Professional Documents
Culture Documents
idyadari
-*?
F/
rl
1
E
r
I
I
I
lssN 1907-3232
BEBERAPA PROBLEMATIKA DAN I(ONTROVERSI SEPUTAR PENGGUNAAN METODE CAMPURAN l.; i:.i:. (KUANT ITATIF.KUALITATI F)
:1, gi
Ri
jt:.
tF .r*.
#i Sl
*1
W.gtrrtartha@Yahoo.com
Abstract
is q relatit,ely new method, so that lhe ntany problents # thaf hare no! been evidenl to researchers who wish to implentenl it. This $pnpn, aims to provicle a clearer picture about a few things related Io the in the ntixed methods, matter how f,;nixed ntethods, i.e. the interpretation
H The ntixed ntethods
' qualitative research, heat,ily in.flttenced by the interpretation of the validit.lt l, of ,hn data. Interpretatiotl o.f the results o.f the study would be appropriate Y' ,1 tt e data retrieved is conrpletely t'alicl, reliabel and onyektif' Therefore, i.' to nnsrru lhat the proper interpretation of the results o.f research, the i. validity of the data needs tc be testeC. When the test can be done by i* triangulation techniques, discussions with my colleagues (peer clebriefing), i. membercltack, cultural bias, and clarify the audil. Qualitative research in the transferability problem yel no agreement omong the experts. Therefore, the problem of transferability is not lhe responsibility of researchers, but it is left to the reader. Analysis and research of mixed iterpretasi data in line with mixed method design itself. Today, compuler Drograms for qualitatit,e research has been widely circulated, which can help the efficiency of w,ork in research, such as ATLAS/I|, The Ethnograph, HypeTRESEARCH, and NVivo, which can be obtained at the lVeb site: http://caqdas.soc.surrey.ac.u!:/, and has features that are very complele.
I(eywords:mixed methods, quantitative. qualitative, credibility,
t
* anatysis itt lhe ntixed methods, antl use o.f contputer programs ltt
ra nsfe rabi
ity,
d ep
nd ab il
ty,
co
nfirm ab
iIi
ty.
A.
PENDAHULUAN
Metode penelitian campuran (nixec[) merupakan paradigma yang relatif
masih baru karena lahirnya baru setelah berakJrimya perang paradigma kuantitatif
187
penting perdebatan metodelogi antara ilmuwan seperti Cronbach (19S2) cian Cook & campbell (.1979). Perdebatan ini terfokus pada isu konseptual tentang pentingnya
'renjadi
saksi
validitas. internaL (situasi yang dikontrol, yang dianggap keramat bagi kaum positivis) dan validitas eksternal (menekankan situasi alami, yang dipilih oleh para konstruktivis). Demikian pula yang terjadi dalam bidang antropologi, terjadi saling kritik antara kaum positivis dan konstruktivis atau "naturalis" (Tashakkori dan
Teddlie, 2010: 5). Hammersley (1992) telah mencatat bah',va perdebatan tentang paradigma
kuantitatifdan kualitatif sebenarnya berakar pada pertengahan abad XIX dan dalam
ilrnu sosiologi terjadi pada 1920-andan 1930-an. Akhir-akhir ini, perhatian terhadap perdebatan itu diawali dengan kebangkitan kembali metode penelitian kualitatif
pada tahun 1960-an dalam ilmu sosiologi dan psikologi, yang Teddlie,20l0:
9).
sebelumnya
untuk mendamaikan antara dua posisi paradigma tersebut, banyak usaha dilakrkan dalam ilmu prilaku sosiai. "penganut kedamaian,' telah menunjukkan
bahwa metode kualitatif dan kuantitatif sesungguhnya dapat saling melengkapi. Dalam penelitian pendidikan dan evaluasi, banyak disajikan tesis berdasarkan perpaduan
para
filsafat ilmu sosial. Banyak peneliti dan teoritisi mengadopsi ajaran relativisme
paradigma. Bahkan, beberapa pejuang yang paling sering dicatat (seperti Guba &
dengan
lssN 1907-3232
6age (1969) tampak berlebihan' Resolusi dari perbedaan paradigma hanya dapat terjadi ketika muncul paradigma baru yang lebih nlemberikan infonuasi dan lebih
canggih dari yang sudah ada.
