Professional Documents
Culture Documents
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Persaingan perusahaan disaat ini sudah semakin ketat dan sengit. Di
kondisi seperti ini perusahaan dituntut untuk tetap konsisten menjaga kestabilan
kinerja, mengembangkan inovasi, dan memperluas cakupan usaha sehingga dapat
terus bertahan dan mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Bila perusahaan
tidak dapat melakukan itu semua, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan
mengalami kerugian. Ini bisa dilihat dari kerugian yang dialami perusahaan serta
jumlah hutang yang semakin besar. Kondisi seperti ini akan mengakibatkan
perusahaan mengalami kondisi kesulitan keuangan atau disebut financial distress
(Berk dan DeMarzo, 2007;491).
Menurut Rodoni dan Ali (2010;176) apabila ditinjau dari aspek keuangan,
maka terdapat tiga keadaan yang dapat menyebabkan financial distress yaitu
ketidakcukupan modal atau kekurangan modal, besarnya beban hutang dan bunga
serta mengalami kerugian. Dengan demikian kondisi financial distress yang
dialami perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Mulai dari
laporan laba rugi, neraca, arus kas, perubahan modal dan lainlain. Laporan
keuangan tersebut dapat dijadikan sumber informasi guna melakukan analisis
laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan yang berpengaruh bagi
perusahaan dalam memprediksikan financial distress.
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. Bakrie & Brothers,
Tbk, dan anak perusahaan. Anak perusahan Bakrie yang digunakan yaitu PT.
Energi Mega Persada, Tbk, PT. Bakrie Telecom, Tbk dan PT. Bakrie Sumatera
Plantation, Tbk. Hal ini tidak luput dari peran PT. Energi Mega Persada, Tbk, PT.
Bakrie Telecom, Tbk dan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk yang punya andil
sangat besar dalam keterpurukan PT. Bakrie & Brothers, Tbk. Dimulai dari terlilit
hutang yang sangat besar yaitu Rp.21,4 Trilyun akibat kasus Lapindo, terkena
imbas krisis Eropa, dan gagal bayar terhadap hutang credit issue. Selain itu,
hilangnya kepercayaan masyarakat maupun para investor terhadap kinerja grup
Bakrie mengakibatkan harga saham PT. Bakrie & Brothers, Tbk tak menentu
hingga terjun bebas di awal tahun 2009 sampai saat ini berada di level terendah
yaitu Rp.50 perlembar saham. Keadaan ini membuat PT. Bakrie & Brothers, Tbk
dan anak perusahaan diprediksi sedang mengalami kondisi financial distress.
1.2. Kerangka Pemikiran
Likuiditas adalah gambaran kemampuan suatu perusahaan dalam
memenuhi berbagai kewajiban jangka pendeknya secara lancar dan tepat waktu
sehingga likuiditas sering disebut sebagai short term liquidity (Fahmi 2012;174).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan current ratio untuk mengukur tingkat
likuiditas PT. Bakrie & Brothers, Tbk dan anak perusahaan. Current ratio adalah
ukuran yang digunakan perusahaan untuk membayar kewajiban lancar melalui
aset lancar yang dimiliki. Dari hasil penelitian Pasaribu (2008) dijelaskan bahwa
current ratio memilki tingkat daya klasifikasi yang tinggi dan signifikan dalam
memprediksi financial distress yaitu sebesar 98,08%. Disisi lain, penelitian
Almilia (2006) mengatakan bahwa current ratio merupakan salah satu rasio
keuangan yang dominan dalam memprediksi financial distress.
Current Ratio =
Tbk, PT. Bakrie Telecom, Tbk dan PT. Bakrie Sumatera Plantation,
Tbk periode 2003-2012 melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.3.Metode Analisis
a) Analisis Variabel X (Independent)
1) Analisis Rasio Likuiditas (Current Ratio = Current Assets :
Current Liabilities).
2) Analisis Rasio Solvabilitas (Debt to total assets ratio = Total
Liabilities : Total Assets).
3) Analisis Rasio Profitabilitas (Return On Investment = Earning
After Tax : Total Assets).
b) Analisis Variabel Y (Dependent)
Prediksi Financial Distress, (ICR = EBIT : Interest Expenses).
c) Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas, Metode yang dipakai dalam uji normalitas adalah
uji One Sample Kolmogorov Smirnov. untuk Residual berdistribusi
normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. 2) Uji
Multikolinearitas, Pada penelitian ini akan dilakukan uji
Multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan Inflation Factor
(VIF). Untuk mengetahui model regresi bebas dari multikolinearitas,
yaitu nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10 angka
Tolerance lebih dari 0,1. 3) Uji Heteroskedastisitas, Pada penelitian
ini akan dilakukan uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji
glejser. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan
absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas. 4) Uji Autokorelasi, Pada penelitian ini akan
dilakukan uji autokorelasi dengan menggunakan metode uji DurbinWatson (DW test).
