Professional Documents
Culture Documents
IV. Data, Perhitungan Dan Grafik IV.1. Tabel Data IV.1.1. Tabel Pengujian Keausan Vs Kecepatan A. Fe
IV. Data, Perhitungan Dan Grafik IV.1. Tabel Data IV.1.1. Tabel Pengujian Keausan Vs Kecepatan A. Fe
Data, Perhitungan dan Grafik Tabel Data Tabel Pengujian Keausan vs Kecepatan a. Fe
$aju Keausan rata'rata !!&"!!#
IV.1.1.
Kecepatan !"s#
celah
V%l abrasi !!&# -,.)1-)(,1) -,)&&110*,& -,++-01.((0 -,0&-.*.0)* -,.&+(+0.(0 -,0.-+.&.&, -,+.+-0*10* -,.(*+&()&1 -,0.-+.&.&, -,1101&11,& -,*(0&*0&. 1,1-+)1-1()
$aju keausan !!&"!!# (,.1,/'-) 1,**1,0/'-0 ),&+&0/'-) 1,-.-,,/'-0 ,,(1.),/'-) 1,-,+-(/'-0 ),.0))/'-) (,,)+/'-) 1,-,+-(/'-0 1,(&..*/'-) +,(&,))/'-) 1,,+11,/'-0
1,()
(,0(&+/'-)
*,&,
1,--,,./'-0
*,(1
&,*,, &,&(*
(,+*).&/'-)
1,(1&,0*
*,01+,-+)
,,+*,)1/'-)
b. 1u
Kecepatan !"s# $ebar !!# &,.-, 1,() *,0&, &,.&+ *,&, &,(&( &,,.0 celah V%l abrasi !!&# -,)1(+(+.+* -,&-.(0.(0, -,)&.011*,, 1,-1,0-)-,+ -,(...0+1 $aju keausan !!&"!!# 1,1((10/'-0 .,-((+&/'-) 1,**0-*/'-0 1,0()0,/'-0 1,.(*01/'-0 1,.(*./'-0 (,),&)&/'-) $aju Keausan rata'rata !!&"!!#
84
0,-)&
&,0*
+,0,( .,-1)
c. 2l
Kecepatan !"s# $ebar !!# &,*,1 1,() +,111 &,&&, 0,)+. *,&, 0,(* (,1), ),0*. *,(1 0,0(. ,,.) celah V%l abrasi !!&# -,.,,00&(.1 1,1.)(.&001 -,01(,,-1). .,11+&((-0 .,.**,(,1&& 1*,,,.*.1, ),&,,)-++*) .,--1.-*.+ 1-,+(-&)(,, *,-&--++*., ),.*-*(+&,& 1,,1-0*&*.& $aju keausan !!&"!!# (,,11-)/'-) 1,(*((*/'-0 1,-&&1&/'-0 ,,.*+/'-0 (,*-+,&/'-0 *,1+).+/'-. 1,*&1+./'-. ,,&&.,+/'-0 1,)+,+/'-. &,&,&+1/'-0 1,*.&&,/'-. &,-1))1/'-. 1,.&0+,/'-. 1,*)11+/'-. 1,&-0,1/'-. 1,&1+)*/'-0 $aju Keausan rata'rata !!&"!!#
+,(.)
&,0*
),0)1-,*,-
IV.1.*.
85
3eban kg#
V%l abrasi !!&# -,+&01(&0.& -,)-&01+(&0 -,0+(&-&0. -,,*(*+)-*( -,0,+&(&). -,..&,+(&( -,)-)*.,.-. -,,-.)(,1+. -,((*+.)&)) -,0&-.*.0)* -,.&+(+0.(0 -,0.-+.&.&,
$aju keausan !!&"!!# ),*0(,(/'-) 1,1)*0(/'-0 1,-,*1)/'-0 1,&,*-,/'-0 1,1+-00/'-0 (,*&-,*/'-) 1,1),)0/'-0 1,&+&/'-0 1,0.+1/'-0 1,-.-,,/'-0 ,,(1.),/'-) 1,-,+-(/'-0
*,11
&,+,* &,&(&,0),
(,(&(.1/'-)
&,10
&,+.&,*1. &,+,,
1,1+,01/'-0
0,&*
&,0+& &,(-.