yalg berisi dua elemen pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dengan kata lain, sejalan dengan berakhirnya perang paradigma kuantitatif dan kualitatil lahirlah metode campuran Qnixed ntethoc{). Sebagai paradigma baru' tentu ia memiliki
' karakteristik disain tersendiri yang berbeda dari paradigma sebelumnya. Tashakkori dan Teddlie ed. (2010:3) mengatakan "penelitian metode campuran masih berada
pada tahap remajanya dalam pengertian bahwa para pakar belum bersepakat mengenai banyak persoalan dasar tnenyangkut bidang ini". Dengan demikian,
peneliti pemula yang tertarik untuk menggunakan pendekatan ini masih bertanyatanya, misalnya bagaimana disailnya; bagaimana pengumpulal datanya; yang
ini diseabkan belum banyaknya literarur yang khusus membahas metode campuran
ini.
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam
(l)
metode campuran itu digunakan? (2) Bagaimanakah teknik 'ralidasi data untuk meningkatkan ketepatan interpretasi? dan (3) Bagaimanakah proses analisis data dalam metode campuran? Tulisan ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca yang
tertarik dengan metode kualitatif dan campuran.
Metode Campuran dan Penggunaannya Sebelum melangkah ke uraian selanjutnya, kiranya penting sekali untuk memberikan sebuah definisi mengenai penelitian metode campuran. Tashakkori dan Teddlie, ed. (2010: 317) mendefinisikan bahwa penelitian metode campuran adalah penelitian yang menggabungkan pendekatan
B. 1.
PEMBAIIASAN
189
tssN
1907_3232
atau
studi bertahap. Dengan nlengutip pendapat Joltnson dan Turner, dij elaskan bahwa lnetode-lttetode sebaiknya dicampur dalam suatu cara yang nieniiliki kekuatan kontpleruenter datr tidak niemiliki kelenrahan yang tunrpang
tindih. Sedangkan, Creswell (2010: 304) secara sederliana meridelinisikarr penelitian ntetode caulpuran sebagai penelitian yang nlenerapkan kombinasi dua pendekatan sekaligus (kualitatif dan kuantitatif).
Dari
pe
memadukal dua komponen, yaitu: kuantitatif dan kualitatif. Dengan komponen kualitatif di sini tidak dimaksudkan semata-mata tnenggunakan data kualitatif dari hasil wawancara nrendalarn. Demikian juga dengan
konponen kuantitatif, tidak semata-mata dimaksudkan hanya menggunakan data yang berupa angka. Kata-kata dan angka-angka hanyalah sekedar lambang, sedangkan data yang sebenarnya ada di balik kata-kata dan angka-angka tersebut. Artinya, apakah suatu penelitian dikategorikan
sebagai kualitatif atau kuantitatif sangat bergantung kepada bagaimana data tersebut diperoleh. Dalam memadukan metode tidak asal dicampur,
tetapi rnetode campuran digunakan dengan dipertimbangkan apakah pemaduan itu memang diperlukan atau tidak. Pemaduan dua metode itu
dilakukan kalau yang satu akan melengkapi dan memperkuat yang lain, atau saling melengkapi, dan jangan Sampai saling melemahkan. Prinsip fundamental analisis data metode campuran adalah bahwa analisis data metode campuran didefinisikan sebagai penggunaan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif entah secara bersamaan/konkuren. atau berurutan/sekuensial, pada tahap tertentu yang dimulai dengan proses
pengumpulan data, yang interpretasinya dilakukan secara paralel, terpadu,
ataupun berulang.
