You are on page 1of 20

HUBUNGAN ANTARA PARITAS, USIA DAN INISIASI MENYUSU DINI

DENGAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN


JURNAL ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan
Program Study Magister Kedokteran Keluarga
Minat Utama Pendidikan Profesi kesehatan

Oleh :
KASIYANI
S541202076

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013

HUBUNGAN ANTARA PARITAS, USIA DAN INISIASI MENYUSU DINI


DENGAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN

Kasiyani1 Didik Tamtomo2 Bhisma Murti3


Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana UNS
Kasiyani.bps@gmail.co.id

ABSTRACT
Background :. While the MDGs establish Maternal Mortality Rate ( MMR ) in 2015 to 102 per
100,000 live births . This is a major challenge for health workers to reduce the maternal mortality
rate is mainly due to hemorrhage postpartum. By this the researcher conducted a study on the
Relationship of Parity , Age , and Early breastfeeding initiation with Hemorrhage . Postpartum
Objective: The purpose of this study to relationship Parity , Age and Early Initiation of
Breastfeeding in Hemorrhage Postpartum.
Methods : Method of this research is quantitative research approach of the study cohort , a
sample of 55 mother maternity and childbirth in maternity wards General Hospital Raden
Achmad Basoeni , Gedeg district , Mojokerto regency , chosen by proposif sampling . The
independent variable was, Parity , Age and Early Initiation of Breastfeeding ,while the dependent
variable hemorrhage postpartum, with obserasi data collection and subsequent checklist.It
analized by multiple logistic regression analysis use help SPSS program of computer
Results : multiple logistic regression analysis showed that , Multiparity increase the risk of
hemorrhage postpartum. OR = 4.60, CI 95 % = 0.98 ; until 21.75 , p = 0.054 ;) , age ( 35 years)
increases the risk of hemorrhage postpartum ( OR = 7.66 CI 95 % = 1.55 up to 37.72 , p =
0.012 ;) , success Early Initiation of Breastfeeding decreases the risk of hemorrhage postpartum
(OR = 0.07 ; 95 % CI = 0.01 to 0.31 , p = 0.00 ;) .
Conclusion : Parity ( multiparous ) , age 35 years and Early Initiation of Breastfeeding has a
statistically significant relationship with Hemorrhage Postpartum. Multiparity and age 35 years
increased realization of hemorrhage postpartum, while the success of Early Initiation of
breastfeeding decreases risk of hemorrhage postpartum. Thus health workers should provide an
intensive and integrated treatment to the mother or the multiparous and age > 35 years . As well
as consciously implement the Early Initiation of Breastfeeding Mothers maternity , to reduce
hemorrhage postpartum.
Keywords : Parity, multiparous , age > 35 years , Early Initiation of Breastfeeding Hemorrhage ,
Postpartum.

PENDAHULUAN
Millenium

Melihat dari uraian di atas maka


Development

Goals

(MDGs), menetapkan AKI pada tahun 2015


menjadi 2/3 dari keadaan tahun 2000, yaitu
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup).
Perdarahan merupakan sebab utama dari

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian


dengan judul Hubungan Paritas ,Usia ibu
dan Inisiasi menyusu Dini dengan Kejadian
Perdarahan Pasca Persalinan diVK Bersalin
RSUD

R.A.

Basoeni,Gedeg,Kabupaten

syok yang terjadi dalam praktek kebidanan.


Sebagai

penyebab

kematian

maternal,

perdarahan menduduki tempat yang penting


Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman
di

tinjau

dari

sudut

Mojokerto.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada hubungan

paritas dengan

perdarahan

pascapersalinan yang dapat mengakibatkan


kematian maternal. Paritas satu dan paritas
tinggi (lebih dari tiga) mempunyai angka

kejadian perdarahan pasca persalinan?


2. Apakah ada hubungan usia dengan
kejadian perdarahan pasca persalinan ?

kejadian perdarahan pascapersalinan lebih


3. Apakah ada hubunganinisiasi menyusu

tinggi.
Risiko

Pada

Ibu

ialah

Pendarahan

postpartum dapat terjadi ketika Anda sudah

dini dengan kejadian perdarahan pasca


persalinan ?

mendekati waktu persalinan atau ketika


persalinan berlangsung. Pada wanita hamil
dengan usia 35 tahun atau lebih, pendarahan
banyak disebabkan oleh peningkatan kadar

4. Apakah ada hubungan Paritas, Usia,


Inisiasi Menyusu Dini dengan kejadian
perdarahan pasca persalinan ?

gula darah secara drastis selama kehamilan


yang menyebabkan janin menjadi besar.
Pada Inisiai Menyusu Diniharus diberikan
sesegera mungkin air susu ibu, selain juga

TUJUAN PENELITIAN
Menganalisis hubunganParitas, Usia,
Inisiasi Menyusu Dini dengan kejadian

dapat mengurangi dan mencegah terjadinya


perdarahan postpartum.

