You are on page 1of 10

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 1, No.

1, Juli 2006

EFEKTIFITAS SKALA EDINBURGH DAN SKALA BECK DALAM MENDETEKSI RISIKO DEPRESI POST
PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM PROF . DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Lutfatul Latifah 1) Hartati 2)
1)

Nursing Lecturer of Nursing Science Program, Soedirman University


) Nursing Lecturer of Nursing Science Program, Soedirman University

ABSTRACT
The aim of this study is to evaluate the effectiveness of Edinburgh post partum depression scale
(EPDS) and Beck Depression Inventory (BDI) scale to detect risk of post partum depression. This
study utilized survey with quantitative approach. Of 25 patients were chosen with purposive
sampling method. The criteria of sample was post partum mother who admitted at Margono
Soekardjo hospital in the sixth days. The assessment of post partum mother was evaluated directly
to the target population by EPDS and BDI scale. The criteria of depression were divided into three
categories, low risk, middle risk and high risk of post partum depression. Mann-Whitney U shows
that EPDS and BDI scale have similar effective to detect risk of post partum depression at 0.01 with
Z value at (2.33) and (-2.320) respectively. In summary, the effectiveness of EPDS and BDI scale
were not different in predicting post partum depression mother during admitted in the hospital. Both
of those scales have similar ability when detecting risk of post partum depression mother.
Keywords : post partum depression, Edinburgh post partum depression scale (EPDS), Beck
Depression Inventory (BDI) scale
Ukrki
dan
PENDAHULUAN
Paavilainen (2002),
Tugas perkembangan seorang wanita melaporkan bahwa
secara kodrati adalah hamil dan melahirkan. depresi postpartum
Namun demikian, peristiwa kelahiran dan berkisar 10 15 %
persalinan dapat menimbulkan berbagai diakui
sebagai
gangguan emosional pada periode setelah problem kesehatan
melahirkan (postpartum periode). Salah satuwanita di dunia. Hasil
variasi gangguan emosional pada wanita paska- dari
berbagai
salin periode postpartum adalah depresi penelitian
dalam
postpartum. Kejadian depresi postpartum ini sepuluh
tahun
banyak dialami terutama oleh para wanita yang terakhir melaporkan
baru melahirkan pertama kali (primipara mother).10 15 % dari para
Penelitian oleh OHara & Swain (1996), wanita
setelah
melaporkan sekitar 13 % wanita melahirkan anak melahirkan
pertama mengalami depresi postpartum pada mengalami depresi
periode tahun pertama paska-salin. Penelitianpostpartum (Beck et
yang dilakukan oleh Tammentie, Tarkka, Astedt- al, 1992; Campbell &
Cohn, 1991).
Depresi

postpartum
dapat
mengakibatkan
terjadinya gangguan
psikologis
jangka
pendek dan jangka
panjang, tidak saja
pada wanita penderita
tapi juga pada anak
dan anggota keluarga
lainnya (Armstrong et
al, 2000). Selain itu
juga dapat terjadi
gangguan hubungan
tali kasih ibu dan anak,
kurangnya perhatian
ibu dalam merawat,
mengasuh
serta
membesarkan
anaknya,
kesulitan
anak dalam menjalin
15

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 1, No.1, Juli 2006

melaporkan
gejala-gejala fisik
yang dirasakan
hubungan
sosial
denganmengganggu.
lingkungan dan teman sebayaPeran perawat di
serta
konflik
perkawinankomunitas dan
(Kustjens & Wolke, 2001). Akibat keterlibatan
yang lain dilaporkan oleh Cooper praktisi
& Murray (1998) bahwa anak-kesehatan secara
anak yang berusia lebih dari 1profesional
tahun dari ibu yang mengalamisangat diperlukan
depresi postpartum mempunyaiuntuk melakukan
problem tingkah laku dandeteksi
dan
memiliki kemampuan kognitifpencegahan
yang kurang dibanding anak-depresi
anak dari ibu yang tidakpostpartum
di
mengalami depresi postpartum.masyarakat.
Hasil penelitian longitudinal yang
dilakukan oleh Sharp et. al (1995)
menemukan bahwa anak laki-laki
berusia 4 tahun dari ibu yang
mengalami depresi postpartum
secara signifikan memiliki hasil
test kemampuan intelektual yang
lebih
rendah
dibandingkan
teman-teman sebaya mereka.
Di Indonesia, wanita
dengan depresi postpartum
belum dilaporkan secara pasti
insidensinya. Biasanya penderita
baru akan dikenali bila kondisinya
sudah mengalami depresi berat
(postpartum psychosis). Berbagai
studi depresi postpartum telah
diajukan untuk menemukan
beberapa
kemungkinan
penyebab gangguan emosional
tersebut,
namun
depresi
postpartum masih merupakan
misteri yang sulit dipahami.
Wanita penderita di masyarakat
pada
umumnya
tidak
menampakkan gejala depresi
karena mereka takut dan malu
mendapat anggapan bahwa
mereka
tidak
mampu
menjalankan peran sebagai
seorang
ibu.
Kebanyakan
penderita
yang
mencari
pertolongan datang ke pelayanan
kesehatan,
hanya
sedikit
mengungkapkan
perasaan
depresi mereka dan hanya

