Professional Documents
Culture Documents
Bab 1. Pengembangan profesionalisme dan Log Book Insinyur Bab 2. Bakuan Kompetensi & Ketentuan Sistim Sertifikasi IP PII Bab 3. Bekal awareness pengembangan Soft skill Insinyur Profesional Bab 4. Bekal Ringkasan wacana knowledge generik bagi Insinyur Bab 5. Bekal Ringkasan wacana know how bagi Insinyur (intellektual skiils) Bab 6. Lembar Latihan Assessment Diri dan Perencanaan Karir Bab 7. Petunjuk Dasar Penulisan Log Book Insinyur & FAIP PII
Profesi keinsinyuran adalah suatu profesi berbasis ilmu pengetahuan ( knowledge base). Kemajuan industri, ekonomi dan tingkat kehidupan manusia akibat perkembangan science, teknologi serta kemajuan profesi keinsinyuran. Definisi ABET criteria 2000 mengenai profesi keinsinyuran sbb: Engineering is the profession in which knowledge of mathematical and natural sciences gained by study, experience and practice is applied with judgment to develop ways to utilize economically the material and forces of nature for benefit of mankind. Istilah profesi dalam PII di artikan: A profession is a calling, which is pursued only by an organized body of people possessed of high scientific qualifications for the special work by reason of thorough educational training and extensive responsible experiences and from whose ranks the unfit and the worthy are rigidly excluded.
Engineering is a process of putting technical ideas and scientific principles to practical use for the common good Engineering is the professional activity that employs the material and focus of the nature to advice, the best and most efficient system and machines for the use of man kind Engineering is a series of activities concern with design and development which is the creative process of converting theoretical concepts into useful application Engineering is the professional activity that employs the materials & process of nature to devise the best and most efficient machines and systems (facilities) for the use of mankind
Code Etik IR. (3) Memberi Nilai Tambah & Daya saing
(6) Merealisasikan konsep/rencana dengan cepat, tepat, bermutu (8) Banyak benar apa mungkin? terlalu ideal ya!
Setiap insinyur dituntut meningkatkan kemampuan maupun kompetensi profesionalnya memenuhi persyaratan job specification maupun qualification. Perangkat yang sangat berguna untuk pertanggung jawaban tugas keinsinyuran adalah dengan membuat suatu Log book insinyur Log book juga sangat berguna untuk menunjang CV (curiculum vitae) dan pada saat wawancara pada proses recruitment, sebagai evidence bukti perjalanan yang memenuhi pesyaratan kerja (kompetensi)
Setiap kali seorang insinyur melakukan pencatatan pengalaman tugas-tugasnya, maka dia harus berpikir, setidaknya mengingat-ngingat hal-hal berikut, antara lain pertanyaan: Apa saja tugas-tugas yang baru / telah dilaksanakan? (Lingkup) Apa yang telah di hasilkan dari tugas-tugas itu? (Output) Bagaimana dia melaksanakan tugas-tugas itu? (Metode)
Dari mengingat-ingat itu, insinyur yang lebih matang bertanya lebih jauh, atau mencapai pemikiran kritis, a.l: Apa saja yang diperlukan agar tugas-tugas itu dapat di laksanakan? (Input, Sarana) Apakah mungkin menghasilkan hasil (output) yang lebih baik / bermutu? Apakah ada cara-cara yang lebih efektif, lebih murah, lebih praktis? Bagaimana cara memeriksa (mentest) keluaran (output) itu telah dihasilkan memenuhi syarat? Dsb, dsb
Dari uraian diatas jelas Log book merupakan sarana effektif untuk pengembangan diri & mutu kompetensi Insinyur Profesional serta dapat meningkatkan kreativitas / daya inovasi, apabila di lakukan dengan tekun, teliti.
Di dunia IT, yaitu kalangan knowledge based society yang paling progresif, dikenal pengkategorian 3 type pengetahuan yang sangat mendasar dan praktis dalam rangka knowledge management, yaitu: - Tacit (Implicit) knowledge, - explisit knowledge dan, - potential knowledge. Pada hakikatnya Knowledge management itu harus dapat memfasilitasi pengembangan ke tiga jenis pengetahuan diatas, berupa enabling technologies dalam jumlah banyak tersedia bagi masyarakat pemakai yang berkepentingan (stakeholder) teknologi itu berupa group software, groupware, intranets, data warehousing, intelligent agents dan legacy systems.
Di bidang profesi keinsinyuran pun, kita dapat dan perlu melakukan pendekatan kategori pengetahuan / keahlian seperti 3 kategori knowledge di kalangan komunitas IT, yaitu:
Tacit knowledge, (Implicit knowledge) dapat di katakan Knowledge / keahlian yang tersebar dan di praktekkan oleh berbagai individu insinyur dalam pelaksanaan tugas dan prakteknya sehari-hari, tetapi tidak / belum dituliskan secara baku. Pengetahuan implisit ini berbasisi pengalaman dan subjektif, bersumber dari keyakinan praktis, imaginasi dan inituisi, di sebut juga wilayah abu-abu atau belum pasti. Explisit knowledge, adalah knowledge / keahlian yang sudah di tuliskan atau di bakukan sehingga mudah di pakai, di patuhi orang, seperti prosedur, instruction operation / manual, standard, codes, softwares, dll. Pengetahuan explisit ini adalah pengetahuan objektif dan material yang info / tulisannya bisa di peroleh dari data pasti (hard data), tertulis dan baku sifatnya hitam putih atau sudah pasti terbukti (proven) dapat di pakai. Explisit knowledge sering juga di sebut coded knowledge (technology) Potential knowledge, ada data-data yang berserakan, buku-buku analysa, teori, dll, mengenai banyak hal tapi, belum dapat di manfaatkan secara luas (?) karena terlalu spesifik / belum jelas untuk hal yang sangat komplex dan perlu kepastian.
