You are on page 1of 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN

ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN


KENALI BESAR KOTA JAMBI TAHUN 2014
Indra Gunawan1, Syahril Badar2, Solha Elfrida3
1 Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Universitas Jambi

2,3Dosen

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu


Kesehatan Universitas Jambi
e-mail: indra_kabhuom@yahoo.co.id

ABSTRACT
Background : The importance of exclusive breastfeeding must be a concern and as a parent also
must begin to realize the impact on the baby if it is not granted exclusive breastfeeding in infants
with maximum. From the data Nutrition Coaching in Puskesmas Kenali Besar in 2014, Kelurahan
Kenali Besar has a low ASI coverage of 20.1 %.
Purpose : to determine the relationship with the mother's knowledge and attitude of exclusive
breastfeeding in children aged 0-6 months in Kelurahan Kenali Besar of Jambi City in 2014.
Methods : Type of research is analytic research with cross sectional design with a sample size of
67 people. Data were collected through interviews with the questionnaire guide. The processing of
data using univariate and bivariate analysis.
Results : Based on the analysis of data obtained, partly mother in Kelurahan Kenali Besar of Jambi
City in 2014 ,most (52.2%) did not give exclusive breastfeeding, the majority (46.3%) Mothers have
less knowledge about exclusive breastfeeding, the majority (50.7% had a Good attitude about
breastfeeding exclusive, 31 mothers who have less knowledge about exclusive breastfeeding
majority (87.1%) did not give exclusive breastfeeding her baby, 17 mothers with enough knowledge
about exclusive breastfeeding majority (58.8%) exclusive breastfeeding her baby , 19 people who
have good knowledge majority (94.7%) exclusive breastfeeding and 33 mothers who have less
attitude about exclusive breastfeeding majority (90.9%) did not give exclusive breastfeeding her
baby, 34 mothers with a Good attitude the majority (85.3%) Exclusive breastfeeding.
Conclusion : There is a significant relationship between knowledge and attitude with exclusive
breastfeeding mother in Kelurahan Kenali Besar of Jambi City in 2014.
Keywords : Knowledge, Attitude, exclusive breastfeeding Kelurahan Kenali Besar

ABSTRAK
Latar Belakang : Pentingnya ASI eksklusif memang harus menjadi perhatian dan sebagai orang
tua juga harus mulai menyadari akan dampak pada si bayi jika ASI eksklusif ini tidak diberikan
pada bayi dengan maksimal. Dari data Pembinaan Gizi di puskesmas Kenali Besar tahun 2014,
kelurahan Kenali Besar memiliki cakupan ASI yang rendah sebesar 20,1%.

Tujuan : untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian ASI Eksklusif
pada anak usia 0-6 bulan di Kelurahan Kenali Besar Kota Jambi tahun 2014.
Metode : Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan rancangan cross
sectional dengan jumlah sampel sebanyak 67 orang. Pengambilan data dilakukan melalui
wawancara dengan panduan kuesioner. Proses pengolahan data menggunakan analisis univariat
dan bivariat.
Hasil : Berdasarkan hasil analisis data didapatkan, sebagian Ibu di kelurahan Kenali Besar
sebagian besar (52,2%) tidak memberikan ASI Eksklusif, sebagian besar (46,3%) Ibu memiliki
Pengetahuan Kurang Baik tentang ASI Eksklusif, sebagian besar (50,7% memiliki Sikap Baik
tentang ASI Eksklusif, 31 orang ibu yang memiliki pengetahuan Kurang Baik tentang ASI Eksklusif
sebagian besar (87,1%) tidak memberikan ASI secara Eksklusif pada bayinya, 17 orang ibu
dengan pengetahuan Cukup tentang ASI Eksklusif sebagian besar (58,8%) memberikan ASI
Eksklusif pada bayinya, 19 orang dengan pengetahuan Baik tentang ASI Eksklusif sebagian besar
(94,7%) memberikan ASI Eksklusif dan 33 orang ibu yang memiliki sikap Kurang Baik tentang ASI
Eksklusif sebagian besar (90,9%) tidak memberikan ASI secara Eksklusif pada bayinya , 34 orang
ibu dengan Sikap Baik tentang ASI Eksklusif sebagian besar (85,3%) memberikan ASI Eksklusif.
Kesimpulan : Terdapat Hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap Ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Kenali Besar Kenali Besar Kota Jambi 2014.
Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, ASI Eksklusif Kelurahan Kenali Besar