METODE
PENELITIAN
Penelitian
ini menggunakan
metode penelitian
survei
dengan
pendekatan
kuantitatif. Populasi
penelitian adalah
ibu postpartum di
ruang Flamboyan
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
Prof. Dr. Margono
Soekardjo
Purwokerto.
Sampel penelitian
sebanyak
25
pasien
yang
diambil
secara
purposif sampling
dengan
kriteria
inklusi pasien ibu
post partum hari
keenam atau lebih.
Peneliti melakukan
pengkajian
langsung terhadap
semua sampel dan
menilai
adanya
risiko
depresi
postpartum dengan
menggunakan
skala Edinburgh
dan skala Beck.
Penelitian
ini
dilaksanakan
selama 5 bulan
yang terbagi dalam
tiga tahap yaitu
tahap persiapan,
tahap pelaksanaan
dan
tahap
penyusunan
laporan
hasil
penelitian.

Setelah
perlakuan

diberikan sesuai waktu yangMann Whitney-U.


telah direncanakan maka di akhir
program,
hasil
pengisianHASIL DAN
kuisioner
dikelompokkan,BAHASAN
dihitung dan di skor untuk
Pada
mengetahui
risiko
depresitahap
postpartum. Risiko dikategorikanpelaksanaan
menjadi tiga : resiko rendah,telah dilakukan
resiko sedang dan resiko tinggi.pengumpulan
Analisis
yang
dilakukandata dan telah
disesuaikan dengan tujuan yangterkumpul
akan dicapai dalam penelitian inisebanyak
25
dengan berdasarkan pada skalaresponden
data, persyaratan uji dan besar (100%).
Pada
sampel. Berdasar pernyataansetiap responden
tersebut ditentukan jenis ujidisurvei dengan

menggunakan
dua skala. Dan
semua
responden dapat
menyelesaikan
program tanpa
ada responden
yang
drop-out.
Kemudian
dari
data
yang
terkumpul telah
dilakukan
pengolahan dan
analisa
data
dengan
hasil
sebagai berikut :
16

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 1, No.1, Juli 2006

1. Distribusi risiko depresi postpartum dan efektifitas setiap skala


Tabel 1. Distribusi risiko depresi postpartum dan efektifitas setiap skala
Risiko rendah
Risiko sedang
Risiko tinggi
Skala
( %)
( %)
( %)
Edinburgh
52
36
20
Beck
44
32
16
uji tapis (screening
disebabkan karena
Dari hasil distribusi risiko depresi postpartumtests)
yang
perbedaan
seting
untuk setiap skala dapat dijelaskan bahwa skaladigunakan
adalah
penelitian dan juga
Edinburgh memiliki kemampuan mendeteksi padadengan
skala
jumlah sampel.
risiko rendah (ringan) sebesar 52 % dan skala Beck postpartum
B. Perbedaan
44 %. Kemudian pada risiko sedang, skala EdinburghEdinburgh sehingga
dapat mendeteksi 36 % dan skala Beck 32 %.dapat
skala pengkajian
mendeteksi
Selanjutnya pada risiko tinggi, skala Edinburgh dapatdan
memonitor
risiko depresi
mendeteksi 20 % dan skala Beck 16 %. Hasil perkembangannya
postpartum
pengkajian menurut kedua skala diatas menunjukkanpada wanita-wanita
Analisa
kemampuan yang hampir sama untuk mendeteksiyang
berisiko
perbedaan tingkat
risiko timbulnya depresi postpartum, hal inimengalaminya.
kepekaan skala diuji
dimungkinkan karena aspek dan karakteristik dalamAdapun skala Beck
menggunakan
uji
pernyataan kedua skala memang identik. Selain itu,menurut studi dari
Mann-Whitney
U
(2003)
untuk skala Beck telah menggunakan modifikasiHeh
test.
Menurut
Djarwanto (2001),
bentuk singkat yang hanya terdiri dari 13 pernyataanmempunyai angka
proses
pengujian
dan skala Edinburgh sebanyak 10 pernyataan,validitas yang lebih
jika
Mann-Whitney
U
sehingga memudahkan responden dalam memilihrendah
dibandingkan
digunakan
apabila
item yang diinginkan sesuai kondisi psikologis yang
kedua
kelompok
skala
dirasakan saat itu. Tinjauan pustaka (Literaturdengan
variabel
bersifat
Edinburgh
karena
Review) yang dilakukan oleh Afiyanti (2002),
independen
dan
skala
Beck
lebih
melaporkan cara-cara deteksi dan pencegahan
berskala
ordinal.
hal
tepat
digunakan
depresi postpartum. Salah satu
ini
sebagai
dasar
untuk
pengkajian
untuk menentukan
depresi
secara
kesimpulan terhadap
umum. Hal ini dapat
hasil
penelitian
dijelaskan
bahwa
apakah
Ho
ditolak
kepekaan skala bisa
ataupun Ho diterima.
Tabel 2. Perbedaan efektifitas
skala pengkajian risiko
depresi postpartum

