You are on page 1of 16

Major religions of the world

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.iss.co.za/PUBS/ASR/10No4/Fig4Trends.jpg&imgrefurl=http://www.iss.co.za/PU BS/ASR/10No4/ Trends.html&h=365&w=400&sz=16&hl=en&start=16&tbnid=gfOAGAggr56lVM:&tbnh=113&tbnw=124&prev=/images%3Fq%3DIND ONESIA%2B Religions%26ndsp%3D20%26svnum%3D10%26hl%3Den%26lr%3D%26sa%3DN

BHINNEKA TUNGGAL IKA TAN HANA DARMA MANGROA (Mpu Tantular) In Indonesia being religious is being inter-religious! Official Name: Republic of Indonesia Religions: Islam 87%, Protestant 6%, Catholic 3%, Other 3%
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.american.edu/ted/images4/mapindonesia.gif&imgrefurl=http://www.american.edu/ted/pork -enzyme.htm&h=308&w=480&sz=39&hl=en&start=2&tbnid=VHe3ayUKcwa2EM:&tbnh=83&tbnw=129&prev=/images%3Fq%3DINDONESIA%2 BReligions%26ndsp%3D20%26svnum%3D10%26hl%3Den%26lr%3D%26sa%3DN

http://www.undp.or.id/general/maps/Map_religions.jpg
Population: 242 million Government: Republic Religions: Muslim 88%, Protestant 5%, Roman Catholic 3%, Hindu 2%, Buddhist 1%, Other 1% Life Expectancy: 70 years Deaths before age 5: 5% Access to Safe Water: 78% Access to Sanitation: 55% School Enrollment: Boys 100%, Girls 100% GNI Per Capita: $810 Livelihoods: Agriculture 45%, Industry 16% ,

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.shelter.org/photos/map_ind.jpg&imgrefurl=http://www.sh elter.org/countries/indonesia.php&h=159&w=182&sz=14&hl=en&start=18&tbnid=rWyJBI1qzUBIM:&tbnh=88&tbnw=101&prev=/images%3Fq%3DINDONESIA%2BReligions%26ndsp%3D20%26svnu m%3D10%26hl%3Den%26lr%3D%26sa%3DN

Indonesia has the world's largest community of Muslims, who make up 88 percent of the country's population. Christians make up 8 percent, and 2 percent are Hindus. The remainder are Buddhists, Taoists, and Confucians.
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.thirteen.org/shadowplay/images/religious_graph.gif&imgrefurl=http://www. thirteen.org/shadowplay/focus.html&h=203&w=250&sz=6&hl=en&start=4&tbnid=r2g0iSBOxOB8TM:&tbnh=90&tbnw=111&prev=/ Images%3Fq%3DINDONESIA%2BReligions%26ndsp%3D20%26svnum%3D10%26hl%3Den%26lr%3D%26sa%3DN

Perbandingan Data Statistik Jumlah Penganut Agama di Indonesia


Sumber: Statistik Agama 2000, Badan Pusat Statistik (BPS); Tak termasuk Provinsi Aceh dan Maluku

Agama 1. 2. 3. 4. 5. 6. Islam Katolik Protestan Hindu Buddha Lainnya

1990 156.318,6 6.411,8 10.820,8 3.287,3 1.840,7 568,6

2000 172.815,8 6.389,0 11.264,2 3.518,6 2.162,4 412,9

2003

177,528,772 6,134,902 11,820,075 3,651,939 1,694,682 411,629

WARNA-WARNI DALAM POLITIK KEKUASAAN


Suatu ketika, warna-warna mulai bertengkar.
Masing-masing berpendapat bahwa dialah yang terbaik, yang terutama, dan yang terpopuler.

Si Hijau berkata:

"Terus terang saja, akulah yang paling penting. Aku adalah harapan. Pohon, rerumputan, juga dedaunan memilih warnaku. Tanpa aku, hewan-hewan akan mati. Lihatlah ke segala penjuru negeri ini, aku ada di mana-mana."

Si Biru menginterupsi:

"Jangan pikirkan bumi tanpa melihat langit dan lautan. Air adalah sumber kehidupan yang dijatuhkan oleh awan biru yang berasal dari lautan. Langit adalah ruang kedamaian dan ketenangan. Tanpa itu semua, apalah artinya."