Potential Knowledge - Resech Report - Data Info - Technology News - Insident Info - Publications - Observation Data
Explicit Knowledge (Coded) - Std & Code - Tech. Product - Process Technology - Equip. & Tools - Patent Info & Catalog - Theory & Formula - Statistic. Publication - Regulation - Software & Data - Digital Book/ Library
Implicit Knowledge Mailing List : - Confrence & Chatting - Eng Prof,Discussion - Digital Confrence - Paper Publication
Packaging
DISSEMINATE Publish
Log book dapat menjadi salah satu perangkat untuk memfasilitasi percepatan transformasi tacit knowledge menjadi Explisit knowledge. Dengan cara mengkomunikasikan log book di antara kolega Para praktisi keinsinyuran lebih cepat mendapat kesimpulan knowledge yang konsisten akan mampu lebih subur menghasilkan explisit knowledge. Apabila budaya menulis Log book ini sudah berkembang di dunia keinsinyuran, dan banyak di pakai para praktisi profesi keinsinyuran maka Log book dapat di katakan merupakan suatu Infra structure knowledge tingkat Makro. Masyarakat insinyur perlu membiasakan menulis Log book sehingga dapat lebih subur menghasilkan karya keinsinyuran di Indonesia, dengan mutu kreatifitas yang terus meningkat termasuk menghasilkan Explicit knowledge.
Di dunia kerja, insinyur bekerja di berbagai bentuk usaha dan Instansi, seperti: - Di lembaga Ristek, Universitas, Lembaga Pelatihan dan LSM (Kelompok komunitas). - Di kantor Instansi pemerintah yaitu Departemen / Non Dept. Legislatif (kelompok Regulator). - Di berbagai usaha Industri, jasa, pengolahan SDA, utilitas (kelompok bisnis) Disamping instansi Pemerintah (Regulator), tuntutan sistim mutu di negara maju menyebabkan berkembangnya dan lembaga-lembaga sertifikasi dan akreditasi untuk produk, jasa maupun kompetensi tenaga kerja/ahli.
Di Indonesia pun tumbuh lembaga-lembaga sertifikasi seperti sertifikasi produk, jasa dan kompetensi SDM, dan lembaga-lembaga akreditasi seperti KAN, BNSP, LPJKN, BANDIKTI.
Hubungan pelayanan Lembaga Sertifikasi & Akreditasi ke lembaga-lembaga usaha Indonesia & Jasa (BISNIS) dan pelayanan sistim jaminan mutu ke Publik (Komunitas) di gambarkan pada slide berikut
REGULATOR
LEMBAGA AKREDITAS
BAN/DIKTI LPJKN BNSP
KAN
INDUSTRI
JASA
YAN PUBLIK Produk dan jasa bersertifikat
ORMAS
KOMUNITAS
BISNIS
Dengan pertimbangan di atas maka PII memandang perlu mensosialisasikan dan menggalakkan pemakaian Log book oleh para praktisi profesi keinsinyuran.
Selain itu dalam rangka program pofesi Insinyur (PPI), (UU SisDikNas No:20 / 2003), PII mengusulkan syarat pembuatan Log Book untuk pemantauan dan penilaian praktek kerja para ST / pemagang profesi keinsinyuran di dunia kerja. Program PPI PII dapat terealisasi oleh universitas melalui kerja sama dengan industri/ dunia kerja, maka Log book dapat menjadi suatu knowledge infrastructure tingkat makro dalam pengembangan profesi keinsinyuran. Bagi praktisi profesi & inventor, Log book dapat menjadi bukti legal keorisinilan karya nyata / prestasi sendiri
Secara singkat sebagai knowledge infrastructure, Log book ini dapat memberikan manfaat seperti di bawah ini: 1. Media memfasilitasi percepatan transformasi / pengembang Implicit / Tacit knowledge menjadi Explisit Knowledge sehingga dapat dimanfaatkan / dipraktekan lebih luas secara effektif. 2. Sebagai perangkat media sosialisasi budaya menulis yang effektif dan budaya transfer/exchange knowledge di kalangan masyarakat insinyur, membangun fondasi iklim kerja sama yang lebih sehat. 3. Sarana / sistim dokumentasi untuk validasi implementasi tugas-tugas profesi keinsinyuran sekaligus bukti profisiensi tingkat (mutu) kompetensi keinsinyuran yang telah terlaksana. 4. Media memfasilitasi hubungan informal berbasis tugas profesi / teknologi antara dunia nyata Industri / jasa teknologi (kontraktor) dengan mentor universitas (Lembaga pendidikan Tinggi teknik), serta dengan assosiasi profesi (PII) 5. Untuk para Inventor, dapat menjadi legal evidence dari keoriginalan temuannya untuk basis pengajuan, dan validasi claim HAKI / hak patent
Dengan pertimbangan di atas PII memandang perlu memperkenalkan & melakukan sosialisasi, praktek / penulisan Log Book Ir. Profesional sebagai salah satu perangkat meningkatkan budaya & kinerja profesi keinsinyuran mencapai keunggulan di tingkat dunia.
Untuk itu PII menerapkan kebijakan program PPI yang mensyaratkan kewajiban membuat Log Book oleh pemagang insinyur di bawah bimbingan mentor IP PII & supervisor di tempat kerja.
Diagram terlampir di bawah ini / di halaman berikut memberi gambaran visualisasi bagaimana Log Book Insinyur dapat menjadi bagian dari knowledge infrastructure. Log Book dapat menjadi bagian dari legal evidence knowledge manajemen dan juga data yang mampu telusuri bagi sistim sertifikasi untuk jaminan untuk keahlian.