PENDAHULUAN
ASI eksklusif adalah pemberian
ASI tanpa makanan tambahan lain pada
bayi berumur 0-6 bulan. Bayi tidak
diberikan apa-apa, kecuali makanan
yang langsung diproduksi oleh ibu
karena
bayi
memperoleh
nutrisi
terbaiknya melalui ASI.1
ASI
merupakan
larutan
kompleks
yang
mengandung
karbohidrat,
lemak,
dan
protein.
Kandungan protein dalam ASI terdiri
dalam bentuk whey 70% dan kasein
30%, dengan variasi komposisi whey:
kasien adalah 90:10 pada hari ke-4
sampai 10 setelah melahirkan, 60:40
pada ASI matur (hari ke-11 sampai 240)
dan 50:50 setelah hari ke-240.
Kandungan zat aktif lain dalam ASI yang
terutama bekerja untuk fungsi kekebalan
tubuh
adalah
komponen
protein,
nitrogen non protein, mineral, dan ion.2
Manfaat psikologis ASI untuk
ibu maupun bayi sudah diketahui
dengan baik, dan menyusui yang
berhasil merupakan pengalaman yang

memuaskan bagi keduanya.3 Pemberian


ASI membantu bayi untuk memulai
kehidupannya
dengan
baik.
Kolustrum/susu jolong atau susu
pertama mengandung antibodi yang
kuat untuk mencegah infeksi dan
membuat bayi lebih kuat. Sedangkan
manfaat bagi ibu adalah memperlambat
perdarahan (isapan pada puting susu
merangsang dikeluarkannya isotonin
alami yang membantu kontraksi rahim).
Wanita yang menyusui bayinya akan
lebih cepat pulih atau turun berat
badannya ke berat badan sebelum
kehamilan.4
Pentingnya
ASI
eksklusif
memang harus menjadi perhatian dan
sebagai orang tua juga harus mulai
menyadari akan dampak pada si bayi
jika ASI eksklusif ini tidak diberikan pada
bayi dengan maksimal. Pertumbuhan
bayi pada usia 0-6 bulan bisa sangat
terhambat dan kemunkinan besar dapat
menyebabkan masalah kesehatan yang
serius.5

Menurut Laporan data Riset


Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2010 dan tahun 2013 cakupan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi umur
0-6 bulan di Indonesia masih sangat
rendah dari 33,6% tahun 2010 menjadi
54,3% pada tahun 2013. Masih
rendahnya cakupan pemberian ASI
Eksklusif sangat dipengaruhi beberapa
hal, terutama masih terbatasnya tenaga
konselor menyusui di fasilitas pelayanan
kesehatan, belum maksimalnya kegiatan
edukasi, advokasi dan kampanye terkait
pemberian ASI maupun Makanan
Pendamping ASI, ketersediaan sarana
dan prasarana serta belum optimalnya
pembinaan kelompok pendukung ibu
menyusui.6
Selain itu permasalahan utama
pemberian ASI juga disebabkan oleh
beberapa faktor seperti kurangnya
pengetahuan
ibu,
sosial budaya,
kesadaran
dan
motivasi
akan
pentingnya ASI eksklusif, pengaruh atau
dukungan tenaga kesehatan dan orang
terdekat. Ibu yang bekerja memiliki
kecendrungan untuk tidak memberikan
ASI eksklusif. Kurangnya pengetahuan
tentang ASI eksklusif menjadi salah satu
kendala terbesar ibu untuk tidak
menyusui
bayinya.
Padahal
pengetahuan merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Semakin baik
pengetahuan ibu tentang manfaat ASI
eksklusif untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak akan membantu
ibu
dalam
bertindak
untuk
melaksanakan ASI eksklusif.7,8,9,10
Menurut data pelayanan program
gizi, cakupan pemberian ASI eksklusif di
Provinsi Jambi dimana cakupan ASI
Eksklusif usia 0-6 bulan sebesar
53,73%, sedangkan target cakupan
indikator pembinaan gizi masyarakat
tahun 2012 sebesar 58% belum
tercapai, sebagaimana data lengkap
terlampir.11
Dari data Pembinaan Gizi di
Kota Jambi tahun 2012, diketahui bahwa
tingkat pencapaian pembinaan gizi
enam bulanan di Kota Jambi pada
semester kedua tahun 2012, puskesmas
Kenali
Besar
memiliki
cakupan
pemberian ASI yang rendah sebesar

