You are on page 1of 15

OPERATIONS BOILER START-UP

BOILER START-UP 1. Unit Walk Done


2. Boiler Pre Firing

3. Boiler Firing 4. Boiler Warm & Raising Pressure 5. By-Pass Operation 1. Unit Walk Done
There are several Doors which need to be checked to be sure they are closed. - Boiler Access & Observation - Steam Drum Access - Flues, Ducts & Burner Windbox - Fan Housings - Air Heater Access - Electrostatic Precipitator Hopper Check to be sure all equipment intended for operation is available and verify status of Valves such as - Boiler Vents & Drains - Main Steam ERV Isolation - Instrument Air - Service Air - Atomizing Steam and Air - Sootblowers - Air Heater Emergency Air Drive - Auxiliary Systems

Instrument Air Compressor Available For Unit Start=Up Fire Fighting Water available for Unit Start-Up? Valves Status

Drum Vent Drum Pressure Gage Steam Sampling Water Sampling Continuous Blowdown Normal Water Gage Normal Water Gage Drain High Level Water Gage High Level Water Gage Drain Chemical Feed Economizer Inlet Header Drain Economizer Recirculation Valve Downcomer Drain Downcomer Manifold Blow-off Roof Inlet Header Drain Lower Convection Pass Header Drain Sec. SH Platen Inlet Header Drain Sec. SH Intermediate Header Drain Chemical Feed Economizer Inlet Header Drain Economizer Recirculation Valve Downcomer Drain Downcomer

Open Locked Open Open as Required Open as Required Open as Required Open Closed Open Closed Open as Required Closed (3)

Close @ 25-50 psig (1.7 3.4 barg) Locked Open Open as Required Open as Required Open as Required Open Closed Open Closed Open as Required Closed (3)

Closed Locked Open Open as Required Open as Required Open as Required Open Closed Open Closed Open as Required Closed Closed

Closed Closed Open Open

Closed Open as Required(4) Close @ 25-50 psig (1.7 3.4 barg) Close @ 25-50 psig (1.7 3.4 barg)

Closed Closed Closed Closed

Open

Close to apx 20% Close @ 5% Boiler Load Open @ 100 psig (6.9 barg) Close to apx 20% Close @ 5% Boiler Load Open @ 100 psig (6.9 barg) Open as Required Closed (3) Open as Required Closed Closed

Open

Open as Required Closed (3)

Closed Closed

Closed Open as Required(4)

Closed Closed

2. Boiler Pre Firing 2.1. Boiler Filing Finish (Drum Level NWL) 2.2. HSD Fowarding Pump Operation
o

Fungsi : Berfungsi untuk mensupply bahan bakar solar ke Boiler Burner 1 & 2, Auxiliary Boiler, Emergency Diesel Generator tank, dan Main Fire Fighting Diesel tank. Persiapan Sebelum Start o Pastikan seluruh peralatan telah siap operasi dan dalam keadaan baik. o Pastikan fire fighting system sudah siap. o Persiapkan forwarding line yang akan digunakan (Pump A, B atau C). o Posisikan semua valve pada line forwarding terbuka. (lihat check list + gambar). o Pastikan seluruh katup drain dalam posisi tertutup. (lihat check list + gambar).

Start o o Tekan Tekan


Overvi ew

pada screen atau F2 dari keypad. pada screen atau F5 dari keypad dan

Forwarding Pump

screen baru akan muncul. o Tekan F11 pada screen atau F11 dari keypad, dan screen dialog yang baru akan muncul. o Pastikan L alarm atau LL alarm tidak aktif pada tanki Daily level. o Pastikan Emergency STOP - LPB (Local Push Button) status dalam kondisi Off atau belum ditekan. o Pastikan status pompa dalam kondisi not Fail. o Pastikan status Isolation valve On. o Untuk start pompa forwarding dari Local pada line A, tekan tombol atau K4 dari keypad, tekan tombol atau K1 dari keypad, selanjutnya untuk start pompa, tekan tombol start Forwarding Pump di lokal. o Sedangkan untuk start pompa forwarding dari Local pada line B, tekan tombol atau K14 dari keypad, tekan tombol atau K11 dari keypad, selanjutnya untuk start pompa, tekan tombol start Forwarding Pump di lokal. o Untuk start pompa forwarding dari Local pada line C, tekan tombol atau F14 dari keypad, tekan tombol atau F11 dari keypad, selanjutnya untuk start pompa, tekan tombol start Forwarding Pump di lokal. o Untuk start pompa forwarding secara Remote pada line A, tekan tombol atau K2 dari keypad, tekan tombol atau
Remot e Manu al Manu al Local Manu al Local Manu al Local

