You are on page 1of 7

SKENARIO C BLOK 23 TAHUN 2013 A female baby was born at Moh.Husein Hospital from a 19 years old woman.

Her mother ,Mrs.Solehah was hospitalized at Moh.Husein Hospital due to contraction.It was her first pregnancy. She forgot when her first day of last period, but she thought that her pregnancy was about 8 months. She said that she never had hypertension or other illness during her pregnancy. Six hours after admitted, she delivered her baby spontaneously .The labor process was 30 minutes, and rupture of membrane happened one hour before delivery. The baby didny cry spontaneously after birth ,and resuscitation was done. APGAR score at 1 minute was 1, at 5 minute was 3, and at !0 minute was 7.one hour laer baby still had grunting and cyanosis. On physical examination: Body weight was 1400 gr, body length was 40 cm, and head circumference was 30 cm. The muscle tone decreased , she poorly flexed at the limbs ,she had thin skin,more lanugo over the body and plantar creased at 1/3 anterior .At 10 minutes of age , she still had grunting and cyanosis on the whole body. The respiratory rate was 70x/min,heart rate was 150 bpm, the temperature was 36 C.There was chest indrawing .Other physical examination were within normal limit

Klarifikasi istilah 1. Contraction : Mendekatkan atau pendekatan atau pengkerutan 2. Hypertension : Peningkatan tekanan darah arteri secara persistent yang penyebabnya mungkin tidak diketahui,atau mungkin oleh penyakit lain. 3. Spontaneously delivery : Proses kelahiran dengan menggunakan tenaga ibu sendiri melalui jalan lahir per vaginam. 4. Rupture of membrane : Pecahnya kantung amnion (ketuban) 5. Apgar Score : Metode yang digunakan untuk menilai keadaan bayi sesaat setelah dilahirkan.untuk menilai apakah bayi menderita asphyxia atau tidak. 6. Resuscitation : Inisiasi pernapasan pada seseorang yang pernapasannya terhenti 7. Grunting : Suara pada akhir ekspirasi (seperti mendengkur atau merintih) ,paling sering terdengar pada bayi baru lahir,atau bayi yang mengalami gawat pernapasan 8. Cyanosis : Warna kulit dan membrane mukosa kebiruan atau pucat karena kekurangan oksigen dalam darah

9. Chest indrawing 10. Lanugo

: Penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam : Rambut halus pada tubuh janin

I. 1.

Identifikasi Masalah

A female baby was born at Moh.Husein Hospital from a 19 years old woman. Her mother ,Mrs.Solehah was hospitalized at Moh.Husein Hospital due to contraction.

2.

It was her first pregnancy. She forgot when her first day of last period, but she thought that her pregnancy was about 8 months. She said that she never had hypertension or other illness during her pregnancy.

3.

Six hours after admitted, she delivered her baby spontaneously .The labor process was 30 minutes, and rupture of membrane happened one hour before delivery. The baby didny cry spontaneously after birth ,and resuscitation was done. APGAR score at 1 minute was 1, at 5 minute was 3, and at !0 minute was 7.one hour laer baby still had grunting and cyanosis.

4.

On physical examination: Body weight was 1400 gr, body length was 40 cm, and head circumference was 30 cm. The muscle tone decreased , she poorly flexed at the limbs ,she hadthin skin,more lanugo over the body and plantar creased at 1/3 anterior .At 10 minutes of age , she still had grunting and cyanosis on the whole body. The respiratory rate was 70x/min,heart rate was 150 bpm, the temperature was 36 C.There was chest indrawing .Other physical examination were within normal limit.

II.

Analisis masalah 1. Bagaimana Hubungan umur ibu dengan kelahiran anak yang pertama? 2. Bagaimana etiologi dan fisiologi terjadinya kontraksi pada kelahiran? Jawab: Beberapa factor yang diduga berpengaruh terhadap kontraksi Rahim adalah besar Rahim,besar janin,berat badan ibu,dan lain-lain. Di tingkat sel, mekanisme kontraksi ada dua yaitu yang akut dan kronik.Yang akutdi akibatkan masuknya ion kalsium (Ca2+) ke dalam sel yang dimulai dengan depolarisasi membrane sel.Meningkatnya konsentrasi Ca2+ bebas dalam sel memicu satu reaksi berantai yang menyebabkan pembentukan hubungan (cross-bridge) antara filament aktin dan myosin sehingga sel berkontraksi .Sementara itu mekanisme yang kronik diakibatkan pengaruh hormone yang memediasi transkripsi gen yang menekan atau meningkatkan kontraktilitas sel yaitu CAP (Contraction Associated proteins).1