Perdarahan Pasca Persalinan.


Kajian Teori

2.1 Konsep
1.

Perdarahan

Pasca

dingin, menggigil, hiperpnea, tekanan

Persalinan
Konsep Dasar Perdarahan Post Partum

darah sistolik <


nadi

a.

(Perdarahan Pasca Persalinan)


Definisi Perdarahan Post Partum
Menurut
Haemoragic

Rahmawati
Post

Partum

90 mmHg, denyut

> 100x/menit,

kadar Hb < 8

g/dL.

(2011)

b.

(HPP)

Etiologi
Menurut Marmi (2012).

Frekuensi

adalah hilangnya darah lebih dari 500

perdarahan post partum 4/5-15% dari

ml dalam 24 jam pertama setelah

seluruh

lahirnya bayi (Williams).

penyebabnya:

Sedangkan

menurut

Marmi

(2012) perdarahan post partum adalah


perdarahan lebih dari 500 cc yang

1.
2.
3.
4.
5.

terjadi setelah bayi lahir pervaginam


atau lebih dari 1000 ml setelah
persalinan abdominal. Kondisi dalam
persalinan

menyebabkan

sebutkan

Atonia Uteri (50-60%)


Sisa Placenta (23-24%)
Retensio Plasenta (16-17%)
Laserasi Jalan Lahir (4-5%)
Kelainan Darah (0,5-0,8%)

Pengertian paritas

kesulitan

Paritas adalah banyaknya kelahiran


hidup yang dipunyai oleh seorang
wanita (BKKBN, 2006). Menurut

yang terjadi, maka batasan jumlah


di

Berdasarkan

Sedangkan menurut Rahmawati (2011)

untuk menentukan jumlah perdarahan

perdarahan

persalinan.

Prawirohardjo (2009), paritas dapat

sebagai

dibedakan

perdarahan yang lebih dari normal di

menjadi

primipara,

multipara dan grandemultipara.

mana telah menyebabkan perubahan


tanda

vital,

antara

lain

pasien

mengeluh lemah, limbung, berkeringat

Paritas adalah jumlah kehamilan


yang menghasilkan janin yang mampu

hidup diluar

rahim

(JHPIEGO,

2008).

menurut

Manuaba

(28 minggu)
Sedangkan

(2008),

paritas

tahun

atau

lebih,

lebih

rentan

bayi aterm.

tinggi, diabetes atau fibroid di dalam

KonsepUsia( Berhubungan dengan

darah

rahim serta lebih rentan terhadap

tahun, resiko memiliki bayi dengan

a. Pengertian

Istilah usia diartikan dengan lamanya

kelainan

keberadaan

seseorang

diukur

dalamsatuan waktu di pandang dari


segi kronologik, individu normal
yang

tekanan

gangguan persalinan. Diatas usia 35

1. Usia

memperlihatkanderajat

perkembangan

anatomis

dan

fisiologik sama (Nuswantari, 1998).


Usia adalah lama waktu hidup atau
ada (sejak dilahirkan atau diadakan)
(Hoetomo, 2005). Sedangkan usia
ibu hamil adalah usia ibu yang
diperoleh melalui

kehamilan.Wanita yang berusia 35

terhadap

Usia wanita mempengaruhi resiko

adalah wanita yang pernah melahirkan

Perdarahan Pasca Persalinan)

pengisian kuesioner.

kromosom

(misalnya sindroma Down) semakin


meningkat. Pada wanita hamil yang
berusia

diatas

dilakukan
ketuban

35

tahun

bisa

pemeriksaan

cairan

(amniosentesis)

untuk

menilai kromosom janin. Hal ini


disebabkan

oleh

menurunnya

kualitas sel telur secara perlahan


ketika seorang wanita memasuki usia
30

tahun,

jarangnya

dan

diikuti

terjadi

dengan

pembuahan

meskipun siklus menstruasi masih


rutin.

Risiko Pada Ibu ialah Pendarahan

bukan disusui. Cara bayi melakukan

postpartum dapat terjadi ketika Anda

inisiasi menyusu dini ini dinamakan

sudah mendekati waktu persalinan

The Breast Crawl atau merangkak

atau ketika persalinan berlangsung.

mencari payudara (Utami, 2008).

Pada wanita hamil dengan usia 35

Inisiasi menyusu dini yaitu bayi yang

tahun atau lebih, pendarahan banyak

baru lahir, setelah tali pusat dipotong, di

disebabkan oleh peningkatan kadar

bersihkan agar tidak terlalu basah

gula darah secara drastis selama

dengan cairan dan segera diletakkan

kehamilan yang menyebabkan janin

diatas perut atau dada ibu, biarkan

menjadi besar. Janin yang besar akan

minimal 30 menit sampai 1 jam, bayi

menyebabkan peregangan berlebihan

akan merangkak sendiri mencari puting

pada rahim dan ini akan mengganggu

ibu untuk menyusu (Rulina, 2007:1).

kontraksi rahim, tidak lama setelah


plasenta dilahirkan.
PENGERTIAN INISIASI MENYUSU
DINI (IMD)

Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah


perilaku pencarian puting payudara ibu
sesaat setelah bayi lahir (Prasetyono,
2009).

