Professional Documents
Culture Documents
TRAINING OPERATIONAL
30 GTN
Lanjutan . . .
Lanjutan . . .
Katup Ekspansi
Berfungsi untuk menurunkan tekanan, dengan turunnya tekanan
otomatis akan menurunkan temperature. Selain menurunkan tekanan,
katup ekspansi juga membuat refrigerant kembali ke titik cair.
Evaporator
Setelah dari katup ekspansi, refrigerant menuju evaporator. Evaporator memiliki fungsi
yang sama dengan condenser. Sama-sama merupakan penukar panas (heat exchanger).
Perbedaannya evaporator berfungsi menyerap panas dari air yang akan didinginkan dengan
bantuan refrigerant. Perpindahan panas dapat terjadi karena temperature titik cair
refrigerant jauh dibawah temperature media yang akan didinginkan. Titik cair refrigerant
mencapai 0 o C, bahkan bisa mencapai dibawah nol derajat.
8/25/2014
liquid
Suction
Lanjutan . . .
Pengoperasian Chiller
Pengamanan chiller
1. AHU diinterlock dengan pompa cooler
2. Pipa out dari cooler dipasang flow switch
3. Pipa suction pompa cooler dipasang strainer
4. Pipa IN & OUT cooler dan di pasang flexible joint
Urutan menjalankan chiller dan equipment yang terkait
1. Air Handling Unit (AHU)
2. Pompa cooler
3. Chiller
Chiller model 30GTN dikenal sebagai SMART CHILLER maka setiap kali chiller
mati akan muncul ALARM yang memberitahukan macam trouble penyebab chiller
mati. Apabila MACAM TROUBLE YANG RINGAN (sederhana) a.l flow switch, fuse
putus, flow air kurang, strainer air kotor, pompa air/cooling tower bermasalah dll dapat
dilakukan perbaikan sendiri, sedangkan TROUBLE LAIN sehubungan dengan SAFETY
CONTROL pada chiller agar menghubungi Carrier (PT. Sarana Aircon Utama) dan jangan
melakukan perbaikan dengan coba-coba apalagi melakukan bypass (jumper) dari kontak
safety control yang terbuka
8/25/2014
Agar
dilaksanakan
PREVENTIVE
MAINTENANCE
atau
REGULAR
MAINTENANCE dengan BAIK DAN BENAR.
Setiap macam kerusakan sekecil apapun agar segera diperbaiki sehingga chiller selalu
dalam kondisi prima dan selalu siap dioperasikan sewaktu-waktu sesuai dengan
fungsinya dan jangan sekali-kali dilakukan perbaikan dengan cara tambal sulam,
sementara, asal jalan, asal-asalan sebab jika perbaikan macam ini sering
dilakukan/berturut-turut pada satu chiller maka suatu saat pasti akan terjadi
KERUSAKAN BERAT yang perbaikanya akan memakan BIAYA BESAR dan WAKTU
LAMA sehingga sewaktu-waktu chiller dapat breakdown total yang akan mengganggu
pendinginan gedung.
Lanjutan . . .
HAL HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN
A. OPERATOR
Operator harus melakukan PENCATATAN REFRIGERATION LOG setiap
hari DENGAN BENAR dan BERTANGGUNGJAWAB. Sebagai STANDARD
DATA ISIAN LOG SHEET diambil dari data log sheet pada saat chiller start up
pertama kalinya atau pada saat chiller performance 100% dengan kondisi
cooler/condenser bersih.
Operator harus SEGERA melaporkan kepada Carrier (PT. Sarana Aircon Utama)
untuk dilakukan pemeriksaan/perbaikan, apabila
1. Jika terjadi penyimpangan/perbedaan yang berarti dari hasil pencatatan
refrigeration log harian.
2. Jika chiller mati karena bekerjanya SAFETY CONTROL.
B. TROUBLE
Jika terjadi TROUBLE/ALARM, pertama-tama harus DICATAT semua
PESAN/DATA yang muncul di display sebelum melakukan
reset/pemeriksaan/perbaikan. Dalam melaporkan trouble/alarm dari chiller
harus menyebutkan lengkap semua PESAN/DATA tsb.
Apabila chiller mati harus diketahui dahulu APA PENYEBABNYA dan
BAGAIMANA PERBAIKANNYA. Jika tidak tahu dengan pasti, jangan
COBA-COBA memperbaikinya. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan fatal
dengan biaya perbaikan yang mahal dan disarankan agar menghubungi Carrier
(PT. Sarana Aircon Utama).
Jangan sekali-kali mencoba menjalankan chiller kembali dengan mem-bypass
(jumper) peralatan safety control yang bekerja (open contact).
SETIAP KERUSAKAN/MASALAH yang terjadi pada chiller, disarankan
agar perbaikannya dilakukan oleh TENAGA AHLI DARI CARRIER yang
dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini untuk menghindari kerusakan chiller
yang seharusnya tidak perlu terjadi, sebab biaya perbaikan chiller sangat besar
karena harga spare part dalam Dollar dengan nilai kurs yang mahal.
Internal use only
Lanjutan . . .
C. COMFORTLINK CONTROL
Jangan merubah NILAI SETTING SAFETY CONTROL yang telah ditentukan
sebelumnya oleh teknisi Carrier. Hal ini sangat berbahaya dan dapat merusak chiller.
Jangan coba-coba membuka file, pencet-pencet tombol pada ComfortLink control.
Hal ini dapat MENGACAUKAN PROGRAM, MERUBAH SETTING SAFETY
CONTROL dll yang dapat merusak chiller.
D. MAINTENANCE
PREVENTIVE MAINTENANCE hendaknya dilakukan oleh tenaga
ahli/berpengalaman agar dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sehingga chiller
dapat dianalisa/diketahui lebih dini adanya kelainan pada chiller yang selanjutnya
dapat dilakukan tindakan preventive/perbaikan seperlunya. Sebab banyak hal yang
hanya bisa dilaksanakan oleh tenaga ahli/berpengalaman a.l setting safety control,
pemeriksaan kalibrasi thermistor & transducer, menganalisa penyebab masalah,
tindakan pencegahan terhadap masalah dll.