ISSN: 0028-0836

EISSN: 1476-4687
Published online 7 November 2010 | Nature | doi:10.1038/news.2010.588
News
Cellular 'alchemy' transforms skin into
blood
Direct conversion of cell types could offer safer, simpler treatments than stem cells.
Ewen Callaway

The right cocktail of chemicals converts human skin cells directly into
blood.www.ingrampublishing.com
Human skin cells can be transformed into blood without first being sent through a primordial,
stem-cell-like state, according to a ground-breaking study.
The breakthrough, published online today in Nature
1
, follows work earlier this year showing
that fibroblast cells from mouse skin, treated with the right cocktail of chemicals, can be
transformed into neurons
2
and heart muscle
3
. However, it is the first study to accomplish this
feat with human cells, and the first to create progenitor cells in this case for blood.
"It takes us a step along the line to believing that you can produce anything from almost
anything," says Ian Wilmut, an embryologist and director of the MRC Centre for
Regenerative Medicine in Edinburgh, UK. Such 'direct conversions' also offer a potentially
safer, simpler tool for creating patient-specific cell therapies than is promised by adult cells
reprogrammed to become stem cells (known as induced pluripotent stem cells, or iPS cells).
Mickie Bhatia, a stem-cell researcher at McMaster University in Hamilton, Canada, and his
colleagues chose to make blood progenitors from skin cells because red blood cells created
from stem cells do not make the adult form of haemoglobin. "Those cells, because they think
they're embryonic, make embryonic and fetal blood," he says.
Creating a bloodline
To make blood progenitor cells, Bhatia and his team collected skin fibroblasts from several
volunteers. They infected the cells with a virus that inserted the gene OCT4, and then grew
them in a soup of immune-stimulating proteins called cytokines.
OCT4 is one of a handful of Yamanaka factors used to transform fibroblasts into iPS cells,
but Bhatia's team found no evidence that the blood progenitor cells that they had made went
through an embryonic state. The cells' gene-expression patterns never resembled those of
embryonic stem cells, and the blood progenitor cells didn't cause mice to develop teratomas
tumours that are characteristic of pluripotent cells.
Everybody has their favourite cell type. There is a lot of this kind of alchemy going on.
The progenitors did, however, produce all three classes of blood cells white blood cells,
red blood cells and platelets all of which seemed to function as they should, according to a
battery of experiments. The red blood cells made adult haemoglobin, not the fetal form.
The ultimate test would be transplanting the cells into humans, says Bhatia, but that isn't on
the cards at least not yet. "The clinical side is going to be a lot of work," he says. "At least
from our estimation, this is the most encouraging result we've seen for using blood cells for
cell-replacement therapy."
Sanguine about the possibilities
The potential for therapy is very much on the minds of Bhatia and other scientists who are
converting cells directly. Because the progenitor cells bypass pluripotency, there is little risk
of them forming tumours when implanted into patients, says Wilmut, who is working on
creating other progenitor cells in his own lab.
Deepak Srivastava, a developmental biologist and director of the Gladstone Institute of
Cardiovascular Disease in San Francisco, California, led the team responsible for making
heart muscle from mouse fibroblasts
3
. He says that directly converted cells could also offer
simpler treatments than iPS cells: the fibroblasts that surround the heart could be transformed
into new heart muscle using a stent that delivers drugs to reprogram the cells.
ADVERTISEMENT
Converted cells aren't without their drawbacks, though. Unlike iPS and embryonic stem cells,
they cannot easily multiply in the lab, so producing the large quantities needed for
applications such as screening drugs could prove tough, says Wilmut.
Despite lab experiments establishing that the converted blood cells are indistinguishable from
adult blood cells, it is still too early to tell whether they will be as good as the real thing once
they are inside patients, says George Daley, a stem-cell biologist at Children's Hospital
Boston in Massachusetts.
In particular, epigenetic modifications changes that modify gene expression without
altering the DNA sequence could differ between blood cells produced naturally and those
created by direct conversion. "The journey from a zygote to a specialized blood cell is very
long. The journey from a fibroblast to a blood cell in a petri dish may take a very different
route," says Daley.
Even with these caveats, direct conversion is gaining in popularity. "Everybody has their
favourite cell type," says Daley. "There is a lot of this kind of alchemy going on."