d) Regresi Linier Berganda
Pengaruh likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas terhadap prediksi
financial distress :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Keterangan:
Y = Interest Coverage Ratio
X1 = Current Ratio
X2 = Debt To Total Assets Ratio
X3 = Return On Investment
a = Harga Y bila X = 0
b = Koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel Y
berdasarkan variabel X.
e) Uji Hipotesis
1) Uji F (Simultan)
/
F hitung = ( )/(
)
2) Uji t (Parsial)
t hitung =
Perhitungan uji asumsi klasik, regresi linier berganda, dan
pengujian hipotesis dihitung dengan menggunakan alat analisis program
Statistical Product and Service Solution (SPSS).
4. HASIL PENELITIAN
4.1. Likuiditas PT. Bakrie & Brothers, Tbk dan Anak Perusahaan.
Kondisi likuiditas PT. Energi Mega Persada, Tbk, PT. Bakrie
Telecom, Tbk dan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk periode 20032012 tidak baik akibat angka rasio yang turun secara drastis dalam
beberapa tahun terakhir. Selain itu dalam kurun waktu 2003-2012 baik
PT. Bakrie & Brothers, Tbk maupun anak perusahaannya memiliki nilai
rata-rata rasio likuiditas yang rendah dan berada dibawah rata-rata. Ini
dipicu jumlah kewajiban jangka pendek dari anak perusahaan yang terus
meningkat setiap tahun dan jumlah aset lancar mereka yang terus
berkurang.
4.2. Solvabilitas PT. Bakrie & Brothers, Tbk dan Anak Perusahaan.
Kondisi solvabilitas PT. Energi Mega Persada, Tbk, PT. Bakrie
Telecom, Tbk dan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk periode 20032012 masih cukup baik namun harus diwaspadai. Hal ini dikarenakan
kenaikan total aset yang dimiliki perusahaan berbanding lurus dengan
kenaikan total kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan. Hal ini terlihat
dari kenaikan yang terjadi di setiap tahun pada kondisi solvabilitas anak
perusahaan PT. Bakrie & Brothers, Tbk.
4.3. Profitabilitas PT. Bakrie & Brothers, Tbk dan Anak Perusahaan.
Kondisi profitabilitas PT. Energi Mega Persada, Tbk, PT. Bakrie
Telecom, Tbk dan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk periode 20032012 tidak baik. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir perusahaan
mengalami kerugian lebih dari satu kali dan dalam jumlah yang besar.
Akibat kerugian yang diderita anak perusahaannya, kerugian itu pun
terakumulasi sehingga PT. Bakrie & brothers, Tbk juga mengalami
kerugian selama tiga tahun berturut-turut dalam jumlah yang besar.
4.4. Analisis EVA, MVA, dan Z-score Untuk Mengetahui Kondisi
Keuangan PT. Bakrie & Brothers, Tbk dan Anak Perusahaan.
Untuk mengetahui kondisi keuangan dan memperkuat prediksi
financial distress dalam penelitian ini dilakukan analisis tambahan
dengan menggunakan metode EVA, MVA, dan model Z-Score. Hasil
dari analisis EVA (Economic Value Added) menunjukkan kondisi yang
cukup mengkhawatirkan akibat ketidakmampuan PT. Bakrie & brothers,
Tbk maupun anak perusahaan mengoptimalkan laba yang diperoleh
untuk menutupi biaya modal yang dikeluarkan perusahaan. Sementara
dari hasil analisis MVA (Market Value Added) secara keseluruhan
menunjukkan angka negatif yang diakibatkan harga saham perusahaan
yang kecil dan terus menurun hingga level terendah sehingga tidak
mampu untuk menutupi ekuitas saham yang ada. Dan untuk hasil analisis
dengan menggunakan model Z-Score menunjukkan kondisi yang tidak
baik akibat seringnya PT. Bakrie & Brothers, Tbk dan anak perusahaan
memperoleh prediksi bangkrut atau berada pada grey area yang terjadi
akibat besarnya jumlah hutang dan kerugian yang dialami perusahaan
secara berturut.
4.5. Prediksi Financial Distress PT. Bakrie & Brothers, Tbk dan Anak
Perusahaan.