1,&(1(./'-0
1,--,,./'-0
b. 1u
3eban kg# $ebar celah !!# +,00( *,11 .,&-+,1,) +,)&& &,10 +,))) +,**1 .,+-+ V%l abrasi !!&# 1,0(0&0(1)* *,+,1*,&&&& 1,**&&0(+.& 1,)0)-,,&+) 1,,10,&-).) 1,*.&+1+)0+ *,0&-*&0&*1 $aju keausan !!&"!!# *,,*)*,/'-0 +,1&.+)/'-0 *,-&,(./'-0 *,(+.1./'-0 &,-*,-./'-0 *,-,(-*/'-0 +,&,&)&/'-0 &,+-)1(/'-0 *,0,)+1/'-0 &,---.)/'-0 $aju Keausan rata'rata !!&"!!#
0,&*
86
&,),0 .,&,*
c. 2l
3eban kg# $ebar celah !!# ,,)&( *,11 ,,&&& (,()+ ),+(* &,10 ),(11 .,111 ),1+( 0,&* 11,*,* (,10( 0,)+. 1*,0+ 0,(* (,1), V%l abrasi !!&# 11,1*&&-,1* (,0+&(-+&0) 10,.&)--+&) ),--,))&((1 ,,*.10,((,+ *,**.1,0&)) 0,-,(.+*1+( *&,(&&.+.& 1*,,+)&,*( .,11+&((-0 .,.**,(,1&& 1*,,,.*.1, $aju keausan !!&"!!# 1,,.&,,/'-. 1,0-)&*/'-. *,).01)/'-. 1,10,1&/'-. 1,&).*,/'-. &,)-,0+/'-0 1,-1+(*/'-. &,(,,(*/'-. *,1+1*&/'-. ,,.*+/'-0 (,*-+,&/'-0 *,1+).+/'-. 1,&-0,1/'-. *,&,10(/'-. (,)1+*./'-0 *,-)*+0/'-. $aju Keausan rata'rata !!&"!!#
IV.*.
1%nt%h Perhitungan a. Fe 4isalkan digunakan data dari table IV.I.1, untuk kecepatan *,&, !"s dengan besar celah & !!.
87
Diketahui5 6arak luncur 7# 8 0----- !! 3eban P# 8 1*,0+ kg Kecepatan 8 *,&, !"s $ebar celah b# 8 & !! Ketebalan disc 8 & !! Dia!eter disc 8 &- !! 4aka5
W =
W =
Bxb 3 12 xr
3 x 33 12 x15 W = 0,6305mm 3
b. 1u 4isalkan digunakan data dari table IV.I.1, untuk kecepatan *,&, !"s dengan besar celah &,(&( !!. Diketahui5 6arak luncur 7# 8 0----- !! 3eban P# 8 1*,0+ kg Kecepatan 8 *,&, !"s $ebar celah b# 8 &,(&( !! Ketebalan disc 8 & !! Dia!eter disc 8 &- !! 4aka5
W = Bxb 3 12 xr
88
c. 2l 4isalkan digunakan data dari table IV.I.1, untuk kecepatan *,&, !"s dengan besar celah &,(&( !!. Diketahui5 6arak luncur 7# 8 0----- !! 3eban P# 8 1*,0+ kg Kecepatan 8 *,&, !"s $ebar celah b# 8 &,(&( !! Ketebalan disc 8 & !! Dia!eter disc 8 &- !! 4aka5
W = Bxb 3 12 xr
IV.&. IV.&.1.
89
IV.&.*.
x10 -6 x10 -6
IV.&.&.
90
IV.&.+.
Grafik $aju Keausan vs 3eban 9e!ua 9a!pel Grafik Laju Keausan vs Beban
IV.&...
91
IV.&.0.
