You are on page 1of 10

ISSN:19076304

TEORIAGENSIDANTEORISTEWARSHIP
DALAM PERSPEKTIFAKUNTANSI
(AgencyTheoryVsStewardshipTheory
intheAccountingPerspective)
EkoRaharjo *)
Abstract
Theagencytheorytriestocomposeformallinkbetweenprincipalandagentoranyintended
parties within budget composition process. This theory imposes on achievement measurement
designandrewardprovidedformanagertoactpositivelyandorprofitableforcompanyinawhole.
Thetheoremofagencytheoryneverimplementsallsituations.Suchalternativemodelsof
behaviourandmanagerialmotivationisstewardshiptheory,whichgainedfrompsychologicallyand
sociologically traditions. This research increased the meaning of stewardship theory through
descriptionofterminologyandtheoreticallycontribution.
Alsoaddingwithinthepreviousstewardshiptheorythroughtestedsuchmodelthatrelieson
managerchosenthebetterprincipalthansuchdeterminationview.Basedontheexistedmodel,
managerchosetoactasstewardoragent.Theirchoosingwasvariousinlinewiththeirpsychology
motivationandperceptionaboutexistedsituation.Principalalsochosetocreatesomeagencyor
stewardshiplinkage,dependontheperceptionaboutitssituationandmanager.Ifwhethermanager
orprincipalfeelsthattheotherpartieswillactindefendposition,thenthebestbenefitwillbeact
asagency,andorganizationwillreceiveoptimallyreturnuponitsinvestment.Butifbothparties
chosetodevelopstewardshiplinkage,thentheorganizationwillrealizemaximumrewards.
Keywords: Agency Theory, Stewardship Theory, Accounting Perspective.
Abstrak
Teoriagensimencobauntukmenjalinhubunganyangformalantaraprinsipaldanagenatau
pihakpihak yangberkepentingandalamprosespenyusunan budget.Teori inimenekankan pada
perancanganpengukuranprestasidanimbalanyangdiberikanagarparamanajerberperilakupositif
ataumenguntungkanperusahaansecarakeseluruhan.
Dalilteoriagencytidakmenerapkansemuasituasi.Suatumodelalternatifdariperilakudan
motivasimanagerialadalahteoristewardship,yangmanadiperolehdaritradisisecarapsikologis
dan sosiologis. Riset ini menambahkan pengertian mengenai teori stewardship dengan
menggambarkanterminologidankontribusiteoritisnya.
Ditambahkan pula ke dalam riset stewardship sebelumnya dengan menguji suatu model
yang mendasarkan pada pilihan manajer principal yang lebih baik daripada suatu paham
determinasi.Berdasarkanmodelyangadatersebut,manajermemilihberperilakusebagaisteward/
pelayanatauagent.Pilihanmerekaberagamsesuaimotivasipsikologisnyadanpersepsimereka
*) Dosen STIE Pelita Nusantara Semarang.

TEORI AGENSI DAN TEORI STEWARSHIP DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI

Eko Raharjo

3 7

tentang situasi yang ada. Principal juga memilih menciptakan suatu hubungan agency atau
stewardship,tergantungpadapersepsitentangsituasidanmanajernya.Apabilabaikmanajeratau
principal merasa bahwa pihak yang lain akan berperilaku secara aktivitas (bertahan), maka
keuntunganterbaikdarinyaberperilakusebagaiagency,danorganisasimenerimakembalianyang
cukup optimal atas investasinya. Namun jika kedua pihak memilih mengembangkan hubungan
stewardship,organisasimerealisasikanimbalanmaksimum.
Kata Kunci: Teori Agensi, Teori Stewardship, Perspektif Akuntansi

