Professional Documents
Culture Documents
239
239
240
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 239 - 249
ABSTRAK
Kesiapsiagaan pengurangan risiko bencana sangat diperlukan dalam menghadapi
bencana khususnya saat menghadapi gempa bumi mengingat masih tergolong rendahnya
pengetahuan masyarakat khususnya anak-anak dan usia lanjut yang merupakan usia paling
rentan terhadap risiko terjadinya korban dalam suatu bencana. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi pengaruh konsep diri dan pengetahuan siswa
di Sekolah Dasar Negeri 27 dan MIN Merduati Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh
terhadap kesiapsiagaan pengurangan risiko bencana gempa bumi. Penelitian bersifat survey
dengan menggunakan pendekatan explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan
hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Desain penelitian cross
sectional ditujukan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen yaitu
mengidentifikasi konsep diri dan pengetahuan terhadap kesiapsiagaan siswa. Penentuan
sampel menggunakan teknik stratified random sampling sebanyak 121 orang yaitu 52 orang
di SDN 27 dan 69 orang di MIN Merduati. Data primer diperoleh melalui angket yang telah
disusun meliputi: konsep diri, pengetahuan, dan kesiapsiagaan pengurangan risiko bencana
kepada siswa. Berdasarkan wawancara dan observasi peneliti terhadap responden diketahui
bahwa (1) secara umum pengetahuan dan konsep diri responden sudah berada pada kategori
baik sedangkan kesiapsiagaannya kurang baik. Hal ini dikarenakan masih ditemukannya
siswa yang belum siaga saat terjadi bencana, di antara mereka juga ada yang belum
memahami secara benar langkah-langkah mitigasi bencana. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (2) tingkat konsep diri siswa pada SDN 27 masih lebih rendah dibandingkan pada
MIN Merduati dengan nilai skor 764 dan mean 14,69 (3) tingkat pengetahuan siswa pada
MIN Merduati lebih rendah dibandingkan dengan SDN 27 dengan nilai skor 497 dan mean
7,20 (4) tingkat kesiapsiagaan siswa di MIN Merduati lebih rendah dari SDN 27 dengan nilai
skor 2110 dan mean 8,38. Sedangkan dari hasil analisis bivariat ditemukan (5) pengaruh
antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan pada siswa MIN Merduati (Nilai P = 0,018).
Kesimpulan menunjukkan terdapat pengaruh antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan
pada siswa MIN Merduati. Tidak ada pengaruh secara langsung antara konsep diri terhadap
kesiap siagaan siswa SDN 27 dan MIN Merduati. Disarankan kepada petugas mitigasi
bencana agar sosialisasi sebaiknya dimasukkan dalam proses pembelajaran atau
diintegrasikan dalam mata pelajaran. Kepada siswa dan guru diharapkan terus menggali
pengetahuan tentang gempa bumi dan mitigasinya, serta membentuk konsep diri pada siswa
pendidikan dasar dalam memahami mitigasi bencana.
Kata Kunci: konsep diri, pengetahuan, kesiapsiagaan bencana gempa bumi, siswa sekolah.
bencana.
PENDAHULUAN
Kesiapsiagaan pengurangan risiko
bencana
sangat
dalam
bumi
masih
rendahnya
menunjukkan
khususnya
pengetahuan
anak-anak
diperlukan
tergolong
masyarakat
dan
usia
lanjut
yang
di
China
bahwa
tahun
jika
2008
bencana
anak2.
Hasil
kajian
LIPI-
kelompok
masyarakat
rentan
yang
tahun
2004,
sekolah-sekolah
yang
rentan
Mempersiapkan
kesiapsiagaan
siswa
pengembangan
dan
guru.
Mengantisipasi
terhadap
bencana
alam
kesadaran
akan
pengurangan
risiko
konsep
diri
dan
perlukan
pemberdayaan
sekolah
kesiapsiagaan
bencana
di
upaya
dalam
pengurangan
Sekolah
risiko
sebagai
lembaga
dilindungi
dari
media
bencana.
Apabila
informasi
efektif
dalam
berbagai
siswa
ancaman
tidak
masyarakat
dengan
pendidikan
mitigasi
Pembentukan
konsep
memberikan
di
diri
sekolah3.
begitu saja.
dalam
242
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 239 - 249
perilaku
guru
yang
baik
akan
pendekatan
explanatory
research
cross
memegang
dalam
siswa.
peranan
pembentukan
penting
konsep
diri
sectional.
Kuta
adalah
dan
positif,
Pembentukan
dalam
diri
yang
4
demikian sebaliknya.
risiko
kesiapsiagaan
bencana
Banda
berdasarkan
Aceh.
pertimbangan
dan
meningkatkan
tingkah
dalam
latar
laku
akan
pengurangan
Kota
dalam
penilaian
Alam
Populasi
mereka
belakang
atas
maka
ini
untuk
pengetahuan
direncanakan
siswa
di
penelitian
terhadap
menghadapi
kesiapsiagaan
bencana
gempa
siswa
untuk
perhitungan
mendeskripsikan
pengaruh
dan pemilihan
dihitung
dengan
sampel
Slovin
rumus
menggunakan
rumus
bumi.
sampling.
Sumber
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dalam
bentuk survey dengan menggunakan
dalam
data
Notoatmodjo
yang
diperoleh
dipersiapkan
wawancara
sebelumnya
meliputi:
pengetahuan,
dan
konsep
dan
diri,
kesiapsiagaan
Dari
hasil
penelitian
SDN
5.
