You are on page 1of 4

Behavioural interactions between West African dwarf nanny

goats and their twin-born kids during the first 48 h post-partum


E.K. Awotwia, , , K. Oppong-Ananeb, P.C. Addaea, b, E.O.K. Oddoyec
a

Department of Animal Science, University of Ghana, P.O. Box 226, Legon, Accra, Ghana
Animal Production Directorate, Ministry of Food and Agriculture, Accra, Ghana
c
Animal Research Institute, Achimota, Ghana
b

Accepted 1 February 2000, Available online 6 June 2000


Abstract

West African dwarf nanny goats and their twin-born kids were tested to determine their
behavioural response to separation and their mutual recognition during the first 48 h postpartum. Does and their kids were given scores ranging from 1 to 5, depending on how they
performed in the tests. Animals that showed maximum response and recognition ability were
given a score of 5, while those with minimum response and recognition ability scored 1. The
kids were prevented from sucking 2 h prior to the tests, which were carried out at 18, 24, 36
and 48 h post-partum. Chi-square procedure was used to determine whether age, sex and
birthweight of kids as well as hours post-partum and parity of dams had any effect on these
post-partum behaviours. Out of 48 twin-born kids tested, 32 (67%) responded actively to
separation from dams (i.e. had scores of 3 or more). The age, sex and birthweight of kids did
not significantly affect (P>0.05) their response to separation from their dams. The hours postpartum and the parity of does also did not affect their response to separation from their kids.
The dam recognition ability of twin-born kids was very poor. Out of a total of 48 kids tested,
only 17 (35%) were able to recognize their dams (i.e. had scores of 3 or more). Even at 36 h,
only four out of 14 (26%) could recognize their dams. It was only at 48 h that the majority of
kids tested (i.e. 75%) successfully identified their dams. At 48 h, the dam recognition ability
of kids was significantly better (P<0.05) than that of 18-h-old kids. Sex and birthweight of
2448-h-old twin-born kids did not significantly affect (P>0.05) their ability to recognize
their dams. The majority of does tested (i.e. 20 out of 24) were able to recognize their twinborn kids. The hour post-partum and parity of does did not significantly affect (P>0.05) their
kid recognition ability.

Keywords : Goat maternalfilial bond; Twins; Separation response; Recognition ability

Tugas 1 : terjemah abstrak


Tugas 2 : diantara domba, kambing dan kuda mana yang harus pertama dikeluarkan dalam satu
padang pengembalakan ? kertas folio beserta literature
DOMBA
A. Rumput dipotong : ruminasi lebih banyak
Konsentrat : ruminasi lebih sedikit
DOMBA KAMBING
merumput lebih tekun merumput kurang tekun
jarak jelajah pendek jarak jelajah lebih panjang/jauh
makan rumput banyak rumput sedikit, daun-daunan lebih banyak
selektif : protein tinggi dan SK rendah kurang selektif
tidak bisa membedakan rasa dapat membedakan rasa : pahit, asam, asin, manis
menyukai padang rumput datar menyukai daerah berbukit-bukit
Treshold (ambang rasa) terhadap rasa pahit : Kambing > Sapi.
Kambing masih mau makanan rumput/daun yang mempunyai rasa pahit sedangkan sapi tidak mau.
Domba dan Kambing di padang penggembalaan membentuk kelompok-2 : keluarga
Merumput tidak kontinyu : diselingi ruminasi, istirahat dan bermalas-
malasan
Kegiatan merumput : pagi dan senja lebih intensif saat udara sejuk.
Fajar Tengah hari Sore
Puncak aktivitas merumput terjadi pada saat SENJA
2. KEPEMIMPINAN
Pemimpin Kelompok
DOMBA : betina tua yang paling banyak keturunannya
KAMBING : pejantan tua.
Kalau ada bahaya ?

KUDA
C. ISTIRAHAT
Dalam kelompok tidak semuanya istir-ahat / tidur seekor tetap terjaga meski-pun
kelihatannya tidur, dan akan bereaksi terhadap gerakan asing, meskipun ringan.
Dua sikap berbaring
A. Kaki depan ditekuk dibawah badan, dada kontak dengan tanah tetapi tidak menahan badan,
kepala terangkat/tegak
B. Berbaring di salah satu sisi, kaki dijulurkan, kepala diletakkan di atas tanah pada sebelah pipi.
Bangun : bagian depan lebih dahulu diangkat
D. T I D U R.
Kuda bisa tidur :
Selama 7 24 jam
Berdiri / berbaring di bawah panas matahari
Jarak dan lama tidur teratur tergantung pada derajar lapar dan iklim