Nilai score

Efektifitas skala
Beck
Edinburg
Tota

yang
Berdasarkan datadiuji
deskriptif uji pada tabel 2memiliki
di atas menunjukkankemamp
bahwa dari kedua skala

N
25
25
50

Mean Rank
21.30
29.70

Sum of Ranks
532.50
742.50

uan yanghampir
sama
dalamBeck
mendeteksi
risiko(Mean
timbulnya
depresiRank =
postpartum yaitu skala21.30)
17

dan
skala
Edinburg
h

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 1, No.1, Juli 2006

angka validitas
(Mean Rank = 29.70). Dari hasil lebih
rendah
mean rank antara kedua skaladibanding skala
menunjukkan bahwa skala BeckEdinburgh.
mempunyai mean rank sedikitNamun demikian
lebih rendah daripada skalabahwa
tingkat
Edinburgh. Hasil ini sesuaikepekaan suatu
dengan studi dari Heh (2003) skala
bisa
yang melaporkan bahwa skaladipengaruhi oleh
Beck mempunyai
perbedaan setting
Tabel 3.
S
i
g
n
i
f
i
k
a
n
s
i
p
e
r
b
e

d
a
a
n
e
f
e
k
t
i
f
i
t
a
s
s
k
a

l
a
p
e
n
g
k
a
j
i
a
n
r
i
s
i
k
o

d
e
p
r
e
s
i
p
o
s
t
p
a
r
t
u
m

penelitian seperti
tempat
dan
populasi
penelitian.

Test Statistic
Mann-Whitney U
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
SIMP
terse
cegahan dinihist
Berdas ULAN
but
postpartum. ory
arkan hasil uji
mem
Jurnal
B
of
dalam kedua erdas
punya
Keperawatan pos
tabel di atas arkan
i
Indonesia, tpa
dapat
kema
hasil
6(2), 70-76. rtu
mpua
disimpulkan peneli
Bloch
M,
Schmidt PJ, m
n
bahwa
dari tian
Danaceau M, dep
yang
kedua
skala ini
sama.
Murphy
J, res
yang diuji yaitu dapat
skala
Nieman
L,
disim
sio
RUJU
Edinburgh dan pulka
Rubinow DR. n.
KAN
skala
Beck n
(2000)Effects Am
memiliki
Afiyan
bahw
of
gonadal J
kemampuan a
t
steroids
in Psy
yang
sama bahw
i
chi
women
with
a
dalam
a
,
atry
mendeteksi
tidak
risiko timbulnya ada
,15
Y
perbe
depresi
7:9
daan
postpartum
24.
dengan taraf tingka
30
t
signifikansi
Chabrol,
kepek
(
0,01adalah
H.,T
2
2,33 ( Z 0,01 = aan
eiss
2,33) dan nilai antar
0
edr
a
Z
0
e,
hitung = -2.320 skala
2
F.,
sehingga Ho pengk
)
ajian
Sai
diterima.
.
Edinb
ntDengan
urgh
Jea
demikian dapat
D
dan
n,
ditarik
skala
e
M.,
kesimpulan
Beck
t
Teis
bahwa
dalam
e
ser
tidak
ada
mend
k
ye,
perbedaan
eteksi
tingkat
N.,
s
risiko
kepekaan
Ro
i
timbul
antara skala nya
ge,
pengkajian
B.,
d
depre
Edinburgh dan si
&
a
skala
Beck postp
Mul
n
dalam
let,
artum
mendeteksi
sehin
E.
p
risiko timbulnya gga
(20
e
depresi
kedua
02).
n
postpartum. skala
Pre