19,8% , jauh dari target pencapaian


pemberian ASI eksklusif sebesar 80%
sebagaimana data lengkap terlampir.11
Menurut laporan pencapaian
indikator kinerja pembinaan gizi enam
bulanan di puskesmas Kenali Besar
tahun 2014, kelurahan Kenali Besar
memiliki cakupan ASI yang rendah
sebesar 20,1% sebagaimana data
lengkap terlampir.
Berdasarkan
uraian
diatas
peneliti bermaksud untuk meneliti
tentang Hubungan pengetahuan dan
sikap ibu terhadap pemberian ASI
eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di
Kelurahan Kenali Besar Kota Jambi.
METODE
Jenis penelitian yang dilakukan
adalah
penelitiananalitikdengan
rancangan
cross
sectional
untuk
mengetahuihubungan pengetahuan dan
sikap ibu terhadap pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan di
kelurahan Kenali Besar Kota Jambi
tahun 2014. Tempat penelitian adalah
kelurahan Kenali Besar Kota Jambi.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan
Oktober2014sesuai dengan jadwal yang
sudah ditentukan oleh bagian akademik
PSPD UNJA. Populasi pada penelitian
ini yaitu: semua ibu yang memiliki anak
umur 7-12 bulan di kelurahan Kenali
Besar Besar Kota Jambi tahun 2014
sebesar 138 orang. Sampel minimal
dalam penelitian ini menggunakan
rumus Lameshow, 1997 sebanyak 67
orang. Cara pengambilan sampel dalam
penelitian ini dengan menggunakan
metode simplerandom sampling. Peneliti
menggunakan tekhnik ini, diawali dari
pembentukan sampling frame kemudian
dipilih secara acak sebanyak 67 sampel
dari total jumlah populasi hingga
terpenuhi
jumlah
sampel
yang
dibutuhkan. Proses pemilihan sampel ini
memanfaatkan metode undian/lotre.
Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah
Semua ibu yang memiliki anak usia 7-12
bulan yang bertempat tinggal di
kelurahan Kenali Besar Kota Jambi,
Bersedia
menjadi
sampel
dalam
penelitian ini, Responden berada
ditempat pada saat pengumpulan data.
Sedangkan Kriteria Eksklusi pada

penelitian ini adalah Pada saat


pengumpulan data responden menolak
sebelum data selesai didapatkan,
Gangguan
komunikasi
sehingga
kesulitan dalam menjawab kuesioner.
Variabel yang diteliti adalah
smatus
pemberian
ASI
Eksklusif
sebagai
variabel terikat
(variable
dependent) dan yang menjadi variabel
bebas (variable independent) yaitu
pengetahuan dan sikap ibu terhadap
pemberian
ASI
Eksklusif.
Untuk
memperoleh
data
mengenai
ASI

Eksklusif, dilihat dari Data Pembinaan


Gizi di Dinas Kesehatan Kota Jambi dan
Puskesmas Kenali Besar. Selanjutnya,
untuk mendapatkan data mengenai
pengetahuan dan sikap ibu tentang ASI
Eksklusif menggunakan Wawancara
dengan panduan kuesioner secara
langsung dan terstruktur.
Data yang telah dikumpulkan
dianalisis
dengan
menggunakan
program software analisa data untuk
memperoleh analisis univariat dan
bivariat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis univariat
Analisis
univariat
untuk
mengetahui karakteristik responden
penelitian, yaitu gambaran Pemberian
ASI Eksklusif . Berdasarkan Tabel 1
dapat dilihat bahwa sebagian besar
(52,2%) ibu di kelurahan Kenali Besar
tidak
memberikan
ASI
Eksklusif
sedangkan (47,8)% ibu memberikan ASI
secara Eksklusif. Hasil Penelitian ini
menunjukkan masih perlu adanya upaya
dalam
meningkatkan
kesadaran
pentingnya pemberian ASI Eksklusif.
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat
dilihat bahwa sebagian besar (46,3%)
ibu di kelurahan Kenali Besar memiliki
Pengetahuan Kurang Baik tentang

