Professional Documents
Culture Documents
Background: Today the frequent cases of abuse of dangerous drugs and narcotics that effect
is disturbing the public. The problem of dangerous drugs and drug addiction is quickly
becoming a major problem for partly countries. This is understandable because of drug abuse
cause addiction which is very detrimental, given that the main victims are the young
generation that is expected as a successor and hope bangsa.Beberapa research shows that
drug abuse due to the low teens against drug knowledge, for it education drugs, especially in
children of school age is very important to educate the public about the dangers of drug
abuse. Today the influence of technological development, globalization of information and
great influence in the formation of a child's knowledge 3. According to (Schifman & Kanuk,
2000) consisting of the demographic factors of age, gender, marital status, income,
employment jobs, and education level can influence a child's level of knowledge. it can be
concluded that the knowledge of adolescents about drugs is dependent upon several factors. It
is not known what factors influencing factors and the extent of the relationship. Therefore,
the authors are interested in conducting research related to factors that affect the level of
knowledge about the drug in adolescents. Target samples taken adolescents, because
adolescents are a special community that has a role in the achievment of degrees and optimal
overall health in th community.
Methods: This study was conducted with cross-sectional (cross-sectional) to determine the
relationship of the factors that influence the level of knowledge of adolescent knowledge
about the drug. The population in this study were students at the Junior High School 4
Dalkeith Sleman Yogyakarta. The total sample was 70 respondents. was collected using
questionnaires and statistical test used was chi-square (x2)
Results: The analysis shows the level of knowledge of adolescents age factor has a value of p
= 0.647 and gender has a value of p = 0.165 greater than 0.05 means that there is no
significant relationship between age and sex with the level of knowledge about the drug. then
the father's education factor has a value of p = 0.00, p = 0.00 mother's education, father's
occupation p = 0.00, p = 0.00 father's work mom work p = 0.00 and ststus parents marriage
has value p = 0.00, which means there is a significant relationship between education poultice
parentswork and martiaal ststus of parents
Conclusion: it can be concluded that the knowledge of the factors that have significant value
to the level of knowledge is parental education, parental occupation, and marital status of
parents.
Keywords: drug, Factor, Knowledge
Abstrak
Latar belakang : Dewasa ini sering muncul kasus-kasus penyalahgunaan obat berbahaya dan
narkotika yang efeknya sangat meresahkan masyarakat. Masalah ketergantungan obat
berbahaya dan narkotika dengan cepat telah menjadi masalah bagi sebahagian besar negara di
dunia. Hal ini dapat dimengerti karena penyalahgunaan narkotika menimbulkan masalah
ketergantungan yang sangat merugikan, mengingat bahwa yang menjadi korban utama adalah
generasi muda yang sangat diharapkan sebagai penerus dan harapan bangsa.Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa penyalahgunaan NAPZA diakibatkan masih rendahnya
pengetahuan remaja terhadap NAPZA, untuk itu pendidikan tentang napza terutama pada
anak-anak usia sekolah sangat penting untuk mendidik masyarakat tentang bahaya
penyalahgunaan NAPZA (Kaplan, 1991). Dewasa ini pengaruh perkembangan teknologi,
informasi dan globalisasi memberi pengaruh besar dalam pembentukan pengetahuan seorang
anak (Sulhi, 2002). Menurut (Schifman & Kanuk, 2000) faktor demografi yang terdiri dari
umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendapatan, pekerjaan pekerjaan, dan tingkat
pendidikan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seorang anak. dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan remaja tentang NAPZA sangat tergantung kepada beberapa faktor.
Secara pasti belum diketahui apa saja faktor faktor yang mempengaruhi dan sejauh mana
hubungannya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang terkait
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang NAPZA pada remaja.
Target sampel yang diambil remaja, karena remaja adalah komunitas khusus yang memiliki
peran dalam pencapaian derajat kesehatan secara menyeluruh dan optimal di dalam
masyarakat.
Metode : Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional (potong lintang) untuk
mengetahui hubungan faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan dengan tingkat
pengetahuan remaja tentang NAPZA. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMP
Negeri 4 Gamping Sleman Yogyakarta. Total sampel adalah 70 responden. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan uji statistik yang digunakan adalah chi square
(x2).