K4 dari keypad, selanjutnya untuk start pompa tekan

Start

atau K5

dari keypad. o Sedangkan untuk start pompa forwarding secara Remote pada line B, tekan tombol atau K12 dari keypad, tekan tombol tekan atau K14 dari keypad, selanjutnya untuk start pompa
Remot e

Manu al

Start

atau K15 dari keypad.

o Sedangkan untuk start pompa forwarding secara Remote pada line C, tekan tombol atau F12 dari keypad, tekan tombol tekan o
Auto Start

Manu al

atau F14 dari keypad, selanjutnya untuk start pompa

Remot e

Start

atau F15 dari keypad.

Untuk start pompa forwarding secara auto mode, tekan atau K3 dari keypad, saat Pump A bekerja maka status

Pump B dan Pump C adalah remote standby. Bila Pump A fail atau pressure low, pompa standby (Pump B) akan bekerja, jika Pump B tidak bekerja maka Pump C yang bekerja. o Atau saat Pump B bekerja maka status Pump A dan Pump C adalah remote standby. Bila Pump B fail atau pressure low, pompa standby (Pump C) akan bekerja, jika Pump C tidak bekerja maka Pump A yang bekerja. o Atau jika Pump C bekerja maka status Pump A dan Pump B adalah remote standby. Bila Pump C fail atau pressure low, pompa standby (Pump A) akan bekerja, jika Pump A tidak bekerja maka Pump B yang bekerja. Catatan: Jika ditemukan ketidaknormalan, motor segera dishutdown dengan menekan Emergency Push Button. -Monitoring Proses Forwarding o Pastikan tidak ada kebocoran pada semua koneksi pipa. o Pastikan pressure, temperatur, dan suara pompa bekerja secara normal. o Cek dan monitor Pressure Indicator.

2.3. Auxiliary Boiler (small Boiler) Operation

Fungsi auxiliary boiler adalah untuk menghasilkan steam pada saat awal start unit sebelum menggunakan boiler utama.

-Persiapan sebelum start o Isi checklist yang ada o Pastikan semua peralatan instrumentasi dan gauge bekerja dengan baik. o Pada BFP, pastikan air dan oli pompa telah diventilasi agar tidak terjadi kavitasi. o Pastikan tidak ada kebocoran sepanjang line pipa gas maupun pipa LFO.

o Pastikan level LFO pada tangki cukup. o Pastikan spesifikasi air demin sudah terpenuhi. o Pastikan unit dosing kimia bekerja dengan baik. o Pastikan terdapat cukup bahan kimia untuk dosing di tangki kimia. o Pastikan tidak terdapat ketidaknormalan di casing boiler. -Start Aux Boiler o Pastikan kondisi level air steam drum tidak LL, minimal 260 mm. o Pastikan semua valve pada line feedwater dalam kondisi open. o Buka penuh valve isolasi BFP untuk mempercepat pengisian air ke steam drum. o Buka penuh motorized control valve untuk main steam. o Buka penuh blow down valve untuk menjaga agar tidak terjadi foaming sehingga dapat mempengaruhi pembacaan level steam drum. o Tutup blow down valve 10% pada saat level drum cenderung naik. o Buka penuh drain valve superheater untuk menjaga agar tidak terjadi kondesasi. o Tutup penuh drain valve superheater pada saat pressure steam mencapai 0,2 Mpa. o Buka vent valve superheater 20% untuk membuang steam awal yang terbentuk di steam drum. o Tutup penuh vent valve superheater pada saat pressure steam mencapai 0,2 Mpa. o Buka inlet valve line HSD secara manual sampai oil pressure pada burner mencapai 28 bar. o Buka penuh outlet valve return HSD. o Pastikan pressure LPG = 1 bar o Purging fan sebelum start untuk membuang sisa oil yang menempel pada burner. o Start BFP o Start chemical dosing pump o Start auxiliary boiler melalui CRT dengan menekan tombol start, tahan selama 3 detik lalu lepaskan. o Amati pressure fan sampai 1064 Pa. o Pastikan terjadi flame on pada oil gun burner. o Amati level drum, bila cenderung turun sampai 230 mm maka: o Tutup drain o Start BFP o Atur bukaan control valve hingga level mencapai 280 mm. o Amati kanaikan temperatur dan pressure steam, pastikan temperatur dan pressure sesuai dengan permintaan unit yang memerlukan.

