Professional Documents
Culture Documents
Prevalensi Dan Faktor Determinan Penyakit Jantung Di Indonesia
Prevalensi Dan Faktor Determinan Penyakit Jantung Di Indonesia
DI INDONESIA
Delima, Laurentia Mihardja, Hadi Siswoyo
Puslitbang Biomedis dan Farrnasi
PREVALENCE AND DETEMINANTS OF HEART DISEASE IN INDONESIA
PENDAMULUAN
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
adalah penelitian berbasis masyarakat yang
dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan bersama-sama
dengan Badan Pusat Statistik (BPS), Badan
Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya
Manusia (PPSDM) Kesehatan, dan
Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia
untuk mendapatkan gambaran kesehatan
dasar masyarakat yang menggunakan
sampel Susenas Kor dan informasinya
mewakili tingkat kabupatenlkota, provinsi,
dan nasional. Data kesehatan dasar yang
dikumpulkan meliputi semua indikator
kesehatan yang utama tentang status
kesehatan (tingkat kematian, tingkat
kesakitan, tingkat kecacatan), kesehatan
lingkungan (fisik, biologik, dan sosial),
perilaku kesehatan (faktor risiko, perilaku
hidup bersih, gaya hidup), genomik, dan
berbagai aspek mengenai pelayanan
kesehatan (akses, mutu layanan, pembiayaan kesehatan). Riskesdas ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu
sasaran dari 4 strategi utama Departemen
Kesehatan RI yaitu berfungsinya sistem
informasi kesehatan yang berbasis bukti di
seluruh Indonesia.'
Salah satu data kesakitan yang
dikumpulkan adalah penyakit jantung yang
termasuk di dalam kelompok penyakit
kardiovaskuler atau penyakit jantung dan
pembuluh darah (PJPD). Secara global,
PJPD merupakan penyebab kematian
tertinggi dan diperkirakan akan tetap
demikian jika tidak diantisipasi dengan
baik. Pada tahun 2005, secara global
diestimasikan
17,5 juta
penduduk
meninggal karena PJPD, 7,6 juta karena
serangan jantung dan 5,7 juta karena
stroke, dan merupakan 30% dari selunth
kematian. Sekitar 80% dari kernatian ini
terjadi di negara berpendapatan rendah dan
menengah.*
S:I;I~ 1icl111.
I;III[J:!
IJ;II~I;II.
~ ; I I I ;I~:I~I
HASIL
Terlihat pada tabel 1, hasil penelitian
menunjukkan prevalensi penyakit jantung
di populasi umur 15 tahun ke atas sebesar
9,2%. Di antara penyakit jantung yang
ditentukan menurut gabungan gejala yang
dialami, didapatkan 0,46% mengalami
gejala yang mengarah ke penyakit jantung
kongenital, 4,8% gejala angina pektoris,
5,9% gejala aritmia, dan 0,3 1% gejala
dekompensasi kordis. Gejala terbanyak
yang dijumpai adalah gejala aritmia dan
angina.
Tabel 2 menunjukkan prevalensi
penyakit jantung tertinggi di Provinsi
Sulawesi Tengah (16,9 %) disusul DI
Aceh, Gorontalo, Sumatra Barat, dan Nusa
Tenggara Timur. Lima provinsi dengan
prevalensi penyakit jantung terendah ada
di Provinsi Lampung (3,5 %), Sumatra
Utara, Papua, Kalimantan Timur, dan
Kalimantan Barat.
Tabel 1. Prevalensi Penyakit Jantung Menurut Diagnosis Tenaga Kesehatan (D) Dan
Menurut Gejala Yang Pernah Dialami (G) Pada Populasi 15 Tahun Ke Atas
Prevalensi
(Yo)
SE
(Oh)
95
O h
CI
N weighted
92
0,09
9,O
9,4
62.005
1,2
0,02
1,13
1,21
7.890
8,1
0,08
8,O
8,3
54.115
0,46
0,02
0,43
0,49
3.060
43
m
m
m
oo
o
m
PJ
Lanjutan Tabel 2
Jantung DG
%
SE
Jantung G
Jantung D
95 % CI
N
weighted
SE
95 % CI
N
weighted
SE
N
weighted
95 % C1
Sulawesi Utara
10,8
0,57
9,7
11,9
623
1,7 0,15
1,4 2,O
99
9,2
0,54
8,2
10,3
524
Sulawesi Tengah
16,9
0,86
15,3
18,6
1.138
1,9 0,15
1,6 2,2
128
15,3
0,83
13,7
17,O
1.010
Sulawesi Selatan
12,6
0,39
11,8
13,4
2.891
1,l
0,08
1,O
1,3
262
11,6
0,39
10,8
12,4
2.629
Sulawesi Tenggara
12,6
0,61
11,5
13,9
670
1,0 0,11
0,8
1,3
54
11,7
0,59
10,6
12,9
616
Gorontalo
16,O
0,94
14,2
17,9
388
1,2 0,16
0,9
1,6
30
14,9
0,93
13,2
16,8
357
Sulawesi Barat
11,7
0,83
10,2
13,4
325
0,5
0,3 0,8
15
11,2
0,83
9,7
13,O
310
0,12
7
CD
<
E
Maluku
8,5
0,57
7,5
9,7
305
0,9
0,15
0,6
1,2
32
7,7
0,54
6,7
8,9
274
Maluku Utara
8,9
0,54
7,9
10,O
226
1,O 0,12
0,8
1,3
26
8,O
0,53
7,O
9,1
200
CD
5
z.