Arti inisiasi menyusu dini (Early


initiation) adalah permulaan kegiatan
menyusu dalam satu jam pertama
setelah bayi lahir. Inisiasi dini juga bisa
diartikan sebagai cara bayi menyusu
satu jam pertama setelah lahir dengan

KERANGKA BERPIKIR

usaha sendiri dengan kata lain menyusu


Inisiasi
Menyusu
Dini (IMD)

Paritas

Usia
HIPOTESIS
1. Terdapat
dengan
Rangsangan

hubungan
resiko

antara

paritas

perdarahan

pasca

papilla persalinan
mammae
Multiparitas meningkatkan terwujudnya

kekuatan
kontraksi
uterus

Perdarahan Pasca Persalinan.


Produksi hormon
2. Terdapat
hubungan antara usia dengan
oksitosin
& prolaktin
resiko perdarahan pasca persalinan
Perdarahan pasca
persalinan

Makin bertambah usia,makin meningkat


Status Gizi
resiko perdarahan pasca persalinan.

Keterangan :

3. Ada hubungan antara Inisiasi Menyusu


:Garis

berhubungan
Dini denganresiko perdarahan pasca

yang di lakukan
penelitian.
: Garis berhubungan

persalinan.
Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini

yang tidak dilakukan penelitian.


: Variabel/sub variable
yang di lakukan penelitian.

menurunkan resiko perdarahan pasca


persalinan.
4. Ada hubungan antara paritas, Usia, dan

Gambar 2.1: Kerangka Berpikir


Inisiasi Menyusu Dini dengan resiko
perdarahan pasca persalinan.
Makin banyak paritas dan usia Ibu
bersalin,

semakin

tingi

resiko

perdarahan pasca persalinan, sedangkan

semakin berhasil pelaksanaan Inisiasi


Menyusu Dini, semakin menurunkan
resiko perdarahan pasca persalinan
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
Analisis

dalam

penelitian

ini

dimaksudkan untuk mengetahui Hubungan


Paritas,usia,Inisiasi Menyusu Dini dengan
kejadian Perdarahan Pasca Persalinan.
Terdapat hubungan antara paritas dengan
resiko perdarahan pasca persalinan
Multiparitas

meningkatkan

Gambar 4.8.hubungan antara paritas


dengan resiko perdarahan pasca
persalinan

terwujudnya

Perdarahan Pasca Persalinan.

Berdasarkan

gambar

4.8

tersebut menunjukkan bahwa semakin


meningkatnya
meningkatkan

paritas

ibu,

kecenderungan

resiko

HPP. Hal ini terlihat bahwa pada


primipara sebanyak 72,7% tidak terjadi
perdarahan pasca persalinan dan 27,3%
Hubungan antara Paritas dengan kejadian

trjadi

perdarahan

,sedangkan pada, multipara, terdapat

pasca

persalinan

digambarkan pada table 4.17berikut :

dapat

perdarahan

pasca

persalinan

40,9% tidak terjadi perdarahan pasca


persalinan dan 59,1% terjadi HPP. Hasil
penyisihan tabulasi silang dan analistik

dengan

uji

regresi

logistic

dapat

dijelaskan pada table 4.17.

bahwa nilai signifikansi ataup = 0,021


atau lebih kecil dari 0,05, hal ini dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara paritas ibu dengan
kejadian perdarahan pasca persalinan.
Dan berdasarkan nilai eksponen b atau
OR didapatkan sebesar 3,85, hal ini
dapat disimpulkan bahwa ibu yang
mempunyai

Tabel

4.17. Hubungan paritas dengan


terjadinya resiko perdarahan
pasca persalinan diRSUD RA
Basoeni Gedeg, kab.Mojokerto
tahun 2013
Kejadian HPP

PARIT
AS

Tidak
HPP
n

Primip

72,

ara
Multip

7
40,

ara
total

9
3

HPP

n
9
1
3
2

Hasil Uji
Statistik
dengan
Regresi
Logistik
Sederhana

O
R
27, 3,8
5
3
59,
%

R2

0,0
21

9,7
%

60
40
3
2
Sumber : Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel 4.17tersebut

dan hasil uji regresi logistik diketahui

(multipara)

paritas

lebih

banyak

mempunyai kemungkinan

terjadi perdarahan pasca persalinan3,85


kali lebih tinggi dari pada ibu yang
primipara. Selanjutnya berdasarkan nilai
R2 dari Nagelkerger diketahui bahwa
besarnya pengaruh variabelparitas ibu
terhadap

kejadian

perdaahan

pasca

persalinan sebesar 9,7%, sedangkan


sisanya sebesar 90,3% dipengaruhi oleh
faktor lain.
5.