2.4. Bottom Sealing System Inservice


o o o

Fire fighting pump Inservice Inlet valve water supply. Open Level bottom sealing.. Normal, >1000mm

2.5. Air Preheater Operation


Fungsi

Untuk menyerap panas dari gas sisa pembakaran kemudian dipindahkan ke udara untuk proses pembakaran melalui elemen yang berputar secara kontinyu. Persiapan sebelum start o Pastikan bahwa Work Order untuk pekerjaan APH area telah Closed o Siapkan peralatan kerja yang digunakan. o Gunakan APD yang telah ditentukan. o Konfirmasikan pekerjaan yang akan dilakukan dengan bidang pemeliharaan o Check list peralatan o Pastikan seluruh Man holes tertutup o Pastikan area clear dari pekerja dan amankan area ketika proses start Air preheater berlangsung o Pastikan seluruh Sootblower IK AH dapat retract dan advance dengan normal. (Posisikan retract pada saat start air preheater) o Pastikan level oli pada Guide bearing dan support bearing Normal (>= 50%), serta temperature < 55oC, jika temperature > 55oC start pompa secara manual (panel lokal) untuk mengurangi temperature o Pastikan level oli speed reducer normal (>=50%) o Pastikan system cooling untuk pelumasan pada kondisi running valve sudah pada posisi yang benar, pressure normal ( 0.4 MPa), serta tidak ada kebocoran o Periksa aliran air pendingin pada Heat Exchanger kondisi normal o Pastikan valve udara instrument untuk motor emergency pneumatic telah benar dan motor pneumatic dalam kondisi siap beroperasi. o Megger motor yang ada dalam system ini o On 400 V breaker di lokal panel motor o Breaker dilokal panel sector plate posisi On o Energize power suppay di control panel Hot Spot Detector o Start/stop manual (dari CCR) oil pump guide bearing (A/B) dan oil pump support bearing. Operator local memastikan pompa dapat start/stop dengan normal dan pantau temperature saat start dan setelah stop apakah telah sesuai parameter normal (<55oC), pantau juga pressure, dan pastikan tidak ada kebocoran. o Lakukan test interlock pada Main motor dan Auxiliary motor dengan cara posisikan interlock pada auxiliary motor (CCR), kemudian Start main motor secara manual (dari CCR) kemudian Stop (dari CCR), monitor apakah Auxiliary motor dapat Start auto ketika main motor Stop. Operator local memastikan apakah main motor dan auxiliary motor dapat start/stop dengan normal dan interlock berjalan dengan baik o Operator local memastikan tidak ada kelainan suara, vibrasi pada semua motor dan tidak terjadi kebocoran pada line pelumas. Start o Start Guide bearing oil pump (A/B) dan support bearing oil pump (eksekusi bisa dari CCR/LOCAL) o Start main motor air preheater dan auxiliary motor kondisikan pada posisi interlock (eksekusi bisa dari CCR/LOCAL) o Start Main motor Pastikan current, suara, temperatur bearing, dan vibrasi kondisi normal. o Open inlet flue gas damper air preheater (A/B)

