You are on page 1of 49

Nursing Interventions Classification

(NIC)

its belongs to :

Popri Sri Istantiningsih, S.Kep

DAFTAR ISI

HALAMAN
HALAMAN JUDUL.................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................

ACTIVITY THERAPY (Terapi Aktivitas) ................................................

AIRWAY MANAGEMENT (Manajemen Jalan Nafas) ...........................

AIRWAY SUCTION (Suksion Jalan Nafas) ...........................................

ANALGETIC ADMINISTRATION (Administrasi Analgesic) ..................

ANXIETY REDUCTION (Penurunan Cemas) .....................................

ASPIRATION PRECAUTION ................................................................

BOWEL INCONTINENCE CARE .........................................................

10

BOWEL MANAGEMENT .....................................................................

11

BOWEL TRAINING ..............................................................................

12

BREASTFEEDING ASSISTANCE .......................................................

13

CARDIAC CARE ..................................................................................

14

COMUNICATION ENHANCEMENT (Peningkatan komunikasi) .........

15

CONSTIPASI MANAGEMENT (Manajemen Konstipasi) ....................

16

DIARHEA MANAGEMENT (Manajemen Diare) ..................................

17

ELECTROLYT MANAGEMENT (Manajemen Elektrolit) .....................

18

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT (Manajemen Lingkungan) .........

19

EXERCISE THERAPHY : AMBULATION ............................................

20

FEVER TREATMENT (Penanganan Demam) .....................................

21

FLUID MANAGEMENT (Manajemen Cairan) ......................................

22

FLUID MONITORING (monitor Cairan) ...............................................

23

HYPOTHERMI TREATMENT (Penatalaksanaan Hipotermi) ..............

24

HYPOVOLEMIA MANAGEMENT (Manajemen Hipovolemi) ...............

25

IMUNIZATION (Imunisasi) ...................................................................

26

INTRAVENOUS THERAPHY (TERAPI INTRAVENA) .........................

27

INFECTION CONTROL (Kontrol Infeksi) .............................................

28

INFECTION PROTECTION (Perlindungan Infeksi) ............................

29

KNOWLEDGE : Disease Process (Ajarkan Proses Penyakit) ............

30

KNOWLEDGE : DIET (Ajarkan Diet) ...................................................

31

KNOWLEDGE : THERAPY (Ajarkan Pengobatan) .............................

32

NUTRITIONAL MANAGEMENT (Manajemen nutrisi) .........................

33

NUTRITIONAL MONITORING (Monitor Nutrisi) ..................................

34

PAIN MANAGEMENT (Manajemen Nyeri) ..........................................

35

PRESSURE MANAGEMENT (Manajemen Daerah Penekanan) ........

36

RESPIRATORY MONITORING (Monitor Respirasi) ...........................

37

SELF CARE ASSISTANCE ..................................................................

38

SUPPORT SYSTEM ENHANCEMENT (Pe Sistem Dukungan) .......

39

SWALLOWING THERAPY ..................................................................

40

SYOK MANAGEMENT (Manajemen Syok) .........................................

41

TEACHING : Disease Disease Process ..............................................

42

TEMPERATURE REGULATION (Pengaturan Suhu Tubuh) ...............

43

VITAL SIGN MONITORING (Monitor Vital Sign) .................................

44

WEIGHT MANAGEMENT ....................................................................

45

PK : PENINGKATAN TIK.......................................................................

46

PK : ASIDOSIS (Metabolik, Respiratorik) ............................................

47

ACTIVITY THERAPY (Terapi Aktivitas)