Grafik $aju Keausan vs Kecepatan 9a!pel 1u Grafik Laju Keausan sampel u vs Ke#epa$an %ev& 'is#
+,. + &,. & *,. * 1,. 1 -,. -,. 1 1,. * *,. & &,. + Ke#epa$an (m/s)
IV.&.).
92
IV.&.,.
Grafik $aju Keausan vs Kecepatan 9e!ua 9a!pel Grafik Laju Keausan vs Ke#epa$an
1, 10 1+ 1* 1, 0 + * -,. 1 1,. * *,. & &,. + Ke#epa$an (m/s)
x10 -6
Fe 1u 2l
V. V.1.
Pe!bahasan Prinsip Pengujian Keausan !erupakan pr%ses pengikisan per!ukaan !aterial akibat adan:a k%ntak berulang dengan per!ukaan lain. Interaksi ini !en:ebabkan terjadin:a !ekanis!e pengelupasan pada per!ukaan !aterial :ang lebih lunak.
93
Pengujian aus :ang dilakukan !enggunakan !et%de ;g%shi di!ana benda uji !e!per%leh beban gesek dari rev%lving disc. Pe!bebanan gesek ini berk%ntak dengan per!ukaan sa!pel berulang hingga !enga!bil sebagian !aterial pada per!ukaan sa!pel. $ebar celah :ang terjadi akibat penghilangan !aterial karena beban gesek akan diukur sebagai data ukur dari pengujian. 9ecara !ate!atis, besar v%lu!e !aterial :ang terabrasi dapat diru!uskan !enjadi5
W = B.b 3 12.r
Dengan, < 8 v%lu!e !aterial :ang terabrasi= 3 8 tebal rev%lving disc !!#= b 8 lebar celah !aterial :ang terabrasi !!#= r 8 jari'jari cincin !!#= Dari penghitungan v%lu!e !aterial, !aka bisa ditentukan laju keausan !aterial tersebut, :aitu dengan ru!us5
V = W x
Dengan, V 8 laju keausan !!&"!!# 7 8 jarak luncur !!#. 9ke!a !et%de pengujian keausan ;g%shi5
94
Per!ukaan sa!pel sebelu! diuji harus dia!plas terlebih dahulu, agar !enghilangkan cacat per!ukaan :ang ada dan !endapatkan per!ukaan :ang rata dan seraga! agar bukan dikunci. pe!bebanan data dari terdistribusi peng%t%rn:a. jarak luncur dengan baik dan !endapatkan data ketahanan aus :ang tepat dari sa!pel, 9elanjutn:a, :ang pada D"1#, sa!pel uji diletakkan pada !esin pengujian, diatur letakn:a, ke!udian Variabel !esin dila!bangkan perbandingan gear sebenarn:a
!erupakan variabel :ang !enunjukan jarak :ang dite!puh gear ketika berputar, :ang secara !ate!atis dikenal sebagai keliling gear. 9e!akin besar nilai D"1# !enunjukan keliling :ang se!akin besar, :ang artin:a jarak luncur :ang juga se!akin besar. Kecepatan putar gear juga dila!bangkan dengan suatu perbandingan gear, :aitu 3"2#. 9e!akin besar nilai 3"2#, artin:a kecepatan putar gear :ang se!akin besar. 3egitu juga pada ukuran beban :ang n%tasikan dengan perbandingan gear /"F#, se!akin besar nilai /"F#, !aka beban :ang digunakan juga se!akin besar. 9etelah !endapatkan jejak abrasi b#, jejak diukur dengan !enggunakan !easuring !icr%sc%pe. Ke!udian
95
dihitung untuk !endapatkan v%lu!e !aterial terabrasi <# dan laju keausan $2#. V.*. 2nalisa Grafik $aju 2us vs 3eban 9ecara te%ri, perubahan beban :ang diberikan, juga akan !enghasilkan perubahan pada laju aus :ang terjadi. 9ederhanan:a, jika luas per!ukaan sa!pel sa!a, dan beban berbeda, !aka sa!pel beban :ang lebih besar akan !engala!i keausan :ang lebih dibandingkan beban :ang lebih kecil. V.*.1. 2nalisa Grafik $aju 2us Fe vs 3eban 3erdasarkan literatur, berta!bahn:a beban !engakibatkan berta!bahn:a laju aus. >al ini dapat dilihat dari v%lu!e !aterial :ang terlepas se!akin ban:ak. 9e!akin besar nilai b lebar celah !aterial :ang terabrasi#, nilai < akan se!akin besar= berarti laju aus juga akan se!akin besar. >al itu berarti nilai b berbanding lurus dengan besar laju aus. 9e!akin besar beban :ang diberikan !aka lebar celah :ang terbentuk se!akin besar, sehingga laju aus juga akan se!akin besar. 9ecara te%ri hubungan ini didapatkan dari5 P =
