You are on page 1of 14

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999

PENERAPAN ANALISIS SWOT G U N A P E N Y U S U N A N


RENCANA INDUK E-GOVERNMENT KABUPATEN KAUR
Ujang Juhardi, Edi Noersasongko, Mohamad Sidiq
Pascasarjana Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro

ABSTRACT
Kaur regency is a result of development of prime regency, South Bengkulu regency, Bengkulu
province. It is together with the fast change of strategic environment which is complex, dynamic, and
diverse. It is resulted some competitions in the society and the more extensive of society needs and
desire. Nowadays, the government needs to be supported with information technology in order to
bureaucracy reformation in the government organization can be maximized effectively, during this
time Kaur Regency has not apply information technology effectively and efficiently in order to deliver
information, discuss some issues and also doing some business transactions in every units. It is
because the government does not have main planning of information system process to support the
implementation of e government in Kaur regency government. The government also has not
maximized and using program in the field of information technology. Methodologies used in this study
are literature study, interview, direct observation and questioner. The analysis instruments used is
SWOT analysis. Kaur regency is in the position of quadrant I (Strengths, Opportunity). This strategy is
based on the idea of company that is using power to get the biggest opportunity. The Kaur regency
government must create some strategies to reach the goal, they are employing computer expert as
training instructor, making priority scale in adding computer equipments, analyzing the equipments
which are able to use open sourer system, making a LAN network which uses backbone as the main
network and making class C network which uses telephone lines, inviting professionals as instructor in
the processing and fixing data and also make it as centre regulation as a base to make calculation and
legalization of prime planning in the implementation e government.
Key words: egovernment, prime planning.
1. PENDAHULUAN
Seiring dengan semakin cepatnya perubahan lingkungan strategis yang komplek, dinamis, dan
beraneka ragam yang mengakibatkan terjadinya kompetisi serta berakibat semakin luasnya keinginan
dan kebutuhan masyarakat. Untuk memenuhi hal tersebut pemerintahan pada saat ini perlu ditunjang
dengan memanfaatkan Teknologi Informasi supaya reformasi birokrasi dalam penyelenggaraan dan
pemerintahan dapat dioptimalkan dengan efektif. [2]
Sebagai daerah baru hasil pemekaran, harus memiliki rencana induk TI untuk mendukung
implemintasi e-government seperti diamanatkan oleh Inpres No 3 tahun 2003 tentang e-government di
pemerintahan. [3]
Salah satu cara yaitu melalui implementasi e-government. Dalam implementasi e-government
tersebut perlu adanya rencana induk teknologi informasi sebagai pedoman dalam integrasi teknologi
informasi di Pemda, sehingga implementasi e-government diharapkan dapat membantu meningkatkan
interaksi antara pemerintah, masyarakat dan bisnis sehingga mampu mendorong perkembangan politik
dan ekonomi.
Saat ini, penggunaan teknologi informasi di pemerintahan semakin meningkat tidak hanya untuk
proses operasional sehari-hari, tetapi sudah menuju pada dukungan bagi proses pengambilan
keputusan, bahkan pada beberapa sektor industri, ketergantungan terhadap teknologi informasi sudah
sangat besar seperti pada sektor perbankan dan keuangan. [4]
2. METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data bertujuan untuk melihat kondisi saat ini dari sistem informasi di Pemerintahan
Kabupaten Kaur, kendala yang dihadapi dalam menerapkan sistem informasi, pandangan para
eksekutif tentang sistem informasi, keinginan dari para eksekutif dan jajaran dibawahnya mengenai

