You are on page 1of 54

CLTS

COMMUNITY LED TOTAL SANITATION

SANITASI TOTAL (yg dipimpin) OLEH MASYARAKAT

HASIL YANG DIINGINKAN


NO OPEN DEFECATION, TIDAK ADA MASYARAKAT NGISING/ MODOL/ BERAK/ POE/ BUANG AIR BESAR DISEMBARANG TEMPAT ( DI KEBUN, SUNGAI, SEMAK2, PANTAI ).

Definisi dan Batasan CLTS


Pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk menganalisa keadaan dan resiko pencemaran lingkungan yang disebabkan buang air besar/berak/modol/ngising/poe ditempat terbuka dan membangun jamban/cubluk tanpa subsidi/bantuan dari luar. 100 % MASYARAKAT BAB/NGISING DI JAMBAN/KAKUS/WC (YG MEMENUHI SYARAT )

1) 2) 3) 4)
1) 2) 3) 4)

Sanitasi Total akan dicapai ketika seluruh RT di dlm satu komunitas telah: Mempunyai akses dan menggunakan jamban yg sehat Mengelola dan menyimpan air minum & makanan yg aman. Mencuci tangan dengan sabun yang benar pada 5 waktu (sblm makan, setelah BAB, sblm memegang bayi, stlh menceboki anak, dan sblm menyiapkan makanan) Mengelola limbah RT (cair dan padat) yang benar Jamban sehat didefinisikan sbg fasilitas pembuangan tinja yang: Tidak mengkontaminasi badan air Menjaga kontak antara manusia dan tinja Membuang tinja dg cara-cara yg membuat tinja tsb tidak dpt dihinggapi lalat, atau serangga vektor lainnya, serta binatang liar atau binatang peliharaan. Menjaga buangan dari bau yang tidak sedap.

PENERAPAN PENDEKATAN CLTS


LSM Bangladesh, melalui LSM setempat. WSP Dhaka melalui agen setempat mengembangkan di 100 desa. India, melalui LSM setempat di Tamilnadu. India, Maharastra state melaksanakan di 100 desa untuk setiap district. Kamboja, mengembangkan melalui beberapa desa. Indonesia mulai 2 Mei 2005 di 6 Prov/Kab.

PROSES
Penelusuran daerah (transect) tempat buang air besar. Pemetaan keadaan sanitasi, perhitungan buangan tinja secara total, diagram alur. Pengembangan alat peraga partisipatory. FGD, PEMICUAN/TRIGGER (muncul natural leader) Perencanaan, peran keluarga dan pelaksanaan. Anak anak sebagai agen perubahan. Pengusaha sebagai mitra Pendampingan intensif

Prinsip-prinsip yang Fundamental dan tidak dapat dinegosiasi dalam Rural CLTS
Tidak ada subsidi untuk Hardware (tidak terkecuali untuk kelompok termiskin atau lainnya) Tidak ada blue print design (hanya masyarakat yang mendesain, bukan engineer) Masyarakat yang pertama: mereka dapat melakukannya Fasilitasi, jangan menyediakan.
Totalitas (Seluruh Komponen Masyarakat Terlibat)

Berjalan lambat diawal, dan cepat kemudian.

PERBEDAAN UTAMA CLTS VS STRUKTUR PENDEKATAN TARGET DRIVEN(1)


SPTD
Pendekatan Rumah tangga-rumah tangga,
berfokus kepada target penerima manfaat

CLTS
Masyarakat secara keseluruhan

Perhatian Utama

Pada struktur. Perhatian utama pada infrastruktur, cenderung kaku, dan paket intervensi telah didefinisikan. Pada umumnya dari profesional luar yang menawarkan paket proyek

Pada Proses. Fleksibilitas dalam pendekatan PRA, preferensi pada masyarakat miskin, teknologi setempat, inovasi, fleksibilitas dan keputusan bersama dalam memilih intervensi.

Saran untuk Ide & Solusi

Masyarakat dan pihak luar secara bersama memutuskan intervensi

PERBEDAAN UTAMA CLTS VS STRUKTUR PENDEKATAN TARGET DRIVEN(2)


SPTD
Harapan & ketergantung an pada input pihak luar. Tinggi. Masyarakat berharap insentif material dan semangat dari aksi lokal/kemandirian menjadi hilang.