F , dengan P adalah tekanan :ang A
diberikan pada rev%lving disc, !erupakan representasi dari beban dan F adalah ga:a :ang diberikan rev%lving disc pada sa!pel. 9e!akin besar tekanan, !aka se!akin besar pula ga:a :ang diberika rev%lving disc, sehingga laju aus !enjadi besar. Pada pengujiann:a, data :ang dihasilkan terdapat pen:i!pangan dari literatur untuk beban 1*,0+ kg, :ang !erupakan beban terbesar :ang diaplikasikan pada sa!pel, tern:ata !alah !engala!i penurunan laju aus dibandingkan beban 0,&* kg. >al ini dapat disebabkan %leh berbagai hal,
96
diantaran:a adalah pr%ses perlakuan per!ukaan dia?al pengujian :ang kurang baik, sehingga !ungkin saja %ksida per!ukaan !asih tertinggal, ataupun terdapat inklusi'inklusi per!ukaan :ang !engganggu pr%ses pengujian sehingga !en:ebabkan naikn:a kekerasan diper!ukaan uji dari !aterial. Fact%r lain :ang dapat !e!pengaruhi kelainan hasil pengujian dan te%ri ini adalah fact%r tekstur dari per!ukaan !aterial itu sendiri, jika bentukan per!ukaann:a tidak rata, !aka pr%ses pengikisan jadi tidak !aksi!al . "elain itu tidak k%nstann:a pe!bebanan :ang diberikan bisa terjadi karena tekanan %leh rev%lving disc :ang diberikan berkurang karena kunci ?adah spesi!en :ang l%ngar. Ketidaktelitian pengukuran dengan !ikr%sk%p pengukur bisa juga !enjadi pen:ebab pen:i!pangan tersebut. V.*.*. 2nalisa Grafik $aju 2us 1u vs 3eban 9ecara prinsip, !ekanis!e :ang terjadi pada 1u sa!a dengan :ang terjadi pada Fe, :aitu peningkatan laju aus sebanding dengan peningkatan beban. @a!un terdapat pen:i!pangan ke!bali pada grafik, pada beban &,10 kg dan 1*,0+ kg, di!ana :ang seharus terjadi peningkatan laju aus, justru :ang terjadi adalah penurunan. Pen:ebab terjadin:a pen:i!pangan juga bisa disebabkan %leh sebab :ang sa!a dengan pen:i!pangan :ang terjadi pada Fe, seperti pr%ses perlakuan per!ukaan dia?al pengujian kurang baik, sehingga terdapat %ksida per!ukaan :ang tertinggal, ataupun terdapat inklusi'inklusi per!ukaan :ang !engganggu. Tekstur per!ukaan :ang tidak rata akibat pr%ses !achining :ang kurang baik juga bisa !en:ebabkan pen:i!pangan data. 6ika per!ukaan sa!pel tidak rata, !aka lebar celah :ang terjadi juga berkurang sehingga nilai laju aus jadi !enurun.
97
V.*.&.
2nalisa Grafik $aju 2us 2l vs 3eban Pen:i!pangan data juga terjadi pada sa!pel 2l, terjadi pada beban &,10 kg dan 1*,0+ kg, di!ana terjadi penurunan laju aus :ang seharusn:a terjadi peningkatan. Pen:ebab :ang terjadi juga ke!ungkinan sa!a dengan sa!pel lainn:a, :aitu karena per!ukaan sa!pel :ang tidak dia!plas dengan baik sehingga !asih terdapat lapisan %ksida, ketidaktelitian dala! pengukuran jejak celah, l%nggarn:a kunci ?adah spesi!en sehingga pe!bebanan !enjadi tidak k%nstan.