Hasil : Hasil analisis tingkat pengetahuan remaja menunjukkan faktor umur memiliki nilai
p=0,647 dan jenis kelamin memiliki nilai p = 0,165 lebih besar dari 0,05 artinya tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara umur dan jenis kelamin dengan tingkat
pengetahuan tentang NAPZA. kemudian faktor pendidikan ayah memiliki nilai p= 0,00,
pendidikan ibu p=0,00, pekerjaan ayah p=0,00, pekerjaan ayah p = 0,00 pekerjaan ibu p
=0,00 dan ststus perkawinan orang tua memiliki nilai p=0,00 yang artinya terdapat hubungan
yang signifikan antara pendidikan orang tuam pekerjaan orang tua dan status perkawinan
orang tua.
Kesimpulan : dapat disimpulkan bahwa yang faktor faktor pengetahuan yang memiliki nilai
signifikan terhadap tingkat pengetahuan adalah pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua,
dan status perkawinan orang tua.
Kata Kunci : NAPZA, Faktor, Pengetahuan
Pendahuluan
Dewasa ini sering muncul kasus-
bahwa
remaja
untuk
dimengerti
karena
narkotika
menimbulkan
penyalahgunaan
masalah
penyalahgunaan
terhadap
NAPZA
NAPZA,
mendidik
untuk
masyarakat
Dewasa
ini
itu
tentang
pengaruh
jenis
Drug
pendapatan,
Control
Program
(UNDCP)
kelamin,
status
pekerjaan
perkawinan,
pekerjaan,
dan
beberapa
faktor. Secara
pasti
belum
mempengaruhi
dan
yang
hubungan
faktor-faktor
dipakai
sebagai
anestesi
yang
sejauh
pengetahuan
mana
yang
mempengaruhi
dengan
kelompok kontrol.
awal,
penulis
untuk
langsung
berinteraksi
dengan remaja
Metode
rancangan
penelitian
analitik.Tujuannya
untuk
Peneliti
data,
setelah
kemudian
mengumpulkan
data
menggunakan
diolah
dengan
program
Statistik
faktor
sebagai berikut:
faktor
yang
mempengaruhi
1. Analisis Univariat
dengan
sectional
(potong
pendekatan
lintang)
cross
Analisis
mengolah
data
variabel
dilakukan
yang
untuk
ada
dalam
dimana
untuk
data.
distribusi data.
Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh
siswa-siswi
SMP
Negeri
Negeri
Gamping
Sleman
mengetahui
karakteristik
dan
2. Analisis bivariat
Untuk
hubungan
mengetahui
antara
dua
kekuatan
variabel
yang
Square
(X2)
dengan
tingkat
kemaknaan p<0,05.
Data dari kuisioner akan diperiksa
oleh supervisor (peneliti) di lapangan.
Setiap ketidak konsistenan atau ketidak
lengkapan
informasi
akan
diperbaiki
programmer
(peneliti).
bantuan
pemasukan
data,
Ketika
akan
proses
dilakukan
faktor
faktor
program
SPSS
(Statistical
yang
Jumlah
Pekerjaan ibu
Petani
Jumlah (n)
Persentase (%)
2
37
31
70
2,8
52,9
44,3
100
37
33
70
52,9
47,1
100
3
26
26
15
70
4,3
37,1
37,1
21,5
100
3
26
36
5
70
4,3
37,1
51,4
7,3
100
16
11
8
22
11
2
22,9
15,7
11,4
31,4
15,7
2,9
70
100
15
21,4
Buruh
Pegawai swasta
Wiraswasta
PNS
Ibu Rumah Tangga
Jumlah
Status Pernikahan Orang
Tua
Masih Bersama
Bercerai
Menikah lagi
Jumlah
Penghasilan Orang tua
1.000.000 - 1.500.000
1.500.000 2.000.000
2.000.000 3.000.000
3.000.000
4
3
22
4
22
70
5,7
4,3
31,4
5,7
31,4
100
50
9
11
71,4
12,9
15,7
70
100
20
11
34
5
28,6
15,7
48,6
7,1
Jumlah
70
100
3. Analisis Bivariat
Tabel 1. Tabulasi Silang umur dengan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang NAPZA
No
Tingkat Pengetahuan
Umur
Baik
Sedang
Buruk
Total
13 tahun
1,4
1,4
2,9
14 tahun
13
18,6
21
30
4,3
37
52,9
15 tahun
11
15,7
14
20
8,6
31
44,3
P
0,647
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% terdapat nilai
p=0,647 (p>0,05), artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur siswa dengan
tingkat pengetahuan di SMPN 4 Gamping.