Terdapat

hubungan antara

usia

dengan resiko perdarahan pasca


persalinan

Makin

bertambah

usia

tidak

terjadi

perdarahan

pasca

ibu,makin meningkat resiko perdarahan

persalinan dan 62,5% terjadi Perdarahan

pasca persalinan.

Pasca

Hubungan antara usia dengan resiko

tabulasi silang dan analistik dengan uji

perdarahan

regresi logistic dapat dijelaskan pada

pasca

persalinandapat

dijelaskan pada gambar berikut :

menunjukkan bahwa Usia ibu 35 th


kecenderungan

resiko

Perdarahan Pasca Persalinan. Hal ini


terlihat bahwa pada Usia < 35 th
sebanyak

77,4%

tidak

Hasil

penyisihan

Tabel 4.18.

Gambar 4.9. Hubungan Usia Ibu


dengan kejadian Perdarahan
Pasca Persalinan
Berdasarkan gambar 4.9 tersebut

meningkatkan

Persalinan.

terjadi

Tabel 4.18 Hubungan antara Usia Ibu


dengan
Perdarahan
Pasca
PersalinanDi
RSUD
RA
BASOENI 2013
Kejadian HPP
Hasil Uji
Statistik dengan
Usi
Tidak
Regresi Logistik
HPP
a
HPP
Sederhana
n % n % OR
p
R2
<
5,71 0,0 15,
4
4
3
35
77,
22,
2
7
th
4
6
4
1

37,
62,
9
5
35
5
5
th
Tota

60

40
l
3
2
Sumber : Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel 4.18 tersebut
dan hasil uji regresi logistik diketahui
bahwa nilai signifikansi atau p =

perdarahan pasca persalinan dan 22,6%

0,04atau lebih beasar dari 0,05, hal ini

terjadi perdarahan pasca persalinan

dapat disimpulkan bahwa tidak ada

,sedangkan pada 35 th terdapat 37,5%

hubungan yang bermakna antara Usia

ibu dengan kejadian Perdarahan Pasca

RA BASOENI Gedeg Mojokerto dapat

Persalinan di RSUD RA Basoeni Gedeg

dijelaskan pada gambar berikut

Mojokerto. Berdasarkan nilai eksponen


b atau OR didapatkan sebesar 5,714, hal
ini dapat disimpulkan bahwa ibu yang
mempunyai Usia 35 th mempunyai
kemungkinan resiko terjadi perdarahan
pasca persalinan sebesar 5,714 kali
lebih tinggi dari pada ibu yang usianya
< 35 th. Selanjutnya berdasarkan nilai

Gambar 4.9.Hubungan antara Inisiasi


Menyusu Dini (IMD) dengan kejadian
Perdarahan Pasca Persalinan

R2 dari Nagelkerger diketahui bahwa

Berdasarkan gambar 4.9 tersebut

besarnya pengaruh variabelUsia ibu

memperlihatkan adanya kecenderungan

terhadap

perdarahanpasca

bahwa pada ibu yang tidak melakukan

15,3sedangkan

IMD, cenderung mempunyai terjadi

sisanya sebesar 84,7% dipengaruhi oleh

resiko Perdarahan Pasca persalinan. Hal

faktor lain.

ini terlihat bahwa pada ibu yang

6.

Terdapat Hubungan antara Inisiasi

melakukan IMD, sebanyak 84,4% tidak

Menyusu

dengan

terjadi Perdarahan Pasca persalinan dan

Pasca

15,6% terjadi resiko Perdarahan pasca

kejadian

persalinansebesar

Dini

kejadian

(IMD)

Perdarahan

Persalinan
Hubungan

Persalinan, sedangkan pada ibu yang


antara

Inisiasi

tidak Melakukan IMD, sebanyak 26,1%

Menyusu Dini (IMD) dengan kejadian

tidak terjadi resiko Perdarahan pasca

Perdarahan Pasca Persalinan di RSUD

persalinan

dan

73,9%

Terjadi

Perdarahan

Hasil

Persalinan di RSUD RA BASOENI

penyajian tabulasi silang dan analisis

Gedeg, Mojokerto. Berdasarkan nilai

statistik dengan uji regresi logistik dapat

eksponen b atau OR didapatkan sebesar

dijelaskan pada tabel 4.19 berikut ini

6,5 hal ini dapat disimpulkan bahwa ibu

Tabel

Pasca persalinan.