1. Pendahuluan
Teoriagensiterfokuspadaduaindividuyaituprinsipaldanagen.Prinsipalmendelegasikan
responsibility desicion making kepada agen. Baik prinsipal maupun agen diasumsikan sebagai
orangorangekonomiyangrasionalyangsematamatatermotivasiolehkepentinganpribadi,tapi
mereka kesulitan membedakan penghargaan atas preferensi, kepercayaan dan informasi. Hak
dan kewajiban dari prinsipal dan agen dijelaskan dalam sebuah perjanjian kerja yang saling
menguntungkan. Dalam penelitian akuntansi manajemen, teori agensi digunakan untuk
mengidentifikasikombinasikontrakkerjadansisteminformasiyangakanmemaksimalkanfungsi
manfaatprinsipal,dankendalakendalaperilakuyangmunculdarikepentinganagen.
Beberapabatasanmodelagencydidalammelakukansuatupengamatan.MenurutTiessen
danWaterhouse(1983)dalammelakukanidentifikasiadaempatbatasanyangdapatmengurangi
hasilhasilyangkurangbermanfaatdarimodelagensi. Pertama,modelmemfokuskanpadaYitigel
periodbehavior(perilakusatuperiode). Kedua,validitasdeskriptifmanfaatyangmemaksimalkan
representasiperilakudapatdipertanyakan. Ketiga,modeldibatasiolehtigaorang.Dan, Keempat,
beberapapenulisberargumenbahwabanyakperusahaanyangtidakdapatmenerimaanalisisdari
sudutpandangperjanjianformal.
Pertanyaan yang menarik dari teori agensi adalah apakah budget buyed payment dapat
dijadikan pareto optimal. Para peneliti telah mengidentifikasikan kondisikondisi budget based
contract,tetapisayangnya,hasildariimplikasitidakjelaskarenadibatasiolehasumsiasumsidasar
yangdigunakanolehpeneliti.
Holmstonlebihmenggunakanbudgetdalammelakukanobservasi.Kondisiparetooptimal
dalamprosespenyusunanmemperhatikankomunikasiantaraprinsipaldenganagen.Agendapat
berkomunikasidenganprinsipalsepertiyangdiharapkandenganmemaksimumkankepentingannya
di dalam penyusunan anggaran. Teori agen mengamati gejala slack (selisih) anggaran yang
digambarkansebagaiinefisiensiataukerugianpenghasilandariinformasiyangsimetristerhadap
keputusan.
Dalamteoriagensi,informasiakuntansimanajemendigunakanuntukduatujuan.Pertama,
digunakanuntukpengambilankeputusanolehprinsipaldanagen. Dankedua,digunakanuntuk
mengevaluasidanmembagihasilsesuaidengankontrakkerjayangtelahdibuatdandisetujui.Hal
inidisebutdenganperformanceevaluatianroleyangdapatmemotivasiagenuntukberusahaseoptimal
mungkin.
Konsekuensilogisdarikontrakkerja,yanglebihspesifiklagi,dalammeningkatkanefisiensi
peraninformasi denganmengurangi rugiyang disebabkan olehmasalahmasalah moralhazard

3 8

Fokus Ekonomi
Vol.2No.1Juni2007:3746

dan adverse selection yang telah dibuat oleh prinsipal dengan agen. Jika prinsipal tidak dapat
mengamatiusahaagensecaralangsungataumengukuroutputsecaraakurat,makaagenmungkin
dapat melakukan tindakan yang berbeda dengan apa yang telah disetujui dalam kontrak kerja,
misalnyadiaakanmenghindardarikewajibanyangharusdilakukan,disebutmoralhazard.Dan
apabilaprinsipal,tidakmempunyailink.
Padaberbagaiinformasiyangtersediabagiagenpadasaatpengambilankeputusantidak
bisamengetahuiapakahusahayangdijalankantelahdipilihdengansemestinyaatasdasarinformasi
agenatautelahmengingkarikewajibannya,disebutadverseselection.
Teori organisasi dan kebijaksanaan perusahaan sangat dipengaruhi teori agensi yang
menggambarkantopmanajersebagaiagendalamsuatuperusahaan,dimanamanajerinimempunyai
kepentingan yang berbeda dengan pemilik, tetapi samasama berusaha memaksimalkan
kepuasannyamasingmasing(Jensen&Meckling,1976).
Dalamteoriagensi,prinsipalataupemilikdanagenataumanajermempunyaikepentingan
yangberbeda.Meskipunteoriagensimunculsebagaiparadigrnayangdominanmenggarisbawahi
risetdanpreskripsiyangtelahada,penelitimendugaadaketerbatasanteorisecarapsikologisdan
sosiologisdariteoriagency(Hirsch,Michaels,&Friedman,1987Perrow,1986).Olehkarenaitu,
ketergantungan pada teori agency tidak diinginkan karena kompleksitas kehidupan organisasi
diabaikan.
Dibutuhkanteoritambahangunamenerangkanhubunganyangberdasarkanpadayanglain,
yakniasumsinonekonomis(Doucouliagos,1994).
TeoriStewardshipdiperkenalkansebagaiteoriyangberdasarkantingkahlakudanpremis
(Donaldson&Davis,1989,1991).TeoriStewardshipdidefinisikansebagaisituasidimanamanajer
tidakmempunyaikepentinganpribaditapilebihmementingkankeinginanprinsipal.Teoriinirelatif
barusehinggakontribusiteoritisnyakurangmantap.Sebelumnya,penelititelahmempertentangkan
teoriagencydanstewardship(Donaldson&Davis,1989,1991,1994Fox&Hamilton,1994),
namungagalmengujiaspekpsikologisdansituasionalyangdapatmenjadipondasiteoristewardship.
Risetsebelumnyakelihatandidasarisatupemikiran,yakniteoristewardshipadalahbenardanteori
agencysalah(Donaldson&Davis,1991).
Dalamstudiinidibuattigakontribtisigunamelengkapirisetsebelumnya,yaitu.Pertama,
deskripsilebihrincimengenalteoristewardship,pengertiandanunitanalisisnya.Kedua,mencari
mekanismesecarapsikologisdansituasionalyangmemotivasistewardsehinggaberperilakuproaktif
organisasi. Dan, ketiga,tidak mengasumsikan bahwa teori agensi salahatau inferior dari teori
stewardship.
Orangorangyangmendukungteoriagencyadalahyangmelihatmanfaatmaksimalindividu
dimanasetiapindividudimotivasiolehkepentingansendiridaripadakepentinganoranglain.
2. Pembahasan
2.1. Teori Stewardship
TeoriStewardshipmempunyaiakarpsikologidansosiologiyangdidesainuntukmenjelaskan
situasidimanamanajersebagaistewarddanbertindaksesuaikepentinganpemilik(Donaldson&
Davis,1989,1991).Dalamteoristewardshipmanajerakanberperilakusesuaikepentinganbersama.
Ketikakepentinganstewarddanpemiliktidaksama,stewardakanberusahabekerjasamadaripada