Ada dua alasan utama dalam menggunakan analisis data metode campuran, yaitu alasan representasi dan legitimasi. Alasan pepresentasi
adalah bahwa analisis metode campuralt tnenawarkan teknik analisis yang
190
tssN 1907-3232
lebih komprehensifdaripada analisis dengan satu teknik saja. Lebih khusus
lagi,
ini
untuk bertanggung jawab penuh atas pengumpulan data, analisis, uretode ' interpretatif mereka. Seperti dinyatakan ot"tt Onwuegbuzie (2000),
itu menyiratkan agar peneliti terus menerus berupaya rnenilai dan mendokurnentasikan legitimasi (yaitu validitas,
pertanggungjawaban semacanl
kredibilitas,
ketepercayaan,
te m
isa
diandalkan/dependabitilas,
Dalam penelitian kualitatif, legitimasi telah diberiakukan dalam beraneka ragam cara, natnun konseptualisasi validitas yang bermanfaat
adalah konsepnya Maxwell (1992). Secara khusus ia mengidentifikasi lima
jenis validitas dalam penelitian kualitatif, yaitu: validitas deskriptif, validitas interpretif, validitas teoretis, validitas evaluatif, dan geueralizabilitas. Berkenaan dengan validitas kelima, yaitu generalizabilitas, Maxwell (1992) membedakan geueralizabilitas internal
dan eksternal. Menurutnya, dalam penelitian kualitatif yang lebih penting
2.
interpretasi irasil penelitian sangat dipengaruhi oleh keabsahan data. oleh karena itu, untuk menjamin bahrva interpretasi hasil penelitian tepat,
l9l
tssN
keabsahan data perlu
1907_3232
dalam
penelitian kualitatif, kriteria r.rtarna terhadap lrasil penelitian adala6 valid, reliabel dan obyektif. valrditas nrerupakan derajat ketepatan anrara data yang ierjadi pada obyek penelitian clcngan data yang dapat dilaporkan oleh
sebagai
sejauh mana pengukuran bernranfaat dalanr rnembuat keputusan yang relevan dengan tujuan. cresrvell (2010: 286) me ngatakarr bahwa validitas
didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat dari sudut
pandang peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum. Istilah lain untuk
Terdapat dua macam validitas, yaitu validitas internal dan eksternal (Maxwell 1992). Validitas internal berkenaan dengan derajat
akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Kalau dalam desain
penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja pegawai, maka data yang diperoleh seharusnya data yang akurat tentang etos kerja pegawai.
Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil peneliiian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi di mana. sampel tersebut diambil. Reliabilitas, menurut susan Stainback (dalam
Sugiyono 2010: 268), berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas
data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif) suatu data dinyatakan reliabel apabila dua aiau lebih peneliti dalam obyek yang sama
menghasilkan data yang
reliabel, dan obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulan data serta analisis data dilakukan secara
192
lssN 1907-3232
benar. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid,
instrumerr adalah
diuji
ya.
apabila tidak acla perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa
yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi, perlu diketahui
tunggal (Sugiyono, 2010: 269). Pengertian reliabilitas dalam penelitian kualitatif sangat berbeda dengan reliabilitas dalam penelitian kuantitatif.
Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas bersifat majenuk/ganda, dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, beru lang
seperti semula. Selain itu, cara melaporkan penelitian bersifat ideosittcratic
dan individualistik, selalu berbeda dari orang perorang.
me
I di bawah ini.
Tabel
Nilai kebenaran
Penerapan
tv\
Konsistensi Naturalitas
Reliabilitas Obvektivitas
auditabilitv Confirmabilitv
teknik tertentu. Pengujian kridibilitas dapat dilakukan dengan teknik triangulasi, diskusi teman sejawat, memberchack, dan lain-lain. pengujian
t93
Triangulasi Dlta.