4.19 Hubungan antara Inisiasi


Menyusu Dini (IMD) dengan
kejadian
Perdarahan
Pasca
Persalinan
di
RSUD
RA
BASOENI Gedeg Mojokerto
2013

yang

Tidak

Hasil Uji
Inisias
Statistik
i
dengan Regresi
Tidak
Meny
HPP
Logistik
HPP
usu
Sederhana
Dini
O
(IMD) n % n %
p
R2
R
IMD
84,
15, 6, 0,0 30,3
2
5
5 00
%
Tidak
4
6
7
1
IMD
26,
73,
6
7
1
9
Total 3
2
60
40
3
2
Sumber : Data Primer, 2013
Hasil
terlampir

uji
diketahui

regresi
bahwa

IMD

mempunyai kemungkinan resiko Terjadi


Perdarahan Pasca persalinan 6,5 kali
lebih

Kejadian HPP

melakukan

tinggi

dari

pada

ibu

yang

melakukan IMD. Berdasarkan nilai R2


dari

Nagelkerger

besarnya

diketahui

pengaruh

IMD

bahwa
dengan

Kejadian perdarahan pasca persalinan


sebesar

30,3%,

sedangkan

sisanya

sebesar 69,7% dipengaruhi oleh faktor


lain.
7.

Hubungan Paritas,Usia dan Inisiasi

logistik

Menyusu Dini dengan Kejadian

nilai

Perdarahan Pasca Persalinan di

signifikansi atau p = 0,000 atau lebih

RSUD

kecil dari 0,05, hal ini dapat

Mojokerto tahun 2013

disimpulkan bahwa ada hubungan yang

RA

BASOENI

Berdasarkan

hasil

logistik

berganda

Gedeg

analisis

bermakna antara Inisiasi Menyusu Dini

regresi

untuk

dengan Kejadian Perdarahan Pasca

mengetahui Hubungan Paritas,Usia dan

Inisiasi Menyusu Dini dengan Kejadian

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang

Perdarahan Pasca Persalinan secara

signifikan Hubungan Paritas,Usia dan

simultan dapat disajikan pada tabel

Inisiasi Menyusu Dini dengan Kejadian

berikut ini

Perdarahan Pasca Persalinan di RSUD

Tabel 4.20

Hasil Analisis Regresi Logistik


Ganda Hubungan Paritas,Usia
dan Inisiasi Menyusu Dini
dengan Kejadian Perdarahan
Pasca Persalinan
Confidence
Interval

Variabel

Multipara
Usia> 35
tahun
IMD
N
Observasi
-2

log

likelihood
Nagelker
ker R2

OR

4,61

Signifika
nsi (p)

0,054

RA

BASOENI

Gedeg

Mojokerto.

Berdasarkan nilai koefisien determinan


atau Nagelkerke R Squarediketahui
sebesar 57,4%, hal ini dapat dijelaskan
bahwa pengaruh variable Hubungan

95%
Batas Bata

Paritas,Usia dan Inisiasi Menyusu Dini

Bawa

berpengaruh

Atas
21,7

Perdarahan Pasca Persalinan sebesar

5
37,7

57,4%, sedangkan pengaruh faktor lain

2
0,31

yang tidak diteliti dalam penelitian ini

0,98

7,66

0,012

1,55

0,07
= 55

0,001

0,01

0a

Kejadian

sebesar 42,6%.

=
43,6

terhadap

Berdasarkan

nilai

OR

pada

masing-masing variabel hasil analisis

regresi logistik berganda tersebut dapat

57,4

dijelaskan tentang pengaruh masing-

%
Sumber : Data Primer, 2013
Berdasarkan tabel 4.20 tersebut
dapat dijelaskan bahwa berdasarkan
hasil analisis regresi logistik berganda

masing

variabel

terhadap

kejadian

Perdarahan Pasca Persalinan sebagai


berikut :

1.

Ibu multipara
memiliki

kemungkinan

Hubungan tersebut secara statistik

untuk

signifikan (p=0,001; OR=0,065; CI

terjadi Perdarahan pasca Persalinan

95%=0,014 hingga 0,307)

sebesar 4,607 kali lebih besar

Berdasarkan hasil uji hosmer

daripada ibu primipara. Hubungan

and

tersebut secara statistik signifikan

signifikansi 0,200 atau lebih besar dari

(p=0,054;

0,05 hal ini dapat disimpulkan bahwa

OR=4,607;

CI

95%=0,976hingga 21,747)
2.

lemeshow

model

Ibu

yang

didapatkan

persamaan

regresi

nilai

logistik

berganda yang dibuat layak atau fit dan

memiliki Usia 35 th memiliki

dapat

kemungkinan

tabel 4.20tersebut juga dapat dibuat

Perdarahan

untuk
Pasca

terjadi
persalinan

sebesar 7,657 kali lebih besar

diinterpretasikan.

model

persamaan

Berdasarkan

regresi

sebagai

berikut

daripada ibu yang usia < 35 th.