TEORI AGENSI DAN TEORI STEWARSHIP DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI

Eko Raharjo

3 9

menentangnya,karenastewardmerasakepentinganbersamadanberperilakusesuaidenganperilaku
pemilikmerupakanpertimbanganyangrasionalkarenastewardlebihmelihatpadausahauntuk
mencapaitujuanorganisasi.
Teoristewardshipmengasumsikanhubunganyangkiatantarakesuksesanorganisasidengan
kepuasan pemilik. Steward akan melindungi dan memaksimalkan kekayaan organisasi dengan
kinerjaperusahaan,sehinggadengandemikianfungsiutilitasakanmaksimal.Asumsipentingdari
stewardship adalah manajermeluruskantujuansesuaidengantujuanpemilik.Namundemikian
tidakberartistewardtidakmempunyaikebutuhanhidup.
2.2 TeoriAgency versus Teori Stewardship
Hal penting dalam TeoriAgensi adalah kewenangan yang diberikan kepada agen untuk
melakukansuatutindakandalamhalkepentinganpemilik.TeoriAgensimenghasilkancarayang
penting untuk menjelaskan kepentingan yang berlawanan antara manajer dengan pemilik yang
merupakan suatu rintangan. Sedangkan dalam teori stewardship, manajer cenderung berusaha
memberikanmanfaatmaksimalpadaorgansasidibandingmementingkantujuannyasendiri.
Daririsetempiristerdapatusahauntukmensahkansalahsatuteori.TeoriAgensiatauTeori
Stewardshipsebagaiyangterbaikdalamorganisasiperusahaan.Hasilstudiiniadalahcampuran
dari keduanya, dibutuhkan keduanyauntuk menjelaskanmanajemen.Sebagai contoh,beberapa
risetmenemukanbahwadenganteoriagensi,kepemimpinanyangindependenmempunyaikinerja
perusahaanyangtinggi.
Sedangkan temuan para riset lain dalam teori stewardship juga menemukan kinerja
perusahaanyangtinggi.Berdasarkanrisetinitidakdapatdiketahuiperbedaankinerjadarikedua
teoritersebut.Buktiempirisadalahpenggunaankeduanyadengantanggapanpositifpadadimensi
perintahlainnya.Gabunganiniakanmendorongpendukungteoriakuntansidanteoristewardship
untuk menyamakanperbedaan keduanya.
2.3. Faktorfaktor yang membedakan TeoriAgensi dengan Teori Stewardship
2.3.1. Faktor psikologi
a. Motivasi
PerbedaanutamadariteoriAgensidenganteoriStewardshipadalahfokusuntukmotivasi
ekstrinsikdanmotivasiintrinsik.DalamteoriAgensifokusekstrinsikadalahnyatasebagaikomoditas
yang dapat dipertukarkan, terukur dengan harga pasar. Faktor intrinsiknya merupakan bentuk
dasardarisistemimbalanyangdigambarkansebagaimekanismekontrolteoriagensi.
Berlawanandenganteoristewardship,fokusintrinsiktidakmudahuntukdinilai/diukur.Reward
initermasukkesempatanuntuktumbuh,prestasi,keanggotaandanaktualisasidiri.Bawahandalam
hubunganstewardshipmemperkuatfaktorinstrinsik,rewardyangtidaknyatadanmotivasiuntuk
bekerjakerasdalamorganisasi.Perbedaaninidapatditemukandalampenyusunanteorimotivasi.
HubunganmodelmotivasipekerjadankarakteristikkerjadiusulkanolehHackmandanOldham
(1975,1976,1980).Merekamenyatakanada3aspekpsikologiyangmenengahihubunganantara
karakteristiktugasdanmotivasikerjainternal.Gunamemfasilitatorhasilyangdicapaidariaspek
psikologitersebut,merekamenganjurkanmendesainulangpekerjaanuntukmeningkatkankeahlian,
mengindentifikasi tugas, memilih tugas yang penting, otonomi dan balikan. Semua faktor ini