DEP.ESDM Knowledge Management Oleh: - Cyber Society (ITC Institution) - Profesional/Intelectual Society Explicit Knowledge (Coded) - Std & Code - Tech. Product - Process Technology - Equip. & Tools - Patent Info & Catalog - Theory & Formula - Statistic. Publication - Regulation - Software & Data - Digital Book/ Library Regulating Institution (Regulators) DEP.PERINDA DEPNAKER DKI TI/DIKNAS Implicit Knowledge Mailing List : - Confrence & Chatting - Eng Prof,Discussion - Digital Confrence - Paper Publication RISTEK/LIPI LPJKN/D BSN/KAN BAN / DIKTI BNSP ASS.Jasa/Prof ASS.Industri DEP.PU
Potential Knowledge - Resech Report - Data Info - Technology News - Insident Info - Publications - Observation Data
Log Book
PERUSAHAAN INDUSTRI
Kalau dewasa aku ingin jadi apa?, pengusaha / insinyur / arsitek / pelaut / pemain bola
IP/IPM/IPU
Jalur Akademi / Univ / APU
S2/S3
ST
IR
ST
Bidang lain
Definisi singkat di lingkungan PII mengenai Bakuan Kompetensi (Competency Standards), adalah : Tolak ukur (Bench Marks) yang menjadi pokok-pokok acuan untuk menilai tata keseimbangan yang menyeluruh dari kecendekiawaan : pengetahuan, kemampuan (ketrampilan intellektual), kearifan (judgment), pengalaman, sikap kerja / tata laku (akuintabilitas/fisibilitas) yang perlu di punyai seorang Insinyur profesional. Adapun pengertian mengenai kata kompeten dan kompetensi, di lingkungan PII adalah sebagai berikut: Kompeten adalah istilah baku atau ciri karakteristik bahwa seorang insinyur pantas dan telah memenuhii persyaratan yangharus di penuhi sebagai profesional yang mampu bertanggung jawab. Kompetensi adalah kewenangan yang dimiliki karena adanya kemampuan yang telah terbukti dalam melaksanakan keja dan menghasilkan karya profesi. Sedangkan menurut sumber Dikti (Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi) istilah kompetensi adalah: ........Seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk di anggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang / pekerjaan tertentu.
LICENSING
REGISTRATION CERTIFICATION
SSIP - PII
COMPETENCE
FAIP - PII
KNOWLEDGE
ATTITUDES
SKILL
PENGALAMAN PRAKTEK
QUALIFICATION
WORK EXPERIENCE
PPI oleh PTT + Log Book
FORMAL/INFORMAL LEARNING
University / PTT
BAKUAN KOMPETENSI
KOMPETENSI PROFESI
UNIT KOMPETENSI
ELEMEN KOMPETNSI
URAIAN KEGIATAN
KNOWLEDGE
Mathematical & Scientific Basic Fundamental Engineering specific technical issues Materials, property and application specific legal & practice issues SHE & Quality issues Social-Culture & Economic issues Community Development Issues
Untuk dapat melaksanakan program dalam memantau pelaksana tugas-tugas praktek keinsinyuran di tempat magang / kerja, ST calon IR / IPP di haruskan melakukan penulisan rekaman kerja dalam Log book dengan persetujuan oleh pimpinan teknik perusahaan / industri / instansi dan bimbingan konsultasi mentor bersertifikasi IPP / IPM PII dari universitas pelaksana PPI. Di lingkungan knowledge base industry (knowledge society), Log book ini di pakai sebagai sarana, alat, perangkat yang sangat effektif bagi pengembangan diri ilmuwan dan praktisi profesional termasuk insinyur. Profesi ke-insinyuran pada hakikatnya adalah suatu profesi yang sangat menarik tapi menantang yang menuntut penguasaan ilmu pengetahuan, daya pikir, logika dan kecendekiaan (intelektualitas) Untuk itu profesi keinsinyuran menuntut terpenuhi syarat kelulusan pendidikan tinggi teknik yang terakreditasi secara Nasional / Internasional sebagai syarat dasar. Mengingat profesi insinyur dengan kewenangannya beresiko tinggi dan memiliki liability (tanggung gugat) secara hukum seperti dokter, farmasi, maka salah satu syarat Insinyur profesional adalah telah terpenuhinya pengalaman melaksanakan tugas-tugas profesi keinsinyuran, yang perlu dan di rekam dalam Log Book.
Sebagai gambaran betapa pentingnya faktor pengalaman bagi insinyur di bawah ini disampaikan suatu saduran dari buku Piping Materials Guide, Selection & Application, Peter Smith, Gulf Professional Publishing, Oxford. UK, 2005. Most of the individuals (professional Engineers) I have work with, have developed their skills by working with fellow engineers who imparted their knowledge to the un initiated. The ingredients, that go into making a good engineer are not fully taught in schools, colleges or universities (institutes), but by experience gained through listening to more knowledgeable colleagues, absorbing information, and through personal research (including trial & error?) To be a complete engineer, it is essential not only to have knowledge but to share this knowledge with fellow piping engineer and other colleagues of different disciplines / specializations). A piping material engineers (PME) rules is driven by Codes, standards, technical data and catalogued information.
Dari uraian di atas jelas bahwa dalam merekam pengalaman tugas-tugas profesional, seorang insinyur harus mampu:
menuliskan acuan baku (coded documented knowledge) yang di pakai dalam pelaksanaan tugasnya seperti Standard, Code yang berlaku,
dan menjelaskan metodologi / langkah-langkah pelaksanaan tugas dan kerja samanya dengan kolega kerja, maupun uraian pengetahuan / pengalaman dari senior / pengawas atau mentornya.