80

homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


sistem informasi dimasa yang akan datang, untuk itu penulis menggunakan 4 macam cara yaitu
melalui wawancara, kuesioner, study pustaka dan pengamatan langsung.
2.1 Wawancara
Wawancara bertujuan untuk mendapat gambaran yang jelas dari para eksekutif di masing-masing
unit kerja mengenai proses bisnis disetiap unit, permasalahan dengan sistem yang ada.
2.2 Kuesioner
Penyebaran kuesioner bertujuan untuk mendapatkan kondisi sekarang dari sistem informasi yang
ada di seluruh unit kerja, disini ditanyakan informasi tentang sistem informasi yang
dipakai/pernah dipakai, cara pengolahan data yang sedang berjalan, kondisi perangkat keras yang
dimiliki, kondisi jaringan di masing-masing unit, SDM yang memiliki kemampuan komputer dan
berbagai hal lain yang ada hubungannya.
2.3 Study Pustaka
Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas terhadap rencana induk egovernment yang ada pada pemerintahan yang lain.
2.4 Pengamatan Langsung
Dimana peneliti mengamati secara langsung pada beberapa instansi yang ada di Pemerintahan
Kabupaten Kaur dalam melaksanakan proses bisnis dan transaksi serta pelayanan kepada masyarakat
umum.
3. ALAT PENELITIAN
3.1 Analisis Swot
Analisis SWOT teknik dalam membedah kasus bisnis sebagai berikut : [20]
a. Strength (kekuatan)
b. Weakness (kelemahan)
c. Opportunity (kesempatan/peluang)
d. Threat (ancaman)
Trend (tendensi) atau terjadian dengan mengancam perkembangan atau keberlangsungannya
organisasi. Analisis SWOT digunakan untuk mencari keuntungan dan memperbaiki situasi. Mencari
keuntungan dilakukan dengan ekspansi, memperbaiki situasi dengan menyelesaikan berbagai masalah
yang dihadapi. Dampak dengan dilakukannya SWOT analisis adanya kesimpulan dasar (basic
conclusions),
3. 2 Efas Dan Ifas
Sebelum menyusun matrik SWOT perlu terlebih dahulu disusun matriks Faktor Strategi Eksternal
EFAS (eksternal strategic factors analysis summary) dan matriks Faktor Strategi Internal IFAS
(Internal strategic factors analysis summary). EFAS adalah untuk merumuskan faktor-faktor
strategi eksternal tersebut dalam kerangka Opportunity dan Threat dan IFAS adalah untuk
merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka strengh dan weakness.
4. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam pustaka tentang teori perencanaan, sepanjang sejarah pemikiran perencanaan terdapat
beberapa tipe perencanaan, antara lain: (1) perencanaan induk (master planning); (2) perencanaan
komprehensif/menyeluruh (comprehensive planning); (3) perencanaan inkremental (incremental
planning); (4) perencanaan advokasi (advocacy planning); (5) perencanaan strategis (strategic
planning); dan (6) perencanaan adil/ekuiti (equity planning). Dalam penelitian ini akan fokus
membahas tentang perencanaan e-government pemerintahan daerah: [5]
Pedoman penyusunan rencana induk teknologi informasi sudah ditetapkan oleh pemerintah dan
MPR RI supaya pengimplemintasian e-government di lemabaga pemerintah lebih fokus sehingga
hasil yang diharapkan optimal, adapun peraturan dan pedoman yang sudah ada sampai saat ini
adalah kerangka kerja teknologi informasi nasional sesuai dengan Garis- garis Besar Haluan Negara
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

81

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


(GBHN) Tahun 1999, mengamanatkan pada setiap lembaga Negara baik pusat maupun di daerah
mempercepat integrasi teknologi informasi guna mempercepat reformasi birokrasi sehingga tercipta
penyelenggaraan yang bersih dan berwibawa yang bebas dari KKN yang sejalan dengan cita-cita
reformasi.[3]
Good governence United Nation Development Program (UNP) mendefenisikan governance
sebagai : the exercise of political, econimic and adaminstrative authorty to manage anations affairat
all level: [7]
Sebenarnya ada beberapa definisi yang diberikan oleh institusi non pemerintah dan lembaga
pemerintahan mengenai e-government. Bank Dunia mendfenisikan sebagai berikut :
E-Government refers to the use by government agencies of information technologies (such as
Wide Area Networks, the Internet, and mobile computing) that have the ability to transform relations
with citizens, businesses, and other arms of government: [8]
Sementara pemerintah Amerika Serikat mendefiniskan e-government sebagai :
E-Government refers to the delivery of government infromation and services online through the
Internet or other digital means: [9]
Jadi dapat disimpulkan bahwa e-government pada dasarnya adalah penyampaian informasi dan
layanan dari suatu lembaga pemerintahan terhadap masyarakat, pelaku bisnis dan industri, dan
lembaga pemerintahan lainnya melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mewujudkan pelaksanaan pemerintahan yang efektif dan efisien, layanan yang lebih baik dan nyaman,
mencakup jangkauan yang lebih luas, serta menjamin transparansi dan akuntabilitas.
Dalam memanfaatkan potensi tersebut, banyak negara telah memutuskan untuk menggunakan
Information computer technology (ICT) untuk meningkatkan pelayanan pemerintahan kepada
masyarakat dalam semua bidang untuk melaksanakan pelaksanaan implementasi e-government:
[10]
5. SASARAN TI
Tahap selanjutnya adalah tahap penentuan objectives, objectives merupakan sasaran-sasaran yang
cukup terperinci dan harus dicapai agar goal yang ditentukan dapat terpenuhi. Sebagai titik awal yang
sangat penting agar dapat menentukan objectives dengan baik diperlukan pengetahuan tentang
unit kerja, proses yang berlangsung didalamnya, hubungan antar organisasi dan lain-lain. Hal lain
yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan objectives adalah terpenuhinya kaidah SMART
(Specific Measurable, Attainable, Realistic and Time Limit).
6. KELEMBAGAAN
Model
kelembagaan yang ideal dalam pengelolaan
penerapan
teknologi
informasi di pemerintah daerah adalah dengan menggunakan perpaduan model sentralisasi dan
desentralisasi atau yang lebih dikenal dengan model hybrid. Sentralisasi kewenangan diperlukan
guna mengontrol pelaksanaan penerapan teknologi informasi di masing-masing unit terkait, sehingga
tercipta suatu sistem yang terintegrasi satu sama lain dengan interoperabilitas
yang
tinggi,
sentralisasi juga dibutuhkan untuk dapat mengatur penggunaan standarisasi dalam sarana ataupun
prasarana yang dibutuhkan guna memaksimalkan investasi. Sentralisasi ini diwujudkan dalam satu
unit yang bertanggung jawab langsung pada pimpinan daerah dan mempunyai tingkat kewenangan
yang setara dengan dengan badan atau dinas, sehingga memungkinkan untuk melakukan
koordinasi secara horizontal. Tugas dan tanggung jawab unit ini diantaranya adalah :
a. Melakukan koordinasi dan perencanaan secara menyeluruh dalam memaksimalkan penggunaan
teknologi informasi di pemerintahan daerah.
b. Melakukan standarisasi arsitektur sistem, standarisasi data dan informasi yang dibutuhkan guna
menjamin interoperabilitas sistem yang akan diterapkan.
c. Mengelola portal informasi pemerintah daerah dan gateway sistem informasi manajemen
pemerintahan daerah yang menghubungkan sistem ini dan jaringan internet.
d. Membantu perencanaan pengembangan sistem informasi dibutuhkan di masing-masing unit.
e. Mengelola prasarana dan sarana yang dibutuhkan secara bersama-sama dalam pengoperasian
sistem informasi manajemen pemerintahan daerah seperti jaringan utama (backbone), berbagai
server mail, DNS dan berbagai basis data.

