You are on page 1of 8

LAPORAN FILM 21 Grams BLOK BIOETHIC AND HEALTH LAW 4

Pembimbing : dr. Ika Murti Kelompok 9 Dias Isnanti Ayu Astrini P. S. Andina Frastiningsih G1A009034 G1A009037 G1A009057 G1A009065 G1A009070 G1A009081 G1A009094 G1A009099 G1A009100 G1A009120 G1A009133 G1A008127

Siska Lia Kisdiyanti Saddam Husein S. Rahma Dewi A Suryo Adi Kusumo B. Alifah Nurmala Sari Handiana Samanta Nurul Arsy M. Pandu Nugroho Kanta Renata Nadhia M. P.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEDOKTERAN PURWOKERTO 2012

PEMBAHASAN FILM REVIEW 21 grams (A. Gonzlez Irritu, 2003)

SYNOPSIS 21 gram adalah film yang mengangkat cerita tentang nilai-nilai kehidupan dan kematian. Paul Rivers menderita penyakit jantung yang sudah parah dan memerlukan transplantasi jantung segera. Ia diperkirakan tidak dapat hidup lama. Ia dan istrinya mengunjungi klinik fertilitas (fertility center) dalam

usahanya untuk mendapatkan keturunan meski dalam kondisi yang cukup sulit. Ia akhirnya memperoleh organ jantung dari seorang pria yang meninggal bersama kedua putrinya dalam sebuah kecelakaan mobil. Janda si donor yang terguncang oleh kecelakaan tersebut kemudian menerima kunjungan yang mengejutkan dari Paul, si penerima organ dari almarhum suaminya, sekaligus mengurai jaringjaring yang kompleks antara kekecewaan, penderitaan, rasa bersalah, dan balas dendam.

SCRIPT - Fragment 1 Mary & Paul Rivers have been married for a long time. They are trying to have a baby because Paul suffers from a heart condition and he doesn't have much time left. But Mary does not get pregnant and decides to visit a medical center specialized in reproduction and fertility. A doctor examines her and this scene takes place: Doctor - All right. You can get dressed now. Your Fallopian tubes are severely damaged. It, uh, looks like you had some kind of an infection... that, uh, wasn't taken care of properly. We can try surgery, but I have to tell you, I think, uh, the probabilities are pretty slim. Look. Excuse me for asking this, but it's important that you tell me the truth. Have you ever had an abortion? Mary - Yes. Doctor - Any reason?

Mary - I had already separated from my husband when I got pregnant, and I... Doctor - No. I meant a medical reason. Mary - My husband's dying. Doctor - I'm sorry? Mary - Paul, my husband, he's dying, and I want to have his baby. Doctor - We can operate then and hope you get pregnant within three or four months.

SCRIPT - Fragment 2 A few days later, the couple attends to the clinic in order to talk to the doctor and arrange the surgery that will allow Mary to become pregnant. At this moment, this scene takes place: Doctor - Okay, now, we can schedule the surgery. I could get you in as early as Monday. Yeah. 9:00 a.m.? Paul - What's the percentage chance that Mary will get pregnant? Doctor - Well, I can't offer you a real number on that. Um, you know, there's the damage from the abortion that wasn't handled properly... the blockage... Paul - What abortion? What abortion, Mary? Mary - I can explain. Paul - Explain what? Mary - There is an explanation. Paul - All that drama about artificial insemination Kids names You got pictures of our friends' babies all over the place. Why? So you can flush it down the fucking toilet? We've been a fraud for a long time, Mary. Mary - Oh, yeah? Why didn't you tell me that when you were sick, huh? Or did you expect one of your girlfriends to come and take care of you? Paul - You came back because you wanted to. Don't blame me for that. Mary - I came back to take care of you because I love you. Paul - Or because you were feeling lonely. I'm sorry. I'm sorry. I can't keep going like this. The insemination, the child It's like we're trying to put a Band-Aid on something that's just been bled dry.

It's finished. Mary - But it... it isn't finished if we give it a chance and have this baby. Paul - When we could have, you didn't want to. Mary - We were separated, goddamn it! It's different now! Paul - Yes, it's different. Mary - We gonna go? You only know how to think about yourself.