Triangulasi di sini diartikan sebagai pengeceka'data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (wiliem wiersnra dalanr Sugiyono, 2010: 273). Jadi, ada triangulasi sumber data, triangulasi
teknik
pengunpulan data, dan triangulasi waktu. Triangulasi sumber adalah rnenguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara nengcek data yang
telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi teknik adalah nenguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengccek data kepada sumber yang sama de'gan teknik yang berbeda. seda'gkan,
triangulasi waktu adalah me'guji kedibilitas data yang dilakukan pada waktu yang berbeda (pagi, siang, sore, atau maram) karena waktu juga sering berpengaruh terhadap kredibilitas data. Demikian juga Mertens (2010: 429) mengatakan bah'wa triangulasi meribatkan penggunaan
banyak
dan kesimpulan dalam penelitian kualitatif. Seperti Guba dan Lincoln (1989) *encatat, triangulasi seharusnya tidak digunakan untuk menutupi
perbedaan-perbedaan over Iegitimasi dalam penafsiran data; penafsiran yang salah mengenai arti triangulasi.
ini
adalah
Melakukan Member Checks Memberclteck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data atau partisipan (Sugiycno, 2010: 276). Tujuan
membercheck
mengetahui seberapa
jauh data
yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan partisipan. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para partisipan, berarti datanya valid. Menurut
194
lssN 1907-3232
atau tema-tenla spesifik ke hadapan partisipap untuk nrbali laporan akhir rnerasa tema tersebut sudah akurat. Mcmbe rcheclt bngecek apakah nrereka pengumpulan data. la dapat dilakukarl pat dipergunakan selama proses juga pada penulisarl laporan. Darbysliire et da tingkat analisis data dan
'::e005) rnencatat bahwa penggunaan berularrg ntetrrberclre cA pada talappenelitian yang berbeda dapat meningkatkan validitas (Mertens,
0: a3l). Dalam uji kredibilitas iui, selain menggunakan triangulasi dan
Selain rnemiliki validitas internal (credibility), data penelitian iialitatif harus memiliki reliabilitas (dependability). Audit adalah suatu
ik
jika diterapkan leh peneliti-peneliti lain (dan) untuk proyek-proyek yang berbeda. agaimana peneliti kualitatif mengetahui bahwa pendekatan rnereka nsisten? Yin (2003) menegaskan bahwa peneliti kualitatif harus iendokumentasikan prosedur-prosedur studi kasus mereka dan
wa pendekatan yang digunakan oleh peneliti konsisten aendokumentasikan sebanyak mungkin langkah-langkah dalam prosedur
but (Creswell, 2010: 285). Pengujian con-firmability dalam penelitian ualitatif disebut uji obyektivitas penelitian. Penelitian dikatakan obyektif
Pengujian
l9s
271). ladi, pengujian keduanya ini dilakukan dengan 3udit, sehingga dikerral dengan adanya dua rnacarn audit, yaitu clepcnclenabilir.l,4r,,, c' o n /'i rm a b i I i t.tt a rt tl i I (Mertens, 20 I 0 : 429).
3. Generalizability/Transferability
Seperii disinggung di atas, generolizctbilitlt iyli nrerupakan validitas
kuantitatif. Generalizabilitlt
af,nln11 sebuah
konsep yang berakar pada paradignra postpositivistik dan secara teknis lllengacu kepada kemampuan untuk menggeneralisasikan hasil-hasil riset yang dilakukan pada sebuah sampel ke populasi. Dalam riser kualitatif, Guba dan Lincoln (1989) mengusulkan bahwa konsep rrans.ferabili4, 1.gtn
tepat (Mertens, 2010:430; Sugiyono, 2010:276; Maxwell (1992).
kualitatil
dari
sebagaimana
terletak pada deskripsi dan tema-tema tertentu yang berkembang/ dikembangkan dalam konteks tertentu pula. Karakteristik penelitian kualitatif adalah menekankan partikularitas kctimbang generalisabilitas. Hal senada juga diungkapkan oleh rashakkori dan Tecdlie (2010: 104),
bahwa untuk mereka yang condong pada kualitatif, generalisasi bukanlah sesuatu yang menarik.
terikat waktu dan konteks tertentu. Akan tetapi, ada sejum!ah literatur kualitatif yang membahas mengenai generalisabilitas ini, khususnya yang
berlaku untuk penelitian studi kasus. Yin (2003) rnisalnya, nlerasa bahrva hasil studi kasus kualitatif dapat digeneralisasikan pada sejumlah teori
yang lebih luas.