Apa yang menyebabkan uterus mulai berkontraksi (mulai inpartu) sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti.Diperkirakan adanya sinyal biomolekuler dari janin yang diterima otak ibu akan memulai kaskade penurunan progesterone ,estrogene,dan peningkatan prostaglandin dan oksitosin sehingga terjadilah tanda-tanda persalinan. Satu teori yang menyatakan bahwa janin merupakn dirigen dari orkestrasi kehamilannya sendiri, dan komunikasi biomolekuler antara ibu dan janin ini merupakan bagian dari awal ikatan (bonding and attachment) antara ibu dan janin yang akan terjadi seumur hidup 3. Apa faktor resiko yang menyebabkan terjadinya kelahiran preterm? Jawab: Kondisi selama kehamilan yang beresiko terjadinya persalinan preterm adalah: Janin dan plasenta - Pendarahan trimester awal - Pendarahan antepartum (plasenta previa, solusio plasenta,vasa previa) - Ketuban pecah dini (KPD) - Pertumbuhan janin terhambat - Cacat bawaan janin - Kehamilan ganda/gemeli - Polihidramnion Ibu - Penyakit berat pada ibu - Diabetes mellitus - Preeklampsia/hipertensi - Infeksi Saluran kemih/genital/intrauterine - Penyakit infeksi dengan demam - Stress psikologik - Kelainan bentuk uterus/serviks - Perokok berat Apa saja komplikasi dari kelahiran preterm pada bayi dan ibu? Jawab:Permasalahan yang terjadi pada persalinan preterm bukan saja pada kematian perinatal atau ibu,melainkan bayi premature ini sering pula disertai dengan kelainan,baik kelainan jangka pendek maupun jangka panjang .Kelainan jangka pendek yang sering terjadi adalah : RDS (Respiratory Distress Syndrome),pendarahan intra/periventricular ,NEC (Necrotizing Entero Cilitis) ,displasi bronco-pulmonar ,sepsis ,dan patent duktus arteriosus .Adapun kelainan jangka panjang sering berupa kelainan neurologikseperti serebral palsi ,retinopati, retardasi mental,juga dapat terjadi disfungsi neurobehavioral dan prestasi sekolah yang kurang baik. Bagaimana cara menghitung usia kehamilan ? Bagaimana asuhan persalinan normal? Mengapa bayi tidak menangis saat proses kelahiran? Bagaimana cara menghitung serta interpretasi APGAR score ? Jawab: Skor APGAR adalah alat klinis yang berguna untuk mengidentifikasi neonatus yang membutuhkan resusitasi serta menilai efektivitas setiap tindakan resusitasi ( Apgar,1953)

4.

5. 6. 7. 8.

Tabel .Sistem APGAR skor Tanda Denyut Jantung 0 poin Tidak Ada 1 Poin <100 menit denyut 2 Poin per 100 denyut per menit

Usaha bernapas Tonus Otot

Tidak ada Lunak

Lambat ,tak teratur Baik,menangis Beberapa ekstremitas Gerakan aktif fleksi Ada Menyeringai(grimace) Menangis aktif

Refleks iritabilitas Warna

Tidak Respon Biru,Pucat

Badan berwarna Merah muda merah muda,alat seluruhnya gerak biru

Data dari Apgar (1953)