CLTS
Rendah. Bertumpu pada interaksi partisipasi masyarakat dan seringkali bergerak secara spontan. Melalui aksi lokal dan pemimpin natural muncul dari aksi masyarakat secara kolektif.

Agensi lokal & Seperti yang kepemimpinan diharapkan/didefinisikan

proyek dan diciptakan oleh proyek.

Keberlanjutan Pendek, dan berorientasi pada implementasi program. dari institusi lokal

Panjang dan dikelola oleh masyarakat

PERBEDAAN UTAMA CLTS VS STRUKTUR PENDEKATAN TARGET DRIVEN(3)


SPTD
Partisipasi Pasif. Partisipasi untuk mendapatkan insentif material.

CLTS
Partisipasi yang lebih interaktif dan membawa pada aksi spontan

Tenaga pendorong

Termotivasi oleh staff proyek, Solidaritas sosial, kekuatan pada dan karena adanya subsidi dari masyarakat secara kolektif, pihak luar (subsidi proyek) kesadaran yang lebih tinggi dan keputusan lokal. Proyek memprakarsai replikasi dalam deret aritmatik.
Masyarakat memprakarsai replikasi dengan deret geometris melalui anggota masyarakat, pasar, saudara, hubungan pernikahan dan hubungan informal lainnya.

Perluasan/Re plikasi

Perbedaan apa yang dibuat & siapa yang beruntung dari semua ini?
Baik masyarakat maupun program mendapatkan manfaat dari partisipasi yang lebih besar. Mengurangi biaya dari pelaksanaan proyek. Program mencapai lebih dari apa yang telah ditargetkan. CLTS mengurangi insiden diare secara drastis. Uang dapat dihemat dari biaya obat, dokter, kesempatan kerja, per keluarga sangat besar. Persentase kontribusi masyarakat meningkat drastis Nilai kepemilikan dan struktur oleh masyarakat yang tidak dapat dihitung dan tidak berakhir.

Replikasi CLTS
Dari desa ke desa melalui hubungan saudara, pernikahan, pemimpin agama, dll Lembaga yang memfasilitasi, seperti antar proyek, antar NGO. Dari satu kabupaten ke kabupaten lain.

ELEMEN YANG HARUS DIPICU


HAL YANG DIPICU
RASA JIJIK

ALAT YANG DIGUNAKAN


TRANSECT WALK DEMO AIR YANG MENGANDUNG TINJA, UNTUK DIGUNAKAN CUCI MUKA, KUMUR-KUMUR, SIKAT GIGI, CUCI PIRING, CUCI PAKAIAN, CUCI MAKANAN/BERAS, WUDLU DLL

ELEMEN YANG HARUS DIPICU


HAL YANG DIPICU
RASA MALU

ALAT YANG DIGUNAKAN


TRANSECT WALK (MENGEXPLORE PELAKU DOLBON) FGD (FOCUS GROUP DISCUSSION) TERUTAMA UNTUK PEREMPUAN

ELEMEN YANG HARUS DIPICU


HAL YANG DIPICU
TAKUT SAKIT

ALAT YANG DIGUNAKAN

FGD:
PERHITUNGAN JUMLAH TINJA PEMETAAN RUMAH WARGA YANG TERKENA DIARE DENGAN DIDUKUNG DATA PUSKESMAS ALUR KONTAMINASI

ELEMEN YANG HARUS DIPICU


HAL YANG DIPICU
ASPEK AGAMA

ALAT YANG DIGUNAKAN


MENGUTIP HADIST ATAU PENDAPAT AHLI AGAMA YANG RELEVAN DENGAN PRILAKU MANUSIA YANG DILARANG KARENA MERUGIKAN SENDIRI/ORANG LAIN