196
f
ffi
p.
*-r:
ts,
F:
t:
g.
Fi
tssN 1907-3232
Jadi, berdasarkan beberapa pendapat ahli, masalah lrans.ferability dalam penelitian
*:
itu,
nrasalah truns.ferabilily, bukan menjadi tanggung jawab peneliti, tetapri diserahkan kepada pembaca. Dengan kata lain, keharusan niembuktikan
tansferabilily ada pada pembaca, datt peneliti hanya bertanggung jawab meinberikan deskripsi mendalaur yang tnpmungkinkan pernbaca untuk
metnbuat penilaian tentang penerapan riset di tempat yang lain.
4. Isu-Isu Analitis dan Interpretatif dalam Metode Campuran Analitis dan interpretasi data dalam metode penelitian tnixed dipengaruhi oleh desain studi peneliti. Jika desain sekuensial dipergunakan, lebih mungkin baliwa analisis data satu tipe data akan mendahului tipe yang lain (Mertens, 2010: 431). Berdasarkan pernyataan ini, maka dapat dikatakan bahwa cara analisis dan iterpretasi data dalam penelitian campuran akan sejalan dengan disain metode campuran itu
sendiri. Dalam metode campuran, dikcnal adanya enam desain (Tashakkori dan Teddlie, 2010b; Ceswell, 2010). Selanjutnya, pngumpulan, analisis data, serta interpretasi hasil adalah mengikuti bagan berikut.
contoh desain yang digunakan.
Contoh Disain Eksplanatoris Sekuensial (3a).
Ini
adalah
kual
Analisis
data
kual
data
Analisis kual
> Interpretasi
seluruh analisis
KUAN
Gambar
bahvra
pengumpulan
r:ffi
.:s
tssN
1907-3232
pengumpulan dara kualitatif (4) analisis data kualitatif, dan (5) interprerasi seluruh analisis. Selaljutnya, desain yang lain mengikuti tabel berikut ini. Tabel 2 Jenis-Jenis Desain Metode Cantpuran
Jenis Desain
Eksplanatoris
Sekuensial
I
nrple ru en tasi
,
Prioritas
Biasanya
Tahap
Perspektif
Iltegrasi
Teori
Mungkin
ada
(l)
Kuantitatif
Pada tahap
kuantitatil
Lazinrnya
intemretasi
Pada talrap
kualitatif
Kuantitatif, kualitatif,
atau
Mungkin adi
interpretasi
Pada tahap
Transfonnatif
Sekuensial
(3.1
interpretasi
keduanya
Triangulasi
bersamaan/ konkuren (4)
Dilakukan
bersamaan (kuan
Disukai
keduanya, tapi bisa salah satu Salah satu
Pada tahap
Mungkin
ada
interpretasi
+ kual)
Menginduk
bersanraan/
Dilakukan
bersamaan (kuan + kual), salah
satu diutamakan
(kuantitatif
atau
konkuren (5)
kualitatifl
Kuantitatif, kualitatif,
atau
Transformatif
bersamaarr,/
Dilakukan
bersamaan (kuan
Lazimnya
iahap analisis;bisa
tahap
konkuren (6)
+ kual)
keduanya
intemretasi
sekuensial
eksplanatoris, yang digunakan dalam penelitian orang tua dan anak-anak tuli mereka (Meadow-Orlans et al., 2003). Dalam uraian yang lairr, Tashakkori dan Teddlie
(2010: 2ll-241)
A.
