalah produk-produk atau jasa-jasa yang langsung digunakan oleh manusia untuk memuaskan keinginannya. Beberapa contohnya adalah makanan, pakaian, rumah, mobil, televisi, pangkas rambut dan jasa medis. Para penghasil barang dan jasa konsumen haruslah waspada, dan terpengaruh oleh perubahan keinginan-keinginan manusia yang merupakan konsumen dari produk-produk dan jasa-jasa mereka. Barang dan jasa produsen (producer goods and services) digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa konsumen atau barang-barang produsen lainnya. Misalnya mesin-mesin perkakas, bangunan-bangunan pabrik, dan mesin-mesin pertanian. Dalam jangka panjang, barang-barang produsen berfungsi untuk memuaskan keinginan manusia, tetapi hanya sebagai cara ke arah itu.

ANSAR SUYUTI, MM,MT

11

Kebutuhan, Kemewahan
Barang dan jasa dapat dibagi menjadi dua jenis : Kebutuhan (necessities) dan kemewahan (Luxuries). Senemarnya, kedua istilah ini bersifat relatif, karena untuk kebanyakan barang dan jasa, apa yang dianggap kebutuhan oleh seseorang dapat dianggap kemewahan oleh orang lain.

ANSAR SUYUTI, MM,MT

12

Permintaan Harga

Dengan menghitung harga jual per unit (P) maka permintaan (D) untuk produk ini akan berkurang, dan apabila harga jual turun, permintaan bertambah. Hubungan antara harga dan permintaan dapat dinyatakan sebgai suatu fungsi linier : P = a bD untuk 0 D a / b, dan.a 0, b 0 (2.1)

Untuk a adalah perpotongan pada sumbu harga dan b adalah koefisien arah. Jadi b adalah banyaknya peningkatan permintaan untuk setiap unit turunnya P. baik a maupun b adalah konstanta. Selanjutnya, dapat dinyatakan bahwa
D aP , (b 0) b
ANSAR SUYUTI, MM,MT

(2.2)
13

Fungsi Pendapatan Total


Pendapatan total /total revenue (TR) yang dihasilkan dari suatu usaha bisnis selama priode waktu tertentu adalah hasil perkalian dari harga jual per unit (P) dengan banyaknya unit yang terjual (D). Jadi TR = harga x permintaan = P (D) Jika hubungan antara harga dan permintaan pada pers. 2.1, maka diperoleh : TR = (a bD) D = aD bD2 untuk 0 D
a dan a 0, b 0 b

(2.3)

(2.4)

Hubungan antara pendapatan total dan permintaan untuk keadaan dinyatakan dalam pers.2.4. dapat digambarkan dalam kurva seperti gambar 2.2. Secara matematis permintaan yang akan menghasilkan pendapatan total maksimum dapat diperoleh dengan menyelesaikan
dTR a 2bD 0 dD

(2.5)

sehingga
r
^

a 2b
^

(2.6)

Untuk menjamin bahwa r yang memaksimumkan pendapatan total, periksa turunan kedua untuk memastikan hasilnya negatif :
d 2TR 2b dD 2

ANSAR SUYUTI, MM,MT

14

Fungsi Pendapatan Total (lanjutan)

ANSAR SUYUTI, MM,MT

15

Hubungan Biaya, Volume, dan Titik Impas


CT C F CV

(2.7)

dimana CT dan CV adalah biaya tetap dan biaya variabel. Dengan mengasumsikan adanya hubungan linier, maka
CV (cV )( D )

(2.8)

dimana cV adalah biaya variabel per unit.

Laba(rugi)

= Pendapatan total biaya-biaya total = (aD bD2) (CF+cVD) = -CF + (a - cV)D bD2 untuk 0 D a/b (2.9)

ANSAR SUYUTI, MM,MT

16

Lanjutan ..

ANSAR SUYUTI, MM,MT

17

Lanjutan Volume.
Jika persyaratan-persyaratan ini terpenuhi, kita dapat memperoleh permintaan optimal yang pada permintaan itu akan terjadi laba maksimum dengan cara menghitung turunan pertama dari pers. 2.9 terhadap D dan menetapkannya sama dengan nol.
d (laba) a cV 2bD 0 dD

Nilai optimal D yang memaksimumkan laba adalah


a cV (2.10) 2b Untuk memastikan bahwa kita telah memaksimumkan laba (bukannya meminimalkan), tanda dari turunan kedua haruslah negatif. Maka diperoleh D*
d 2 (laba) 2b dD 2

yang akan menjadi negatif untuk b > 0.

ANSAR SUYUTI, MM,MT

18

Jika persyaratan-persyaratan ini terpenuhi, kita dapat memperoleh permintaan optimal yang pada permintaan itu akan terjadi laba maksimum dengan cara menghitung turunan pertama dari pers. 2.9 terhadap D dan menetapkannya sama dengan nol.
d (laba) a cV 2bD 0 dD

Nilai optimal D yang memaksimumkan laba adalah


a cV (2.10) 2b Untuk memastikan bahwa kita telah memaksimumkan laba (bukannya meminimalkan), tanda dari turunan kedua haruslah negatif. Maka diperoleh D*
d
2

(laba) 2b dD 2

yang akan menjadi negatif untuk b > 0. Suatu titik impas ekonomis untuk suatu operasi terjadi apabila pendapatan sama dengan biaya total. Lalu untuk pendapatan total dan biaya total, seperti digunakan dalam pengembangan per 2.9 dan 2.10 dan pada tiap permintaan D. Pendapatan total = biaya total (pada titik impas) aD bD2 = CF + cVD (2.11)

-bD2 + (a-cV)D-CF =0

Karena persamaan 2.11 merupakan persamaan kuadratik dengan satu variabel yang tidak diketahui (D), kita dapat menyelesaikannya untuk mendapatkan titik impas D 1 dan D2 (akar-akar persamaannya)
1

( a cV ) [(a cV ) 2 4( b)(C F )] 2 D = 2( b)

(2.12)

Dengan persyaratan-persyaratan untuk laba yang terpenuhi (pers.2.9), jumlah dalam tanda kurung pembilang (diskriminan) dalam pers 2.12. akan lebih besar dari nol. Hal ini akan memastikan bahwa D1 dan D2 berupa nilai-nilai positif real.
ANSAR SUYUTI, MM,MT 19

ANSAR SUYUTI, MM,MT

20

You might also like