Hasil Diskusi (Seven Step Method)

1. Klarifikasi Istilah Dan Faktor-Faktor Kontekstual!? a. Aborsi : berakhirnya kehamilan pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 mg. Dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu aborsi spontan dan aborsi buatan b. Inseminasi : memasukkan sperma ke dalam rahim (intrauterine) atau leher rahim (intracervical) untuk tujuan menghasilkan kehamilan. c. Inseminasi Buatan: teknik memasukan sperma di vagina dekat leher rahim atau langsung ke dalam rahim, dengan menggunakan alat bantu bukan dengan senggama. Teknik ini digunakan untuk membuahi sel telur dengan tujuan agar mendapatkan keturunan. d. Transplantasi : menurut PP No 18 Th.1981 transplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk pemindahan alat dan atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat dan atau jaringan tubuh manusai yang tidak berfungsi dengan baik. Tujuannya adalah untuk kemanusiaan dan dilarang untuk dikomersialkan atau diperjualbelikan dengan dalih apapun. 2. Permasalahan Etik Apa(Saja)Kah Yang Ada Pada Kasus Ini? Marry yang telah melakukan aborsi di masa lalu Marry dan Paul yang menginginkan anak dengan cara inseminasi Paul yang melakukan transplantasi organ jantung dari orang yang telah meninggal Dokter yang berbicara mengenai aborsi yang telah dilakukan marry pada saat Paul dan Marry konsultasi, yang sebenarnya Paul tidak mengetahui masalah ini dan Marry belum menceritakan masalah ini pada Paul. Marry yang tidak pernah bercerita pada Paul mengenai aborsi yang pernah dilakukannya. Paul yang tidak mau mengerti bahwa Marry ingin mempunyai anak dengan cara inseminasi.

3. Mengapa Masalah Tersebut Dianggap Sebagai Masalah Etik? NilaiNilai/Norma/Prinsip-Prinsip Apakah Yang Dipertaruhkan Di Sini? a. Aborsi -Autonomi dari anak : anak mempunyai hak hidup -Non maleficence : pada kasus ini menyalahi prinsip non maleficence, karena aborsi ini menyakiti baik dari ibu dan anaknya karena malah menjadikan infeksi sehingga susah untuk hamil lagi. -Autonomi dari Paul : suami tidak mengetahui bahwa istrinya pernah melakukan aborsi, padahal suami punya hak untuk tau tentang kehamilan istrinya dan apapun yang dilakukan istrinya -Autonomi dari Mary : marry adalah istri dari Paul, dia berhak untuk dapat mengandung anak dari Paul, tetapi paul tidak mau ketika tau istrinya pernah mengalami aborsi b. Inseminasi Persetujuan dari Paul belum jelas. Awalnya Paul mau tetapi setelah tau marry pernah aborsi, Paul tidak mau dan akhirnya tidak setuju, tapi marry memaksanya. Tidak ada kesepakatan antara marry dan Paul untuk menyetujui dilakukan inseminasi atau tidak. c. Transplantasi Kerahasiaan dari si pendonor belum terjaga dengan baik. Dokter juga memberitau cara mendapatkan info mengenai pendonor padahal kerahasiaan pendonor harusnya terjaga dengan baik Dokter belum menjelaskan mengenai efek samping dari tindakan transplantasinya. Dokter baru menjelaskan ketika Paul merasa ada yang aneh pada tubuhnya setelah beberapa lama dilakukan transplantasi. 4. Bagaimana Anda Melihat Masalah Tersebut Dari Sudut Pandang Individu-Individu (Atau Pihak) Yang Terlibat Di Dalamnya? NilaiNilai/Norma/Prinsip-Prinsip Apakah Yang Dipertimbangkan Oleh