Nilai total ,berdasarkan jumlah dari lima komponen tersebut ,ditentukan pada menit ke-1 dan ke-5 setelah pelahiran. Skor Apgar menit ke-1 mencerminkan kenbutuhan resusitasi segera. Skor menit ke-5 dan khususnya perubahan dalam skor antara menit 1 dan 5 adalah indeks efektivitas yang berguna terhadap upaya resusitasi.Skor Apgar menit ke-5 juga memiliki makna prognostic untuk kelangsungan hidup bayi ,karena kelangsungan hidup berkaitan erat dengan kondisi bayi diruang bersalin (Apgar dkk 1958) 9. Bagaimana etiologi dan mekanisme grunting pada kasus? 10. Bagaimana etiologi dan mekanisme cyanosis pada kasus? 11. Bagaimana hubungan kelahiran preterm dengan terjadinya tidak menangis secara spontan ,grunting dan cyanosis? 12. Apa dampak dari kondisi bayi yang tidak menangis ketika proses kelahiran? Jawab : Produksi surfaktan dirangsang oleh ventilasi aktif ,volume tidal yang memadai, dan hiperventilasi periodic (cepat dan dalam) 1 . ketika bayi tidak menangis proses pengisian volume tidal tidak terpenuhi dan hiperventilasi periodic tidak terjadi yang mengakibatkan produksi surfaktan tidak terjadi,sehingga alveoli tidak stabil dan tekanan yang rendah menyebabkan koleps pada akhir ekspirasi 2 yang menyebakan terjadinya RDS pada neonatus dan berdampak terjadinya kekurangan oksigen pada neonatus (neonatal asphyxia) 13. Bagaimana cara melakukan resusitasi pada bayi baru lahir? 14. Mengapa masih terjadi cyanosis dan grunting ketika telah dilakukan tindakan resusitasi? 15. Apa interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik pada kasus?

16. 17. 18. 19. 20. 21.

22. 23.

24. 25.

Bagaimana anatomi dan fisiologi pernapasan pada neonatus? Bagaimana Diferrential diagnosis pada kasus? Bagaimana How ToDiagnose? Bagaimana Working Diagnosis? Patogenesis Apa Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan? Jawab: Beberapa indicator yang dapat dipakai untuk terjadinya persalinan preterm: Indikator klinik Timbulnya kontraksi dan pemendekan serviks serta terjadinya ketuban pecah dini Indikator laboratorik Jumlah leukosit dalam air ketuban (20/ml atau lebih ),pemeriksaan CRP (>0,7 mg/ml),dan pemeriksaan leukosit dalam serum ibu (>13.000/ml) Indikator biokimia - Fibronektin janin - CRH - Sitokin Inflamasi - Isoferitin plasenta - Ferritin Bagaimana Penatalaksanaan pada kasus? Apa Pencegahan pada kasus? Jawab: Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah persalinan preterm antara lain sebagai berikut: Hindari kehamilan pada ibu terlalu muda Hindari jarak kehamilan terlalu dekat Memperoleh pelayanan antenatal yang baik Tidak merokok dan mengkonsumsi obat terlarang Hindari kerja berat dan perlu cukup istirahat Obati penyakit yang dapat menyebabkan persalinan preterm Kenali dan obati infeksi genital /salutran kencing Deteksi dan pengamanan factor resiko terhadap persalinan preterm 2 Bagaimana Prognosis kasus ini SKDI Jawab:

Persalinan Preterm
3A. Bukan gawat darurat Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) 3B. Gawat darurat

Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

III.

Hipotesis Seorang bayi perempuan lahir preterm (32 minggu) dengan berat badan lahir rendah dari seorang ibu usia 19 tahun dengan keadaan tidak menangis,grunting, dan sianosis diduga mengalami neonatal asphyxia. Learning Issue 1. The low birth weight infant 2. Neonatal asphyxia 3. Asuhan Persalinan Normal 4. Kelahiran Preterm 5. Respiratory distress syndrome

IV.

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Nama Wisnu Atia Albie Marini Alifvia Lisa Hafizh Gunna Eba

Tugas 1, 10, 19, 27, 18 ,9, L1 2, 11, 20, 26, 17, 8, L2 3, 12, 21, 25, 16, 7, L 4, 13, 22, 24, 15, 6, L4 5, 14, 23, 23, 14, 5, L5 6, 15, 24, 22, 13, 4, L1 7, 16, 25, 21, 12, 3, L2 8, 17, 26, 20, 11, 2, L3 9, 18, 27, 19, 10, 1, L4

Daftar Pustaka 1. Cunningham FG,Leveno KJ ,Bloom SL.Gilstrap LC,Wenstrom KD. 2. Winkjosastro GH,Wibowo B.Kelainan dalam lamanya kehamilan.Dalam : Winkjosastro H,Saifuddin AB,Rachimhadi T.Ed.Ilmu Kebidanan.Edisi 3.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,Jakarta 1991:312-7

You might also like