ELEMEN YANG HARUS DIPICU


HAL YANG DIPICU
PRIVACY/HARGA DIRI

ALAT YANG DIGUNAKAN

FGD:
TERUTAMA KAUM PEREMPUAN

ELEMEN YANG HARUS DIPICU


HAL YANG DIPICU ALAT YANG DIGUNAKAN

KEMISKINAN

MEMBANDINGKAN KONDISI DI DESA YANG BERSANGKUTAN DENGAN MASYARAKAT TERMISKIN SEPERTI DI BANGLADESH, INDIA ATAU DAERAH MISKIN DI INDONESIA

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PEMICUAN


Hal-hal yang menjadi penghambat pemicuan di masyarakat
Kebiasaan dengan subsidi / bantuan Solusi

Jelaskan dari awal bahwa kita tidak punya apa-apa, kita tidak membawa bantuan

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PEMICUAN


Hal-hal yang menjadi penghambat pemicuan Solusi di masyarakat Faktor gengsi; malu Gali model-model untuk membangun jamban menurut jamban yang sangat masyarakat dan jangan sederhana (ingin memberikan 1 pilihan jamban permanen) model jamban

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PEMICUAN


Hal-hal yang menjadi penghambat pemicuan di masyarakat
Solusi

Tidak ada tokoh panutan

Munculkan natural leader, jangan mengajari dan biarkan masyarakat mengerjakannya sendiri

Daerah yg telah menerapkan CLTS


Jumlah Propinsi 20 terdiri, NAD,Sumbar, Kepri, Sumsel, Babel, Bengkulu, Jambi,Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Gorontalo, ulsel, DIY.

*Jumlah Kabupaten
ada 58 kabupaten. *Jumlah tenaga yg pernah dilatih kuran lebih kurang 700 org 400 desa pemicuan dg 149 desa stastus ODF

Saat inikita sudah: - Punya Setrategi CLTS


- Modul pelatihan fasilitator - Kerjasama dengan LSM, dan Universitas - Pedum dalam penyusunan - Kerjasama dg Bill gate tuk pengembangan CLTS - Tahun dpn kita akan latih daerah2 binaan Waspola

Tantangan
Tantangan yang ada adalah secara personal, profesional, dan institusional Kita dan sudut pandang normal kita dan refleks kita adalah masalah. Mereka orang-orang di masyarakat adalah solusi.

DAMPAK TERHADAP KEBIJAKAN PROGRAM


Subsidi digunakan untuk memfasilitasi dan mendorong masyarakat memahami resiko buang air secara terbuka dan melatih masyarakat sebagai katalis untuk mengembangkan keprogram yang lain. Agen mengembangkan mengembangkan pendekatan yang fleksibel sehingga masyarakat dapat memcahkan masalahnya sendiri sesuai kemampuan. Keberhasilan diukur bedasarkan dampak ( pengurangan buanga air ditempat terbuka ) bukan dari output ( Jumlah jamban yang telah dibangun). Pendekatan ini menunjukan proses fasilitasi yang sederhana yang dapat merubah sikap lama, kewajiban sanitasi menjadi tanggung jawab masyarakat.

Pembelajaran dan Rekomendasi


Tidak ada subsidi dan merupakan tanggung jawab masyarakat. Jangan menggunakan kata subsidi. Analisa secara partisipasi yang bebas dan jujur. Pendekatan partisipasi merupakan trigger perubahan dimasyarakat dan sebagai triggering movement. Relax dan perlu kesabaran dalam melakukan proses. Kebutuhan masyarakat harus dikedepankan. Pendekatan ini mengdepankan inherent potential dan social capital masyarakat. Pelibatan Pemerintah Daerah untuk kesinambungan. Pergerakan dari pendekatan subsidi menjadi swadaya masyarakat.

Ratusan jamban murah yang dibuat masyarakat setempat terlihat d wilayah pedesaan di desa-desa CLTS di Bangladesh.

Jamban-jamban yang baru dibangun di desa-desa di Bangladesh- rasa kepemilikan dan kebanggaan yang tinggi

Toilet direnovasi setelah digunakan selama satu tahun di desa Skun of


Tbeng Commune, district Banteay Srei provinsi Siem Reap di Kamboja perempuan dengan tiga anaknya dapat berhemat setidaknya R 30,000 per bulan untuk obat-obatan dan dokter.