82

homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


Desentralisasi dibutuhkan untuk menjamin fleksibilitas sistem, dan untuk meningkatkan daya
respon sistem terhadap perubahan-perubahan yang diperlukan. Desentralisasi ini diwujudkan dengan
memberikan kewenangan- kewenangan kepada masing-masing unit untuk mengelola secara
mandiri penggunaan teknologi informasi di unit masing-masing guna menghindari duplikasi yang
tidak diperlukan, serta menjamin interoperabilitas antar sistem maka perencanaan dan pengembangan
teknologi informasi di masing-masing unit haruslah di koordinasikan secara penuh dengan sentral unit
pengelola teknologi informasi. Hal ini juga dibutuhkan guna lebih mengefektifkan dana investasi yang
dikeluarkan.
7. HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Guna mewujudkan kondisi ideal dalam penerapan teknologi informasi di pemerintahan daerah
diperlukan
perangkat
hukum
dan
perundang- undangan yang mengatur penerapan dan
pengelolaan teknologi informasi dalam berbagai sektor pemerintahan. Perangkat hukum dan
perundang- undangan juga dibutuhkan untuk memperkecil dampak negatif serta menjamin hak-hak
individu baik hak untuk kesetaraan akses informasi ataupun hak perlindungan privacy. Hukum dan
perundangan-undangan yang dibutuhkan dalam penerapan teknologi informasi ini harus mampu
memberikan perlindungan pada beberapa hak yang bersifat sangat fundamental berikut ini, yaitu :
a. Kebebasan mengemukakan pendapat
b. Kebebasan penyampaian informasi
c. Hak untuk mendapat perlindungan privacy
d. Hak untuk mendapatkan akses pada data-data pemerintah
e. Hak untuk mendapatkan perlindungan atas kekayaan intelektual
8. SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam kondisi ideal setiap pegawai pemerintah daerah diharapkan memiliki kemampuan yang
dibutuhkan dalam penggunaan teknologi informasi untuk menunjang tugas dan kewajiban kerjanya.
Jenis dan kemampuan yang dituntut sangat beragam tergantung pada posisi dan
Sertifikasi Sumber Daya Manusia
Jenis SDM
Spesifikasi
CIO
Mengarahkan dan mengatur rencana, kebijakan, program, dan
jadwal strategis teknologi informasi dan computing untuk
memproses data,layanan komputer, komunikasi jaringan, dan
layanan informasi manajemen untuk mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan.
Mengarahkan integritas data dan informasi perusahaan dan unit bisnis.
kebutuhan pertumbuhan dan tujuan organisasi
Mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan pendekatan
operasional untuk teknologi informasi dan proses komputerisasi
Menilai operasi komputerisasi dan fungsi teknologi informasi
secara keseluruhan dan merekomendasikan perluasan
Menyarankan manajemen senior untuk konversi dan integrasi
sistem strategis dalam mendukung tujuan dan sasaran bisnis
Menyiapkan sasaran usaha dan anggaran untuk memfasilitasi
perolehan, penyimpanan, pemrosesan, dan penyebaran informasi
Bekerjasama dengan manajer perusahaan baik di dalam maupun di
luar operasional yang dipengaruhi oleh perolehan, penyimpanan,
pemrosesan, dan penyebaran informasi
Administrator
Manajemen user dengan memberikan password dan user id, memberikan
sistem
fasilitas-fasilitas perangkat lunak yang dapat dijalankan oleh user,
serta hak-hak user lainnya. memelihara dan memonitor sistem yang
berjalan.
Administrator
Administrator memberikan atau menolak ijin akses database kepada
basisdata
pengguna yang membutuhkan, dan memonitor perkembangan data.
Administrator
Manajemen keamanan sistem komputer dari pihak-pihak yang tidak
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