Pemberian ASI Eksklusif, (25,4)%


memiliki Pengetahuan Cukup, dan
(28,4)% ibu memiliki Pengetahuan Baik.
Hasil Penelitian ini menunjukkan masih
perlu
adanya
upaya
dalam
meningkatkan Pengetahuan Ibu tentang
pentingnya ASI Eksklusif.
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat
dilihat bahwa sebagian besar (50,7%)
ibu di kelurahan Kenali Besar memiliki
Sikap Baik tentang Pemberian ASI
Eksklusif dan (49,3)% ibu memiliki Sikap
Kurang Baik. Hasil Penelitian ini
menunjukkan
bahwa
kesadaran
memberikan ASI Eksklusif Ibu di
kelurahan Kenali Besar sudah baik.

Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif


Pemberian ASI
Frekuensi
%
Tidak Eksklusif
35
52,2
Eksklusif
32
47,8
Total
67
100

Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan Pengetahuan


Pengetahuan
Frekuensi
%
Kurang Baik
31
46,3
Cukup
17
25,4
Baik
19
28,4
Total
67
100

Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan Sikap Ibu


Sikap
Frekuensi
%
Kurang Baik
33
49,3
Baik
34
50,7
Total
67
100

Analisis Bivariat
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat
bahwa dari 31 orang ibu yang memiliki
pengetahuan Kurang Baik tentang ASI
Eksklusif sebagian besar (87,1%) tidak
memberikan ASI secara Eksklusif pada
bayinya,
17
orang
ibu
dengan
pengetahuan Cukup tentang ASI
Eksklusif sebagian besar (58,8%)
memberikan
ASI
Eksklusif
pada
bayinya, dan 19 orang dengan
pengetahuan Baik tentang ASI Eksklusif
sebagian besar (94,7%) memberikan
ASI Eksklusif.
Berdasarkan hasil Uji Analistik
diketahui nilai p = 0,000 bearti ada
hubungan
signifikan
antara
Pengetahuan Ibu dengan pemberian
ASI Eksklusif.
Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ayu Angrayni
Sanda,dkk yang menunjukkan bahwa
pengetahuan memiliki kontribusi yang
besar dalam pemberian ASI Eksklusif.12
Hasil Penelitian ini juga sesuai menurut
World Health Organization (WHO)
dalam buku Infant and young child
feeding yang menyatakan bahwa
adanya
hubungan
dukungan
pengetahuan Ibu dalam pemberian
ASI.13
Hal
ini
menyebabkan
pengetahuan menjadi peranan penting
dalam
mempengaruhi
Ibu
dalam
memberikan ASI Eksklusif. Sehingga
dalam pemecahan masalah tersebut
penulis memaparkan bahwa perlunya
adanya upaya penyebaran informasi
mengenai manfaat ASI baik bagi ibu,
anak maupun keluarga dan cara
pemberian ASI yang baik dan benar
melalui berbagai seminar, penyuluhan,

konseling dan media . Peranan suami


dan
keluarga
jugamenjadi
faktormendukung
ibu
bayi
untuk
memberikan ASI Eksklusif sehingga
perlu adanya sosialisasi pentingnya
peranan suami, keluarga maupun
masyarakat
mengenai
pentingnya
pemberian ASI Eksklusif.
Berdasarkan Tabel 5 dapat
dilihat bahwa dari 33 orang ibu yang
memiliki sikap Kurang Baik tentang ASI
Eksklusif sebagian besar (90,9%) tidak
memberikan ASI secara Eksklusif pada
bayinya dan 34 orang ibu dengan Sikap
Baik tentang ASI Eksklusif sebagian
besar
(85,3%)
memberikan
ASI
Eksklusif.
Berdasarkan hasil Uji Analistik
diketahui nilai p = 0,000 bearti ada
hubungan signifikan antara Sikap Ibu
dengan pemberian ASI Eksklusif.
Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Meedya Shahla,
et.al mengenai Faktor-faktor positif yang
mempengaruhi Ibu menyusui.14 Hasil
penelitian ini juga sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Iin Dwi
Yuliarti menunjukkkan adanya hubungan
Sikap dengan perilaku pemberian ASI
Eksklusif.15
Selain
pengetahuan,
sikap
menjadi peranan yang sangat penting
akan tindakan pemberian ASI Eksklusif.
Sehingga
perlu
adanya
upaya
Puskesmas
setempat
dalam
memberikan solusi alternatif bagi ibu
yang dapat menghambat pemberian ASI
Eksklusif seperti ASI dapat disimpan
menggunakan pendingin jika ibu yang
bekerja kesulitan memberikan ASI.