Kuning tertawa kecil:

"Kalian begitu serius! Aku pembawa keriangan, keceriaan dan kehangatan di bumi ini. Kuning adalah matahari, bulan dan juga bintang. Setiap saat kau mengamati bunga matahari, maka dunia pun mulai tersenyum. Tanpaku, tak akan ada kegembiraan."

Jingga menimpali:

"Aku adalah warna kesehatan dan kebugaran. Boleh jadi aku warna yang langka, tetapi aku berharga. Aku banyak memberi vitamin yang menjaga kehidupan manusia. Lihat saja wortel, labu, jeruk, mangga, juga pepaya. Aku memang tidak terlihat setiap saat. Tapi, warnaku memenuhi langit tatkala fajar dan tatkala mentari terbenam. Tak ada keindahan yang seindah ini. Kecantikanku sungguh memukau."

Si Merah tak tahan juga dan mulai berteriak:

"Aku adalah penguasa kalian semua! Aku adalah d a r a h - darah adalah kehidupan! Aku adalah lambang keberanian dan lonceng bahaya. Aku akan berjuang, tak kenal takut. Aku pemberi semangat di dalam tubuh. Tanpaku dunia akan sepi seperti rembulan. Aku adalah warna gairah dan semangat. Seperti juga mawar merah - tanda cinta."

Si Ungu pun angkat bicara:

Ia sangat tinggi dan berbicara penuh keanggunan: "Aku adalah warna kesetiaan dan kekuasaan. Raja dan pemimpin senantiasa memilih aku sebagai lambang kewenangan dan kebijaksanaan. Rakyat tak akan pernah menyanggah. Mereka mendengar dan patuh"

Akhirnya Si Nila berbicara, lebih tenang dari yang lain, tetapi dengan segala keteguhan hati

"Perhitungkan aku juga. Aku adalah warna keteduhan. Kalian hampir tidak memperhatikannya. Tanpaku, kalian semua tidak berarti. Aku mewakili pikiran dan refleksi dari kedewasaan senjakala dan kedalaman air. Kalian membutuhkan aku agar dapat melihat perbedaan serta keseimbangan dalam doa dan kedamaian hati."

Warna-warna itu saling membual, masing-masing berusaha meyakinkan bahwa dialah yang terhebat. Mereka berperang kata dan berteriak semakin keras. Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh kilat yang menyambar serta suara guntur yang menggelegar. Hujan tercurah lebat tanpa belas kasihan. Warna-warna meringkuk ketakutan, saling merapat mencoba memperoleh rasa aman. Di tengah kegaduhan itu, Hujan berkata: "Kalian warna-warna tolol, saling bertengkar untuk memenangkan perdebatan ini. Tahukah kalian semua? Bahwa kalian masing-masing diciptakan untuk suatu tujuan yang istimewa, unik dan saling berbeda. Saling bergandengan tangan dan kemarilah." Warna-warna itu pun bersatu saling bergandengan tangan.

Sang Hujan meneruskan lagi: "Mulai sekarang, apabila hujan turun, kalian akan membentangkan diri di langit bagaikan busur raksasa, sebagai tanda bahwa kalian cinta hidup dalam damai. - Pelangi - tanda harapan akan hari esok." Maka, di mana pun hujan membasahi bumi dan pelangi menghiasi langit, ingatlah untuk saling mengasihi dan menghormati satu sama lain.

Merah bagaikan buah apel, terasa manis di dalamnya. Jingga bagaikan kobaran api yang tak akan pernah padam. Kuning bagaikan mentari yang menyinari hari-hari kita. Hijau bagaikan tanaman yang tumbuh subur. Biru bagaikan air jernih alami. Ungu bagaikan kuntum bunga yang merekah. Nila-lembayung bagaikan mimpi-mimpi yang mengisi kalbu. Kejadian 9:8-15

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF KATOLIK

Di atas dasar martabat pribadi manusia kita diutus untuk membangun persaudaraan sejati, persaudaraan yang diikat oleh iman, diperindah dengan cinta, dan diteguhkan dengan harapan akan hidup dalam persatuan dengan Allah Pencipta dan Penyelamat semua orang.

Konsili Vatikan II: PERNYATAAN TENTANG HUBUNGAN GEREJA DENGAN AGAMA-AGAMA BUKAN KRISTIANI, 28 Oktober 1965

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF KATOLIK


Gereja katolik tidak menolak apa pun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar Kebenaran, yang menerangi semua orang. (No. 2)

You might also like