Jamban yang baru saja dibangun di desa Kampong Svay district Kampong Tralach provinsi Kampong Chhnang di Kamboja. Mr.Hoeun mengundang tetangganya untuk menggunakan toilet miliknya supaya mendapatkan pada akhirnya pupuk

Pemimpin informal muncul dari aksi kolektif awal yang meningkatkan kondisi kehidupan semua orang, desa Skun of Tbeng Commune district Banteay Srei provinsi Siem Reap di Kamboja. Dapatkah kita membantu untuk mengembangkan banyak pemimpin informal seperti ini dan mengajak mereka sebagai konsultan masyarakat?

Jamban cemplung, hasil inovasi masyarakat- di desa Skun, Banteay Srei, Kamboja

Community Led Total Sanitation di district Ahmednagar dan district Nanded di Maharashtra telah menjadi contoh pertama untuk keseluruhan wilayah negara bagian di India

Detail konstruksi dari jamban murah hasil inovasi masyarakat

Lembaran seng, botolplastik bekas dan lempengan plastik digunakan untuk membangun jamban

Kloset plastik terdapat di kios-kios di desa-desa wilayah pinggiran di Bangladesh dimanapun terdapat progress CLTS. Partisipasi sektor swasta telah mendorong 100% sanitasi total.

Dealer setempat memperlihatkan model-model jamban yang berbeda yang sesuai dengan kemampuan kantong masing-masing, PLAN Bangladesh mempromosikan CLTS tanpa subsidi.

Jamban umum dibangun diatas ring-ring sumur yang tidak difungsikan dengan baik tanpa subsidi- semua inovasi lokal. Ide siapa?

Kami telah membangunnya dan dan kami semua menggunakannya. Ide siapa yang tepat? Siapa yang dapat mereplikasi dengan lebih cepat?

Masyarakat melakukan inovasi untuk bangunan jamban di Provinsi Kampong Chhnang, Kamboja.

Mr. Sinoeun, Deputy Chief of Commune Council takes the pride of showing locally innovated toilets to outsiders- Kampong Chhnang

Jamban dibangun oleh masyarakat untuk tamu yang datang ke

desa. Siapa yang mendapat keuntungan dari pekerjaan siapa?

CLTS melibatkan keseluruhan masyarakat dalam aksi kolektif untuk mengakhiri open defecation-district Kudappa, India

Monitoring partisipatif yang dilakukan oleh masyarakat untuk memantau keluarga yang telah tidak melakukan kebiasaan BAB sembarangan

Jamban ini terletak dibelakang rumah dan berbatasan dengan kebun

Pak Masduki, pemimpin informal yang menjadi motor di Dusun Ploso DesaTanggung. Berpose didepan jamban warga yang dibangun setelah pemicuan

Jamban sederhana dengan penutup, dibangun oleh warga

untuk seorang nenek (janda)-Dusun Margodadi

Jamban di dusun Ploso dibuat dalam bangunan yang permanen. Namun demikian dibangun sangat dekat dengan kandang kambing.

Bu Sulastri dan Pak Masduki, mereka saling menjelaskan perkembangan perubahan kebiasaan dan rencana kerja kepada warga masyarakat lain- Dari mana datangnya solusi?

Ibu Sulastri didepan Papan bertuliskan Dusun Margosari Wilayah sadar jamban, 100% penduduk menggunakan jamban bertutup/leher angsa

JANGAN SALAH ARTI


CLTS JANGAN DIARTIKAN SEKEDAR MEMBANGUN JAMBAN SEDERHANA/ SEMBARANGAN, TETAPI MEMANG CLTS PUN DAPAT DIMULAI DARI YANG PALING SEDERHANA. GITU LHO

Apa mungkin kita mencapai target MDGs bidang sanitasi di Indonesia?

Bisa pak, tapi


Perlu komitmen berbagai pihak dg pendekatan CLTS salah satunya

APABILA ADA KATA, UCAPAN, DAN PERILAKU YANG TIDAK BERKENAN DI HATI IBU/BAPAK MOHON DIMAAFKAN

You might also like