You are on page 1of 8

Pertempuran Surabaya merupakan peristiwasejarahperang antara pihak tentara Indonesiadan

pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November1945 di Kota Surabaya,
Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam
sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia
terhadap kolonialisme


Operasi Trikora digelar dengan satu tujuan utama yang sederhana namun jelas dengan berbagai
usaha: merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk
menggabungkan Irian Barat dengan Indonesia. Belanda yang keras kepala dan tidak ingin
menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia harus merasakan konsekuensi yang tidak ringan dari
keputusannya tersebut. Berbekal persenjataan berat yang baru saja didapatkan dari Uni Soviet,
sebuah operasi militer besar-besaran dikerahkan; terbesar yang pernah dilakukan Indonesia
sepanjang sejarah.


Bagi Anda yang belum mengenal sejarah Bali sebelumnya, Puputan mungkin tampil sebagai
sebuah konsep yang masih asing terdengar. Namun, bagi yang pernah mempelajarinya, Puputan
merupakan tindakan paling patriotik yang ada dalam sejarah Indonesia. Puputan adalah tradisi
masyarakat Bali untuk memberikan perlawanan terhadap siapa pun agresor yang berani
menyentuh Tanah Air hingga titik darah penghabisan. Tidak ada kata mundur, tidak ada kata
menyerah. Salah satu perang puputan paling dramatis adalah Puputan Margarana yang dipimpin
oleh I Gusti Ngurah Rai. Dalam usaha mempertahankan desa Marga dari serangan NICA,
Ngurah Rai yang berhasil merampas senjata api dari tentara Belanda berkomitmen untuk
mengobarkan perang perlawanan hingga titik darah penghabisan. Tentara Belanda yang sempat
kewalahan dan kalah terpaksa meminta bantuan sebagian besar pasukannya di Bali dan pesawat
pengebom dari Makassar untuk membasmi perlawanan ini. 96 orang tewas, termasuk I Gusti
Ngurah Rai. Dari pihak Belanda? Kurang lebih 400 orang tewas.



Indonesia semakin berani ketika perlengkapan senjata dan koordinasi militernya yang masih
muda mulai menunjukkan potensi pertahanan yang cukup kuat. Belanda yang di kala itu sedang
menjajal usaha invasi keduanya datang seolah tak terbendung. Namun, TNI tidak tinggal diam.
Sebuah rencana serangan disusun untuk menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memiliki
sebuah kemampuan sebuah negara berdaulat, tetapi juga eksistensi badan militer. Yogyakarta
dipilih sebagai ajang pembuktian. Selain sebagai ibu kota, Yogyakarta kala itu juga memuat
banyak wartawan asing yang signifikan untuk publisitas dan memperkenalkan Indonesia.
Serangan dimulai saat fajar, berlangsung selama 6 jam, dan berhasil memukul mundur Belanda.

Berlindung di balik tanggul ketika ditembaki pejuang republik dari balik seberang selokan.

Dalam gambar tampak pasukan BKR (Barisan Keamanan Rakyat) dengan bambu runcing di
pundak tengah berbaris yang secara khusus dibentuk pada 27 Agustus 1945 guna menghadapi
pasukan NICA (Belanda)


kapal pengangkut m.c. Muir di pelabuhan amsterdam siap berangkat ke nusantara.

Keadaan salah satu keluarga Belanda di Batavia



kontak senjata


Marinir Belanda

Marinir belanda di jawa timur sedang melintasi kampung yang terbakar.


Seorang pemuda yang terluka diberi pertolongan medis oleh anggota brigade marinir Belanda


Operasi Quantico. Seorang serdadu marinir terlihat mengancam sekelompok warga Indonesia
yang diintrogasi

KLIPING
PERANG INDONESIA BELANDA
1945













Disusun Oleh:
URI SAPTURI


SMP 5 LEMAHSUGIH
2013-2014

You might also like