Penyajian data
dengan
27
dan
nilai
MIN
minimum
Merduati.
dan
di
atas
maksimum
menunjukkan
tinggi
variabel
yang
berpengaruh
dengan
10.
Data
bahwa
dibandingkan
dengan
tingkat
MIN
Untuk
tidaknya
masih
mengetahui
ada
lebih
rendah
dibandingkan
244
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 239 - 249
deviasi
yaitu
nilai
pengetahuan
Pada
3,753
hasil
dengan
menujukkan
hasil
korelasi
dengan
Spearman
bahwa
kesiapsiagaan
sebesar
arah
0,210
menunjukkan
korelasi
lemah.
perbedaan
perbedaan
63,46%.
rata-rata
rata-rata
adalah
adalah
-1,174,
6,493,
<
0,05
sehingga
hasilnya
dengan
bermakna.
PEMBAHASAN
dengan
kesiapsiagaan
positif
dengan
kekuatan
oleh
berkurangnya
peneliti
instansi
dan
lembaga
swadaya
melaksanakan
penelitian,
Dari
petikan
umumnya
anak-anak
dan
dilakukan
kesiapsiagaan
motivasi
tsunami
tidak
ada
bencana,
informasi
dalam
wawancara
siap
kaitannya
dalam
dengan
individu
kesiapsiagaan
Namun
setelah terjadinya
musibah
menganggap
menghadapi
penting
pengurangan
resiko
bencana
dan
SDN
dipersiapkan
maka
pernah
kesiapsiagaan
kesiapsiagaan
(PMI)
dengan
and
dan
bekerja
Red
Crescent
27
untuk
dalam
bahwa
sama
Societies
adanya
menghadapi
perbedaan
bencana
246
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 239 - 249
baik
kemungkinan karena
hal
ini
kesiapsiagaan
antara
lain
Hal
ini
juga
Paton
didukung
(2005)
bahwa
faktor
yang
dapat
memahami
konsep
mitigasi
diri
dalam
bencana
yang
dasar.
penulisan
ini
pengetahuan
pengaruh
siswa
antara
MIN
Merduati
menghadapi bencana9.
pembentukan
Adanya
Sehingga
adalah
tujuan
pemberian
adalah
kesulitan
siswa
dalam
terjadinya
kesalahan
tingginya
persentase
melakukan
terhadap
pendekatan
beberapa
mengajukan
siswa
beberapa
lokasi
penelitian
maupun
dengan
pengetahuan
yang
sering
diselingi
menjadi
pengalaman
kesiapan
tindakan,
tingkat
tentang
yang
yang
Pengetahuan
berarti
komunitas
fokus
utama.
Berbagai
menunjukkan
menghadapi
belum
bahwa
bencana
memiliki
ini
pengalaman
kemampuan
dalam
menghadapi
bencana11.
Seperti
kerentanan,
risiko
dan
kegiatan-
dalam
pembelajaran.
konsep
kesiapsiagaan
Menyadarkan
terhadap
proses
mitigasi
dan
bencana.
besar
kesiapsiagaan
berusaha
untuk
menghindarinya
dalam
perhitungan
masyarakat
dinilai
indeks
masih
siap2.
peluang
untuk
pengetahuan
baik
pedesaan
memiliki
cukup
tingkat
rumah
untuk
tangga
248
Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.6 No.2, November 2013, 239 - 249
KESIMPULAN
Ada pengaruh yang bermakna
antara
pengetahuan
kesiapsiagaan
pada
dengan
siswa
MIN
memahami
merubah
mitigasi
sikap
bencana
dan
dapat
meningkatkan
tingkah
laku
serta
anak-anak
dalam
kesiapsiagaan
kedua
sekolah
Terima
kasih
kepada
Dekan
DAFTAR PUSTAKA
kesiapsiagaan
menunjukkan
1.
perbedaan dan
Adelia,
konsep
dan
diri
ada
kesiapsiagaan
Kharuddin.,
Ngadimin.,
S.,
Melvina.,
Bencana
Upaya-upaya sosialisasi tentang
mitigasi bencana sebaiknya dimasukkan
proses
pembelajaran
atau
karena
terbukti
dapat
terus
menggali
terhadap
Kesiapsiagaan
Komunitas
Sekolah
Kasus
(Studi
di
pada
dan
REKOMENDASI
dalam
Sari,
Jaya),
TDMRC.
Masyarakat
Mengantisipasi
Gempa
Tsunami.
Pengetahuan
Bumi
Deputi
&
Ilmu
Kebumian
Indonesia, Jakarta.
3.
Siti,
Sudaryono,
Sekolah
Pembelajaran
dalam
Bencana,
Mitigasi
Jurnal
Penanggulangan
118-126.
8.
Dialog
Ekonomi
Bencana,
9.
Jakarta:
Tenaga
Proyek
Keolahragaan
10.
Alih
Reduction
1993.
Eddy.
11.
for
Disaster
untuk
A.I.T.B.S.
Publishers
&
12.
Distributors
7.
Measurement,
Dalam
Dasar
Siswa
Pada
Diri
Pendidikan
Kepribadian.
Bagian
Debris
Landasan
bencana
Sungai Jeneberang
2010.
4.
Hazard
Comparative
Perceptions:
Shifts
in
A.
Kesehatan
Priyanto,
Mengimplementasikan
Pada
Promosi
Situasi
Interagency
Prevention
Group
and
2006.
Coordination