BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM . . .

ASSALAMUALAIKUM

1.
2.

1. Arie Buchari
2. Fia Fathiayasa

pembimbing : Dhena ria barleany, s.t.,m.eng

JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

PT. MITSUBISHI CHEMICAL

INDONESIA

Tanggal didirikan : 4 Maret 1991

Bidang Usaha : Purified Terephtalic Acid (TPA), dan
Polyethylene Terephtalate (PET)
Kapasitas Produksi : PTA : 640,000 ton/tahun
PET :60,000 ton/tahun
Mulai Beroperasi : PTA 1 : Januari 1994
PTA 2 : Juli 1996
PET : 1995
Luas lahan
: 34,6 ha
Total Pegawai : 338 orang

PT. MCCI PET PLANT

PET Polyethylene Terepthalate

PET biasa disebut polyester yang merupakan polimer ketiga yang

paling diproduksi setelah PE dan PP.
PET sendiri memiliki simbol daur ulang dengan nomor 1
PET
Capacity

: 170 Tons/Day
3

PET APPLICATION

Plastic bottle for beverages :

- Mineral water
- Carbonated drinking (soft drink)
- Hot filled drinking

Film
- film layer
- compact disc

View of PET Plant in Merak Factory

SSP Plant
MSP Plant

Product
Warehouse

PET Office

UTILITY FACILITIES IN PET PLANT

1. Steam (SM) boiler
2. SK boiler
3. Air Pressure (AP)
4. Cooling water (WT)

PROSES PRODUKSI PET DI

PT.MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA

BAHAN YANG DIGUNAKAN

PTA
IPA
Ethylene Glycol
Antimony oksida
Phospat
Cobalt

TBT

MgO

EAP

Colorant

TAHAP REAKSI
ESTERIFIKASI

TAHAP PENCAMPURAN

EG

H4P

P115A/B

S121

TPA
DAN
IPA
R-120

R-120

EAP

COL

EG

MG

T20
1

N-110

S140
D140

Co
Ac
DE
G

R-130

Sb
O

P-115A/B

R-200

TAHAP POLIKONDENSASI
J-201
J-221

J-211
D201

T-830

T-830

D211

D221

T-830
R-120

R-200

R-210
E-201
A/B

E221

E211
R-220

Cutte
r
P-205

P-225
N-110

S-226A/B
T-325
T-211

T-201

P-201
A/B

T-221

b
P-211

P-221

10

TAHAP CHIPS CUTTER

S226
Z-233A/B

TO SSP

Z-231A/B

Z-232A/B

T-500

T-520

DIAGRAM PROSES KRISTALISASI DAN PENGERINGAN

T-580
T-520
T-400

K-410

T-430
D-420

12

DIAGRAM PRE HEATER

D-420

T-430

K-430

K-435

R-440

13

DIAGRAM PROSES POLIKONDENSASI DAN

PENDINGINAN SSP

R-440

L-440

K-450

14

DIAGRAM PROSES PENGEMASAN

SSP (K-450)
T-550

MSP (T-500)

SSP (T-400)
T-560B

Z-565B

T-560A

Z-565B

Z-566B

T-570B

Z-566A

T-570A

Z-571B

Packing B

T-560C

Z-566D

T-570D

Z-571A

Packing A

T-580

Z-571D

Packing D

15

TUGAS KHUSUS

MENGHITUNG NERACA PANAS SK BOILER DI SETIAP UNIT SEBAGAI

ANALISA KEMAMPUAN LAJU ALIR TERHADAP PENURUNAN
TEMPERATUR SK

Energi panas yang digunakan di PET PLANT PT. Mitsubishi Chemical

Indonesia untuk menaikan suhu berasal dari fluida minyak dan uap
air
PT Mitsubishi Chemical Indonesia menggunakan unit tungku (Furnace)
yang berfungsi menaikan temperatur minyak (oil) lalu digunakan
sebagai fluida pemanas. Tungku tersebut biasa disebut SK-BOILER (Oil
Thermal Heater).
semakin tinggi temperatur SK maka residual carbon yang dihasilkan
semakin tinggi. Jika residual carbon semakin tinggi maka akan
mengakibatkan scalling pada pipa sehingga akan memperpendek life
time dari SK tersebut oleh karena itu untuk menurunkan residual
carbon yang dihasilkan salah satunya adalah dengan menurunkan
temperatur SK.