Definisi : anjuran dan bantuan dalam aktifitas spesifik baik fisik, kognitif, sosial dan
spiritual untuk meningkatkan rentang, frekuensi, atau durasi dari aktivitas individu
atau grup
Intervensi :
Berkolaborasi dengan okupasi terapis, fisik terapis atau rekreasi terapis
dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas, dengan cara yang
tepat.
Tentukan komitmen pasien untuk meningkatkan frekuensi dan atau rentang
aktifitas.
Bantu untuk mengeksplorasi arti pribadi dari aktifitas yang biasa dilakukan.
Bantu untuk memilih aktifitas konsisten sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi dan sosial.
Bantu berfokus pada apa yang pasien dapat lakukan daripada berfokus
pada kekurangannya.
Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan
untuk aktifitas yang diinginkan
Bantu untuk mendapatkan transportasi, dengan cara yang tepat.
Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktifitas yang disukai.
Bantu untuk mengidentifikasi aktifitas yang penuh arti.
Bantu pasien untuk membuat jadual periode yang spesifik dalam hal
aktifitas diversional ke dalam rutinitas harian.
Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam tingkat
aktifitas
Instruksikan pada pasien/keluarga untuk memelihara fungsi dan kesehatan
sesuai dengan peran dari aktifitas fisik, sosial, spiritual dan kognitif.
Instruksikan pasien/keluarga bagaimana menunjukkan aktifitas yang
diinginkan atau disarankan
Bantu
pasien/keluarga
untuk
mengadaptasi
lingkungan
guna
mengakomodasi aktifitas yang diinginkan.
Sediakan aktifitas untuk meningkatkan lapang perhatian dalam
berkonsultasi dengan OT
Memfasilitasi pergantian aktifitas pada saat pasien mempunyai
keterbatasan dalam waktu, energi atau pergerakan.
Merujuk pada pusat komuniti atau program aktifitas
Bantu dengan aktifitas fisik teratur (misalnya ambulasi, transfer, berpindah
dan perawatan pribadi), sesuai kebutuhan.
Sediakan aktifitas motorik kasar untuk pasien dengan hiperaktif
Buat lingkungan aman untuk pergerakan otot besar, sesuai indikasi
Sediakan aktifitas motorik untuk menghilangkan ketegangan otot.
Sediakan permainan grup yang tidak kompetitif, terstruktur dan aktif.
Dukung keterlibatan dalam aktifitas rekreasi dan diversional yang bertujuan
untuk menurunkan kecemasan : grup menyanyi, voley, pingpong, jalanjalan, berenang, tugas yang sederhana dan simpel, permainan yang
sederhana; tugas rutin, mengurus rumah, berdandan, teka-teki dan kartu.
Sediakan penguatan positif bagi yang aktif berpartisipasi
Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan

Monitor respon emosi, fisik, sosial dan spiritual terhadap aktifitas


Bantu pasien/keluarga untuk memonitor sendiri kemajuannya terhadap
tujuan yang ingin dicapai.

AIRWAY MANAGEMENT (MAnajemen Jalan Nafas)


Definisi :
Mampertahankan kepatenan jalan nafas
Intervensi :
Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berika bronkodilator bial perlu
Barikan pelembab udara
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2

AIRWAY SUCTION (Suksion Jalan nafas)


Definisi : mengeluarkan sekret atau mukus dari jalan napas dengan menggunakan
kateter suksion dimasukkan melalui mulut pasien dan/ atau ke dalam trakea.
Intervensi :
Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning
Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning.
Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning
Minta klien nafas dalam sebelum suction dilakukan.
Berikan O2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suksion
nasotrakeal
Gunakan alat yang steril sitiap melakukan tindakan
Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter
dikeluarkan dari nasotrakeal
Monitor status oksigen pasien
Ajarkan keluarga bagaimana cara melakukan suksion
Hentikan suksion dan berikan oksigen apabila pasien menunjukkan
bradikardi, peningkatan saturasi O2, dll.

ANALGETIC ADMINISTRATION (Administrasi analgesic)


Definisi : penggunaan agen farmakologi untuk menghentikan atau mengurangi
nyeri.
Intervensi :
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian
obat
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal
Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

ANXIETY REDUCTION (penurunan Cemas)


Definisi :
Meminimalkan rasa takut, cemas, meras dalam bahaya atau ketidaknyamanan
terhadap sumber yang tidak diketahui
Intervensi :
Gunakan pendekatan yang menenangkan
Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
Pahami prespektif pasien terhdap situasi stres
Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
Dorong keluarga untuk menemani anak
Lakukan back / neck rub
Dengarkan dengan penuh perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
Barikan obat untuk mengurangi kecemasan

10

ASPIRATION PRECAUTION
Definisi : Meminimalkan factor risiko pasien terhadap aspirasi
Tindakan:
Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan
Monitor status paru
Pelihara jalan nafas
Lakukan suction jika diperlukan
Cek nasogastrik sebelum makan
Hindari makan kalau residu masih banyak
Potong makanan kecil kecil
Haluskan obat sebelumpemberian
Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan

11

BOWEL INCONTINENCE CARE


Definisi : menyediakan kontinensia usus dan ememlihara integritas kulit perianal
Tindakan :
Perkirakan penyebab fisik dan psikologi dari inkontimemsia fekal
Jelaskan penyebab masalah dan rasional dari tindakan
Jelaskan tujuan dari managemen bowel pada pasien/keluarga
Diskusikan prosedur dan criteria hasil yang diharapkan bersama pasien
Instruksikan pasien/keluarga untuk mencatat keluaran feses
Cuci area perianal dengansabun dan air lalukeringkan
Jaga kebersihan baju dan tempat tidur
Lakukan program latihan BAB
Monitor evaluasi bowel yang adekuat
Monitor efek samping pengobatan.