Hubungan tersebut secara statistik

Log

= a + b1X1 + b2X2 + b3X3

signifikan (p=0,012; OR= 7,657; CI


Dengan ketentuan bahwa X1

95%=1,554 hingga 37,723)


3.

Ibu yang tidak


melakukan
kemungkinan
Perdarahan

IMD
untuk
Pasca

memiliki
terjadi
persalinan

sebesar 0,065 kali lebih besar

adalah Paritas, X2 adalah usia dan X3


sebagai

pelaksanaan

IMD,

maka

berdasarkan tabel tersebut dapat dibuat


persamaan regresi sebagai berikut :

Log

= -0,622 + 1,28X1 + 2,036X2 +

daripada ibu yang melakukan IMD.


(-2,740)X3

Berdasarkan persamaan tersebut,

1. Multiparitas

meningkatkan

maka dapat dibuat suatu analisa bahwa

terwujudnya perdarahan pasca

jika Ibu Multipara (1), Usia Ibu 35 th

persalinan.

(1) dan tidak IMD (1), maka dapat

95%=0,98;hingga

dimungkinkan

p=0,054;)

ibu

mengalami

Perdarahan pasca persalinan sebesar

2. Makin

(OR=4,60;

CI
21,75;

bertambah

usia

(>35

53,7 kali lebih besar dari pada ibu yang

tahun) makin meningkat resiko

Primipara,

perdarahan

Usia

<

35

th

dan

pasca

persalinan

melaksanakan IMD, akan menyebabkan

(OR= 7,66; CI 95%=1,55 hingga

Perdarahan Pasca Persalinan sebesar

37,72;p=0,012;),

-0,668kali.
Berdasarkan persamaan regresi

3. Keberhasilan Inisiasi Menyusu


Dini

menurunkan

tersebut juga dapat diprediksi bahwa

perdarahan

pada ibu yang Primipara (0), Usia < 35

(OR=0,07; CI 95%=0,01 hingga

th(0) dan tidak IMD akan menyebabkan

0,31; p=0,00;).

Perdarahan Pasca Persalinan sebesar


2,694 kali.
KESIMPULAN

pasca

resiko
persalinan

4. Ibu Multipara (1), Usia Ibu 35


th (1) dan tidak IMD (1), maka
dapat

dimungkinkan
Perdarahan

ibu

Kesimpulan dari penilitian ini adalah adanya

mengalami

hubungan yang signifikan antara varitas,

persalinan sebesar 53,7 kali lebih

usia, dan Inisiasi Menyusu Dini dengan

besar

resiko perdarahan pasca persalinan.

Primipara, Usia < 35 th dan

dari

melaksanakan

pada

ibu

IMD,

pasca

yang

akan

menyebabkan Perdarahan Pasca

SOP

Persalinan sebesar -0,668kali.Ibu

Prosedur)

yang Primipara (0), Usia < 35

pengawasan dan penatalaksanaan

th(0)

akan

secara intensif dan integral kepada

menyebabkan Perdarahan Pasca

kelompok resiko yakni Ibu hamil

Persalinan sebesar 2,694 kali.

dan bersalin ataupun nifas dengan

dan

tidak

IMD

IMPLIKASI
1. Implikasi teoritis

(Standart

Operasional

IMD,

melakukan

paritas tinggi (multipara) dan pada


kelompok umur (>35 tahun)

Perdarahan pasca persalinan


b.

Cakupan Pelaksanaan Inisiasi

dipengaruhi oleh paritas, usia dan


Menyusu
Inisiasi

Menyusu

Dini

Dini

seharusnya

dimana
mencapai

90%

dari

seluruh

semakin banyak paritas semakin


persalinan dimana 10% diantaranya
meningkatkan

resiko

perdarahan
adanya kondisi ibu atau bayi yang

pasca persalinan begitu juga dengan


tidak

memungkinkan

dilakukan

usia semakin banyak usia (>35


Inisiasi Menyusu Dini hal ini untuk
tahun). Sedangkan Inisiasi Menyusu
menurunkan
Dini

akan

menurunkan

resiko

persarahan

resiko
pasca persalinan.

perdarahan pasca plasenta.


SARAN
1. Bagi Tenaga Kesehatan

2. Implikasi managerial
a.

Secara

dari

Bagi tenaga kesehatan agar

teamwork, kordinator kebidanan,

lebih meningkatkan kemampuan dan

bidang pelayanan sampai dengan

kemauan mematuhi SOP (Standart

Keputusan

Operasional

menetapkan

terstruktur

direktur
dan

diharapkan
melaksanakan

Prosedure)