Jadi pada peserta program Profesi Insinyur harus mampu menyajikan mutu rekaman yang informatif, jelas tanggung jawabnya, ringkas jelas dan bermutu secara profesional dengan mengacu pada bakuan kompetensi Insinyur Profesional. Bedasarkan acuan Log book itu kemudian Insinyur dalam mengisi FAIP (Formulir Aplikasi Ir. Profesional). PII untuk proses pengajuan untuk mendapat sertifikat Insinyur Profesional
INISIATIF PII
FEISEAP INTERNATIONAL STANDARD
LISENSI SKA
SERTIFIKAT
ACPE/APEC
REGISTERING INTERNATIONAL: APEC/ASEAN MONITORING COMMITTEE REGISTERING NATIONAL: LPJK, MIGAS INPUT FROM PII
EDUCATION STANDARD
GELAR PROFESI
SKA-P Ir
Gelar Akademik
ST/STP/STT
INTERNATIONAL BENCHMARKING
Code of Ethic & Code of Conduct (Kode Etik & Perilaku) Bekal softskill bagi insinyur dari segi Teori IQ, EQ, SQ & ESQ Bekal Leadership Lifeskill bagi Insinyur Tantangan kinerja Insinyur dan Falsafah Knowledge Management Memahami ketrampilan Belajar mandiri bagi insinyur / Knowledge Worker Memahami model dan tahapan pemikiran kreativ Wawasan kebangsaan warisan Budaya / karakter Wawasan enterpreuneship bagi insinyur
Forum dunia profesi mensepakati kompetensi Insinyur Profesional di tunjukkan oleh 3 Tolok ukur kematangan kwalitas pribadi, yaitu: ATTITUDE, SKILL dan KNOWLEDGE dari akumulasi pengalaman ke-profesiannya. Dari ketiga tolok ukur itu, umumnya pakar perilaku berpendapat bahwa faktor terpenting bagi keunggulan kinerja dan keberhasilan seseorang adalah ATTITUDE, atau karakter/sikap pribadinya. Survai DEPNAKER / JICA, 1996: menghasikan gambaran bahwa penerimaan dan kinerja karyawan teknik di industri unggulan terutama di sebabkan perbandingan faktor-faktor: ATTITUDE (38%); SKILL (27%); KNOWLEDGE (23%); dan lain-lain (12%) Sekarang di era persaingan knowledge society pengertian ATTITUDE untuk kalangan profesional mengalami perluasan menjadi pengertian SOFT SKIIL (kemampuan pengembangan diri). Di mana pengertian SOFT SKIIL meliputi juga: EQ, Leadership, Learning ability, creativity, dll, menjadi tuntutan bagi dunia industri & jasa Pada Bab III ini di sampaikan bekal awareness pengembangan soft skill bagi insinyur Profesional Indonesia ke depan. Dengan mengembangkan learning ability, karakter & kompetensi insinyur, ke depan generasi IP Indonesia dapat lebih mampu meningkatkan kinerja dan daya saingnya untuk menghasilkan keunggulan dan kesetaraan internasional
Mengutamakan keluhuran budi. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia. Bekerja secara sungguhsungguh untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.
Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya. Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat di pertanggung jawabkan. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing. Insinyur Indonesia memegang teguh kehormatan integritas dan martabat profesi. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesional.
FEANI Code of Conduct All persons listed in FEANI Register have the obligation to beconscious of the importance of science and technology for mankind and of their own social responsibility when engaged in their professional activities They (the Engineers) exercise their profession in accordance with the normal rules and the dignity of those with whom they work. They thereby undertake to comply with and maintain the following code of ethics. Personal Ethics, Profesional Ethics, Social Responsibility
The Engineer shall maintain his competence at the highest level providing excellence of services, in accordance with good practice in his profession and the laws of the country he is working His professional integrity and intellectual honesty shall be the guarantees of his impartiality of analysis, judgement and consequent decision. He shall consider himself bound in conscience by any business confidentiality agreement into which he has frely entered. He shall not accept any payment except those agreed with his relevant employer. He shal display his commitment to the engineering professioan by taking part in the activities of its Associations, which promote the profession and contribute to the continuing training of their members. He shall use only titles to which he has a right.
The Engineer shall accept assignments only within the area of his competence. Beyond this limit, he shal seek the collaboration of apropriate experts. He is responsible for organizing and executing his assignments. He must obtain a clear definition of the services required of him. In executing his assignments, he shall take all necessary steps overcome any difficulties encountered whilst ensuring the safety of persons and property. He shall take remuneration corresponding to the service rendered and the responsibilities assumed. He shall try to ensure that the remuneration of each be consonant with the service rendered and the responsibilities assumed. He strives for a high level of technical achievement which will also contribute to and promote a healthy and agreeable environment for his fellowmen
The Engineer shall respect the personal right of his superiors, collagues and subordinates by taking due account of their requirements and aspirations, provided they conform to the laws and ethics of their professions. He shall be conscious of nature, environment, safety and health and work to the benefit and welfare of mankind. The engineer shall treat with the utmost respect the traditional and cultural values of the countries in which he exercises his profession.
Sistem pendidikan fomal di Indonesia tampaknya berhasil baik untuk menghasilkan seorang skilled workers, ahli analis, dan pekerja yang bertumpu pada sebuah standard yang baku. .sistem pendidikan di Indonesia sangat baik untuk membentuk manusia yang menurut pada gurunya, pandai menghafal, pandai menyelesaikan soal, pandai pada bidangnya. Dan mereka adalah pekerja yang baik. Sangat sukar mengharapkan seorang profesional hasil didikan Indonesia untuk berpikir di luar jalur standard, seperti melakukan desain rancang bangun yang baru, berpikir alternatif, kejelian melihat celah. Hanya segelintir lulusan yang mampu melakukan di luar standar. .., sistim pendidikan di Indonesia tampaknya gagal unntuk membentuk soft skill yang kokoh pada diri seseorang, seperti pembentukan karakter, kepemimpinan, leadership, attituded, kreativitas, inovatif
Biasanya softskill ini terbentuk pada mereka yang aktif dalam berbagai ekstra kurikuler dan aktivitas informal lainnya. Softskill ini sifatnya how-to, learning by doing (trial & eror?), sehingga sulit untuk di ajarkan secara teori di kelas Pertanyaan mendasarnya, mungkinkah kita menyatukan sistim pendidikan formal dan informal menjadi sebuah sinergi dalam pembentukan manusia seutuhnya?
Ada pendapat lain pendidikan kita terlalu mengutamakan kemampuan akademik konvensional (hard skill), jadi bagaimana kita meningkatkan kemampuan pengembangan soft skill mereka?
Dalam mengkaji soft skill, kita dapat belajar Teori IQ, EQ, SQ, yang berkembang di Barat, dan Asia Timur maju seperti Jepang, Cina, Korea. Tetapi selain itu kita juga perlu menggali warisan budaya dan budi pekerti leluhur, maupun teori yang di kembangkan para intelektual muda yang banyak muncul belakangan ini, antara lain: ESQ (Ary Ginanjar), MQ (Aa Gym), Renald Khasali, Mario Teguh, Reza, dan lain-lain.