e
5
7
5
2
Papua Barat
10,3
0,92
8,6
12,2
187
1,4 0,22
1,0
1,9
25
9,O
0,92
7,4
11,0
162
h
00
Papua
6,O
0,52
5,O
7,l
322
Total
9,2
0,09
9,O
9,4
62.005
0,9
0,14 0,7
1,2 0,02
1,l
1,2
51
5,l
0,48
4,2
6,l
27 1
1,2
7.890
8,l
0,08
8,O
8,3
54.1 15
S'
w
%!
--.--.....
~lieuuuj
&au
7 7"-
nvnxra
pa
.... --
o n c ; n~n\r~kit
yr..j
v ulw..u.
........-.-
Tabel 3. Lima Kabupaten Dengan Prevalensi Penyakit Jantung Tertlnggl dan Terendah
N weiakted
Prevalensl (9'0)
SE
95%CI
38,4
36,9
34,O
32,6
32,2
1,6
2,6
2,2
2,O
3,6
35,2
31,9
29,9
28,8
25,7
41,6 233
42,l 179
38,5 117
36,7 419
39,s 398
0.5
0.6
0.7
0,H
1.0
0,4
0,2
0,2
0.3
0,3
0.1
0,3
0.4
0,4
2,3
1,3
1.2
I,N
2
3
7
3
0,6
I ,h
Tertinnni
Aceh Selatan
Aceh Tengah
Bener Meriah
Agam
Pcsisir Selatan
Terendah
Yahukimo
Pulang Pisau
Bengkulu Utara
Scruyan
Ogan Ko~ncringUlit
Karakteristik
YO
SE
95% CI
weighted
OR
95% CI
0,000 1
Umur
15-24 tahun
5,o
0,l
4,8
52
7.465
25-34 tahun
6,6
0,l
6,4
6,s
9.894
1,34
1,29
1,40
35-44 tahun
8,7
0,I
8,4
8,9
12.484
1,81
1,74
1,89
45-54 tahun
11,7
0,2
11,3
12,O
12.761
2,52
2,41
2,63
55-64 tahun
14,5
0,2
14,l
15,O
9.205
3,24
3,09
3,40
65-74 tahun
17,3
0,3
16,7
17,s
6.794
3,99
3,78
4,20
7 5 t tahun
18,6
0,4
17,s
19,4
3.402
4,36
4,09
4,64
0,000 1
Jenis kelamin
Perempuan
10,3
0,l
10,l
10,5
36.256
1,32
Laki-laki
8,o
0,l
7,s
82
25.749
1,30
1,35
0,000 1
Pendidikan
Tidak sekolah
14,5
0,2
14,l
15,O
9.396
2,42
2,25
2,60
Tidak tamat SD
13,l
0,2
12,s
13,5
14.556
2,15
2,OO
2,30
Tamat SD
9,s
0,l
9,5
10,O
18.462
1,54
1,44
1,65
Tamat SMP
66
0,l
6,4
6,8
8.653
1,Ol
0,94
1,08
Tamat SMA
6,o
0,l
5,8
6,2
8.4 1 7
0,91
0,85
0,97
Tamat PT
6,6
0,2
6,2
7,O
2.368
0,000 1
Pekerjaan
Tidak kerja
1 1,8
0,2
1 1,4
12,l
9.355
2,14
2,02
2,27
Lanjutan Tabel 4
Karakteristik
?A0
Sekolah
4,4
Ibu RT
10,6
Pegawai
5,9
wiraswasta
8,4
Petani/nelayan/buruh
9,s
Lainnya
10,4
SE
95% CI
weighted
OR
95% CI
10,O
Kota
8,2
0,0001
9,7
0,2
9,4
10,O
1.257
1,16 1,lO
1,22
9,4
0,l
9,l
9,7
13.358
1,12 1,07
1,17
'3
9,3
0,1
9,l
9,6
1 2.689
1,l 1
1,06
1,16
8,9
0,l
8,6
92
1 1.675
1,05 1,Ol
1,lO
8,5
0,l
8,2
8,s
9.910
1
0,0001
Status ekonomi
Rendah
9,5
0,l
9,3
9,s
27.615
1,08 1,04
Menengah ke atas
8,9
0,l
8,7
9,1
34.274
Total
92
0,l
9,O
9,4
1,ll
Tabel 5. Prevalensi Penyakit Jantung Menurut Faktor Risiko Penyakit Antara dan
Perilaku Pada Populasi Umur 15 Tahun Ke Atas
DM
Tidak
Hipertensi
Tidak
7,3
0,l 7,l
7,4
29.774
Lanjutan Tabel 5
Obesitas :
Obese
11,4 0,2 1 1 , l
11,8 7.761
BB lebih
9,7
0,2 9,3
10,O 5.641
Normal
8,3
Kurus
1 1,l
Obesitas Abdominal
11,4 0,2 1 1 , l
11,7 15.640
Tidak
8,6
8,8
0,l 8,4
46.101
Pernah merokok
Tidak
Minum beralkohol
terakhir
l2
Tidak
9,l
0,l 8,9
9,2
58.435
9,l
0,l 8,9
9,3
53.814
9,5
0,3 9,O
10,O 3.314
9,O
0,l 8,8
9,2
27.696
9,4
0,l 9,2
9,6
34.309
8,6
0,l 8,4
8,8
37.078
9,5
0,2 9,2
9,8
19.267
0,l 8,9
9,2
42.426
9,9
0,2 9,5
10,3 10.397
9,l
0,l 8,9
9,3
Frekuensi makan