4 0

Fokus Ekonomi
Vol.2No.1Juni2007:3746

dihubungkandenganuntukmeningkatkanpertumbuhandan tanggungjawab pekerja.Model ini


konsistendenganteoristewardshipbahwapeningkatanmotivasikerjaakanmembawaketingkat
kinerjayanglebihtinggisejalandengankepuasankerja.MenarikuntukdicatatdarimodelHackman
danOldham(1975,1976,1980)yangberpendapatbahwapertumbuhanmembutuhkankekuatan
pekerja sebagai moderator dari model yang efektif ini, menduga bahwa ada pekerja yang
berdasarkanasumsimodelstewardshiptidakcocok.
Pendekatanstudi mengenaimotivasiintrinsik, Manz(1986,1990) mengembangkanteori
kepemimpinan diri sendiri (self leadership).Menurutnya self leadership adalahperspektif yang
mempengaruhidirisecarakeseluruhanyangmembawaseseorangmenujukinerjaatastugasyang
termotivasisecaraalamiahsepertimengelolapekerjaanyangharusdikerjakantetapitidaktermotivasi
secaraalamiah(1990,589).Dikemukakanjugabahwaselfleadershipmeliputikepercayaanpada
kinerjaseseorangyangmemasukkansistemimbalanformaldanmenghubungkandenganpentingnya
membagi pandangan organisasi. Pandangan ini konsisten dengan asumsi motivasi dari teori
stewardship.
Berdasarkan teori stewardship prinsipal mengharapkan tanggung jawab bersama sesuai
dengankontribusisteward.Walaupunkontribusiprinsipaldanstewardberbedasecarakualitatif
dan tidak dengan mudah dapat dikuantitatifkan, perbandingan dan pertanggungjawaban yang
ditanggungbersamadapatdiharapkan.Proposisi:orangyangtermotivasiolehperintahyanglebih
tinggi dan faktor instrinsik lebih cocok menjadi stewards dalam hubungan principalsteward
dibandingkanorangyangtidaktermotivasiolehperintahdanfaktorekstrinsik.
b. Identifikasi
Identifikasiterjadiketikamanajermenetapkandirinyasebagaianggotaorganisasitertentu
denganmenerimamisi,visidantujuan(Kelman,1958Mael&Ashforth,1992)yangmenghasilkan
sebuahhubunganyangmemuaskan(OReilly,1989,Sussman&Vechio,1982).
Sejumlah penulis mengemukakan bahwa manager yang sukses adalah yang
mengidentifikasikandirimerekadenganatributorganisasi(Salacik&Meindl,1984Staw,McKechnie
&Puffer,1983),danatributtersebutberkontribusiterhadapimagedankonsepdirisendirisecara
individu(Kelman,1961,Sussman&Vechio,1982).Pandanganidentifikasisecaraorganisasiini
konsistendenganteoristewardship.Manajeryangmengidentifikasikandiridenganorganisasiakan
akansedemikianrupabekerjamencapaitujuanorganisasi,memecahkanmasalah,danmengatasi
hambatanyangmencegahpemenuhankesuksesantugasdantanggungjawab(Bass,1960).
Suatukonsepyang berhubungandekat terhadapidentifikasiadalahkomitmen organisasi.
Porter,Steers,Mowday,danBoulian(1974)mendefinisikankomitmenorganisasisebagaikekuatan
identifikasisecaraindividudenganketersangkutpautannyadalamsuatuorganisasi.Merekajuga
mengembangkankuisionertentangkomitmenorganisasiyangpalingumumdigunakanuntukmengukur
komitmenorgansasi.MayerdanSchoorman(1992,672)mengkarakteristikkankomitmenorganisasi
sebagaisuatubangunanmultidimensialyangterdiriataskomitmenyangkontinyu,yangmanamewakili
hasrat/keinginanyang tersisadalam organisasi tersebut, dan menilai komitmen,yang merupakan
kepercayaandalampenerimaantujuanorganisasi.Konsepterakhirdarimenilaikomitmenlebihdekat
hubungannyadengandugaanidentifikasi,danmerupakankomponenyangpentingdalamprofilsecara
psikologismengenaisteward.Dalamteoriagency,menilaikomitmentidakakanmempunyaikegunaan
ekonomidantidakakanmenjadibagianyangrelevandalampersetujuanpertukaran.