Pada awal abad 19, pakar pendidikan, psikolog & perilaku bepandangan faktor utama keberhasilan & seseorang adalah IQ, Intelegent Quotion, atau kecerdasan akal. Penemuan teori otak kiri otak kanan oleh Roger Sperry, Pemenang Nobel 1981 menghasilkan faham / paradigma baru otak kiriotak kanan. Belahan otak kiri lebih berfungsi untuk pekerjaan anlisa, logika, kata-kata abstrak dan linier (kritis, sebabakibat), sedangkan belahan otak kanan bekerja lebih pada fungsi-fungsi artisik, intuitive, konkret dan holistik (integratif)
Dari hasil test IQ, terdapat kecenderungan orang ber- IQ tinggi menunjukkan kinerja lebih buruk di dunia kerja, sementara yang ber IQ sedang, sangat / lebih berprestasi. Ternyata kemampuan akademik, nilai rapor, predikat kelulusan pendidikan tinggi tidak bisa menjadi tolok ukur seberapa baik kinerja seseorang sesudah bekerja atau seberapa tinggi sukses yang akan di capai
Kebanyakan program pendidikan yang konvensional (lama) mengutamakan pada pembinaan kecerdasan (IQ), padahal yang diperlukan sebenarnya adalah bagaimana mengembangkan kecerdasan hati, seperti ketanguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan beradaptasi yang kini telah menjadi dasar penilaian baru. Berbagai hasil penelitian telah banyak terbukti bahwa kecerdasan emosi (EQ) memiliki peran yang jauh lebih penting dibandingkan dengan kecerdasan intelektual (IQ). Kecerdasan otak barulah merupakan syarat minimal untuk meraiih keberhasilan, kecerdasan emosilah yang sesungguhnya mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi, bukan IQ
Kecerdasan emosi (EQ) menurut Golemen adalah kebutuhan vital manusia yang berakal kuat dalam otak. Otak manusia menyediakan piranti khusus yang bertanggung jawab dalam membangun kecerdasan emosi dan hubungan dengan orang lain yang merupakan tuntutan dasar manusia di zaman sekarang. (Konsep EQ di kembangkan Goleman dari teori multiple intelegence Gardne ahli syaraf Prancis).
Napoleon Hills menamakan EQ sebagai kekuatan berpikir alam bawah sadar yang berfungsi sebagai tali kendali atau pendorong. Ia tidak digerakkan oleh sarana logis. Hills juga mengajarkan kita berlatih mengendalikannya sehingga menjadi terbiasa.
Menurut Cleland tahun 1973 dalam makalah Testing For Competence bahwa EQ merupakan Seperangkat kecakapan khusus seperti empati, disiplin diri, dan inisiatif akan menghasilkan orang-orang yang sukses dan bintang-bintang kinerja
Menurut survey nasional di Amerika serikat terhadap apa yang diinginkan oleh pemberi kerja, bahwa ketrampilan teknik tidak seberapa penting dibandingkan kemampuan dasar untuk belajar dalam pekejaan yang bersangkutan. Diantaranya, adalah kemampuan mendengarkan dan berkomunikasi lisan, adaptasi, kreatifitas, ketahanan mntal terhadap kegagalan, kepercayaan diri, motivasi, kerjasama tim dan keinginan untuk memberi kontribusi terhadap organisasi perusahaan Praktisi kaliber internasional, Linda Keegan, Vice President untuk pengembangan eksekutif Citibank di Eropa mengatakan bahwa kecerdasan emosi atau EQ harus menjadi dasar dalam setiap pelatihan manajemen. Hati mengaktifkan nilai-nilai kita yang paling dalam. Mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi sesuatu yang kita rasakan dan kita jalani. Hati adalah sumber keberanian, semangat, integritas dan komitmen. Hati adalah sumber energi, tenaga dan perasaan yang menuntut kita belajar menciptakan, bekerja sama, memmpin dan menolong.
Kunci dari kecerdasan emosi adalah kejujuran pada suara hati. Suara hati inilah yang sebenarnya dicari oleh Stephen Covey di dalam bukunya The Seven Habits of Highly Effective People.
Tentang penciptaan karakter di dalam bukunya stephen covey menulis: Taburlah gagasan, petiklah perbuatan, Taburlah perbuatan, petiklah kebiasaan, Taburlah kebiasaan, petiklah karakter, Taburlah karakter, petiklah nasib.
Artinya, untuk membangun karakter, tidak cukup dengan hanya membaca buku saja atau bahkan pelatihan penuh selama satu minggu atau satu bulan, namun dibutuhkan suatu mekanisme pelatihan yang terarah dan tiada henti secara berkesinambungan
Danah Zohar dan Ian Marshall mempekenalkan definisi kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan erilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan unntuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bemakna dibandingkan dengan yang lain. SQ adalah landasan yang di perlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita (Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ: Spiritual Intellegence, Bloomsbury, Great Britain.
Sedangkan di dalam ESQ, kcerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia yang seutuhnya (hanif), dan memiliki pola pemikiran tauhidi (integralistik), serta berprinsip hanya karena Allah.
Misal kita sedang membaca buku bermutu, mendengar pidato yang baik, percakapan berkualitas, mendengar puisi dan syair yang mulia Bahkan menyaksikan film kelas dunia seperti Titanic yang memunculkan arti sifat (Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan) dari Sang Maha Kuasa, atau film Saving Private Ryan yang menekankan integritas dan kesetiaan, atau film Life is Beautiful yang menonjolkan arti kekuatan sebuah prinsip hidup Kita sering mengangguk-angguk sebagai tanda pengakuan, disadari atau tanpa disadari. Itulah makna dan bukti dari pengakuan manusia, sesuai dengan perjanjian jiwa antara manusia dedngan uhan, sebelum manusia dilahirkan. Betul Engkau Tuhan kami. Jiwa manusia itu mengangguk. Inilah sebuah anggukan universal.