83

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


security
Sistem Analis
dan Desain
Administrator
jaringan
Programmer
Teknisi Radio
Wave LAN
Teknisi
Komputer
User (operator)

berkepentingan
Memberikan layanan konsultasi internal dan studi kelayakan untuk
analisa dan membuat model organisasi. Membuat analisa bisnis dan
desain sistem dari unit kerjanya jika memerlukan sistem informasi.
Membangun, memelihara dan memonitor infrastruktur jaringan di
lingkungan unit kerjanya. Memberikan konsultasi tentang jaringan
kepada staf di lingkungan unit kerjanya yang membutuhkan.
Mengimplementasikan sistem inormasi manajemen, situs-situs dll
Menangani radio wave LAN yang ada di lingkungan Pemkab
Menangani dan merawat komputer serta jaringan yang ada di unit kerja
masing-masing.
Pengguna sistem dan aplikasi yang berjalan, sehingga memungkinkan
lancarnya staf memberikan informasi kepada atasannya.

9. JARINGAN
Topologi makro jaringan komputer menggambarkan penggunaan media kabel secara bersama
untuk membentuk jaringan untama (bac-bone) yang menghubungkan masing-masing gedung
dilikungan pemerintahan Kabupeten Kaur secara garis besarnya pemelihan media tersebut adalah :
a. Media kabel digunakan untuk menghubungan gedung-gedung yang berdekatan.
b. Media telkom speedy digunakan untuk menghubungkan gedung yang letaknya berjauhan.
c. Unit kerja pengolahan data dan sistem informasi menjadi pintu keluar masuk data di Pemda
Kaur, termasuk hubungan ke internet.
d. Kebijakan satu pintu mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
- Kemudahan pengorganisasian jaringan
- Kemudahan pengelolaan komunikasi
- Kemudahan pengelolaan keamanan jaringan
- Dibutuhkan SDM lebih sedikit
9.1 Topologi Jaringan bac-bone

Gambar Topologi Jaringan bac-bone

84

homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


9. 2 Topologi Jaringan pada unit kerja

Topologi Jaringan pada unit kerja


10. PERANGKAT KERAS
Untuk mengimplementasikan e-government pemerintahan daerah perlu perangkat kerasnya
terutama komputer personal (PC) disetiap masing-masig unit sesuaikan dengan kebutuhan diunit itu
sendiri serta sfesipikasinya dapat ditunjukan pada tebel dibawah ini:
Sfesipikasi Perangkat Keras Untuk Jaringan Backbone
10.1 Spesifikasi Perangkat Keras
Sfesipikasi Komputer
Catatan
Bagi yang instansi yang belum mempunyai
Processor E7500 2,9Ghz Core 2 Duo
bisa
ditambah
(disesuaikan
dengan
Intel TP45D20-A7
kebutuhan)
Memory DDR2 2GB/6400
Hardis 250GB/7200 Rpm
DVDRW LG 22x
Keyboard, Optical Mouse
17 LCD Monitor
UPS ( UNINTERRUPTABLE POWER
SUPPLY )
APC UPS 1500 VA
Bagi yang instansi yang belum mempunyai
Input 220 V / Output 220 V
bisa
ditambah
(disesuaikan
dengan
Automatic Voltage
kebutuhan)
Printer
Laser Jet Printer
Bagi yang instansi yang belum mempunyai
ditambah
(disesuaikan
dengan
1200 x 1200 dpi, 20 ppm, 16MB, 1x 250 bisa
kebutuhan)
Tray, PostScript2, Parallel & USB
Desk Jet Printer

homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

85

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


10.2 Spesifikasi Perangkat Keras untuk server
Form Factor/Height
Processor
Jumlah Processor
Cache Memory
Memory
Expansion Slots
Disk bays
Hard disk controller
Internal Storage
Network Interface
Power supply
Hot-swap comp.
RAID support