Inisiasi

Menyusu Dini serta pengawasan dan

penatalaksanaan secara intensif dan

integral kepada kelompok resiko

integral kepada kelompok resiko

yakni Ibu hamil dan bersalin ataupun

yakni Ibu hamil dan bersalin ataupun

nifas

nifas

tinggi

(multipara) dan pada kelompok umur

(multipara) dan pada kelompok umur

(>35 tahun)
Melakukan penanganan secara

dengan

paritas

dengan

paritas

tinggi

(>35 tahun).
integrasi bagi ibu hamil, bersalin,
2. Bagi Ibu
nifas dengan resiko diatas yang
Menyiapkan diri untuk secara
diatur dengan SOP (Standar Operasi
biopsikososial

dalam

perawatan

kehamilan, pertolongan persalinan

Prosedur.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan
meneliti

beberapa

dan nifas oleh tenaga kesehatan


variabel lain yang berhubungan
ditempat layanan yang memadai
secara analisis dengan perdarahan
serta menyiapkan diri sejak hamil
pasca persalinan, agar kematian ibu
untuk melakukan Inisiasi Menyusu
akibat perdarahan dapat dicegah dan
Dini.
dilakukan
3. Bagi Instansi Tempat Kerja
Secara
terstruktur
teamwork,

kordinator

dari

kebidanan,

bidang pelayanan sampai dengan


Keputusan

direktur

diharapkan

menetapkan dan melaksanakan SOP


(Standart

Operasional

Prosedur)

IMD, melakukan pengawasan dan


penatalaksanaan secara intensif dan

penatalaksanaan

lebih

komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Antie Blog, 2010. Perdarahan postpartum.
http://antiealia.blogspot.com/2010/01/per
darahan-post-partumpendarahan-pasca.html
Blog Skripsi, 2012. Hubungan antara
paritas
dan
HPP.
http://berbagiskripsigratis.blogspot.com/201
2/11/hubungan-antara-paritas-

dengan-kejadian.html. Diakses
pada tanggal 16 Juni 2013.
Cuningham, Geri F. 2008. Obstetri William.
Jakarta : EGC
__________. 2006 : Diagnosa Penyakit
Setelah
Pasca
persalinan.
Jakarta : EGC
Dewi dkk. 2010. Penyakit Reproduksi
Wanita. Yogyajkarta : Nuha
Medika
Digilib,2013. Beberapa Faktor yang
berhubungan
dengan
Perdarahan pasca persalinan.
http://digilib.unimus.ac.id/files/d
isk1/137/jtptunimus-gdlmidiyawati-6818-3-babii.pdf.
Diakses tanggal 19 Agustus
2013
Dinkes jatim. 2009. AKI dan AKB di Jawa
Timur.
http://dinkes.datajatim.go.id//p=14
0. Diakses pada 29 maret 2012
Eprint,2012. Faktor determinan kejadian
Haemoragic
Post
Partum.
http://eprints.undip.ac.id/6316/1/2
161.pdf. Diakses tanggal 19
Agustus 2013
Prasetyono,DS. 2009. Inisiasi Menyusu
Dini. Jakarta : Cendekia Medika
Fakultas kedokteran Universitas Riau. 2008.
Perdarahan Post Partum (HPP).
http://fakultas.kedokteran.riau.go.i
d/HPP?p=150. Diakses pada
tanggal 29 maret 2012
Friedman. 1998. Kesehatan Usia Subur.
Jakarta : Rineka Cipta

Googledocs,2013.Hubungan IMD dengan


perdarahan pasca persalinan.
https://www.google.com/search?
sclient=psyab&q=hubungan+IMD+dengan
+terjadinya+perdarahan+pasca
+persalinan
%3Bpdf&oq=hubungan+IMD+
dengan+terjadinya+perdarahan
+pasca+persalinan
%3Bpdf&gs_l=hp.3..35i39.1821
037.1821633.5.1822717.3.3.0.0.
0.1.494.1211.21j0j2.3.0....0...1c.1.25.psyab..25.59.12936.bNv_Jp70SP8&
pbx=1&biw=1366&bih=625&c
ad=cbv&sei=pOEZUvnsKYLtrA
fDrYG4BQ. Diakses tanggal 19
Agustus 2013

GoogleScholar,2011. Hubungan Inisiasi


Menyusu Dini Dengan terjadinya
109
Perdarahan Pasca persalinan.
http://scholar.google.com/scholar?
q=hubungan+inisiasi+menyusu+d
ini+dengan+terjadinya+perdaraha
n+pasca+persalinan
%3Bdoc&hl=id&as_sdt=0&as_vi
s=1&oi=scholart&sa=X&ei=Ar8c
UtuqEcTSrQeT6oHgBQ&ved=0
CCYQgQMwAA. Diakses
tanggal 19 Agustus 2013
Hidayat, AA. 2007. Riset Keperawatan dan
Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Salemba Medika
_________ 2010. Metode Penelitian
Kebidanan dan teknik Analisis
Data. Jakarta : Salemba Medika
Hoetomo. 2005. Usia Kehamilan dan
Parieta. Jakarta : Rineka Cipta

Idris. 2009. Inisiasi Menyusu Dini (IMD).