Tabel 4 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan tentang ASI Eksklusif


Pemberian ASI
PPengetahuan
Total
%
value
Tidak Eksklusif
Eksklusif
F
%
F
%
Kurang Baik
27
87,1
4
12,9
31
100
Cukup
7
41,2
10
58,8
17
100 0,000
Baik
1
5,3
18
94,7
19
100

Tabel 5 Distribusi respondenberdasarkansikap tentang ASI Eksklusif


Pemberian ASI
Sikap
Total
%
P-value
Tidak Eksklusif
Ekslusif
F
%
F
%
Kurang Baik
30
90,9
3
9,1
33
100
0,000
Baik
5
14,7
29
85,3
34
100

KESIMPULAN
Dari
hasil
penelitian
mengenai
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu
dalam pemberian ASI Eksklusif pada
Bayi usia 0-6 bulan di kelurahan Kenali
Besar Kota Jambi tahun 2014 maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sebagian
Ibu
dalam
memberikan
ASI
Eksklusif
sebanyak 50,8% memberikan
ASI Eksklusif sedangkan Ibu
yang
tidakmemberikan
ASI
Eksklusif
sebanyak
49,2%,
Sebagian
Ibu
dalam
memberikan
ASI
Eksklusif
sebanyak
42,9%
memiliki
Pengetahuan Kurang Baik, 27%

memiliki Pengetahuan Cukup


dan
30,2%
memiliki
Pengetahuan Baik danSebagian
Ibu dalam memberikan ASI
Eksklusif
sebanyak
54%
memiliki Sikap Baik dan 46%
memiliki Sikap Kurang Baik.
2. Terdapat
hubungan
yang
bermakna antara pengetahuan
Ibu dengan pemberian ASI
Eksklusif di kelurahan Kenali
Besar Kota Jambi 2014.
3. Terdapat
hubungan
yang
bermakna antara sikap Ibu
dalam pemberian ASI Eksklusif
di kelurahan Kenali Besar Kota
Jambi 2014.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Yuliarti, Nurheti. Keajaiban ASImakanan terbaik untuk kesehatan, kecerdasan, dan


kelincahan si kecil. Yogyakarta: ANDI. 2010.
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia.Air susu ibu (ASI): ASI sebagai pencegah Malnutrisi
pada Bayi. IDAI. 2013.
3. Behrman, Kliegman, et al. Imu kesehatan anak nelson vol.1. Jakarta: EGC. 1999.
4. Bahiyatun. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta: EGC. 2009.
5. World Health Organization (WHO). Survei kesehatan demografi pemberian asi
eksklusif tahun 2000.
6. Riset Kesehatan Dasar 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. Diunduh melalui website Badan Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan
pada
11
September
2014
pukul
19:25:
www.litbang.depkes.go.id
7. Kedang, Veronika M,dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktek pemberian asi
eksklusif di wilayah puskesmas waiwadan, kecamatan adonara barat, ntt (studi
kualitatif).
8. Natoatmodjo, S. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 2007.
9. Ahluwalia, Indu B,et al. Why do women stop breastfeeding? finding from pregnancy
risk assessment and monitoring system. American Academy of Pediatrics. 2005.
10. Pawenrussi, Puji Esse. Faktor yang berhubungan dengan pemberian asi eksklusif di
kelurahan tamamaung kota makassar. Media Gizi Pangan, Vol. XI, Edisi I Januari
Juni 2011.
11. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Evaluasi capaian program perbaikan gizi provinsi
jambi tahun 2012.

12. Sanda, Ayu Angrayni, dkk. Gambaran pengetahuan, pekerjaan, dan dukungan
keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif pada bayi umur 6-11 bulan di Puskesmas
Antang Perumnas Kota Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin. 2013.
13. World Health Organization (WHO). Infant and young child feeding: model chapter for
textbooks for medical students and allied health professionals. WHO Library
Cataloguing in Publication Data. 2009.
14. Shahla, Meedya, et al. Faktor-faktor positif yang mempengaruhi Ibu menyusui.
Newcastle: ePublications. 2010.
15. Yuliarti, Iin Dwi. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku pemberian
ASI Eksklusif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. 2008.

You might also like