5 1.267
Lanjutan Tabel 5
1 1,4
1.334
9,3
60.356
0,l
0,3 9,O
10,O 4.228
0,l
9,O
9,4
57.439
10,O
11,l
2.618
0,l
9,O
9,3
59.073
9,l
0,l
8,9
9,3
22.758
0,l
9,l
9,5
38.932
0,l
9,O
9,3
50.019
0,2 9,l
9,7
11.537
9,5
9,2
9,O
1,17
1,07
1,27 0,0001
1,04 0,98
1,lO 0,188
1,17
1,lO
1,24 0,0001
0,98
0,95
l,0 1
0,97
0,94
1,01 0,153
0,121
Jenis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Obesitas Abdominal
Pernah merokok
Minum beralkohol 12 bln
terakhir
Konsumsi buah sayur
Aktifitas fisik
Makan makanan manis
Makan rnakanan berlernak
Makan makanan dipanggang
Makan rnakanan diawetkan
Minuln berkafcin
OR
adj
95% CI
PEMBAHASAN
Prevalensi penyakit jantung di
populasi umur 15 tahun ke atas sebesar
9,2%. Prevalensi penyakit jantung menurut
diagnosis nakes pada populasi umur 15
tahun ke atas sebesar 1,2 %, hampir sama
dengan prevalensi penyakit jantung
(angina pectoris) hasil Susenas 2004
(1,3%). Prevalensi penyakit j antung
menurut riwayat pernah mengalami gejala
yang mengarah ke penyakit jantung pada
populasi umur 15 tahun ke atas sebesar
8,1%. Di antara kelima pertanyaan gejala
penyakit jantung yang mengarah kepada
empat jenis penyakit jantung, prevalensi
tertinggi dari penyakit jantung menurut
gejala adalah gejala aritmia dan angina.
Hasil Susenas 2004 menunjukkan angka
yang lebih rendah yaitu 5,1%, nainun
gejala yang ditanyakan adalah gejala yang
mengarah ke angina pektoris dan yang
dialarni dalarn setahun terakhir.' Data
Hasil Riskesdas 2007 ini menunjukkan prevalensi penyakit jantung dan risiko
menderita penyakit jantung meningkat
dengan bertambah umur. Hasil SKRT
2001, SKRT 2004, dan Susenas 2004 juga
menunjukkan gambaran yang sama. 4-6
AHA (American Heart Association)
melaporkan bahwa lebih dari 83 % orang
yang meninggal karena penyakit jantung
koroner berumur 65 tahun ke atas.I5 Umur
harapan hidup di Indonesia diestimasikan
semakin meningkat. Di tahun 2007,
estimasi umur harapan hidup adalah 69,09
tahun. (BPS, hasil SDKI 2007).16 Dengan
demikian, prevalensi penyakit jantung
tentunya akan semakin meningkat jika
tidak dicegah.
DAFTAR RUJUKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KESIMPULAN
Disimpulkan
bahwa
prevalensi
penyakit jantung di Indonesia pada
populasi umur 15 tahun ke atas yang
ditentukan dari hasil wawancara responden
sebesar 9,2% (95% CI 9,O-9,4), tertinggi
di Provinsi Sulawesi Tengah, dan terendah
di Provinsi Lampung. Faktor determinan
penyakit jantung yang paling dominan
adalah diabetes mellitus dengan OR
prevalen adjusted 4,06 (95% CI 3,794,36).
Penelitian serupa dengan perbaikan
instrumen pengumpulan data perlu
dilakukan secara berkala untuk melihat
tren morbiditas penyakit jantung dan
faktor-faktor risiko atau determinannya
serta perlu dilakukan penelitian kohor
untuk mendapatkan secara lebih tepat
insiden dan faktor determinan penyakit
jantung.
8.
9.
'