12

BOWEL MANAGEMENT
Definisi : Mempertahankan kelancaran pola eliminasi usus.
Tindakan :
Catat gerakan usus terakhir
Monitor gerakan usus termasuk frekuensi, konsistensi, volume dan warna
jika memungkinkan
Monitor bising usus
Laporkan peningkatan frekuensi bising usus
Monitor adanya tanda dan gejala diare, konstipasi atau impaction
Evaluasi adanya inkontinensia feses jika perlu
Ajarkan pasien tentang makanan spesifik yang mempermudah BAB lancar
Instruksikan pasien/keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi dan
konsistensi feses
Masukkan obat suppositoria jika diperlukan
lakukan program latihan BAB jika memungkinkan
Anjurkan untuk mengurangi makanan yang menghasilkan gas
Instruksikan pasien untuk mmengkonsumsi makanan tinggi serat

13

BOWEL TRAINING
Definisi : Membantu pasien berlatih BAB untuk mengevaluasi rentang waktu yang
spesifik
Tindakan :
Rencanakan program BAB dengan pasien dan pasien yang lain
Konsul ke dokter jika pasien memerlukan suppositoria
Ajarkan ke pasien/keluarga tentang prinsip latihan BAB
Anjurkan pasien untuk cukup minum
Dorong pasien untuk cukup latihan
Jaga privasi klien
Gunakan suppositoria jika memungkinkan
Evaluasi status BAB secara rutin
Modifikasi program BAB jika diperlukan

14

BREASTFEEDING ASSISTANCE
Definisi : Menyiapkan ibu baru untuk menyusui bayinya
Tindakan :
Fasilitasi kontak ibu dengan bayi sawal mungkin (maksimal 2 jam setelah
lahir )
Monitor kemampuan bayi untuk menghisap
Dorong orang tua untuk meminta perawat untuk menemani saat menyusui
sebanyak 8-10 kali/hari
Sediakan kenyamanan dan privasi selama menyusui
Monitor kemampuan bayi untukmenggapai putting
Dorong ibu untuk tidak membatasi bayi menyusu
Monitor integritas kulit sekitar putting
Instruksikan perawatan putting untukmencegah lecet
Diskusikan penggunaan pompa ASI kalau bayi tidakmampu menyusu
Monitor peningkatan pengisian ASI
Jelaskan penggunaan susu formula hanya jika diperlukan
Instruksikan ibu untuk makan makanan bergizi selama menyusui
Dorong ibu untuk minum jika sudah merasa haus
Dorong ibu untuk menghindari penggunaan rokok danPil KB selama
menyusui
Anjurkan ibu untuk memakai Bra yang nyaman, terbuat dari cootn dan
menyokong payudara
Dorong ibu untukmelanjutkan laktasi setelah pulang bekerja/sekolah

15

CARDIAC CARE
Definisi : Membatasi/meminimalkan komplikasi akibat ketidakseimbangan suplai
oksigen miokard dengan kebutuhan pasien yang mengalami gejala gangguan
fungsi jantung
Tindakan :
Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)
Catat adanya disritmia jantung
Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
Monitor status kardiovaskuler
Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
Monitor balance cairan
Monitor adanya perubahan tekanan darah
Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
Monitor toleransi aktivitas pasien
Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan stress

16

COMUNICATION ENHANCEMENT (Peningkatan komunikasi)


Definisi : membantu dalam menerima dan mempelajari metode alternatif untuk
hidup dengan gangguan berbicara.
Intervensi :
Membantu keluarga dalam memahami pembicaraan pasien
Berbicara kepada pasien dengan lambat dan dengan suara yang jelas
Mendengarkan pasien dengan baik
Menggunakan kata dan kalimat yang singkat
Berdiri dihadapan pasien saat berbicara
Menggunakan papan tulis bila perlu
Instruksikan pasien dan keluarga untuk menggunakan bntuan berbicara
Memberikan reinforcement (pujian) positif kepada pasien
Anjurkan pasien untuk mengulangi pembicaraannya jika belum jelas
Gunakan interpreter jika perlu

17

CONSTIPASI MANAGEMENT (Manajemen Konstipasi)


Definisi : mencegah dan mengatasi konstipasi
Intervensi :
Monitor tanda dan gejala konstipasi
Monior bising usus
Monitor feses: frekuensi, konsistensi dan volume
Konsultasi dengan dokter tentang penurunan dan peningkatan bising
usus
Mitor tanda dan gejala ruptur usus/peritonitis
Jelaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan terhadap pasien
Identifikasi faktor penyebab dan kontribusi konstipasi
Dukung intake cairan
Instruksikan laksatif
Berikan enema/irigasi

18

DIARHEA MANAGEMENT (Manajemen diare)