198
tssN 1907-3232
(I
) Analisis paralel
Cantput'tttt. Model
ini disebut
sebagai trianguasi
sumber data dan paling luas digunakan dalam ilnru soasial. dan prilaku. Banyak peneliti nrenggunakan kornbinasi data kualitatif dan kuantitatif
dalanr penelitiannya. Dalam penelitian laboratoriunt, paltisip.irr diwawancarai pada sesi akliir suna luerlentukan jenis interpretasi dan
persepsi nrereka yang nrungkin nrenrpengaruhi ntodel respon mereka.
Dalam penelitian survei, selalu ada kornbinasi pilihan tauggapan terbuka dan tertutup. Tanggapan tertutup dianalisis dengan statistik,
dan tanggapan terbuka dianalisis berdasar isinya.dhn survai iiualitatif
ada
variabel yang bisa dianalisis secara kuantitarif. Bentuk paling sederhana dari analisis kuantitatif adalah dengan menghitng statistik
deskriptif pada variabel yang tepat.
dua
ini mengharuskan transformasi data kuantitatif dalam bentuk angka. Pada awalnya, kita mengarahkan transformasi ini melalui pengkuctntifikasian data kualitatif. pengkuantifikasian
mungkin memasukkan penghitungan frekuensi sederhana atas tematema tertentu, tanggapan, prilaku, atau peristiwa. Selanjutnya, data
hasil transformasi dianalisis secara kuantitatif.
(3) Analisis Bersamaan atas data kuantitatif yang sama dengan dua
ini menuntut transformasi data kuantitatif pada data kategori kualitatif atau naratif. Transformasi ini dise but pengkualitatifan data kuantitatif. Jadi model ini kebalikan dari model (2) di atas. Selanjutnya, data hasil transformasi dianalisis secara
metode. Analisis
kualitatif.
199
t!
tssN
B. Urutan Analisis Kualitatif-Kuantitatif Pada straregi analisis data jenis ini,
c!engan lainrrya cJalarrr saru
1907_3232
analisis_ data
kualitatif
awal
diidentilikasi
kuantitatif yang tersedia atau dengan data yang dikLrnrpulkan nrelalui analisis kualitatif. Jenis ini rnasih nremilikr variasi urutan, yaitu: pertanra, menrbentuk kelornpok individu berdasarkan
data/pengamatan
kuantitatif. Kedua, adalah membentuk kelonrpok atribut atau tema melalui analisis isi diikuti dengan penguatarl analisis statistic data kuantitatif yang dikumpulkan. contoh jenis stratcgi ini adalah kajian Iwanicki dan
Tashakkori (1994) dimana kecakapan dan efektivitas kepala sekolah yang diperoleh rnelalui analisis isi data kualitatif diukur kembali nrelalui
instrumen survei yang dikirirn ke kepala sekolah.
C. Urutan Analisis Kuantitatif-Kualitatif Analisis jenis ini diawali dengan pembentukan kelompok indivivdu atau pembentukan situasi berdasarkan data kuantitatif awal dan kemudian
diperbandingkan dengan kelompok data kualitatif, yang dikumpulkan secara berurutan, sama dengan jenis analisis di atas. contoh yang paling
ini adalah tindak lanjut dari skor sisa analisis regresi ganda atau nilai covarian yang disesuaikan dengan analisis
luas digunakan dari analisis
kovarian. Berdasarkan hasil analisis kuantitatif, misalnya diperoleh suatu variabel tidak berpengaruh, padahal secara teori berpengaruh, kernudian
dikumpulkan data kualitatif untuk mengetahui kemungkinan penyebabnya.
200
rssN 1907-3232
banyak, yang akan metnakan tenaga dan waktu yang cukup banyakjika hal itu dikerjakan dengan tangan. Oleh karena itu-, banyak peneliti telah beralih
ke sistenr komputerisasi.