POINT INTI
Meningkatkan lifetime NEO SK BOILER
1400 di PET PLANT

N
G
WTEG
AIR

USER

RETUR
N

HEAT BALANCE SK BOILER

M = 422 ton/h

USER
Tin = 310 C

Q = m (Cp Tin Cp
Tout)
SK BOILER

Tout = 296 C

UNIT PENGGUNA SK
R-120

R-130
Q=93,38 mcal/h

USER

MAIN HEADER

R-200
Q=365,38 mcal/h

R-210
Q=61,15 mcal/h

MSP 1
Q = 2696, 25 Mcal/h

R-220

Q=19,01 mcal/h

SK return

Q= 2157,31
mcal/h

UNIT PENGGUNA SK

MAIN HEADER
P-710

PC/EJ and OTHERS

Q= 504,22 mcal/h

MSP 2
Q = 1154, 64 Mcal.h

SK return

Oligomer / poly line

Q=650,41 mcal/h

UNIT PENGGUNA SK
E-436
Q= 123,6 Mcal/h

MAIN HEADER
P-710

K-410
Q= 245,82 Mcal/h

K-430

Q= 50,71 Mcal/h

SSP
Q= 653,84 Mcal/h

K-435
Q=7,48 Mcal/h

R-440
Q= 75,23 Mcal/h

SK return

E-436
Q= 27,67 Mcal/h

MENGHITUNG NERACA PANAS SK BOILER DI SETIAP UNIT SEBAGAI

ANALISA KEMAMPUAN LAJU ALIR TERHADAP PENURUNAN TEMPERATUR
SK

MENGHITUNG NERACA PANAS SK BOILER DI SETIAP UNIT SEBAGAI

ANALISA KEMAMPUAN LAJU ALIR TERHADAP PENURUNAN TEMPERATUR
SK

Q TOTAL PADA BOILER

M = 422
ton/h

T SK
in
user
c
(oC)
309.9
422
1
309.9
415.69
4
425 309.8
309.9
424.73
2
309.9
421.58
2
309.8
425
1

USER

Tin = 310 C

SK BOILER

Tout = 296 C

average

T SK
out
user
(oC)
295.7
1
295.4
5
295.7
296.2
4
296.2
4
296.3
9

RUMUS MENENTUKAN MASSA PENURUNAN

TEMPERATUR

Q pada 310 C = Q pada 302 C

Q pada 310 C = m (Cp Tin Cp Tout)
m = Q pada 310 C___
(Cp Tin Cp Tout)

Q saat ini
massa
Tin
Tout
Cp in
Cp out
Q saat ini
Q
Tin
Tout
Cp in
Cp out
massa

BOILER

422ton/h

310C

296C

mcal/ton
0.58C

mcal/ton
0.57C

4680.32mcal/h

Q penurunan 8C
4680.32mcal/h

302c

288c

mcal/ton
0.58C

mcal/ton
0.57C

428.05ton/h

ubah

ubah

ubah

ubah

Dengan kenaikan massa dari 422 ton/h ke 428.05 ton/h didapatkan

hasil analisa bukaan valve dan kemampuan pompa yang masih
diterima oleh P-710.

R-120
209.29
ton/h

310C

R-120

297C

MV 81%
R-120
Massa (aktual )

209.29ton/h

Q (aktual )

2157.31mcal/h

Q (penurunan 8 C)

2157.31mcal/h

Massa (Penurunan 8 c)

212.29ton/h

KESIMPULAN : dengan kenaikan 3 ton masih bisa dicapai

R-130
2.69 ton/h
310C

R-130

265 C

MV 3.84%
R-130
Massa (aktual )

2.69ton/h

Q (aktual)

93.38mcal/h

Q ( PENURUNAN 8 C

93.38mcal/h

Massa Penurunan 8 C

3.48ton/h

KESIMPULAN : dengan kenaikan tersebut masih dapat dicapai

R-200
Make up MV 46.51%
A

12.4 ton/h
310 C

Make up R200

B 48,48 ton/h

R-200

272C

281.97C

272C
R-200
B
Massa (aktual )

Satuan

48.48

12,4

Ton/h

Q (aktual)

365,38

365,38

Mcal /h

Q (penurunan 8 c)

365.38

365.38

Mcal/h

Massa (penurunan 8 c )

48.48

15,82

KESIMPULAN : dengan kenaikan make up tersebut, laju alir masih

bisa dicapai

Ton/h

R-210
Make up MV 89,7%
A

5,7 ton/h
310 C

Make up R210

B 19,48 ton/h

R-210

300,4C

296,4C
A

296,4C
R-200
A
Massa (aktual )

Satuuan

5,7

19,48

Ton/h

Q (aktual)

61,15

61,15

Mcal /h

Q (penurunan 8 c)

61,15

61,15

Mcal/h

Massa (penurunan 8 c )

12,97

19,48

Ton/h

KESIMPULAN : dengan kenaikan tersebut, line make up tidak bisa

menambah laju alir

R-220
Make up MV 53,8%
0,61 ton/h
310 C
B 19,48
Make up Rton/h
200
270,9C
A

B
R-220

269,7C
A

269,7C
R-220
A
Massa ( Aaktual )
Q (aktual )
Massa ( penurunan 8 cl )
Q (penurunan 8 c )

B
0.6119,48
19.0119,01
0,7619,48
19,0119,01

satuan
ton/h
mcal/h
ton/h
mcal/h

KESIMPULAN : dengan kenaikan tersebut line make up masih

bisa dicapai

EJECTOR
31.7
ton/h
310 C

LINE EJECTOR

289.8
C

Line ejector
Massa (aktual )

31.7ton/h

Q ( aktual )

504.2227mcal/h

Q (penurunan 8 C )