V.*.+.
2nalisa Grafik $aju 2us 9e!ua 9a!pel vs 3eban 6ika dibandingan grafik dari ketiga sa!pel, terlihat bah?a grafik Fe dan 1u berdekatan. Ini berarti Fe dan 1u !e!iliki ketahanan aus :ang tidak berbeda jauh, a!a'sa!a baikn:a, sehingga dapat dikatakan bah?a kekerasan sa!pel Fe dan 1u juga berdekatan. 9e!entara sa!pel 2l, terlihat dari grafik, !e!iliki laju aus tinggi, ini berarti ketahanan aus sa!pel 2l rendah, :ang berarti pula kekerasann:a rendah lebih lunak#. 9ehingga bisa disi!pulkan bah?a tingkat ketahanan aus dari :ang paling besar adalah Fe, ke!udian 1u dan :ang paling rendah adalah 2l. >al ini sesuai dengan literature :ang !en:ebutkan bah?a kekerasan Fe :ang terbesar diantara ketiga sa!pel, :aitu sekitar *-- 3>@. Ke!udian diikuti 1u dengan 1.- 3>@ dan 2lu!uniu! !e!iliki nilai kekerasan diba?ah itu.
V.&.
2nalisa Grafik $aju 2us vs Kecepatan $iterature !en:ebutkan bah?a se!akin tinggi kecepatan pengikisan dala! pengujian direpresentasikan
98
dari kecepatan perputaran rev%lving disc#, !aka se!akin tinggi pula laju keausann:a. 9ecara te%ri ini terjadi dikarenakan !aterial tidak se!pat !enunjukkan sifat elastis serta ketangguhann:a, karena energi :ang ada belu! diteri!a sa!pel sepenuhn:a. V.&.1. 2nalisa Grafik $aju 2us Fe vs Kecepatan Pada grafik kecepatan vs laju keausan Fe terjadi pen:i!pangan dari literatur pada kecepatan *,(1 dan &,0* !"s di!ana :ang terjadi adalah penurunan laju keausan. 9a!a seperti haln:a grafik beban vs laju keausan, pen:i!pangan ini bisa diakibatkan karena per!ukaan speci!en uji :ang kurang baik ketika pengujian. V.&.*. 2nalisa Grafik $aju 2us 1u vs Kecepatan Grafik kecepatan vs laju keausan 1u :ang didapatkan dari hasil pengujian sesuai dengan te%ri dari literatur :ang !en:ebutkan bah?a se!akin cepat pengikisan, !aka se!akin cepat pula laju aus dari !aterial. >al ini terlihat dari grafik :ang linear, dan perbandingan senilai antara laju aus dan kecepatan pengikisan. V.&.&. 2nalisa Grafik $aju 2us 2l vs Kecepatan Pada grafik kecepatan vs laju aus pada sa!pel 2l, terdapat kesesuaian dengan literatur, na!un terjadi pen:i!pangan pada satu titik kecepatan, :aitu *,(1 !"s. 2lu!uniu! !e!iliki struktur F11 :ang !e!iliki 1* slip siste! sehingga !e!iliki keuletan :ang sangat baik @a!un karena 2lu!uniu! !e!iliki kekuatan :ang jauh lebih rendah, pastin:a alu!uniu! akan jauh lebih !udah terabrasi dibandingkan dengan Fe dan 1u.
99
V.&.+.
2nalisa Grafik $aju 2us 9e!ua 9a!pel vs Kecepatan Grafik kecepatan vs laju keausan dari se!ua sa!pel !enunjukan bah?a 2l !e!iliki ketahanan aus paling rendah, dan Fe !e!iliki ketahanan aus :ang paling tinggi. 9e!entara 1u serupa dengan Fe. >al ini sesuai dengan literatur :ang !en:atakan bah?a Fe !e!iliki laju keausan terendah, diikuti 1u dan 2l, karena Fe !e!iliki kekerasan paling tinggi diantara sa!pel lainn:a.