Meuurut Mertens ( 12010: 429), sekarang banyak prograrll kourputer tersedia (misalnya, ATLAS
HypeTRESEARCH, dan
NVivo). Karena itu, ia tidak nrerekoruendasikan so.ftv,are tertentu, tetapi nrerujuk ke sebuah IVeb sitc yang ditemukan untuk dinianfaatkan, yallg disebut Computer Assisled Qttalilcttive Data Analysis di mana peurbaca
akan meneniukan analisis-analisis berbagai program, sebagaimana berita utama Ci tempat ini (http://caqdas.soc.surrey.ac.uk/). Dalam artikel yang berjudul Computer Assisted Qualitative Data Analysis, hasil penjelajahan penulis di internet, memang dalam artikel itu dijelaskan bahwa penggunaan
komputer dalam analisis kualitatif dapat untuk menghemat waktu dan usaha
Lebih jauh Cresrvell (2010: 281-282) menjelaskan bahwa ada beberapa software komputer yang dapat membantu dalam metg-coding, mengolah, memilah-milah informasi yang mungkin berguna dalam
penelitian kualitatif. Software komputer itu memiliki fitur-fitur yang sangat
CD peragaan,
kemampuan
peneliti masih perlu membaca teks (seperti transkripsi-transkripsi) dan nrernindahkan kode-kode. Proses ini akan lebih cepat dan efisien
201
tssN
1907-3232
dibandingkan rneng-cor/ing rnenggunakan tangan. Selain itu, jika data base sangat banyak, peneliti bisa denga' cepat'rencari kutipan-kutipan yang
nrerespons
gagasau dalanr kode tersebut clengan cara yang sama atau berbeda. Di luar
untuk
proses coding dengan so.ftv,are komputer nrenjadi pilihan yang lebih logis darlpada menggunakalt tangan.
Sebagainrana program-prograln sofrware
lain, prograrn
software
kualitatif seperti ini juga menrbutuhkan rvaktu dan keterampilan peneliti untuk nrenrpelajari dan rnener-apkannya secara efektif, meskipun bukubuku yang me'rbalias teknik-teknik penggunaan program ini sudah tersedia (seperti Contpttter Progrant for eualitatit,e Data Analysis yang ditulis
waitznran dan Miles 1995). Ada banyak progar software yang mendukung untuk PC pribadi seperti yang digunakan oleh Creswell, seperti:
. MAXqda
(www.maxoda.com). prograrn
ini
merupakan prcgram
berbasis PC dari Jerman yang dapat membantu peneliti secara sistematis mengevaluasi dan menginterpretasi teks-teks kualitatif.
Program ini memiliki semua fitur yang telah disebutkan di atas.
' Atlas.ti (rvww.atlasti.co'.r). Ini juga berasal dari Jerman juga dapat
membantu peneliti mengolah file-file data teks, gambar, audio, dan
ke
. HypeTRESEARCH (www.researchware.com). prograrn ini mendukung baik untuk PC maupun MAc dan mudah digunakan,
202
kembali, dan membangun teori-teori, serta rnelakukan analisis data. Sebelunr memutuskatl progranl .so.flware mana yang digunakan,"
perreliti seharusnya nteret'iaw srtntber-sutt.tber yang yaug relevan. Peneliti perlu lienganbil sistern yang cocok dengal perangkat keras yang ada
juga dengan tujuan penelitian. Satu peringatan: Bukan masalah betapa nrenarik sqftwctre tersebut, seharusnya tidak meprisahkan peneliti dari keterlibatan aktif dengan . data. Sebuah komputer dapat rnenjadi satu bantuan penting dalam proses ini, tetapi peneliti seharusnya tidak
meubiarkannya rnenjadi alat yang rnenlisahkan peneliti dari proses uutuk nengetahui apa yang harus dijelaskan oleh data (Mertens, 2010: 429).