Terkadang kita dibingungkan oleh suara hati kita sendiri. Dari manakah mereka berasal? Adakah penjelasan tentang jenis-jenis suara hati tersebut. Tidak ada perincian yang menjelaskan jenis-jenis suara hati itu satu persatu. Padahal al-quran sudah menjelaskan secara detail bahkan satu persatu, sehingga bisa diidentifikasi dengan jelas. Asmaul Husna, sembilan puluh sembilan suara hati. Suara Tuhan. Sembilan puluh sembilan sifat Tuhan (99 Thinking Hats). Beberapa penulis besar membahas secara mendalam sumber mata air kecerdasan emosi yang sebenarnya adalah mata air milik Tuhan.
Jika kita pelajari dan dalami, kita akan menyadari bahwa sebenarnya Pikiran Bawah sadar baik menurut Napolon Hils, atau keajaiban Bepikir Besar menurut David J. Scwartz, Ph.D. maupun Kecerdasan Emosi menurut Robert K. Cooper, Ph.D., semuanya memiliki kaidah yang sama namun hanya berbeda nama. Itulah bentuk usaha pencarian mereka, mencari kebenaran yang pada akhirnya, kelak akan tiba di satu sumber, baik secara sadar atau tanpa disadari. Semuanya akan mengakui kebenaran Allah swt ..... pada akhirnya. Umumnya orang menjadikan buku-buku barat atau ilmu pengetahuan sebagai pegangan dan kiblat, atau bertuhan kepada ilmu. Bukan kepada pemilik ilmu, yaitu Sang Pencipta Ilmu, Alah Tuhan Semesta Alam. Inilah sesungguhnya sebuah pengakuan dan anggukan universal, bagi setiap hati yang terbuka.
Menurut Prof. Dr. N. Dryarkara, S.J. Fitrah (atau God Spot?), ialah adanya suara hati manusia. Suara hati itu adalah suara Tuhan yang trekam di dalam jiwa manusia. Karena itu bila manusia hendak berbuat tidak baik, pasti akan dilarang oleh suara hati nuraninya. Sebab Tuhan tidak mau kalau manusia berbuat tidak baik. Kalau manusia tetap mengerjakan, perbuatan yang tidak baik itu maka suara hatinya akan bernasehat. Dan kalau sudah selesai pasti akan menyesal. Dari berbagai contoh teori atau pendapat ahli-ahli di atas ternyata kita pun dapat menemukan faham teori tentang soft skill dari putra-putra bangsa kita sendiri yang memiliki kesejajaran dengan ahli / teoritisan soft skill kelas dunia.
Di luar kerangka pikir IQ-EQ-SQ atau ESQ, Onno w. Purbo (buka Filosofi Naif, kehidupan dunia Cyber), berpendapat: 1. Secara naif, filosofi arsitektur sosial, budaya, hukum totalitas norma/nilai di dunia maya (juga profesi engineering), di gambarkan dalam bentuk 3 pilar utama diatas sebuah infrastruktur atau platform, yaitu Norma (Value), Hukum Tertulis (written law) dan Concensus (Etika, Budaya) 2. Dimana: Norma (norm), Nilai (value), Iman, Taqwa yang sifatnya vertikal antara manusia dengan penciptanya, Sang Maha Pencipta. Hukum tertulis (written law), undang-undang, PP, Kepmen, Kedirjen yang sifatnya horizontal dan bertumpu pada aparat penegak hukum dan pengadilan sebagai lembaga yang menjamin ditegakannya kebenaran. Hukum tidak tertulis, konsensus, hukum adat yang sifatnya juga horizontal akan tetapi mengandalkan pengadilan dan aparat untuk menegakan kebenaran dan keadilan, melainkan menggunakan Peoples Power.
Pada akhirnya tujuan akhir plat form pendidikan apapun namanya (termasuk e-learning dan engineering) adalah Nilai dan Karakter Manusia. Pada tahapan tertinggi dari pilar vertikal ini, manusia harusnya kembali kepada fitrahnya di muka bumi sebagai khalifah yang secara horizontal beramal kepada sesama umat, secara vertikal beribadah kepada-Nya.
Ket. gambar: Filosofi arsitektur sosial, budaya, dan hukum di dunia maya / profesional
Ketrampilan Leadership & personal interaction skill sekarang menjadi salah satu kebutuhan prasyarat utama bagi setiap insinyur yang berhasil dalam profesi & karirnya, baik yang menjadi executive, atau seorang ahli specialist atau profesional mandiri.
Pada hakikatnya setiap orang harus memiliki leader ship, karena akhirnya dia harus bertanggung jawab atas segala perbuatannya di dunia, sebagai chalifah untuk diri sendiri & keluarganya, dan nanti di akhirat.
Mengenal Leadership kita dapat belajar dari berbagai buku & sumber pengetahuan, dengan ahli-ahli manajemen dan kepemimpinan. Diantaranya di buku ini, kita dapat belajar dari 4 sumber:
1.
2. 3.
4.
Dari tokoh-tokoh Sejarah paling berpengaruh sepanjang Peradaban Manusia Dari karakter CEO Industri-industri Kelas Dunia Terkemuka Dari Model kepemimpinan Tiongkok, yang berhasil membawa kemakmuran & Homegrown hi tech bagi RRC. Dari Model kepemimpinan Mainstream Pejuang kemerdekaan sejati & Pendiri Bangsa kita sendiri.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari biasanya seorang insinyur memimpin tim teknisi untuk melaksanakan tugas dan misinya
Kalau kita tanya tentang tokoh sejarah paling berpengaruh, maka setiap bangsa, kaum, golongan, profesi. dan juga setiap orang akan memiliki pendapat sendiri, sesuai dengan latar belakang, masing-masing. Pilihan makin sulit, kalau kita manyatukan semua golongan, tapi dapat di kemukakan buku Michael Hart, seorang cendekiawan / ahli sejarah berjudul 100 Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Peradaban Manusia. Dalam bukunya, Hart menulis ranking ke 1, orang paling berpengaruh sepanjang sejarah peradaban manusia adalah: Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW, dipercayai umat Islam sebagai nabi terakhir pesuruh Allah, di kenal berakhlak mulia, bergelar al-amin selalu jujur, adil, ikhlas, dan sangat bertaqwa, Shiddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah. Mungkin ini terlalu ideal, tetapi kita dapat melihat ini sebagai pengakuan untuk semua para Nabi lain, yaitu Isa as, Ibrahim as, Musa as, sampai Adam as, bapak umat manusia, sebagai 25 Nabi dan Rasul yang wajib di kenal selain sekitar 124.000 Nabi lain yang tidak semua di kenal umat sebagai utusan pemberi petunjuk dan peringatan Allah SWT.