Tabel 2. Tabulasi Silang Jenis Kelamin dengan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang
NAPZA
No
Jenis
Tingkat Pengetahuan
kelamin
1
2
Laki laki
Perempuan
Baik
F
%
4
5,7
6
8,6
Sedang
buruk
f
%
f
%
29
41,4 4
5,7
19
27,1
8
11,4
Total
F
%
37 52,9
33 47,1
P
0,165
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% terdapat
nilai p=0,165 (p>0,05), artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin
siswa dengan tingkat pengetahuan di SMPN 4 Gamping.
Tabel 3. Tabulasi Silang pendidikan terakhir Ayah dengan Tingkat Pengetahuan
Remaja Tentang NAPZA
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% terdapat
nilai p=0,00 (p<0,05), artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan terakhir
ayah dengan tingkat pengetahuan remaja di SMPN 4 Gamping. Karena nilai p < 0,25, maka
variabel pendidikan terakhir ayah masuk ke dalam model analisis multivariat.
Tabel 4. Tabulasi Silang pendidikan terakhir ibu dengan Tingkat Pengetahuan Remaja
Tentang NAPZA
Tingkat Pengetahuan
No
Pendidikan
Ibu
Baik
Sedang
buruk
Total
SD
4,3
4,3
SMP
19
27,1
10
26
37,1
SMA
11,4
28
40
36
51,4
D3
1,4
1,4
2,9
S1
4,3
4,3
0,00
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% terdapat
nilai p=0,00 (p<0,05), artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan terakhir
ibu dengan tingkat pengetahuan remaja di SMPN 4 Gamping.
Tabel 5. Tabulasi Silang Pekerjaan Ayah dengan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang
NAPZA
No
Pekerjaan
Ayah
Petani
Pegawai
swasta
Wiraswasta
Buruh
PNS
TNI/Polri
Tingkat Pengetahuan
Baik
Sedang
buruk
Total
0
3
0
4,3
11
2
15,7
11,4
5
0
7,1
0
16
11
22,9
15,7
2
0
7
0
2,9
0
10
0
6
17
4
2
8,6
24,3
5,7
2,9
0
5
0
0
0
7,1
0
0
8
22
11
2
11,4
31,4
15,7
2,9
0,00
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% terdapat
nilai p=0,00 (p<0,05), artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan Ayah
dengan tingkat pengetahuan remaja di SMPN 4 Gamping.
Tabel 6. Tabulasi Silang Pekerjaan ibu dengan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang
NAPZA
No
Tingkat Pengetahuan
Baik
Sedang
buruk
Pekerjaan ibu
Petani
Pegawai
swasta
wiraswasta
Buruh
PNS
Ibu rumah
tangga
Total
0
1
0
1,4
10
3
14,3
4,3
5
0
7,1
0
15
4
21,4
5,7
0
0
3
8
0
0
4,3
11,4
3
17
1
14
4,3
24,3
1,4
20,0
0
5
0
0
0
7,1
0
0
3
22
4
22
11,4
31,4
5,7
31,4
0,00
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% terdapat
nilai p=0,00 (p<0,05), artinya terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan
tingkat pengetahuan remaja di SMPN 4 Gamping. Responden yang memiliki pengetahuan
baik terbanyak terdapat pada responden yang ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Tabel 7. Tabulasi Silang St
atus Perkawinan Orang tua dengan Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang NAPZA
No
Tingkat Pengetahuan
Status
perkawinan
1
2
3
Masih bersama
Bercerai
Menikah lagi
Total
Baik
Sedang
buruk
12
0
0
24
0
0
37
3
8
52,9
4,3
11,4
1
6
3
1,4
8,6
3
50
9
11
71,4
12.9
15,7
0,00
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% terdapat
nilai p=0,00 (p<0,05), artinya terdapat hubungan yang bermakna antara status perkawinan ibu
antara
dimasukkannya
variabel
dengan
seseorang
dapat
dugaan
umur
umur
siswa
dengan
tingkat
mempengaruhi
Berdasarkan
hasil
penelitian
dalam
wanita
sebuah penelitian
yang mana
sebanyak
33
Kemudian
Soetjiningsih
semakin
dapat
buruk
memahami
dirinya
dan
dapat
orang
laki
(47,1%).