http://idris7-0pub1ichea1thdiscussion.
blogspot.comJ2009/05/isti1ahinisiasi-menyusu-diii-imd.html.
Diakses pada tanggal 16 Juni
2013
Jurnal,2011. Jurnal Obstetric.
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/file
s/2a7d321ba0c24ff0779dbfe68c30
fa02.pdf. Diakses tanggal 19
Agustus 2013
Kti Akbid, 2011. Hubungan antara paritas
dengan
HPP.
http://ktiakbid.blogspot.com/2011/05/ktihubungan-antara-paritasdengan.html. diakses pada tanggal
16 Juni 2013Manuaba, 2008.
Teori Kebidanan. Jakarta : EGC
Marmi, 2012. Intranatal Care. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Menkokesra. 2009. Inisiasi Menyusui Dini
Cegah Risiko Kematian Bayi.
http:/Jwww.rnenkokesra. go. id!
contentlviewl7 171/391. Diakses
pada tanggal 7 Juni 2013

Nursalam.2008.Konsep dan Penerapan


Metodologi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan.Surabaya: Salemba
Medika
________. 2011. Konsep dan Penerapan
Metodelogi
Penelitian
Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian
Keperawatan. Salemba Medika
Nuswantari. 1998. Usia Ibu Hamil dan
Perkembangannya.
Jakarta
:
Rineka Cipta
Path,

2002.
Publikasi
Ilmiah.
http://www.path.org.2002
.
Diakses pada tanggal 16 Juni
2013.

Prawirohardjo,S. 2007. Ilmu Kebidanan.


Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
__________. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

Murti,B.2010.Desain dan Ukuran Sampel


untuk Penelitian Kualitatif dan
kuantitatif
dibidang
kesehatan.Yogyakarta:
Gadjah
Mada University Press

Peduliasi. 2009. SOP Inisiasi Menyusu Dini


Pada Partus Spontan. http:
//peduliasi.coml?p=78.
Diakses
pada tanggal 17 mei 2013

________. 2012. Angka kematian Maternal


Perdarahan
Post
Partum.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Publikasi umy, 2012. Artikel Penelitian.


http://publikasi.umy.ac.id/index.p
hp/psik/article/viewFile/2233/109
9 . Diakses tanggal 19 Agustus
2013

Notoatmodjo,
S.
2010.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta

Purnomo, 2012. Metodologi Penelitian


Kuantitatif. KSIK LPMM. UNAIR.

Rustam.

2005.
Multipara
dan
Grandemultipara. Yogyakarta :
Nuha Medika

Ruswana.

2006. Kesehatan Kehamilan


Resiko Tinggi. Jakarta : Salemba
Medika

Rachmawati, EN. 2011. Ilmu Praktis


Kebidanan. Victoria Inti Cipta
Varney 2006. Teori Obstetri Ginekologi.
Jakarta : EGC
Wawan

dan

Samsulhadi. 2003. Resiko tinggi Kehamilan.


Jakarta : Salemba Medika
Wikipedia.
Scribd, 2013.Hubungan Inisiasi Menyusu
Dini Dengan Perubahan Involusi
Uteri
Pada
Ibu
Nifas.
http://www.scribd.com/doc/1340102
53/Hubungan-Inisiasi-MenyusuDini-Dengan-Perubahan-InvolusiUteri-Pada-Ibu-Nifas-Di-Bps-Aniks-Amd-keb. Diakses tanggal 19
Agustus 2013
Stikes Gombong, 2012.Haemoragic Post
Partum.http://stikesmuhgombong.ac.
id. Diakses pada tanggal 16 Juni
2013.
Santjaka,2011. Statistik untuk Penelitian
Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta.
Subagyo, Inez. 2008. Jurnal Penelitian
hubungan umur dan Paritas
dengan Kejadian Perdarahan
Pasca Persalinan. Surabaya :
Akademi
Kebidanan
Griya
Husada
Sugiyono, 2010. Metode penelitian
Pendidikan. Alfabeta. Bandung
Sumantri, Arif. 2011. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : EGC
Utami, Roesli. 2008. ASI Eksklusif dan
IMD. 20-22. Jakarta : Bintang
Raya

Dewi. 2010. Teori dan


Pengukuran. Yogyakarta :
Nuha Medika
2010. Umur dan jenis
Perhitungan
Usia.
http://id.wikipedia.Org/w/ind
ex.php?
title=umur&tolkid=4409547,
diakses pada tanggal 03
februari 2013

Wordpress, 2007. Fakultas


Kedokteran
Universitas
Sriwijaya.
http://fkunsriwordpress.com.2007. Diakses
pada tanggal 16 Juni 2013.
__________, 2008. Fakultas Kedokteran
Universitas
Sriwijaya.
http://fkunsriwordpress.com.2007. Diakses
pada tanggal 16 Juni 2013.

You might also like