EBM

CRITICAL APPRAISAL
Smoking Intensity, Oxidative Stress and
Chemotherapy in Non-Small Cell Lung Cancer:

EBM

TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE

Skenario
Seorang pria 55 tahun, buruh pabrik, datang ke dokter mengeluh batuk berdarah, sesak
napas, sakit pada dada, cepat merasa lelah dan berat badan yang semakin menurun sejak 3 bulan
terakhir. Pria tersebut merupakan perokok aktif. Riwayat asma disangkal, BTA (-) dan didapatkan
adanya riwayat bronkitis berulang. Pada pemeriksaan rontgen thoraks ditemukan nodul pada
bronkus. Lalu, dokter melakukan biopsi jarum halus untuk mengidentifikasi nodul. Didapatkan
massa tumor dengan metaplasia dan displasia skuamosa epitel bronkus dengan sitoplasma banyak,
nukleus pleomorfik dengan kromatin kasar, nukleolus mencolok. Dokter menyatakan pasien
menderita non small cell lung cancer dengan tipe karsinoma sel skuamosa. Dokter menyarankan
pasien untuk menjalani kemotetapi dan segera berhenti merokok.
Pertanyaan (foreground question)
Bagaimanakah pengaruh merokok terhadap prognosis penderita non small cell lung cancer
yang menjalani kemoterapi?
PICO

Population

: Pasien dewasa dengan diagnosis non small cell lung cancer

Intervention

: Merokok

Comparison

: Tidak merokok atau plasebo

Outcomes

: Merokok mempengaruhi prognosis penderita non small cell lung cancer

Pencarian bukti ilmiah

Alamat website

: www.web.ebscohost.com

Kata kunci

: NSCLC AND smoking AND chemotherapy AND prognosis

Limitasi

: April 2008 - April 2013

Hasil Pencarian

:7

Dipilih artikel berjudul

Smoking Intensity, Oxidative Stress and Chemotherapy in Non-Small Cell Lung

Cancer: a Correlated Prognostic Study

REVIEW JURNAL
Pendahuluan
Previous studies indicated that lower smoking intensity is associated with favorable overall
survival of non small cell cancer. This is because smoking affects the rates of metabolism for
several drugs. It was also seen that lung function in smokers maybe more chemo resistant. The
resistant of cancer cells to anticancer drugs is a serious clinical problem encountered in
chemotherapy (CT) of lung cancer patients.
The end of the present work was to study the relationship of different smoking intensity with
oxidative stress and survival after platinum based chemotherapy in non small cell lung cancer
patients.
Metoda
A prospective cohort study with 2 years follow-up was carried out in India, including 203
patients with previously untreated, histologycally or cytologically confirmed. Patients were
classified into two catagories based on cigarrette status: non smoker and smokers the patients who
had stopped smoking recently were considered as current smokers. Patients who had quit smoking
for more than one year were considered former smokers. Smoking intensity of the smokers was
calculated as pack year (PY) smoked. Patients were stratified into three groups (1-20, 21-50, and
>50) by different smoking intensity cut off values in the analysis. Patients received chemotherapy
for a maximum of six cycles. Blood spesiment were analysed with bio chemical assay.
2

Hasil
The overall median survival of all NSCLC was found to be 28,50 weeks. The overall
median survival of smoker NSCLC patients was significantly lower as compared to non smoker
NSCLC patients. The death rate in smoker NSCLC patients were also 0,22 times higher than the
death rate of non smoker NSCLC patients.
Kesimpulan
Smoking is a bad prognostic factor in lung cancer therapy, besides it's role in oxidative
stress, lung cancer genesis and poor survival. Therefore, this factor can be used in patient selection
for chemo prevention.
APAKAH HASIL PENELITIAN TERSEBUT VALID?
A. Petunjuk Primer
1. Apakah terdapat sampel yang representatif, terdefinisi jelas, dan berada pada kondisi yang sama
dalam perjalanan penyakitnya?

2. Apakah follow-up cukup lama dan lengkap?

B. Petunjuk sekunder
1. Apakah kriteria outcome yang digunakan obyektif dan tanpa bias?

2. Bila ditemukan subgrup dengan prognosis yang beda, apakah dilakukan adjustment untuk faktorfaktor prognostik yang penting?

3. Apakah dilakukan validasi pada suatu kelompok independen (test-set)?

APA HASILNYA?
1. Bagaimana gambaran outcome menurut waktu?

2. Seberapa tepat perkiraan prognosis?

APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN?

1. Apakah pasien dalam penelitian tersebut serupa dengan pasien saya?
YA
2. Apakah hasil tersebut membantu memilih atau menghindari terapi tertentu?
TIDAK
Dalam jurnal penelitian ini tidak disebutkan bahwa pemilihan terapi tertentu mempengaruhi
hasil prognosis penderita NSCLC yang merokok.
3. Apakah hasilnya membantu dalam memberikan konseling kepada pasien saya?
YA
Dalam jurnal penelitian ini disebutkan bahwa hasil prognosis NSCLC yang diterapi dengan
kemoterapi memberikan survival yang lebih tinggi pada pasien yang tidak merokok jika
dibandingkan dengan pasien yang merokok.