o Open Outlet primary air damper (A/B) o Open Outlet Secondary air damper (A/B) o Operasikan sector Plate, posisikan mode sector plate pada mode Auto. o Aktifkan Hotspot detector, amati temperature apakah dalam kondisi normal, dan tidak terjadi secondary combustion pada air preheater (eksekusi bisa dari CCR/LOCAL) o Aktifkan Air preheater leakage detector lakukan pengamatan baik local maupun pada display monitor untuk mengetahui sedini mungkin jika terjadi kebocoran pada air preheater dan dapat segera dilakukan penanganan (eksekusi bisa dari CCR/LOCAL) o Aktifkan sootblower IK AH sekali silus setiap 8 jam operasi air preheater (eksekusi bisa dari CCR/LOCAL) Stop o Lakukan soot blower sebelum proses shutdown o Lakukan Purging Boiler o Pastikan seluruh fan (PA Fan, FD Fan, ID Fan) sudah tidak beroperasi o Stop Main Motor Air Preheater, dengan terlebih dahulu melepas interlock pada Auxiliary motor o Stop Guide bearing oil pump (A/B) dan support bearing oil pump (eksekusi bisa dari CCR/LOCAL) o Close Inlet flue gas damper o Close Outlet primary air damper 2.6.

Induced Draft Fan (IDF) Operation

- Funngsi Kerja Untuk menghisap dan membuang gas sisa hasil pembakaran dari dalam ruang bakar sekaligus menjaga tekanan ruang bakar agar tetap negatif. Persiapan sebelum Start o

o o o o
o o o

o
o o o

o
o Start o

Pastikan hasil megger motor yang akan dioperasikan aman On 6,3 KV breaker. On 400 V breaker. Oil pressure pada motor > 0,08 MPa. Oil Level lebih dari kondisi minimum. Periksa kondisi induce draft fan secara visual. Pastikan semua peralatan induce draft fan lengkap. Pastikan temperatur bearing < 90C. Pastikan Static Blade IDF pada posisi closed. Pastikan Outlet Damper ID Fan pada posisi open . Pastikan Inlet Damper ID Fan pada posisi closed. Salah satu cooling air fan beroperasi. Pastikan Air Preheater pada kondisi beroperasi. Pastikan permissive start untuk IDF telah terpenuhi dengan ditandai muncul indikator merah di bawah tulisan START pada DC Start ID Fan motor. Pastikan current, suara, temperatur bearing, dan vibrasi kondisi normal. Catatan: Jika ditemukan ketidak normalan, motor segera di-shutdown.

o . 2.7.

Setelah ID Fan start selama 15 detik dan amper sudah normal, kondisikan inlet damper pada posisi open\

Forced Draft Fan (FDF) Operation

- Fungsi Untuk mengalirkan Udara pembakaran untuk furnace boiler. Persiapan Sebelum Start : o o o o o Start o o o o o o o o o o Start Hidrolic Oil Pump A atau B, pastikan pressure normal >3.0 MPa dan tidak ada kebocoran oil IDF A running Open Inlet dan outlet damper IDF A Pastikan sinyal FDF A stop Close outlet damper FDF A Close movable vane 0% position Open secondary air outlet damper AH A Open secondary air outlet damper AH B Open connection damper FDF Hydraulic pump station normal operasi : a. No oil temperature low/high signal b. No filter differential pressure high signal c. No oil pressure low signal d. No oil level low signal o o o o o o o -Shutdown o Sebelum shut-down FDF, posisikan mode operasi FDF ke manual, Temperature bearing fan normal Temperature bearing motor normal Temperature motor coil normal No electrical fault signal Start-up FDF A motor Outlet damper FDF open secara auto setelah 30 second FDF start Adjust movable vane FDF secara manual dan slowly untuk menambah jumlah air flow furnace Lakukan inspeksi FDF sebelum kita melakukan start-up FDF Pastikan Air preheater A & B sudah di start sebelum melakukan start-up FDF Pastikan temperature bearing fan dan bearing motor normal Pastikan Cooling water untuk Hidrolic oil FDF sudah teraliri air Pastikan manhole ducting FDF sudah tertutup