References
1. Szabo, E. et al. Nature doi:10.1038/nature09591 (2010).
2. Vierbuchen, T. et al. Nature 463, 1035-1041 (2010). | Article | ChemPort |
3. Ieda, M. et al. Cell 142, 375-386 (2010). | Article
Koktail tepat bahan kimia mualaf sel-sel kulit manusia langsung ke sel-sel kulit manusia
darah. www.ingrampublishing.com dapat berubah menjadi darah tanpa terlebih dahulu
sedang dikirim melalui keadaan primordial, seperti batang sel, menurut sebuah studi tanah-
melanggar. Terobosan, diterbitkan online hari ini di Nature1, berikut kerja awal tahun ini
menunjukkan bahwa sel-sel fibroblas dari kulit mouse, diperlakukan dengan koktail tepat
bahan kimia, dapat berubah menjadi muscle3 neurons2 dan hati. Namun, ini adalah studi
pertama untuk mencapai prestasi ini dengan sel manusia dan yang pertama untuk
menciptakan sel progenitor dalam kasus ini untuk darah. "Dibutuhkan kita selangkah
sepanjang garis untuk percaya bahwa Anda dapat menghasilkan apa-apa dari hampir apa
pun," kata Ian Wilmut, embriologi dan Direktur Pusat MRC untuk Regenerative Medicine di
Edinburgh, Inggris. Seperti 'langsung konversi' juga menawarkan alat yang berpotensi lebih
aman, lebih sederhana untuk membuat pasien-spesifik sel terapi daripada dijanjikan oleh sel-
sel dewasa memprogram untuk menjadi sel-sel induk (dikenal sebagai sel-sel induk
pluripoten diinduksi, atau sel-sel iPS). Agus Bintoro Bhatia, sel induk peneliti di Universitas
McMaster di Hamilton, Kanada, dan rekan-rekannya memilih untuk membuat darah leluhur
dari sel-sel kulit karena sel-sel darah merah yang dibuat dari sel induk tidak membuat bentuk
dewasa hemoglobin. "Mereka sel, karena mereka pikir mereka embrio, membuat embrio dan
janin darah," katanya. Membuat keluarga membuat darah nenek moyang sel, Bhatia dan
timnya dikumpulkan fibroblas kulit dari beberapa relawan. Mereka terinfeksi sel dengan virus
yang dimasukkan gen OCT4, dan kemudian tumbuh mereka dalam sup kekebalan-
merangsang protein disebut sitokin. OCT4 adalah salah satu dari segelintir Yamanaka faktor
yang digunakan untuk mengubah fibroblas ke dalam sel iPS, tetapi Bhatia's tim tidak
menemukan bukti bahwa nenek moyang sel-sel darah yang mereka telah pergi melalui sebuah
negara embrio. Pola-pola ekspresi gen sel pernah menyerupai orang-orang dari sel induk
embrionik, dan sel-sel darah leluhur tidak menyebabkan tikus untuk mengembangkan
teratomas-tumor yang merupakan karakteristik dari sel berpotensi majemuk. "Setiap orang
memiliki jenis sel favorit mereka. Ada banyak jenis alkimia terjadi." Leluhur lakukan,
bagaimanapun, menghasilkan semua tiga kelas sel darah putih sel darah, sel darah merah
dan trombosit yang semuanya tampaknya berfungsi sebagai mereka harus, menurut baterai
percobaan. Sel darah merah membuat hemoglobin dewasa, bukan bentuk janin. Tes akhir
akan transplantasi sel ke manusia, mengatakan Bhatia, tapi itu bukan pada kartu-setidaknya
belum. "Sisi klinis akan menjadi banyak pekerjaan," katanya. "Setidaknya dari perkiraan
kami, ini adalah hasil yang paling menggembirakan kami telah melihat untuk menggunakan
sel darah untuk sel-pengganti terapi." Optimis tentang kemungkinan potensi terapi ini sangat
banyak di pikiran Bhatia dan ilmuwan lain yang mengkonversi sel secara langsung. Karena
nenek moyang sel memotong pluripotency, ada sedikit risiko mereka membentuk tumor
ketika ditanamkan ke pasien, mengatakan Wilmut, yang bekerja pada menciptakan sel
progenitor lainnya di laboratorium sendiri. Deepak Srivastava, biologi perkembangan dan
Direktur dari Institut Gladstone Cardiovascular Disease in San Francisco, California,
memimpin tim yang bertanggung jawab untuk membuat otot jantung dari mouse fibroblasts3.
Ia mengatakan bahwa langsung sel-sel yang dikonversi dapat memberikan perawatan yang
lebih sederhana dari sel-sel iPS: fibroblas yang mengelilingi jantung bisa berubah menjadi
otot jantung baru menggunakan stent yang memberikan obat-obatan untuk memprogram
ulang sel-sel. Sel-sel dikonversi iklan tidak tanpa kekurangan mereka, meskipun. Tidak
seperti iPS dan sel induk embrionik, mereka tidak dapat dengan mudah menggandakan di
laboratorium, sehingga menghasilkan jumlah besar yang dibutuhkan untuk aplikasi
penyaringan obat dapat membuktikan sulit, mengatakan Wilmut. Meskipun Laboratorium
percobaan membangun sel-sel darah yang dikonversi dibedakan dari sel-sel darah dewasa, hal
ini masih terlalu dini untuk memberitahukan apakah mereka akan menjadi sebagai baik
sebagai hal yang nyata sekali mereka dalam pasien, kata George Daley, ahli biologi sel induk
di Children's Hospital Boston di Massachusetts. Di khusus, epigenetik jadi yang disebut
perubahan-perubahan yang mengubah ekspresi gen tanpa mengubah urutan DNA dapat
berbeda antara sel-sel darah yang diproduksi secara alami dan yang diciptakan oleh konversi
langsung. "Perjalanan dari zigot ke sel darah khusus sangat panjang. Perjalanan dari fibroblas
ke sel darah dalam cawan Petri mungkin mengambil rute yang sangat berbeda,"kata Daley.
Bahkan dengan peringatan ini, konversi langsung adalah mendapatkan popularitas. "Semua
orang memiliki jenis sel favorit mereka," kata Daley. "Ada banyak jenis alkimia terjadi.