TEORI AGENSI DAN TEORI STEWARSHIP DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI

Eko Raharjo

4 1

Proposisi:orangyangmengidentifikasikandirinyadenganorganisasicukuptinggidanmenilai
tinggikomitmenlebihcocokmenjadistewarddalamhubunganprincipalstewarddaripadayang
tidakdemikian.
c. Penggunaan kekuasaan
Manajeryangmemilikikebutuhankekuasaanyangtinggibemiaksuduntukmempengaruhi
danmengarahkanoranglain,mengekspresikanpendapatdenganmemaksa,menikmatiperannya
sebagaipemimpindanmenganggapnyasecaraspontan(Steers&Black,1994:148).
FrenchdanRaven(1959)menggambarkankekuasaandalamlingkupkoersif,sah,imbalan,
keahliandankekuasaanreferen.Dalamtipologiterdapatlimadasarkekuasaanyangtereduksike
kekuasaanorganisasiatauinstitusidankekuasaanpribadi(Gibson,Ivancevich&Donnelly,1991).
Kesudahandarikeanggotaanorganisasiakanberakhirpadakekuasaanindividu.
Dalamteoriagency,kekuasaaninstitusimerupakandasaruntukmempengaruhidalamkonteks
hubungan principal agen. Dalam teori ini, kekuasaan dalam memberi imbalan dan legitimasi
kekuasaandigunakan.Sistemimbalanyangtepatdanpengakuanwewenangyangdimilikiprinsipal
dikombinasikangunamenciptakanstandaryangdisyaratkandalampengawasandalamhubungan
tersebut.Kekuasaanperseorangan,suatubagianyangmelekatdariindividudalamkontekshubungan
antarpribadi,tidakdipengaruhi olehposisi. Keahlian dankekuasaan referendikarakteristikkan
sebagaikekuasaanperseorangankekuasaanreferenmelaluiidentifikasisatuorangdenganyang
lain.Kekuasaan perseoranganini merupakandasarmempengaruhi dalamhubungan principal
steward.
Proposisi:orangyanglebihsukamenggunakankekuasaanperseorangansebagaidasaruntuk
mempengaruhiyang lainlebihcocokmenjadi stewarddaripadaorangyangyang menggunakan
kekuasaaninstitusi.
2.3.2. Faktor Situasi
a. Filsafat manajemen
Simon(1957ab,1973)danyanglain(antaralain,Cyeri&March,1963)berpendapatbahwa
dalam model ekonomi secara implisit terdapat asumsi teori agency, sebagai dasar utama dari
hubungandalamorganisasi.Disebutkansejumlahcontohperilakubaikolehprincipalmaupunagen
untukmendukungklaimini.Secaraberlawanan,Argyrys (1973a,b)berpendapat bahwafilosofi
manajemendarikebanyakanorganisasimendasarkanpadaasumsisecaraekonomisdaninimenjadi
suaturamalangunamemenuhikebutuhansendiriyangberkenaandengansifatdarihubunganyang
akan berkembang.
Walton(1980,1985)menganjurkanyangdisebutnyadenganfilosofimanajemendarikomitmen
yangtinggi.Pendekatankemanajemeninidikarakteristikkansebagaipartisipasiyangtinggiyang
didalamnya terdiri dari komunikasi terbuka, pemberian kekuasaan ke pekerja, dan penegakkan
kepercayaan.Lawler(1986,1992)memperincipandanganinidenganmempertentangkanfilosofi
manajemen yang dideskripsikan berorientasi pada pengawasan dengan yang berorientasi pada
partisipasi.Menurutnya,pendekatanyangberorientasikepadapengawasandidasarkanpadasuatu
filosofimanajemenbahwaberpikirdanmengawasibagiandaripekerjaanharusdipisahkandari
pelaksanaanbagianpekerjaanitusendiri.