Nilai score
207.500
-2.320
.020
ve
nti
on
an
d
tre
at
m
en
t
of
po
stpa
rtu
m
de
pr
es
sio
n:
a
co
ntr
oll
ed
ra
nd
o
mi
ze
d
st
ud
y
on
wo
m
en
at
ris
k.
Ph
sy
col
og

ical Medicine, Nursi


wo den
JM,
Djarwanto
32 (6), 1039- ng, 30
R. ,
me Sagovsky
1047.
(3),
ns (1987)Detection P .S
postnatal (20
Clifford, C., Day, A., 655hea of
Cox,
J.,& 664.
lth depression:
01).
Warrett, Cohen,
J.
nur development of Me
(1999).
A S.M
10-item nge
sing the
cross-cultural
Edinburgh
. et
.
nal
analysis of the all
Pen Postnatal
beb
use of the (19
nsyl Depression
era
Edinburgh
Br
J pa
91).
vani Scale.
post-natal
Mat
a : Psychiatry,150:78 uji
depression
ern
Spri 2-6
stati
scale (EPDS) al,
Departemen
Kesehatan
ngh
stic
in
health neo
ous RI. (2000). Profil dala
visiting
nat
e Kesehatan
m
practice.
1999.
al
Cox
JL, Indonesia
pen
Journal
of and
Hol Jakarta: Pusat Data eliti
Advanced
Kesehatan Jakarta.
18

an
.
Ed
isi
ke
du
a.
Yo
gy
ak
art
a :
Lib
ert
y

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 1, No.1, Juli 2006

Downie, J., Wynaden, D.,


McGowan, S.,Juliff, D.,
Axten, C., Fitzpatrick, L.,
Ogilvie, S., & Painter, S.
(2003).
Using
the
Edinburgh
postnatal
depression
scale
to
achieve best practice
standards. Nursing and
Health Sciences, 5, 283287.
Georgiopoulos AM, Bryan TL,
Wollan
P, et al.
(2001)Routine screening
for
postpartum
depression. J Fam
Pract.,50:117-122.
Heh, S.,& Fu, Y . (2002).
Effectiveness
of
informational support in
reducing the security of
postnatal depression in
Taiwan.
Journal
of
Advanced Nursing, 42 (3),
30-36.
Katherine, W.L., Barbara, P .L.,
P .M. (2002). Postpartum
The New England Journal
of Medicine, 347 (3), 194199.
Laura, M.J.,(2002). Postpartum
depression. The Journal of
the American Medical
Association, 287 (6), 762765.
May & Mehlmeister (1994).
Maternal and neonatal
nd
nursing.
3
.ed.
Philadelphia
:
J.B
Lippincott Co
Miller,L.J., (2002) Post Partum
Depression.
JAMA,
287(6),762-765
Murray L, Carothers AD.
(1990)The validation of
the Edinburgh Postnatal

Depression
Scale on a
community
sample. Br
J
Psychiatry;
157,288290
Reeder. et all.
(1997).
Family,
newborn
and
womens
health
care.
Philadelphi
a : J.B
Lippincott
Co
Saifuddin,
A.B.,
Wiknjosastro,
G.H., Affandi,
B.,
&
Waspodo, D.,
(2002).Buku
panduan
praktis
pelayanan
kesehatan
maternal dan
neonatal.
Edisi
I,
Cetakan I.
Jakarta
:
Yayasan
Bina Pustaka
Sarwono
Prawiroharjd
o.
Sugiyono. (1999).
Statistik
Nonparam
etris Untuk
Penelitian.
Bandung :

CV . ALFABETA
of recurrent
Uwakwe,
R.,(2003).
Affective postpartum
(depressive
morbodity
in depression: a
puerperal Nigerian women : randomized
validation of the Edinburgh clinical trial. J
postnatal depression scale. Clin
Acta Psychiatr Scand, 107, Psychiatry;62
:82-6
251-259
Wisner KL, Perel JM, Peindl Wisner,
KS, K L., Parry,
Hanusa BH, Findling RL, B.L., Piontek,
Rapport D. (2001) Prevention

C.M.(2002)
Post
Partum
Depression
. The New
England
Journal of
Medicine,
347
(3),
194-199

1
9

You might also like