Characteristic
Respondent Edition
2002 1995 88 75 63 68 40 49 1987 83 62 67 58 43 40
Pering kat 11 12 13
Characteristic
Honest (jujur) Forward Looking (berpikiran maju) Competent (kompeten) Inspiring (dapat memberi inspirasi Intelliggent (cerdas) Fair-minded (adil)
88 71 66 65 47 42
Cooperative (bekerjasama) Determined (tegas) Imaginative (berdaya imajinasi) Ambitious (berambisi) Courageous (berani) Caring (perhatiaaan) Mature (matang/dewasa dalam berpikir dan bertindak Loyal (setia) Self-controlled (penguasaan diri) Independent (mandiri)
28 24 23 21 20 20 17
14 15 16 17
7
8 9 10
40
35 34 33
40
41 33 32
37
32 34 34 18 19 20
14 8 6
11 5 5
11 13 10
8.
9. 10. 11. 12.
Kejujuran sejati Keadilan Mengenal diri sendiri Fokus pada kontribusi Spiritualisme Non dogmatis Bekerja Effisien Membangkitkan yang terbaik dalam diri sendiri maupun orang lain Terbuka menerima pembahasan Memiliki cita rasa humor Visi jauh ke depan Disiplin diri yang tinggi Keseimbangan
2.
3.
4. 5. 6. 7.
8.
9. 10. 11. 12.
Jujur Ingin dirinya bermanfaat Semangat mencipta Empati dan kerja sama Rendah hati Azas Manfaat Berterima kasih Disiplin Suka memberi Mau mendengar Teliti Kebersamaan kuat
Di bulan oktober 2007 ini Cina dengan 1,3 Milyar rakyat, melakukan kongres PKT (setiap 5 tahun) untuk: a. Menentukan pemimpin baru periode berikut b. Mengevaluasi kebijakan politik & pemerintahan c. Mengevaluasi kebijakan ekonomi dan sosial budaya Kongress juga menetapkan 9 anggota tertinggi Pilot Biro PKT dimana: 3 orang pertama: 1. Sekjen sebagai Presiden & Ketua Komisi Militer 2. Orang kedua sebagai ketua Parlemen & kongres rakyat nasional 3. Orang ketiga sebagai Perdana Menteri Dan 6 anggota Komite Tetap lain dari Pilot Biro PKT dengan berbagai jabatan Penting, dari total 24 angota Komite Pilot Biro PKT
Menurut para Sinolog: Ciri-ciri tokoh-tokoh pemimpin baru adalah: (Suara Pembaharuan, 18 Oktober) Menguasai sistim pasar bebas, ahli manajemen, ahli rekayasa, serta menguasai politik dan sosial budaya. Mereka tidak fanatik ideologi partai, adaptif perkembangan zaman.
3. Belajar Dari Model kepemimpinan Tiongkok, yang berhasil membawa kemakmuran & Homegrown hi tech bagi RRC.
Tokoh muda (Pilot Biro) yang terpilih memiliki ciri profesionalisme dan loyalitas (pd negara/bangsa) bukan ideologi. Mereka adalah insinyur, teknokrat dan manajer yang menguasai ekonomi dan sosial politik. Agar mampu merampungkan reformasi Deng Xiao Ping. Mereka harus trampil bermitra sekaligus mampu bersaing dengan sistim ekonomi pasar dan kapitalisme. Sehingga mereka harus mampu mengatasi pasar bebas dan globalisasi. Untuk itu ciri para tokoh Pilot Biro sekarang bermutu Internasional, menguasai IPTEK, memahami hukum, ekonomi dan sosial, setelah itu mereka menyadari pentingnya kolektivisme.
Selain dari tokoh sejarah, industriawan tingkat dunia dan bangsa lain, sepantasnya kita harus dan dapat belajar dari tokoh Bangsa sendiri terutama generasi pendahulu Pembentuk Bangsa & Pejuang Kedaulatan NKRI Buku ini di harapkan dapat mengajak kita semua membangun generasi baru termasuk masyarakat Profesional, yang cerdas, kreatif, berkeunggulan kinerja kelas dunia, yang amanah, matang berbudi pekerti tinggi (ahlak mulia) dan selalu optimis Generasi yang cerdas dalam arti mampu belajar, fair, bijaksana dalam mengambil contoh & model kegagalan dari para pejuang pendahulu, maupun tokoh & pemimpin yang ada sekarang. Dalam hal itu untuk kita dapat belajar dengan kritis dan positif dari perjalanan sejarah bangsa kita. Diantaranya dari buku Bapak Roch Basuki Mangoen Poeroyo, dengan judul: Bangsaku, General Check up 2006
4. Belajar dari Kinerja kepemimpinan GenerasiI Pendahulu Pembentuk Bangsa dan Penegak Kemerdekaan / kedaulatan NKRI
-
Selain dari tokoh sejarah, industriawan tingkat dunia dan bangsa lain, sepantasnya kita harus dan dapat belajar dari tokoh Bangsa sendiri terutama generasi pendahulu Pembentuk Bangsa & Penegak Kedaulatan RI
Buku ini di harapkan dapat mengajak kita bersama membangun generasi yang akan datang, termasuk masyarakat Insinyur Profesional, sebagai Agen Pembaharuan, generasi yang cerdas, kreatif, berkinerja unggul kelas dunia, yang matang amanah berbudi pekerti tinggi (ahlak mulia). Cerdas dalam arti mampu belajar, secara fair, bijaksana dari keberhasilan maupun kegagalan tokoh masyarakat, pejuang & pemimpin kita yang terdahulu dan yang ada sekarang
4. Belajar dari Kinerja kepemimpinan GenerasiI Pendahulu Pembentuk Bangsa dan Penegak Kemerdekaan / kedaulatan NKRI
a.