Anak kuda : cara beristirahat lebih sering dengan berbaring (sampai dengan usia 3 bulan)
Kuda dewasa : istirahat berdiri struktur otot kaki depan sangat kuat
Pada masa pertumbuhan :
Istirahat makin kurang
Menyusu kurang
Kegiatan merumput meningkat
Diselingi tingkah laku main dengan temannya
Umur 2 minggu bermain sendiri/dengan induk.
Umur 8 minggu bermain dengan teman, manusia, anjing.
Anak yang baru lahir acuh terhadap tingkatan sosial. Induk menghalanginya bila bergaul anak
mampu menghindar.
Menaruh perhatian terhadap teman sekelompok tetapi tidak acuh terhadap anggota lain
kelompok.
Dalam Kelompok Besar :
dapat ditemukan kelompok kecil yang merumput dan beristirahat bersama.
tingkat sosialnya sama.
suatu saat terjadi perkelahian tetapi pada saat lain saling tidak acuh.
Empat Tahap Perkenalan Bila Dua Ekor Kuda Bertemu:
1. Kedua kuda saling mengelilingi dalam jarak tertentu,
2. Saling menciumkan hidung meneliti badan dan ekor masing-masing dengan hidungnya.
3. Bila bisa berteman saling memberi gigitan kecil di leher lawannya.
Di alam liar : ada musuh lari atau melawan, tergantung pada keadaan .
Di Peternakan : lari / menyerang tergantung pada dominasi.
Perkelahian terjadi pada tingkat sosial yang sama.
Kuda berkelahi dengan cara :
menggigit, menendang, mencakar, atau menerkam.

Novalina. 2009. Tingkah laku ternak. <http://novalinahasugian.blogspot.com/se


arch?q=tingkah+laku>

Peringkat yang telah terbentuk baik akan memeberi keuntungan bagi kelompok ternak,
sebab energy tidak hilang oleh berlanjutnya tingkah laku yang agresif. Meskipun dominansi
biasanya pada mulanya dicapai dengan tingkah laku agresif, beberapa individu ternak yang
terlalu besar dan/atau memeperlihatkan kepercayaan diri yang lebih besar, yang ditunjukkan
oleh bentuk tubuh, mungkin dapat status domnan tanpa harus memperlihatkan tingkah laku
yang agresif. Sedangkan yanglain menghindar dari mereka. Jika ternak diperkenalkan pada
waktu yang berbeda ke dalam suatu daerah atau kelompok, maka ternak yang sebelumnya
telah ada di dalam kandang cenderung lebih dominan daripada ternak yang baru masuk. Juga,
ternak yang lebih muda yang sebelumnya lebih kecil dan dapat dikontrol oleh yang lainnya
mungkin akan tetap seperti sebelumnya, meskipun ukuran tubuhnya sudah menjadi lebih

besar disbanding dengan ternak yang lebih muda.tingkah laku patuh memiliki nilai tersendiri
bagi ternak yang lebih lemah dan lebih muda. Hal ini member kesempatan padamereka untuk
tetap tinggalkelompok dan berbagi sumber pakan atau air. Ternak subordinat memperlihatkan
tingkah laku menurut (misalnyamerndah dan membalikkan kepala, berjongkok dan
menjauhkan diri) yang dapat mengalihkan atau mengurangi tingkah laku agrisif dari ternak
yang dominan.
Rusa Jantan. 2012. Tungkah Laku Sosial Ternak.
http://sang-rusa.blogspot.com/2012/10/tungkah-laku-sosial-ternak.html

Kompetisi
Terjadi karena persaingan makhluk hidup untuk memperoleh kebutuhan hidup dan kekuasan salah
satu atau semua hal tersebut.
Contoh: Kuda dan sapi yang hidup di padang rumput yang sama akan saling berkompetisi untuk
memperoleh makanan (rumput).
Tri Desi Astuti. 2011. Manfaat Interaksi Antar Makhluk Hidup.
https://smkn1bdgps33.wordpress.com/

Preferensi atau pemilihan pakan adalah berbeda di antara jenis ternak herbivora.
Tetapi, semua jenis lebih suka memakan daun daripada batang atau bahan dengan warna
hijau (muda) daripada bahan yang kering (tua). Bila jumlah pakan yang tersedia berkurang,
maka akan terdapat kecenderungan bahwa ternak menjadi kurang selektif, walaupun pakan
yang terletak sekitar kotoran dan kencing tidak dipilih sebisa mungkin terutama oleh ternak
sapi.
Sapi lebih menyenangi daun-daunan yang lebih panjang dibandingkan dengan domba
dan kambing dan hal ini mungkin disebabkan oleh lebih besarnya ukuran rahang. Kambing
yang diberikan suatu pilihan lebih suka memakan daun pucuk muda dan menguliti kayu-kayu
tanaman atau gulma. Saat ini mere digunakan di Australia dan Selandia Baru untuk
mengontrol hutan belukar yang begitu banyak

Intan Nur Ilhami Rasyid, S.Pt. 2008. Tingkah Laku Ternak.


http://intananimalscience.blogspot.com/2011/11/tingkah-laku-ternak.html

You might also like