V.+.
2nalisa 4ekanis!e Keausan 2brasif 4ekanis!e keausan abrasif terjadi apabila suatu partikel keras dari !aterial tertentu !eluncur pada per!ukaan !aterial lain :ang lebih lunak sehingga terjadi pe!%t%ngan !aterial :ang lebih lunak. Fakt%r'fakt%r :ang berpengaruh terhadap !ekanis!e keausan abrasif adalah5 Kekerasan !aterial !aterial hardness# 9e!akin besar nilai kekerasan suatu !aterial !aka keausan abrasif :ang terjadi pada !aterial tersebut akan se!akin kecil. Karakteristik struktur !ikr% !aterial 9e!akin kecil dan ban:ak butir'butir, serta se!akin ban:ak paduan dan i!purities !aka kekerasan !aterial akan !eningkat sehingga ketahanan keausan abrasif !aterial tersebut akan se!akin !eningkat. Akuran abrasif 9e!akin besar ukuran abrasive !aka per!ukaan !aterial :ang tergesek atau terabrasi akan se!akin ban:ak sehingga laju keausan abrasifn:a akan se!akin !eningkat. 3entuk abrasif
100
3entuk abrasif :ang lebih !eruncing atau taja!, akan !e!ungkinkan !aterial lebih cepat terabrasi dibandingkan dengan bentuk abrasive :ang datar 9ecara general, Fe lebih tahan aus dibanding 1u dan 2l karena struktur kristal 311 :ang di!ilikin:a, kurang rapat dibanding F11 seperti !ilik 1u dan 2l. 9e!entara 1u, ?alaupun sa!a'sa!a F11 dengan 2l, lebih tahan aus karena densitas 2l :ang rendah !en:ebabkan ikatan l%ga! dan interat%!ic f%rce 2l kurang kuat dibanding 1u. 2l !e!iliki jari'jari at%! alu!uniu! lebih besar dari 1u, akibatn:a secara !akr%sk%pis densitin:a berkurang berat jenis 2l B berat jenis 1u#. Ikatan l%ga! dan interat%!ic f%rce antar at%! 2l akan se!akin le!ah, sehingga kekekerasan 2l lebih rendah dibandingkan 1u. 9a!pel uji keausan Fe
101
VI.
Kesi!pulan 4et%de ;g%shi !erupakan salah satu !et%de :ang digunakan untuk !engetahui ketahanan keausan suatu !aterial akibat !ekanis!e abrasif. 9e!akin besar beban k%ntak berulang :ang diaplikasikan pada !aterial, !aka laju keausan dari !aterial tersebut akan !eningkat. 9e!akin besar kecepatan putar dari rev%lving disc !aka laju keausan dari !aterial tersebut akan !eningkat. 9e!akin keras suatu !aterial, laju keausann:a se!akin kecil :ang berarti ketahanan ausn:a juga se!akin baik 9e!akin rapat at%!'at%! suatu !aterial, !aka ikatan l%ga! antar dan interat%!ic f%rce antar at%!n:a se!akin besar sehingga kekerasann:a !eningkat, dan akibatn:a ketahanan aus juga se!akin baik $aju 2us5 2lC1uCFe Ketahanan 2us5 FeC1uC2l
102
Tugas Ta!bahan 1. 9tandar 29T4 untuk pengujian keausanD 4et%de %g%shi tidak !e!iliki standard khusus, na!un keausan abrasive !e!iliki beberapa standard seperti 29T4 G (('-. :aitu 9tandard Test 4eth%d f%r <ear Testing ?ith a Pin'%n'disc. *. 4et%de lain selain %g%shi dan standar pengujian 29T4 F)&*'--5 4et%de :ang paling u!u! dilakukan adalah tri'pin %n disc. Pada perngujian ini digunakan tiga pin :ang !e!iliki di!ensi :ang sa!a. prinsip pengujiann:a adalah sebagai berikut 5