Rack/2U
Dual-Core Intel Xeon Processor 5150 2.6Ghz 133Mhz front-side
2 (dua)
2 x 2Mb
4 (empat) Gb Fully Buffered DIM 667Mhz via 12 DIMM slots
4 PCI-E atau 2 PCI-X dan 2 PCI-Express
8 / 8 (total / hot-swap)
Integrated SAS controller, ServRAID 8K-1 SAS Controller
6 x 73Gb hot-swap 10K SAS
Integrated dual Gigabit Ethernet
2 x 835W
Power-supply, fan, hard disk drive
Integrated RAID-0, -10, optional RAID-5, -6

11. PENDANAAN
Investasi yang dibidang teknologi nformasi membutuhkan dana yang relatif besar, sehingga
dibutuhkan meikanisme pendanaan yang memadai. Idiealnya pendanaan yang dapat dilakukan melalui
dana pemerintahan daerah, atau pun dalam hal-hal tertentu dapat bekerjasama dengan dunia usaha
untuk membangun jaringan teknologi informasi. Pengolaan dana harus dilakukan dengan transparan
dan harus dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat, pendanaan dalam pembangunan
pengelolaan teknologi informasi dipemerintahan daerah dapat dilakukan sepenuhnya secara internal
melalui mikanisme swakelola, atau diserahkan pada pihak ketiga dengan mikanisme kontrak kerja.
Dana operasional dan perawatan sistem informasi, pada umunya untuk tahun pertama dibutuhkan dana
sebesar 20% per tahun dari nilai investasi awal.
12. PENGEMBANGAN SITUS WEB
Situs web Pemerintah daerah merupakan salah satu strategi di dalam melaksanakan
pengembangan e-government secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur. Pembuatan
situs web pemerintah merupakan tingkat pertama dalam pengembangan e-government dengan sasaran
agar masyarakat dapat dengan mudah memperoleh akses kepada informasi dan layanan pemerintah,
serta ikut berpartisipasi di dalam pengembangan demokrasi dengan menggunakan media internet. Saat
ini Pemerintah daerah belum memiliki situs web utama.

13. SISTEM INFORMASI


Secara umum berdasarkan kepemilikan dan penggunanya sistem informasi yang dipergunakan
oleh unit kerja dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok:
- SI yang dipergunakan oleh unit kerja itu sendiri
- SI yang dipergunakan oleh semua unit kerja
Dilihat dari fungsinya, maka sistem informasi dapat dibagi menjadi 4 kelompok :
G2C (Government To Citizens)
Sistem informasi ini berfungsi untuk mendukung terwujudnya pelayanan masyarakat yang
berbasis elektronik, aplikasi ini dibutuhkan khusus masyarakat umum.
G2B (Government To Business)
Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintah adalah membentuk lingkaran bisnis yang kondusif
agar roda perekonomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu
diperlukan relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja untuk
memperlancar para pelaku bisnis namun lebih jauh lagi banyak hal yang menguntungkan bagi
pemerintah : [13]

86

homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


G2G (Government To Government)
Berfungsi untuk mendukung terwujudnya interaksi antar instansi pemerintahan secara elektronis,
[13] Aplikasi jenis ini diharapkan dapat memperlancar proses administrasi serta proses pertukaran
data antar instansi pemerintah baik didaerah ataupun dipusat : [12]
G2E (Government to Employeees)
Sistem informasi ini untuk mendukung terwujudnya pelayanan terhadap pegawai pemerintahan
secara elektronis, sehingga tercipta peningkatan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri
yang bekerja sebagai pelayanan masyarakat.

14. APLIKASI
KEPEGAWAIAN
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
1.
2.
3.

Pengadaan PNS
Sistem Absensi dan Penggajian
Sistem Penilaian Kinerja PNS
Sistem Pendidikan dan Latihan
KEPEMERINTAHAN
Pengelolaan Barang Daerah
Katalog Barang Daerah
Pengelolaan Pendapatan Daerah
KEWILAYAHAN
Potensi Daerah
Perikanan dan Kelautan
Pariwisata
Industri Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
KEMASYARAKATAN
Kesehatan
Pendidikan
Ketenagakerjaan
SARANA DAN PRASARANA
Transportasi
Jalan dan Jembatan
Terminal dan Pelabuhan