Program-program perangkat lunak untuk analisis statistik dan analisis data kualitatif (QDA) bisa digunakan secara berdampingan untuk
analisis paralel ataupun sekuensial data bentuk campuran. Ketika melal(ukan tugas tersebut, progranr perangkat lunak semata-mata
memberikan kemudahan dan efisiensi yang lebih besar dalam menangani data (Tashakkori dan Teddlie, 2010b: 345). Selanjutnya, dijelaskan bahwa
penggunaan teknik-teknik
muncul persoalan penyampelan dan pemilihan alat-alat statistik yang tepat. Makna kode, tema, dan variabel pun memunculkan persoalan
epistemologis dan teknis sewakttt data diubah dari satu bentuk ke bentuk
di
samping juga
teknologi. Terakhir perlu diperhatikan bahwa metode-metode tradisional penyajian studi penelitia:r pada umumnya tidak tepat bagi jenis-jenis
analisis rnetode campuran berbasis komputer ini.
203
l::i!
Nomor 13 Tahun
V[ April
2012
tssN 1907-3232
6. KESIMPULAN
Dalanr penelitian kualitatif, ketepatan interpretasi hasil penelitian sangat dipengaruhi oleh keabsahan data. Interpretasi hasil penelitian akan
benar-benar valid (ct'edibititl), reliabel Qlepandabilitv) dan onyektif (confirnctbilit,t,). oleh karena itu, untuk
nrenjanrin bahwa interpretasi hasil penelitian tepat, keabsahan data perlu
tepat
ntemberchack, mengklarifikasi bias budaya, dan audit. Be rdasarkan beberapa pendapat ahli, validitas eksternal (transferability) dalar.n penelitian kualitatif belurn ada kesepakatan, ada yang setuju dan ada yang tidak setuju dengan transferability ini.
Proses analitis dan interpretasi data dalam metode penelitian ntixed
dipengaruhi oleh desain studi peneliti. Jika misalnya desain sekuelsial dipergunakan, maka analisis data satu tipe data akan mendahului tipe yang analisis dan iterpretasi data dalam penelitian campuran akan sejalan dengan disain metode campuran itu sendiri, yaitu: sekuensial
aksplanaroris (KUAN diikuti kual), sekuensial eksploratoris (KUAL diikuti kuan), sekuensial transformatif, triangurasi konkuren, embeclded konkuren,
dan transformatif konkuren.
lain.
Jadi,
Dewasa
untuk
penelitian kualitatif telah banyak berdar, yang dapat membantu efisiensi kerja karena studi kualitatif cenderung menghasilkan data yang banyak.
oleh karena itu, banyak peneliti telah beralih ke sistem komputerisasi. Program konrputer yang ada misalnya, ATLAS / ti, The Ethnograph, HypeTRESEARCH, dan NVivo, yang dapar diperoleh pada web site:
(lrttp://caqdas.soc.surrey.ac.uk/). software komputer tersebut memiliki fitur-fitur yang sangat lengkap. program ini juga membutuhkan u,aktu dan
204
tssN 1907-3232
keteranpilan peneliti untuk mernpelajari dan menerapkannya secara
efekti f.
DAFTAR RUJUKAN
Analysis
Maxwell, J.A. (1992). undersranding and validity In eualitative Research. Harvard Educational Review, vol.62 No.3 Fall 1992,279-299. Mertens, Donna M.(2010). Research qnd Evalror,o, In Educatiou And Psychology- USA: Sage Publication, Inc.
Sax, Gilbert. (1989). Priciples of Education and psychorogical Measuremenr and E,aluatio,. Blemont california: wadsworth
Publishing Company.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kttalitatif dan R dan D. Bandung: Alfabeta.
Tashakkori, Abbas dan charles Teddlie. (2010a). Mixed methodology Mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tashakkori. Abbas dan charles Teddlie (Ed). (2010b). Handbook of mixed
205