Professional Documents
Culture Documents
1.Ani Andani 2.Atika 3.Ella Aryani 4.Herni Wahyuliawati 5.Tri Riski KurniaSari 6.Dhafira Hariani 7.Silvia
keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Kwashiorkor
a) Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki b) Wajah membulat dan sembab c) Pandangan mata sayu d) Rambut tipis seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok e) Perubahan status mental, apatis, rewel\Pembesaran hati
Marasmus
a) Tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit b) Wajah seperti orang tua c) Cengeng, rewel d) Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada e) Perut cekung
Penderita KEP
Penderita Kurang Energi Protein (KEP) pada umumnya adalah anak balita. KEP ditemukan pada 35,4 persen anak balita (sekitar 8,5 juta jiwa) tahun 1995, dan meningkat menjadi 39,8 persen tahun 1998. Data Unicef tahun 1999 menunjukkan, 10-12 juta (50-69,7 persen) anak balita Indonesia (empat juta di antaranya di bawah satu tahun) berstatus gizi sangat buruk dan mengakibatkan kematian
Lanjut ,,,
Busung lapar terjadi karena masalah ekonomi orang tua yang terimpit kemiskinan. Anak menderita sakit yang tak sembuh-sembuh sehingga susah makan. Sanitasi lingkungan yang buruk dan pemahaman warga terhadap kesehatan kurang. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh pola konsumsi yang tidak memperhatikan keseimbangan gizi. Hal itu dapat menimpa siapa saja, tidak mengenal status ekonomi. Anak orang yang berkecukupan pun bila tidak diperhatikan keseimbangan gizinya dapat terkena gizi buruk.
kwashiorkor
Gizi buruk
marasmus
SARAN
a) Diharapkan masyarakat dapat melakukan satu upaya pencegahan terhadap penyakit akibat Kekurangan Energi Protein (KEP). b) Untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukan kesiapan dan pemberdayaan tenaga kesehatan dalam mencegah dan menanggulangi KEP berat/gizi buruk secara terpadu ditiap jenjang administrasi, termasuk kesiapan sarana pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit Umum, Puskesmas perawatan, puskesmas, balai pengobatan (BP), puskesmas pembantu, dan posyandu/PPG (Pusat Pemulihan Gizi)