Kondisi PT. Energi Mega Persada, Tbk, PT. Bakrie Telecom, Tbk
dan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk berada dalam kondisi kesulitan
keuangan. Hal ini dikarenakan jumlah laba operasional yang berfluktuasi
dan kurang optimal ditambah dengan jumlah beban bunga yang semakin
meningkat di setiap tahunnya serta angka prediksi yang sering berada
dibawah rata-rata. Kondisi buruk yang dialami PT. Energi Mega Persada,
Tbk, PT. Bakrie Telecom, Tbk dan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk
tentunya berakibat buruk bagi PT. Bakrie & Brothers, Tbk. Prediksi
financial distress semakin menguat akibat penurunan drastis yang terjadi
dalam tiga tahun berturut-turut.
4.6. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
40
Normal
Mean
a,b
Parameters
Most Extreme
Differences
Std. Deviation
0E-7
8,11493021
Absolute
,134
Positive
,134
Negative
-,090
Kolmogorov-Smirnov Z
,845
,474
2) Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
(Constant)
2,379
1,250
,530
15,839
-,003
Return On Investment
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
-2,386
Current Ratio
Debt To Total Assets Ratio
Std. Error
Tolerance
-1,003
,323
,307
2,359
,024
,958
1,044
3,348
,608
4,730
,000
,980
1,020
,002
-,148
-1,150
,258
,973
1,028
Coefficients
Unstandardized
Coefficients
Model
B
(Constant)
Current Ratio
Standardized
Coefficients
Std. Error
Sig.
Beta
4,945
1,409
3,510
,001
,167
,314
,088
,531
,598
2,550
1,983
,211
1,286
,207
,000
,001
,025
,154
,879
1
Debt To Total Assets Ratio
Return On Investment
a. Dependent Variable: ABS_RES
Model Summary
Model
R Square
,593
,352
Adjusted R
Square
Estimate
,276
Durbin-Watson
9,00217
VIF
1,969
R Square
,646
Adjusted R
Square
Estimate
,417
,368
8,44629
ANOVA
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1836,943
612,314
Residual
2568,232
36
71,340
Total
4405,174
39
Sig.
8,583
,000
Coefficients
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
Current Ratio
Std. Error
-2,386
2,379
1,250
,530
15,839
-,003
Sig.
Beta
-1,003
,323
,307
2,359
,024
3,348
,608
4,730
,000
,002
-,148
-1,150
,258
1
Debt To Total Assets Ratio
Return On Investment
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rodhoni dan Herni Ali. 2010. Manajemen Keuangan. Mitra Wacana
Media, Jakarta.
Berk Jonathan and DeMarzo Peter. 2007. Corporate Finance. Greg Tobin, United
State America.
Chalendra Prasetya Agusti. 2013. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Kemungkinan Terjadinya Financial Distress. Fakultas Ekonomika Dan
Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.
Danang Sunyoto. 2013. DasarDasar Manajemen Keuangan Perusahaan. CAPS,
Yogyakarta.
Dermawan Sjahrial. 2008. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Kedua, Mitra
Wacana media, Jakarta.
Dwi Prastowo D. dan Rifka Juliaty. 2008. Analisis Laporan Keuangan : Konsep
dan Aplikasi. Edisi Kedua, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Edhi Asmirantho. 2013. Financial Management. Learning Book. Pakuan
University
Fitria Wahyuningtyas. 2010. Penggunaan Laba dan Arus Kas Untuk Memprediksi
Kondisi Financial Distress. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro,
Semarang.
Fraser Lyn M. dan Ormiston Aileen. 2008. Memahami Laporan Keuangan. Alih
Bahasa Priyo Darmawan. PT. Indeks, Jakarta.
Gibson Charles H. 2011. Financial Statement Analysis. 12th Edition. SouthWestern CENGAGE Learning, Canada.
Irham Fahmi. 2012. Analisis Laporan Keuangan, CV Alfabeta, Bandung.
Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan, Bumi Aksara. Jakarta.
Luciana Spica Almilia, Kristijadi. 2003. Analisis Rasio Keuangan Untuk
Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. JAAI, Vol. 7, No.2.
Luciana Spica Almilia. 2006. Prediksi Kondisi Financial Distress. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, Vol. XII, No.1.
Oktita Earning Hanifah dan Agus Purwanto. 2013. Pengaruh Struktur Corporate
Governance Dan Financial Indicator Terhadap Kondisi Financial
Distress. Jurnal Akuntansi DiponegoroVol. 2, No. 2.
Pasaribu Rowland Bismark Fernando. 2008. Penggunaan Binary Logit Untuk
Prediksi Financial Distress Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi Ventura Vol. 11, No. 2.
Sari Atmini. 2005. Manfaat Laba dan Arus Kas Untuk Memprediksi Kondisi
Financial Distress Pada Perusahaan Textile Mill Product dan Apparel
and Other Textile Product Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang.
Ross Stephen E., Westerfield Randolph W. & Jaffe Jeffrey. 2010. Ninth Edition.
Mc Graw Hill New York, United State America.