dan adjust movable blade FDF hingga 0% secara slowly. o o Lakukan stop FDF, pastikan arus motor 0 Ampare. Jika masih ada FDF lain yang masih beroperasi, closed outlet damper FDF yang sudah di stop. Dan apabila kedua FDF stop maka open outlet damper FDF, untuk membantu pendinginan AH secara natural. -Outservice o o o o o o Informasikan ke operator elektrik untuk cut off motor FDF closed outlet damper FDF closed connecting damper FDF A&B Pastikan shaft FDF tidak berputar. Stop Hidrolic pump FDF dan Close valve cooling water untuk Hidrolic pump. posisikan tombol motor FDF di CCR disable. Catatan : - Untuk start awal FDF pastikan proteksi STALL tidak power supply

muncul/hilang. - Untuk adjustment movable blade FDF lakukan secara perlahan, dan samakan arus(Current) FDF A&B. Buat pressure differential antara furnace dan wind box >500 Pa. - Apabila furnace pressure sudah stabil posisikan mode operasi FDF A&B Auto Mode.

3. BOILER FIRING 3.1. 3.2. Oil Leak Test Boiler Purge :

It is required by code to remove flue gases from the boiler setting, precipitator setting This minimizes the chance of igniting any unburned fuel which may have been present.

1. PURGING LOGIC

a. No MFT, kondisi dimana MFT tidak terjadi atau penyebab terjadinya MFT tidak muncul jika di DCS maka MFT first Out tidak ada yang menyala merah

Kondisi MFT tidak ada yang menyala merah

b. All PAF Shutdown, tidak ada PAF yang start. c. Any Pair of IDF/FDF Running, salahsatu IDF dan FDF sudah start (A/B). All PAF Shutdown, Di tampilan DCS motor berwarna hijau All PAF Shutdown, Di tampilan DCS motor berwarna hijau

d. All ECFS Shutdown, tidak ada coal feeder yang start.

e. Drum Level Normal, level steam drum normal antara 50 mm. f. No Flame, Tidak ada pembakaran di boiler atau flame detector menunjukkan tidak ada flame yang terjadi di dalam furnace g. All Mills Shutdown, tidak ada mill yang start. h. Fire Protection Cooling Fan Pressure Normal dari Fan untuk mendinginkan flame detector normal i. j. Leak Test Succesful dengan sukses All Preheater Running dijalankan : Tekanan

: Leak test telah selesai dilakukan : Kedua Air Heater ( A dan B ) telah :

k. FSSS No Power l. a. NO MFT terjadi :

Tidak ada kondisi yang menyebabkan MFT : Semua mill dalam kondisi stop : Semua Feeder dalam kondisi stop Salah satu pasang IDF / FDF

bisa

b. All Mills Shutdown c. All ECFS Shutdown

d. Any Pair of IDF/FDF Running : dalam kondisi start e. Drum Level Normal

( A/B)

: Level Drum normal 50 mm

f. No Flame : Tidak ada pembakaran di boiler atau flame detector menunjukkan tidak ada flame yang terjadi di dalam furnace g. Fire Protection Cooling Fan Pressure Normal Fan untuk mendinginkan flame detector normal h. Leak Test Succesful sukses i. j. : Tekanan dari

: Leak test telah selesai dilakukan dengan

All Preheater Running : Kedua Air Heater ( A dan B ) telah dijalankan Air Capacity > 25 % : Total udara di Furnace > 25 %, caranya dengan menambah ataupun mengurangi bukaan FDF dan IDF sampai tercapai Air capacity > 25%

k. FSSSS No Power: l. All Shut Off Valve of oil gun Close : Semua valve

m. All oil Valve in Corner Close

3.3. 3.4.