4 2

Fokus Ekonomi
Vol.2No.1Juni2007:3746

Asumsikuncidalampendekatanyangberorientasi padapartisipasiadalahketikapekerja
diberi tantangan dan tanggung jawab sehingga mereka akan mengembangkan kontrol diri atas
perilaku mereka. Pendapat yang cenderung mendukung pendekatan yang berorientasi pada
partisipasisebagai filosofimanajemenyangdominandimasadepanmembuat pendekatanyang
berorientasipadapengawasankurangbisadijalankan.
Secara kontras dalam pendekatan yang berorientasi pada partisipasi, pengertian tersebut
berhubungan dengan meningkatkan ketidakpastian dan resiko melalui lebih banyak pelatihan,
pembagiankekuasaandanpemberiankepercayaanpadapekerja.dalamcontohkualitas,pekerja
akan diberi training tambahan pada produk yang kompleks dan diberi tanggung jawab untuk
menginspeksikualitassendiri.Jikapekerjaantersebutmembosankan,merekaakandiaturkembali
sehinggalebihmendapattantanganyangpadaakhirnyaakanlebihmemotivasilagi.
Proposisi:orangyangberadadalamsituasiyangberorientasipadapartisipasilebihcocok
menjadistewarddibandingkanorangyangberadadalamsuatusituasiyangberorientasipengawasan.
b.Budaya
Paham individualkebersamaan
Terdapat aspek budaya yang mempengaruhi pilihan antara hubungan agency dengan
stewardship.Hofstede(1980,1991)menggambarkandimensidaripahamindividualkebersamaan.
Individualismedikarakteristikkansebagaipenekanantujuanperseoranganatastujuankelompok.
Kaumyangmenganutpahamkebersamaanmengsubordinatkantujuanpribadinyakedalamtujuan
bersama(Triandis,1995,Triandis,Dunnette,&Hough,1993).Hofsedemenemukanbahwabangsa
dandaerahdiduniainidapatdibagiatasbeberapadimensi,contohnyaindividualismeadalahpola
budayayangditemukandiAS,KanadadanEropaBarat.Azaskebersamaanumumnyaterdapatdi
Asia,AmerikaSelatandanEropaSelatan.
Meskipunbanyakpenelitianmengenaihalinidifokuskanpadapolabudayadarisuatubangsa,
akan tetapi terdapat variasi perbedaan dalam bangsa itu sendiri. Beberapa perbedaan khusus
antaraindividualismedankolektivismerelevanuntukmemilihantarateoriagencyatausteward.
Padabudaya kaumkolektif,diri sendiri diidentifikasikansebagaibagiandari kelompok. Kaum
penganut paham kebersamaan ini mempunyai tindakan yang positif terhadap keharmonisan
kelompok,menghindarikonflikdankonfrontasi.Kaumindividualmelihatkonfrontasisebagaisuatu
kesempatan untuk melakukan sesuatu dan berkomunikasi secara lebih dekat. Kaum ini lebih
menyukaihubunganjangkapanjangdanratarataakanmengambilwaktuyanglebihlamaserta
mengeluarkan usaha yang lebih keras guna mencari tahu seseorang yang berhubungan dengan
transaksibisnis. Pengembanganhubungan inimerupakan langkah pertamayang pentingdalam
hubunganbisnis,yangseringnyatergantungpadakepercayaan.Kaumindividuallebihberorientasi
jangkapendek,memimpinbisnis tanpa tergantungpadahubunganperseorangan, menggunakan
analisabiayadan manfaat (modelekonomi)untukmengevaluasibisnis, danmengurangiresiko
dalammenjalankanbisnisdenganmenandatanganikontrak.
Budayakaumkolektiflebihkondusifuntukmemunculkanhubunganstewardshipdanlebih
cocok untuk mencetuskan hubungan principalsteward. Budaya individual akan muncul guna
memfasilitatorhubunganagency.
Proposisi: orang yang berada dalam budaya kebersamaan cenderung mengembangkan
hubunganprincipalstewarddaripadaorangyangberlatarbelakangbudayaindividual.