504.2227mcal/h

Massa ( penurunan 8 c

32.13957ton/h

KESIMPULAN : dengan kenaikan tersebut line masih bisa

mencapai

P-744
Make up MV 75.25%
19,55 ton/h
310 C
B 107,58
Q pada
ton/h
make up
275C
A

OLI/POLY LINE

B
266,9 C
A

266,9 C
OLI/POLY LINE
A
Massa (aktual )

Satuuan

19,55

107,58

Ton/h

Q (aktual)

650,41

650,41

Mcal /h

Q (penurunan 8 c)

650,41

650,41

Mcal/h

24,19

107,58

Ton/h

Massa (penurunan 8 c )

KESIMPULAN : dengan kenaikan massa make up tersebut, line

make up masih bisa mencapai

K410

Make up MV 69,8%
3,72 ton/h
310 C
B 47.58
Q pada
make up
Ton/h
228,8 C
A

K-410

221,2 C
A

221,2 C
K-410
A
Massa (aktual )
Q (aktual)
Q (penurunan 8 c)
Massa (penurunan 8 c )

B
3,73

47,58

Satuan
Ton/h

245,82
245,82

245,82
245,82

Mcal /h
Mcal/h

4.12

47,58

Ton/h

KESIMPULAN : dengan kenaikan massa make up tersebut, line

make up masih bisa mencapai

K430

Make up MV 37,15%
A 2,48 ton/h
310 C
Q pada
make up

B 50,7 ton/h

K-430

220,5 C
213,9 C

213,9 C
A

K-430
A
Massa (aktual )

Satuan

2,48

50,70

Ton/h

Q (aktual)

174,04

174,04

Mcal /h

Q (penurunan 8 c)

174,04

174,04

Mcal/h

2,72

50,70

Ton/h

Massa (penurunan 8 c )

KESIMPULAN : dengan kenaikan massa make up tersebut, line

make up masih bisa mencapai

K-435
Make up MV 26,64%
A

0,09ton/h
310 C
B 24,36 ton / h

Q pada
make up

K-435

207C

207,6 C
A

207,6 C
K-435
A
Massa (aktual )
Q (aktual)
Q (penurunan 8 c)
Massa (penurunan 8 c )

B
0,09
7,48
7,48
0,11

24,36
7,48
7,48
24,36

Satuan
Ton/h
Mcal /h
Mcal/h
Ton/h

KESIMPULAN : dengan kenaikan massa make up tersebut, line

make up masih bisa mencapai

R-440
Make up MV 75.25%
A

0,93 ton/h
310 C

Q pada
make up

B 26,36 ton/h

R-440

203 C

198,6 C
A

198,6 C
K-435
A
Massa (aktual )
Q (aktual)
Q (penurunan 8 c)
Massa (penurunan 8 c )

0,93
75,23
75,23
1

B
26,36
75,23
75,23
26,36

Satuan
Ton/h
Mcal /h
Mcal/h
Ton/h

KESIMPULAN : dengan kenaikan massa make up tersebut, line

make up masih bisa mencapai

E-426
4.8 ton/h
310 C

E-426

277 C

E-426
Massa (aktual )

4.78ton/jam

Q (aktual )

123.59mcal/jam

Q (penurunan 8 C)
Massa (penurunan
8c)

123.59mcal/jam
4.87ton/jam

KESIMPULAN : dengan kenaikan tersebut line masih bisa

mencapai

E-436
2.1 ton/h
310 C

E-436

293.5
C

E-436
Massa (aktual )

2.1ton/jam

Q (aktual )

27.66mcal/jam

Q ( penurunan 8 c )
Massa ( penurunan
8c)

27.66mcal/jam
2.15ton/jam

KESIMPULAN : dengan kenaikan tersebut line masih bisa

mencapai

PENGERUCUTAN PADA R210

Dari hasil dan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
unit yang tidak bisa mencapai kenaikan laju alir akibat
penurunan temperature SK terdapat pada R-210.
Dimana pada unit tersebut line make up P-742 telah
mencapai MV 89.7 % pada 5.7 ton/h. Sedangkan massa
yang dibutuhkan sebesar 12.97 ton.
Alasan : MV pada line make up P-742 sangat besar karena
ukuran pipa kecil yang hanya 40A, sedangkan massa yang
dibutuhkan besar akibat beban pemanasan pada R-210
sangat besar dibandingkan dengan R-200 dan R-220 yaitu
menaikkan temperatur polimer sekitar 8C. sedangkan
pada R-200 dan R-220 hanya menaikkan sebesar 1-2C.

SOLUSI

Dari permasalahan yang ada pada line make up

P-742 ini terdapat solusi atau upaya dalam
memperbesar laju alir make up tersebut. Yaitu
dengan menggganti ukuran pipa make up
menjadi 65A. pemilihan ukuran tersebut
dikarenakan pada line make up P-741(R-200
Thermo Oil Pump) menggunakan ukuran 65A
dapat mencapai laju alir 12.4 ton/h dengan MV
yang masih 46.51 %.
Dengan kebutuhan total mencapai 16 meter.

TERIMA KA
S IH