MFT Reset Start APH Shoot Blower

3.5. Boiler Light Off 3.5.a.Cold Status a. Boiler telah shutdown 72 jam, main steam pressure 0 Mpa dan temperatur boiler sama dengan udara luar 28 30 oC b. Estimasi waktu startup sampai unit berbeban 6 -8 jam 3.5.b. Warm Status a. Boiler telah shutdown antara 10 - 72 jam, main steam pressure 4 Mpa dan temperatur boiler sama dengan udara luar 290 oC b. Estimasi waktu start up sampai unit berbeban 3 - 4 jam 3.5.c. Hot Status a. Mode start up ketika boiler telah shutdown 10 jam, main steam pressure 6 Mpa dan temperatur boiler sama dengan udara luar 360 oC b. Estimasi waktu start up sampai unit berbeban 1,5 2 jam 3.5.d. Very Hot Status a. Mode start up ketika boiler telah shutdown 1 jam, main steam pressure 9 Mpa dan temperatur boiler sama dengan udara luar 450 oC b. Estimasi waktu start up sampai unit berbeban < 1 jam 3.5.e. Persayaratan filling boiler: o Feedwater temperatur : 20 70oC o Perbedaan temperatur antara feedwater dengan temperatur dinding steam drum 28oC o Perbedaan temperatur antara dinding atas dengan dinding bawah steam drum < 40oC o Estimasi waktu filling Boiler 4 jam o Atur flow feedwater yang menuju steam drum 96 t/h 100 t/h 3.5.f. Boiler Bottom Heating a. Pastikan auxiliary boiler telah running dan mensuplai steam ke auxiliary steam header (pressure 8 10 bar, temperature 250 oC) b. Jalankan peralatan boiler bottom sealing (SSC) c. Buka semua venting pada boiler (9 buah venting roof boiler) d. Buka seluruh drain dan 50% inlet header valve (isolation dan motorized) serta seluruh cabang cabangnya inlet primary valve dan inlet secondary valve pada header boiler heating untuk pemanasan awal. e. Setelah warming up pipa selesai tutup semua drain dan buka penuh inlet header valve. f. Buka menuju 100% seluruh inlet valve menuju lower header. g. Selama proses heating dan pressure rises jaga temperature dinding steam drum 110 oC dan jaga pressure di steam drum tidak dibawah 0.3 MPa. h. Ketika pressure telah mencapai 0.15 0.2 MPa, tutup semua venting pada boiler, lalu buka seluruh valve drain pada superheater dan valve drain pada bagian depan main stop valve untuk pemanasan awal pipa. i. Saat pressure mencapai 0.3 0.5 MPa proses boiler heating dihentikan, tutup valve drain pada superheater dan main steam. j. Setalah boiler heating selesai dilakukan tutup penuh inlet header valve (motorized dan isolation valve) dan seluruh inlet valve yang menuju lower header.

k. Buka semua drain pada line boiler heatinguntuk mengeluarkan kondensasi steam dan tutup setelah pengedrainan selesai. 3.5.g. Boiler Ignition / Start Up (kondisi Cold Start Up) a. Cek kembali kualitas feedwater di steam drum, jika kondisi tidak sesuai standart drain lalu isi kembali boiler. b. Maintain drum level di dikisaran -50 s/d +50 mm c. Boiler heating telah selesai dilakukan minimal satu jam sebelum penyalaan boiler d. Start forwarding Pump lalu buka inlet valve dan shut off valve supply fuel oil, jaga pressure oil yang menuju boiler 3.25 MPa, dilakukan dengan mengatur bukaan control valve return fuel oil. (berkoordinasi dengan operator fuel oil untuk memastikan pressure dan ampere motor forwarding pump tetap terjaga pada kondisi normal (38 41.5 bar/65-75 ampere)) e. Pastikan BFP-M dalam keadaan running dan sirkulasi f. Start Air Preheater A dan B g. Start Cooling air fan Flame dan posisikan interlock untuk fan yang standby. h. Periksa boiler bottom sealing dalam keadaan normal i. Start ID Fan A dan B, atur furnace pressure pada kisaran -50 s/d -100 Pa j. Start FD Fan A dan B, naikkan air flow pada kisaran >30% - 40% BMCR (145-194 m3/s) k. Aktifkan automatic control furnace pressure l. Atur bukaan secondary air damper secara manual untuk menjaga differensial pressure antara wind box dengan furnace pada kisaran 0.5 KPa. m. Aktifkan furnace probe outlet flue gas n. Lakukan oil leakage test o. Periksa kesiapan boiler purging permissive p. Start Purging Boiler (Durasi 5 menit) q. Buka economizer resirkulasi line valve r. Periksa vaccum condenser dalam keadaan normal s. HP/LP Bypass system kondisi standby t. Periksa kesiapan oil gun, buka isolation valve fuel oil dan purging line sisi corner. Pastikan tidak ada kebocoran HSD dan Steam. u. Start oil gun Elevasi AB dengan urutan bersilangan, contoh :AB 1 AB 3 AB 2 AB 4 BC 1 dst. Start Oil Gun dimulai dari elevasi yang paling bawah kemudian dilanjutkan elevasi diatasnya., v. Periksa flame supervise dan Flame TV, pastikan penyalaan setiap corner dalam kondisi normal. w. Jaga Level drum pada posisi normal water level. (Level drum akan naik secara mendadak pada saat temperature boiler water mencapai 100oC) 4. Boiler Warm dan Pressure Rising a. Selama unit start Up operator boiler dengan turbin harus selalu berkoordinasi dan selalu berpedoman pada kurva start Up. b. Ketika tekanan steam drum mencapai 0.15 MPa, lakukan : Tutup Venting steam drum Buka valve drain superheater dan desuperheater, dan aktikan HP&LP Bypass system. c. Ketika tekanan steam drum mencapai 0.2 0.3 MPa, lakukan : Flushing local water level meter steam drum Cek kualitas air di boiler