TEORI AGENSI DAN TEORI STEWARSHIP DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI

Eko Raharjo

4 3

Rentang Kekuasaan
DimensikeduayangdikembangkanHofsede(1980,1991)mencirikanperbedaanlintasbudaya
yang relevan dengan perbedaan agencystewardship sebagai konsep rentang/jarak kekuasaan.
Rentang kekuasaan umumnya didefinisikan sebagai keleluasaan terhadap anggota institusi dan
organisasiyangkurangberkuasadalamsuatunegarayangmengharapkandanmenerimakekuasaan
yangdidistribusikansecaratidaksejajar(Hofsede,1991,28).
Pada rentang kekuasaan yang tinggi, organisasi berbentuk sentralisasi dan termasuk
perbedaan besar dalamwewenang, penggajian, dan pemberian hakhakistimewa antara atasan
danbawahan.Sedangkanpadarentangkekuasaanyangrendah,organisasiberbentukdesentralisasi,
terdapat banyak konsultasi dalam pembuatan keputusan, dan perbedaan dalam penggajian dan
bonusberusahadiminimalkan.
Budaya rentang kekuasaan yang tinggi kondusif untuk perkembangan hubungan agency,
karenamendukungdanmelegitimasiketidaksejajaranyangkuatantaraprincipaldanagent.Pemikiran
inibenarkhususnyadalamkontekskerja,karenaperkembanganhirarki,tingkatansupervise,dan
ketidaksamaandalampenggajiandanstatus.Sedangkanbudayarentangkekuasaanyangrendah
lebihkondusifuntukberkembangnyahubunganstewardship,karenaanggotamenempatkannilai
yang lebih besar pada adanya kesejajaran principal dan manajer. Orientasi ini mendorong
perkembanganhubunganantaraprinsipaldanmanajeryangmerupakanbagianyangadadalam
teori stewardship.
2.4. PilihanAntara HubunganAgency dan Stewardship
Telahdisajikansuatumodelyangmendugabahwaadafaktorpsikologisdansituasionalyang
mempengaruhi individu dalam pendekatan hubungan agency dan stewardship. Banyak penulis
berpendapatbahwamanusialebihmenyukaipertumbuhan,tanggunjawab,danaktualisasidiridan
berpihak pada filosofi manajemen yang berorieritasi pada paritsipasi dan kepercayaan sebagai
suatumekanismeuntukberhubungandenganresiko.Meskipunmotivasiinibersifatuniversal
adapadasetiaporang,masalahtersebutmerupakansuatumodelyangmanakarakteristikpsikologis
dansituasionaldariprincipaldanmanajermerupakanantiseden(bagianyangmendahului)dalam
memilihantarahubunganagencyataustewardship.
Pilihanantarahubungankegiatandanstewardshipsamadengankeputusanyangmerupakan
dilema.Pertama,keputusandibuatolehpihakpihakyangadadalamhubungantersebut.Kedua,
karakteristiksituasionalberpengaruhterhadappilihan.Dan,ketiga,harapanbahwamasingmasing
pihakmempunyaiyanglainakanmempengaruhipilihan.
Proposisi:Jikasuatuhubunganstewardshipyangtimbalbalikada,makakinerjapotensial
dapatdimaksimalkan,sebaliknyajikahubunganagencyyangada,biayapotensialdapatdiminimalkan,
danjikapilihanmemotivasinyacampuran,pihakyangmemilihstewardshipakandikhianati,dan
pihakyangmemilihaktivitasadalahpihakyangmencarikesempatan.
2.5. Riset Di masa Mendatang
Satuimplikasiyangpentingdariteoristewardshipadalahjikapilihanmemotivasicampuran
dibuatdansatupihakdikhianati,makaarahdarihubungantersebutmenujupadamodelagency.
Penelitiseharusnyamengeksplorasitentanghubunganagencyyangberlawanandenganstewardship