29T4 G(('-.5 4et%de Pengujian pin'%n'disc !erupakan !et%de klasik :ang paling u!u! digunakan untuk !enguji keausan !aterial. 9ela!a pengujian tersebut, pergesekan antara pin dan disk akan !enghasilkan keausan dikedua per!ukaann:a. Prinsip kerja pin %n disc trib%!etri 5
29T4 D 10&1'(+5 9tandard test !eth%d f%r rubber pr%pert:' avrasi%n resistance
103
29T4 D ***,',,5 9tandard test !eth% f%r rubber pr%pert:' abrasi%n resistance, :ang !enggunakan pisau tungsten karbida untuk !engabrasi per!ukaan. 29T4 D &)-*'(-5 9tandard test !eth%d f%r ?ear rate %f !aterials in self lubricated rubbing c%ntact using a thrust ?asher testing !achine. &. 3entuk kerusakan 2brasive <ear ada tiga5 a. b. #. Pl%?ing5 1utting5 terjadi saat !aterial terpisah dari per!ukaan dala! bentuk debu Frag!entati%n5 terjadi saat !aterial terpisah dari per!ukaan dengan pr%ses pe!%t%ngan dan indentasi abrasive, !engakibatkan perpatahan terl%kalisir dari !aterial. +. 2plikasi di lapangan, ada ?ear abrasive dan ?ear adhesive, jelaskanE 1. <ire Dra?ing Dala! ?ire dra?ing prinsip ?ear terjadi pada saat !engekstruksi baja !enjadi ka?at. Pada saat baja !ele?ati !esin terjadi friksi antara alat dengan baja. *. /ccentric disc &. 4andrel Pada !andrel atau !ata b%r terjadi k%ntak antara !ata b%r dengan per!ukaan !aterial !aka disitu ada suatu friksi dan prinsip keausan. +. /ngine 3l%ck Pada engine bl%ck prinsip ?ear terjadi antara pist%n dan bl%k !esinn:a .. Gear Pada gear ada friksi antara k%ntak per!ukaan l%ga!. .. 3entuk kerusakan 2dhesive ?ear ada tiga5
104
a.
scuffing5 kegagalan adesif parah :ang berhubungan dengan kecepatan tinggi, beban tinggi, dan k%ntak dengan lubrikan.
b.
sc%ring5 terjadi pada k%ndisi di!ana partikel abrasive !engindentasi dan !e!indahkan per!ukaan aus denga tegangan tinggi
c.
Galling5
bentuk
dari
keausan
adesif
:ang
!enghilangkan %ksida getas diba?ah pe!bebanan. 0. Pengaruh pena!bahan unsur lubrikatif $ubrikan adalah !in:ak atau le!ak :ang !e!iliki sifat dan tujuan sebagai berikut5 ' !e!isahkan per!ukaan :g bergerak dan berk%ntak ' !e!iliki shear strength rendah ' !e!iliki visk%sitas tinggi ' !enghilangkan panas dari gesekan ' biasan:a hidr%karb%n atau fl%r%karb%n Dengan !enggunakan lubrikan, !aka ketahanan aus !enjadi lebih tinggi. ). 6enis keausan :ang terjadi pada k%ndisi terlubrikasi Penggunaan lubrikan harus disesuaikan tidak han:a dengan !aterial :ang dilindungi na!un juga dengan lingkungann:a. Te!peratur tinggi !isaln:a akan !en:ebabkan k%r%si pada !aterial :ang sudah terlubrikasi jika lubricantn:a !engandung sulfur. ,. 4engapa F11 lebih ductileD F11 !e!iliki slip s:ste! lebih ban:ak, sehingga pergerakan disl%kasi lebih !e!ungkinkan untuk terjadi. (. 6enis pelu!as :ang !en:ebabkan k%r%siD Pelu!as :ang !engandung bahan :ang !udag ter%ksidasi !udah !e!buat %ksida# seperti lubrikan :an !engandung sulfur !isaln:a.
105