Ketika tekanan steam drum mencapai 0.49 MPa, lakukan : Tutup valve drain superheater dan desuperheater Atur steam temperature dan pressure rising dengan membuka secara bergantian drain valve ring type header. e. Ketika tekanan steam drum mencapai 0.5 MPa, lakukan : Lakukan start sequence periodic blowdown satu per satu untuk mengatur drum level. Tutup economizer resirkulasi valve f. Ketika tekanan main steam mencapai 0.592 MPa, lakukan : Warming Up HP Casing, main steam line dan valve casing (MSV, CV) Persiapan untuk pengoperasian coal firing g. Ketika tekanan main steam mencapai > 0.8 MPa, lakukan : Jaga kualitas air dengan mengaktifkan continous blowdown secara periodik h. Ketika tekanan main steam mencapai 1 MPa, lakukan : Back washing pipeline dan strainer desuperheater i. Selama proses temperature dan pressure rising tambah rasio pembakaran dan sesuaikan dengan parameter yang sesuai dengan kebutuhan untuk rolling turbin melalui bypass system dengan mengikuti kurva startup. j. Jaga temperature outlet flue gas tidak melebihi 540oC, jika terjadi kenaikan temperature flue gas yang melebihi standart maka open by pass system untuk mencegah kerusakan pada reheater. k. Ketika Main steam pressure mencapai 3.45 MPa dan temperature main steam > 323oC, dan perbedaan temperature dengan reheater mencapai > 240oC, lakukan : Periksa kualitas steam Periksa main steam dan reheat temperature sudah sesuai dengan kurva start up Persiapan untuk rolling turbin Atur firing rate agar sesuai dengan temperature yang tercantum dalam kurva start Up Persiapan Generator Sinkron l. Ketika beban sudah mencapai 20-30% BMCR, lakukan : Start PA Fan A & B Start Mill Seal Air Fan Periksa temperature udara primer (>175 oC) Start 1 Pulverized A dimulai dari layer yang terbawah Start 1 Coal Feeder A m. Ketika beban sudah mencapai > 30% - 50% BMCR, lakukan : Start 1st BFP-T (Saat beban mencapai > 45% BMCR), posisikan BFPM tetap running Start 2 Coal Feeder B Start 2 Pulverized B Start 3 Coal Feeder C Start 3 Pulverized C Stop All Oil Gun, pastikan sequence stop finished, jika tidak lakukan purging manual dari lokal Buka Main Valve desuperheater SH dan reheater di setiap stage Posisikan auto swing burner n. Ketika beban sudah mencapai > 70% BMCR, lakukan : Start 2nd BFP-T, setelah pressure outlet sama, Stop BFP-M (Saat beban mencapai 60% BMCR), jaga level drum pada posisi NWL 3.6. Start 4 Pulverized D, atur pembakaran sampai dengan unit full load

d. -

You might also like