Masing-Masing Individu Tersebut? a. Dari sudut pandang Mary, ia melihat bahwa ia ingin melakukan inseminasi karena ia sudah tidak bisa hamil secara normal, akibat dari aborsi yang pernah dilakukan sebelumnya. Ia merasa memiliki autonomy untuk

mempunyai anak dari suaminya dan hak untuk mengatur tubuhnya sendiri. Dari segi beneficene Mary juga memandang bahwa Paul yang hidupnya juga sudah sebentar lagi, maka ia ingin segera memiliki anak dari Paul demi kebaikan Paul juga. b. Dari segi Paul, ia melakukan transplantasi untuk kebaikannya sendiri, karena ia ingin mempunyai anak sebelum dirinya mati. Mengingat ia menderita penyakit jantung yang harus segera di transplantasi. Ia juga melihat aborsi yang dilakukan istrinya tanpa sepengetahuannya adalah merupakan masalah baginya, dan aborsi yang dilakukan Mary itu memiliki efek buruk terhadap organ reproduksinya sehingga ia tidak mampu hamil secara normal. Dan apabila dilakukan operasi untuk memperbaiki organ reproduksi Mary membutuhkan waktu rehabilitasi yang lama dan Paul mengalami dilema karena ia juga sudah tidak memiliki waktu hidup yang lama dan oleh karena itu ia ingin dilakukan inseminasi. Paul memandang dari segi beneficene untuk dirinnya sendiri, dan autonomy dirinya sendiri. c. Dari segi pandang dokter, dokter memandang masalah transplantasi kepada Paul karena ia mempertimbangkan nyawa dari Paul, sehingga ia memperhatikan dari segi beneficene, dan dokter tersebut juga kurang pemberitahuan untuk resiko, kelebihan dan kekurangan dari transplantasi organ sehingga ia tidak melihat dari segi autonomy pasien untuk mendapatkan informasi lebih dan memilih putusannya sendiri. Dari masalah aborsi Mary,dokter tidak menjaga kerahasiaan Mary, karena dokter tanpa persetujuan Mary langsung memberitahukan masalah aborsinya kepada suaminya, sehingga menyebabkan masalah di antara Mary dan Paul, sehingga dilihat dari aspek autonomy pasien, dokter belum menjalankannya. 5. Aspek Psikologis, Sosial, Budaya, Atau Agama Apakah Yang Perlu Kita Pertimbangkan Pada Kasus Ini? dari aspek psikologis, ia merasa terbebani dan stress, karena ia tidak memiliki banyak waktu lagi, dan ia menginginkan anak sesegera mungkin, di lain sisi, ia merasa stress karena mengetahui bahwa Mary pernah melakukan aborsi. Lalu dari Mary, ia merasa kaget mendengar bahwa ia

memilkiki infeksi karena riwayat dari aborsinya. Dan ia akhirnya tidak dapat hamil secara normal, itu sangat mengganggu psikologisnya. Dari segi social, permasalahan yang terjadi antara Paul dan Mary memunculkan masalah di antara mereka, karena Mary tidak menceritakan masalahnya. Dari segi agama, aborsi itu dilarang karena menghentikan kehidupan dari janin. Dan bisa dibilang sebagai pembunuhan. 6. Apakah Ada Aspek Legal Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Kasus Ini? Aspek legal yang harus dipertimbangkan pada kasus aborsi ini jika dilihat dari Indonesia ialah : Pasal 75, pasal 76 dan 77. Sedangkan, untuk inseminasi buatan diatur dalam The International Islamic Center for Population Studies and Research dan FIGO. Pada transplantasi organ, yang dipentingkan adalah inform consent dari pendonor dan penerima donor sendiri. Pendonor apabila masih hidup harus secara sadar memberikan organnya kepada orang lain, dan apabila pendonor sudah mati, kewenangannya bisa diserahkan kepada keluarga yang masih ada. 7. Apa Saja Alternatif Pemecahan Masalah Untuk Masalah Ini? Pentingnya komunikasi antara Paul dan Marry dan saling pengertian Keterbukaan diantara keduanya, berikan Marry waktu untuk menjelaskan alasan mengapa melakukan aborsi Dokter harus menyimpan rahasia pasien Dokter harus menggali lebih dalam masalah yang sedang dialami Marry dan Paul Dokter memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai inseminasi pada keduanya Dalam melakukan inseminasi harus ada persetujuan dari keduanya Dokter memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai aborsi pada keduanya karena takutnya akan melakukan hal yang sama lagi. Dokter memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai transplantasi, dimulai dari prosedur, kelebihan, kerugian dan efek samping yang akan dialami.

You might also like