15. PERATURAN-PERATURAN DALAM UNIT PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI


Di samping dari segi pengamanan, harus juga ditunjang dengan peraturan- peraturan yang
perlu diketahui oleh tim teknis atau pranata komputer antara lain.
1. Menyangkut batasan privacy pranata komputer, Pemerintahan Daerah menganggap semua
data-data pegawai yang tersimpan dalam PC atau komputer milik Pemerintahan Daerah
merupakan data-data dinas.instansi dan melalui keputusan dari penanggung jawab keamanan
TI di Pemerintahan Daerah maka Pemerintahan Daerah berhak untuk melihat, membuka atau
mengamankan data-data.
2. Menyangkut pertukaran pesan dan data, Pemerintahan Daerah melarang tim teknis TIK
atau pranata komputer untuk menyebarkan fitnah, berita yang meresahkan dan sara melalui
media apapun.

homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

87

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


16. STRUKTUR ORGANISASI YANG UNTUK UNIT KERJA DAN PENGOLAHAN DATA
Kepala Dinas Perhubungan
Bidang Informatika

Kelompok Jabatan Fungsional pranata

K. Aplicatiaon Dev.

Ko. Technical Sup.

Sistem Anlisis dan


Progremer

Admin Jaringan
Admin sistem

Ko. Operation
Librari
Operator/end user

Ko. Aplicatiaon Sup.


Database
Admin

Struktur Organisasi unit kerja dan pengolah data


Masing masing bidang mempunyai tugas :
a. Bidang Informatika
Bidang informatika menyelaraskan TIK dengan strategi e-government agar TIK dapat memberikan
kontribusi maksimal dalam pencapaian tujuan pengembangan e-government seperti yang tercantum
dalam Inpres no. 3 tahun 2003. Untuk itu ketua bidang informatika antara lain membuat perencanaan
strategis TIK, mengelola organisasi, dan proses-proses yang dilakukan organisasi, mengelola aspek
pendidikan dan pelatihan kepada SDM yang terkait, menjaga adekuasi TIK, mengelola keamanan, dan
mengelola prioritas.
1. Tugas Pokok
a. Membuat perencanaan strategis TIK
b. Membuat kebijakan TIK organisasi
c. Menentukan arsitektur informasi
d. Mengantisipasi perkembangan teknologi
2. Produk Pokok
a. Produk dan layanan e-government yang efektif dan efisien yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan yang ada
b. Proses-proses/kegiatan operasi yang efektif dan efisien
3. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi
c. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
d. Kemampuan mengenal dan mempelajari kecenderungan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi di masa mendatangdan dampanya terhasap lembaga pemerintahan
b. Koordinator Application Devolepment
Koordinator Application Devolepment/Support mengembangkan dan mengelola perawatan
aplikasi yang dilakukan oleh Sistem Analisis dan Progremer. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini
tergolong dalam tingkat taktis/manajerial.
1. Tugas Pokok
a. Megadakan dan merawat perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan
b. Mengelola proyek-proyek pengembangan aplikasi, baik insource maupun outsource
c. Mengelola System Analyst dan Programmer yang mengembangkan (feasibility study,
requirement gathering, mendesain, mengimplementasi) menginstal, menguji (tesiting),
mengkaji (review), dan merawat aplikasi
d. Membantu perawatan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi

88

homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


2. Produk Pokok
a. Aplikasi yang efektif dan efisien
b. Users Manual dan Technical Manual yang updated
c. Dokumen perencanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit Pengelola egovernment dan antisipasi perkembangan teknologi
3. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi
c. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
d. Kemampuan pengadaan dan perawatan perangkat lunak
c. Application Sistem Analisis
Sistem analisis untuk aplikasi-aplikasi komputer membuat rancangan system berdasarkan
kebutuhan pengguna. Sistem Analyst menerjemahkan kebutuhan pengguna menjadi user requirements
dan functional specifications yang digunakan Programmer untuk membuat /memodifikasi aplikasi.
Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional
1. Tugas Pokok
a. Memfasilitasi pengembangan sistem informasi dan aplikasi computer
b. Mempelajari permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan organisasi
c. Memberikan rekomendasi bagaimana sumber daya informasi dapat meningkatkan kinerja
organisasi
2. Produk Pokok
High-Level design document yang mencakup juga user requirements, seta spesifikasi dan
persyaratan aplikasi baik fungsional (efektivitas) maupun nonfungsional (efisiensi).
3. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi
c. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
d. Application-Programmer
Programmer untuk aplikasi komputer merawat/memodifikasi aplikasi computer berdasarkan
rancangan dari analisis sistem. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat
operasional.
1. Tugas Pokok
a. Mengembangkan aplikasi komputer
b. Melakukan pengujian terhadap aplikasi
2. Produk Pokok
Aplikasi sesuai dengan dokumen rancangan dan memenuhi persyaratan fungsional (tidak memiliki
major bugs yang mempengaruhi fungsionalitas utama aplikasi) serta persyaratan nonfungsional.
3. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi
c. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
e. Koordinator Data
Koordinator Data bertanggung jawab terhadap arsitektur data dan mengelolanya sebagai aset
instansi. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat taktis/manajerial.
1. Tugas Pokok
a. Membuat arsitektur data
b. Mengelola data
2. Produk Pokok
a. Dokumen arsitektur data
b. Dokumen perencanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit Pengelola egovernment dan antisipasi perkembangan teknologi
3. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