4 4

Fokus Ekonomi
Vol.2No.1Juni2007:3746

dimasadatang,denganmemasukkanvariabelyangmenangkapsifatdinamisdarihubunganprincipal
manajer.Contohnya,dalamsuatuorganisasiyangmempunyaibudayapartisipasiyangtinggi,manajer
mungkin berubah dari waktu ke waktu belajar menilai pertumbuhan kesempatan kesempatan
yang ada dalam pekerjaan, melalui peningkatan komitmen dan identifikasi, manajer dapat
mengembangkandanmenggunakankekuasaanpribadinya.Pendapatinimungkinmerupakanakibat
interaksi antara filosofi manajemen dan variabel psikologi, dan dalam model langkah panjang,
merupakansuatuakibatlangsungdarisituasi(filosofi)yangadapadafaktorpsikologis.
Satuimplikasiyangmenarikdariteoriinidihubungkandenganvariabelbudayadanproses
implementasi dari perubahan struktural dalam organisasi. Pengujian yang lebih mendalam lagi
mengenaivariabelinimendugabahwapengaruhyangkuatdarivariabelbudayamungkingugur
padatingkatyangberbedadalamprosesimplementasiperubahanstruktural.Meskipunskenario
tersebutspekulatifdiilustrasikankeluasanmasalahinisebagaipeluanguntukditelitidimasadatang.
Akhirnya, teori stewardship yang disajikan disini dapat diintegrasikan ke dalam pemikiran
kontemporerberkaitandengankepemimpinandalamorganisasi.Apakahpemimpinkarismatikcocok
untuk mengembangkan hubungan principal stewardship? Dan apakah pemimpin hasil tawar
menawarmengikutimodelagency?
Idetersebutmengimplikasikanbahwasetiapprincipaldapatmemilikihubunganagencydan
stewardshipdenganbermacammacammanajerpadawaktuyangsamadanbahwamanajerdapat
memilikihubunganagencydanstewardshipdenganprincipalyangberbedabeda.Masingmasing
masalahinimembutuhkanpenelitianlebihlanjut.
3.Simpulan
Penggunaan teori agency membantu peneliti untuk memahami konflik kepentingan yang
dapatterjadiantaraprincipaldanagent,menghasilkanmasalahpotensialdarimengambilkesempatan,
danstrukturyangmembangunisinya,sepertihalnyasupervisedaninsentif.Bagaimanapun,hubungan
secaraorganisasimenjadilebihkomplekdaripadadianalisamelaluiteoriagensi.
Teoriagensimencobauntukmenjalinhubunganyangformalantaraprinsipaldanagenatau
pihakpihak yangberkepentingandalamprosespenyusunan budget.Teori inimenekankan pada
perancanganpengukuranprestasidanimbalanyangdiberikanagarparamanajerberperilakupositif
ataumenguntungkanperusahaansecarakeseluruhan.
Dalilteoriagencytidakmenerapkansemuasituasi.Suatumodelalternatifdariperilakudan
motivasimanagerialadalahteoristewardship,yangmanadiperolehdaritradisisecarapsikologis
dan sosiologis. Riset ini menambahkan pengertian mengenai teori stewardship dengan
menggambarkanterminologidankontribusiteoritisnya.
Ditambahkan pula ke dalam riset stewardship sebelumnya dengan menguji suatu model
yang mendasarkan pada pilihan manajer principal yang lebih baik daripada suatu paham
determinasi.Berdasarkanmodelyangadatersebut,manajermemilihberperilakusebagaisteward/
pelayanatauagent.Pilihanmerekaberagamsesuaimotivasipsikologisnyadanpersepsimereka
tentang situasi yang ada. Principal juga memilih menciptakan suatu hubungan agency atau
stewardship,tergantungpadapersepsitentangsituasidanmanajernya.Apabilabaikmanajeratau
principal merasa bahwa pihak yang lain akan berperilaku secara aktivitas (bertahan), maka
keuntunganterbaikdarinyaberperilakusebagaiagency,danorganisasimenerimakembalianyang

TEORI AGENSI DAN TEORI STEWARSHIP DALAM PERSPEKTIF AKUNTANSI

Eko Raharjo

4 5

cukup optimal atas investasinya. Namun jika kedua pihak memilih mengembangkan hubungan
stewardship,organisasimerealisasikanimbalanmaksimum.
Dianjurkanuntukmelakukanpenelitianteoristewardshipdimasamendatang.Keseragaman
teoritisdanempirisdibutuhkangunamembantupenelitiuntukmelengkapipengertiantentangteori
stewardship.

Daftar Pustaka

Anthony,DendaBedford.1990.Management Control System.Jakarta. Erlangga.


JamesH. Davis,F.DavidScoorman danLexDonalson.1997.TowardaStewardship Theory
of Management.AcademyofManagement ReviewVol.22, No.1, page2247,1997.
JohnW. Dichaut and KevinA. McCabe. 1997. The Behavioral Foundations of Stewardship
Accounting and a Proposed Program of Research: What is Accountability?.
Behavioral Research in Accounting Vol. 9.
VernonKam.1989.AccountingTheory.California.CaliforniaStateUniversityHaywand.

4 6

Fokus Ekonomi
Vol.2No.1Juni2007:3746

You might also like