Kinerja kepemimpinan pemuda terdidik Generasi (I) Pembentuk Bangsa (1905/8 1925/8) terutama menghasilkan Mind set (Pola pikir) yang kemudian menjadi kesadaran batin Mainstream (arus tata nilai masyarakat). Inti Mindset itu adalah bahwa perjuangan sendiri-sendiri secara phisik menghadapi penjajahan lebih (300 tahun) sia-sia, tetapi yang di perlukan adalah perjuangan secara intelektual (cerdas) dalam persatuan dan kebersamaan. Karya yang di hasilkan generasi ini adalah: Soempah Pemuda 1928, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Rya (1926) Kinerja kepemimpinan Gnerasi (II) Pendiri Negara (1928 1945), terutama membangun kesadaran Mainstream. Sehingga saat terjadi momentum kevakuman pemerintahan penjajahan Jepang di akhir Perang Dunia II, Bangsa Indonesia sanggup memproklamirkan kemerdekaannya, melalui 2 proklamator Soekarno Hatta. Karya monumental generasi ini adalah: Proklamasi NKRI 17 Agustus 1945, UUD 1945 dan platform Falsafah Pancasila.
b.
4. Belajar dari Kinerja kepemimpinan GenerasiI Pendahulu Pembentuk Bangsa dan Penegak Kemerdekaan / kedaulatan NKRI
c. Kinerja kepemimpinan Generasi (III) Penegak Kedaulatan RI (1945 150), terutama berhasil menjaga keutuhan persatuan dari tekanan luar & dalam, berhasil menggagal upaya penjajahan kembali oleh pemerintah Hindia Belanda & sekutunya, dan memperoleh pengakuan Internasional atas NKRI. Semangat persatuan Nasional terus tumbuh walaupun dengan ekses enforia kemerdekaan. Setelah 3 generasi Budaya I, II, III diatas, Bangsa Indonesia & NKRI mengalami masa trial & error dari 3 periode dengan pola pemerintahan berbeda seperti di sampaikan di atas. Di sini kita perlu belajar lebih cerdas dan bijaksana dan segala kebehasilan dan kegagalan para pemimpin & tokoh-tokoh pemerintahan yang di pimpin oleh Presiden presiden Soekrno, Soeharto dengan beberapa wakil Presiden BJ. Habibie, Presiden Abdurrachman Wahid / Megawati, Megawati / Hamzah Haz, Soesilo B Yudhoyono & M. Kalla. Disini kita perlu mengajak untuk berfikir positif, konstruktif & optimis, dalam belajar dari trial & error itu dan membatasi diri dari saling salah menyalahkan, berfikir negatif, pesimis.
d.
Kita bersyukur kini di Indonesia pun sudah mulai tumbuh subur Model-model kepemimpinan & Perilaku yang di kembangkan tokoh-tokoh muda, a.l: ESQ (Ary Ginandjar), MQ (Aa Gym), Reza, Rhenald Kasali, Mario Teguh, dll ustadz muda.
Infra struktur Teknologi yang sangat di perlukan untuk menunjang kinerja & kreativitas Insinyur Profesional kita, berupa perangkat lunak, a.l: Standard & code (SNI & SNI wajib & Perda) Software lokal untuk Engineering, Drafting, Mgt System Kepustakaan / Data Base Direktory & Catalog peralatan, Bahan lokal Buku-buku Referensi & Publikasi Engineering & IPTEK Publikasi, referensi Best Practice, Teknologi mutahir, Paten, Tenun, dll Perangkat kerja, Peralatan Tes / uji, dll yang berupa perangkat keras untuk alat ukur, uji & pembuatan model, dll
Onno Purbo:Dalam buku Filosophy naif kehidupan dunia cyber, menulis filosofi dasar bagi kalangan e-learning adalah: I. Knowledge is power. Share it and it will multiply II. Berusahalah menjadi Produsen Pengetahuan, bila ingin mandiri dan berjaya. Kesalahan umum di Indonesia adalah kita memang berpegang pada pinsip knowledge is power saja alias selesai di situ saja. Tetapi tidak diteruskan pada bagian keduanya, yaitu share it and it will multiply. Kekuatan sebenarnya dari knowledge hanya akan terlihat pada saat kita share knowledge tersebut, bukan pada saat kita menyimpan knowledge tersebut agar tidak dicuri orang lain. Filosofi di atas tampaknya sangat berat dilakukan bagi orang yang masih berpijak pada paradigma lama dan platform informasi yang lambat. Umumnya kita masih Berpikir lebih mengutamakan pada hak cipta, paten, HAKI sebagai proteksi knowledge dan ide.
Dalam rekrutmen insinyur baru, perusahaan konsultan terkemuka umumnya menempatkan faktor learning ability sebagai dasar penting (utama) dalam pemilihan karyawan baru. Learning ability atau mampu belajar, sendiri dengan cepat sering merupakan ciri Insinyur yang di sukai para proyek manajer kawakan. Sebab dalam praktek memang insinyur sering harus mengatasi persoalan, teknik, berdasarkan kemampuan analisa, pengalamannya dimana cepat belajar mengatasi / mengkoreksi kekeliruan. Untuk itu dalam sub bab ini akan di sampaikan bekal awareness salah satu teori Kolb tentang Active Learning process yang efektif. (MBA Hand book, Sheila Cameron)
-carefull analytical work -Detailed & painstacking research -Root Caused (deep study) Consider all posible angle (why?, what, Discovery!/Depth Question)
Reflection on Experience
(Experimentation)
Profesional Practioner Trial Application Trial new practing