89

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


f. Database Administrator
Database Admininistrator bertanggung jawab terhadap perawatan sistem basis data dan
integritasnya. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional.
1. Tugas Pokok
a. Membuat rancangan basisdata dan data definition
b. Ikut mengamankan basisdata
c. Melakukan perawatan data
d. Memonitor penggunaan basisdata dan statistik kinerja
2. Produk Pokok
a. Dokumen rancangan basisdata
b. Dokumen prosedur backup and recovery
3. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi
c. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
g. Koordinator Technical Support
Koordinator Technical Support bertanggung jawab terhadap Network Administrator, Sistem
Adminstrator dan lain-lainnya yang merawat sistem agar sistem dapat terus berjalan baik. Dalam
tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat taktis/manajerial.
1. Tugas Pokok
a. Menjamin adanya layanan yang berkesinambungan
b. Mengelola konfigurasi
c. Memonitor proses-proses dan penggunaan system
2. Produk Pokok
a. Sistem yang efektif dan efisien
b. Laporan ketersediaan, termasuk permasalahan-permasalahan yang muncul dan insiden yang
terjadi
3. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK
b. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
h. Network Administrator
Network Administrator bertanggungjawab terhadap kontrol teknis dan administrasi dari jaringan.
Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional.
1. Tugas Pokok
a. Membuat perencanaan infrastruktur telekomunikasi
b. Mengimplementasikan perencanaan infrastruktur telekomunikasi
2. Produk Pokok
a. Dokumen perencanaan infrastruktur telekomunikasi
3. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi
i. Sistem Administrator
Sistem Administrator bertanggung jawab terhadap sistem komputer secara keseluruhan termasuk
jaringan. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional.
1. Tugas Pokok
Mengelola pembelian perangkat keras dan lunak serta instalasinya sesuai prosedur
a. Menambah workstation baru dan konfigurasinya
b. Menginstall perangkat lunak system
2. Produk Pokok
Sistem dengan aplikasi-aplikasi yang berjalan dengan baik, termasuk jelasnya user accounts dan
minimumnya efek negatif yang ditimbulkan virus komputer.
2. Storage space yang cukup bagi para pengguna
3. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK

90

homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi
c. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
4. Produk Pokok
Sistem berjalan dengan baik dan memenuhi persyaratan (tidak memiliki major bugus yang
mempengaruhi fungsionalitas utama aplikasi) serta persyaratan nonfungsional.
5. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi
c. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
j. Koordinator Operation
Koordinator Operation bertanggung jawab pada SDM yang terlibat dalam operasi. Dalam tingkat
manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional
1. Tugas Pokok
a. Mengelola kegiatan operasi
b. Mengelola SDM yang terlibat dalam operasi termasuk operator/users, librarians, dan lain-lain
c. Ikut menentukan rencana strategis TIK, arsitektur informasi, dan antisipasi perkembangan
teknologi
2. Produk Pokok
a. Kegiatan operasi yang berjalan dengan efektif dan efisien
b. Dokumen perncanaan strategis TIK termasuk arsitektur informasi Unit Pengelola egovernment dan antisipasi perkembangan teknologi
3. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi
c. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
k. Librari
Librarian memegang peranan krusial yaitu menyimpan dan menjaga semua program dan data yang
digunakan. Dalam tingkat manajemen, jabatan ini tergolong dalam tingkat operasional.
1. Tugas Pokok
a. Menyimpan semua file program dan data
b. Merawat, menjaga dan mengamankan semua file program dan data
2. Produk Pokok
Backup program dan data
3. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi
c. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
l. Operator/End Users
Pengguna (Operator/End Users) bertanggung jawab pada operasi-operasi yang berhubungan
dengan pelayanan e-government yang menggunakan TIK. Dalam tingkat anajemen, jabatan ini
tergolong dalam tingkat operasional.
1. Tugas Pokok
a. Mengoperasikan sistem informasi dan aplikasi computer
b. Melakukan data entry
2. Produk pokok
Kegiatan operasi yang berjalan dengan efektif dan efisien
3. Kompetensi
a. Kemampuan dasar TIK
b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem informasi
c. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
17. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PRANATA
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
66/Kep/M.PAN/7/2003, yang dimaksud Pranata Komputer adalah Pegawai Negeri Sipil yang
homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