responden
orang
(5,7%).
laki
yang
Responden
sebanyak
(overt
dugaan
(Notoatmodjo,2013).
behavior)
karena
19
orang
(27,1%),
buruk
hal
belajar
untuk
meningkatkan
pengetahuan.
pekerjaan
perbedaan
ruang
lingkup
non
formal
yaitu
kebutuhan
pokok
keluarga
untuk
berkomunikasi
dengan
akan
berdampak
positif
pada
Tentang Narkoba.
negatif,
mereka
lebih
akrab
dengan
anak-anaknya
secara
khusus
dan
Pendidikan
Dari
hasil
analisis
tersebut
Anak
menghasilkan
bagi
berpengaruh
anaknya.
dengan
terhadap
Keadaan
pengetahuan
tersebut
dikaitkan
sehingga
ada
kesempatan
Penelitian
ini
cukup
beragam
sesuai
tua
ini
dalam
dalam
suatu
keluarga
orang
anak-anaknya.
tidak
terdapat
menyerukan
perlunya
pengembangan
pembinaan
pendidikan
narkoba
mengakibatkan
peningkatan
yang
melakukan
akibat
maka
membuat
akan
mereka
penyalahgunaan
narkoba
kuarangnya pengetahuan.
Ibu
rumah
tangga
tingkat
pengetahuan
dan
Tentang Narkoba.
A. Ayah.
tinggi
didapatkan
pendidikan
seseorang
pengetahuan
seseorang.
Jika
Dari hasil
peserta
tingkat
yang
anak.
Sedangkan
yang
memilik
memiliki
orang
tua
B. Ibu
Hasil analisis bivariat dengan uji
yang
pendidikan
orangtua
informasi
formal
mempengaruhi
penyampaian
didapatkan
peserta
pengetahuan
baik
semakin
(1995)
pada
baik.
dasarnya
kemampuan
Muzaham
akan
kepada
memberikan
seseorang
yang
dengan
memiliki
ibu
yang
untuk
objektif. Semakin
Kemudian
peserta
yang
memilik
yang
memiliki
ibu
dengan
Sedangkan
penelitian
hasilnya
bertentangan
terdahulu
yang
dapat
yang
diartikan
bahwa
peserta
dengan
orang
remaja
di
Tengah
desa
Pantai
menunjukkan
pendidikan
kebiasaan
masalah
para
bahwa
ibu
dalam
Kalimantan
mempengaruhi
membimbing
kesehatan.
tingkat
Penelitian
dalam
yang
tua,
pendidikan
termasuk
ibu,
demi
terhadap
meningkatkan
rumah
pendidikan
tangga
bagi
menjadi
bahan
anak-anaknya
dalam
pendidikan
ibu
tinggi
maka
rendah.
Kalau
ditarik
(2007) dalam
Dina
nafkah,
mengurangi
hal
intensitas
tersebut
dapat
perhatian
dan
memberikan
Penyalahgunaan
yang
ini
meliputi
tersebut
adanya
pengetahuan
yang
memiliki
komunikasi
maksimal,
yang
NAPZA
signifikan,
remaja.
berarti
Remaja
remaja
pendidikan
sedang
mengalami
ketidakstabilan
untuk
masa
emosi,
yang
kurang
mana
dapat
pemahaman
remaja
menimbulkan
jati
mengakibatkan
ketidakpuasan
yang
diri
tersebut
tidak
tersesat
(rahem,2009).
faktor
utama
yang
lain
yang
baik.
Seorang
harus
yang
cara-cara
dan
sikap
sikap
dalam
Saran
kesimpulan
dengan
Daftar pustaka
Parapat, (2002). Panduan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, Pedoman bagi orang tua,
Pelajar, mahasiswa, Masyarakat dan Lembaga Pemerintaha. Jakarta: PT. Sepadan
Agra Daya.
Kaplan, D.W, dan Kathleen A., Mammel, (1991). Interrelation of High Risk Adolescent
Behaviour, In Current Pediatric Diagnosis and Treatment.
Prentice Hall International Health.
Sulhi, M. (2002). Artikel; Seks Masuk Sekolah,Ya..Ya..!.Diakses
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0210/17/211514.htm.
Schiffman, Leon G. & Leslie Kanuk (2000), Consumer Behavior, Fifth Edition, New Jersey:
Prentice Hal, Inc.