91

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwewenang
untuk melakukan kegiatan sistem informasi berbasis komputer. Mencakup semua profesi yang
telah dijabarkan diatas, seperti sistem analis, programer, operator, network administrator, database
administrator
Berdasarkan SK Menpan tersebut, Pranata Komputer terdiri dari Pranata Komputer
tingkat terampil dan Pranata Komputer tingkat ahli. Pranata Komputer adalah jabatan karir yang
hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil. Tugas pokok Pranata Komputer adalah
merencanakan, menganalisis, merancang, mengimplementasikan, mengembangkan dan atau
mengoperasikan sistem informasi berbasis komputer. Jenjang jabatan Pranata Komputer seperti yang
tertuang pada SK Menpan Nomor 66/Kep/M.PAN/7/2003 adalah seprti tabel berikut :
Jenjang Jabatan Pranata Komputer
Jabatan
Golongan
Golongan Terampil
Pranata Pelaksana Pemula
II/a
Pranata Pelaksana
IIb/IIc/IId
Pranata Pelaksana Lanjutan
IIIa/IIIb/IIIc
Golongan Ahli
Pranata Muda
IIIa - IIIb
Pranata Medya
IIIc-IIId
Pranata Utama
IVa-IVd
Sumber : SK Menpan Nomor 66/Kep/M.PAN/7/2003
18. KESIMPULAN
Rencana induk e-government ini adalah sebagai rekomendasi pada Pemerintahan daerah dalam
rangka penerapan dan mendukung pengimplementasian e-governmen hal ini sejalan dengan Inpres No
3 tahun 2003 tentang pedoman penerapan e-government di pemerintahan pusat maupun didaerah,
sesuai dengan keadaan dan persiapan yang ada pada pemerintahan daerah maka rencana induk egovernment yang dibangun adalah untuk mendukung pencapaian visi dan misi di Pememerintahan
daerah sehingga visi dan misi dari Pememerintahan daerah dapat dilaksanakan dengan baik,
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]

[11]
[12]
[13]

92

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Mukomuko, Kabupaten


Seluma, Dan Kabupaten Kaur Di Provinsi Bengkulu
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan
E-Government.
Grant, G. and D. Chau, "Developing a Generic Framework for e-Government". Journal of Global
Information Management, 2005.
Campbell, S. dan Fainstein, S. (eds.). 2001. Readings in Planning Theory. Blackwell Publishers,
Cambridge, MA.
Gordon, G.L. 2003. Strategic Planning for Local Government. International City/County
Management Association, Washington, D.C.
Andi Yogyakarta, 2006, Local Government Financial Manajemen, transpransi public policy.
Word Bank, http://www1.wordbank.org/publicsektor/egov/difenitio.htm
Eko Indrajit Richardus, Dr., Ir (2006). Electronic Government. Penerbit Andi, Yogyakarta
Ho , Holliday, Layne dan Lee , Netchaeva , PBB , UN The Influence of Perceived Characteristics
of Innovating on e-Government Adoption Electronic Journal of e-Government Volume 2 Issue 1
(11-20) : 2007
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Keputusan Menkominfo Nomor : 57/KEP/M.KOMINFO/12/2003Tentang Panduan Penyusunan
Rencana induk pengembangan e-government pada lembaga
Eko Indrajit Richardus, Dr., Ir (2006). Electronic Government. Penerbit Andi, Yogyakarta

homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

Jurnal Teknologi Informasi, Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999


[14] Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 tahun 2001 tentang Sistem Informasi Potensi Daerah
dan yang dibutuhkan oeh dunia usaha.
[15] Bryson, J.M. 1988. Strategic Planning for Public and Nonprofit Organizations. Jossey-Bass, San
Fransisco, CA.
[16] Fred R. David, 2009, Manajemen Strategis Penerbit Salamba Empat buku 1 edisi 12.
[17] Smith, N.I. 1994. Down-to-Earth Strategic Planning. Prentice Hall, Sydney.
[18] Martin, E.W; Brown, Carol V; Dehayes, Daniel W; Hoffer, J.A; Perkins, William. C.Managing
Information Technologi Fourth Edition. New Jersey : Person Education , Inc
[19] Jogiyanto. 2006. Sistem Informasi Strategik Untuk Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
[20] Rengkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. : Jakarta Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama
[22] Agung setiawan, 2003, Pengantar sistem komputer penerbit informatika Bandung
[23] Keputusan Mentri Pendayagunan Aparatur Negara nomor:66/Krp/M.PAN/7/2003, tentang jabatan
fungsional pranata komputer dan angka kreditnya
[24] Master Plan Kota Denpasar Bali

homepage: http://pps.dinus.ac.id email redaksi: stefanus@pps.dinus.ac.id

93

You might also like