Definisi : pencegahan dan pengurangan diare
Tindakan :
Evaluasi efek samping pengobatan terhadap gastrointestinal
Ajarkan pasien untuk menggunakan obat antidiare
Instruksikan pasien/keluarga untukmencatat warna, jumlah, frekuenai dan
konsistensi dari feses
Evaluasi intake makanan yang masuk
Identifikasi factor penyebab dari diare
Monitor tanda dan gejala diare
Observasi turgor kulit secara rutin
Ukur diare/keluaran BAB
Hubungi dokter jika ada kenanikan bising usus
Instruksikan pasien untukmakan rendah serat, tinggi protein dan tinggi kalori
jika memungkinkan
Instruksikan untuk menghindari laksative
Ajarkan tehnik menurunkan stress
Monitor persiapan makanan yang aman

19

ELECTROLYT MANAGEMENT (Manajemen Elektrolit)


Definisi :
Mempertahankan keseimbangan
abnormalitas serum elektrolit.

elektrolit

dan

mencegah

komplikasi

dan

Intervensi :
Monitor terhadap serum elektrolit abnormal
Monitor adanya manifestasi ketidak seimbangan elektrolit
Pertahankan kepatenan akses interavena
Berikan cairan sesuai kebutuhan
Pertahankan intake dan output akurat
Pertahankan kandungan elektrolit iv
Berikan suplemen elektrolit ( melalui oral, nasogastrik dan iv ) jika
diperlukan.
Kirim spesimen ke laborat untuk analisis elektrolit ( AGD, urin, serum )
Monitor tehadap kehilangan elektrolit dan cairan ( nasogastrik suction, diare,
dan diaporesis )
Berikan diet khusus pada pasien dengan ketidak simbangan elektrolit
Berikan lingkungan nyaman bagi pasien neurologik dan neuromuskuler
dengan ketidak simbangan elektrolit
Konsulkan adanya tanda dan gejala dari cairan ketidakseimbangan cairan
dan elektrolit
Monitor respon pasien terhadap pemberian terapi elektrolit
Monitor efek samping dari pemberian suplemen elektrolit
Monitor serum potasium pada pesien yang mendapat terapi digitalis dan
diuretik
Tempatkan monitor kardiak

20

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT (Manajemen Lingkungan)


Definisi : memanipulasi lingkungan sekitar pasien untuk kepentingan terapeutik
Intervensi :
Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan
fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan
perabotan)
Memasang side rail tempat tidur
Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.
Membatasi pengunjung
Memberikan penerangan yang cukup
Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien.
Mengontrol lingkungan dari kebisingan
Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya
perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit.

21

EXERCISE THERAPHY : AMBULATION (Terapi Aktivitas : Ambulasi)


Definisi : membantu pasien memulai aktivitas fisik untuk memperkuat fungsi
tubuh selama perawatan dan melindungi dari sakit atau cedera.
Intervensi :
Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat
latihan
Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan
kebutuhan
Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap
cedera
Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi
Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai
kemampuan
Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan
ADLs ps.
Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan

22

FEVER TREATMENT (Penanganan Demam)


Definisi : manajemen pasien dengan hiperpireksia yang disebabkan oleh faktor
non lingkungan.
Intervensi :
Monitor suhu sesering mungkin
Monitor IWL
Lakukan monitoring suhu secara kontinyu
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tekanan darah, nadi dan RR
Monitor penurunan tingkat kesadaran
Monitor WBC, Hb, dan Hct
Monitor intake dan output
Monitor keabnormalan elektrolit
Monitor ketidakseimbangan asam basa
Monitor adanya aritmia
Berikan anti piretik
Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam
Selimuti pasien
Lakukan tapid sponge
Berikan cairan intravena
Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil

23

FLUID MANAGEMENT (Manajemen Cairan)


Definisi :
Mempertahankan keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi dari level cairan
abnormal atau tidak diharapkan
Intervensi :
Timbang popok/pembalut jika diperlukan
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Pasang urin kateter jika diperlukan
Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt ,
osmolalitas urin )
Monitor status hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP
Monitor vital sign
Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi
vena leher, asites)
Monitor berat pasien sebelum dan setelah dialisis
Kaji lokasi dan luas edema
Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian
Lakukan terapi IV
Monitor status nutrisi
Berikan cairan
Berikan diuretik sesuai interuksi
Berikan cairan IV pada suhu ruangan
Dorong masukan oral
Berikan penggantian nesogatrik sesuai output
Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na
< 130 mEq/l
Monitor respon pasien terhadap terapi elektrolit
Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

24

FLUID MONITORING (monitor Cairan)


Definisi :
Mengumpulkan dan menganalisa data pasien untuk pengaturan keseimbangan
cairan
Intervensi :
Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi
Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan
(Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal jantung, diaporesis,
disfungsi hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit urine
Monitor serum dan osmilalitas urine
Monitor BP<HR, dan RR
Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung
Monitor parameter hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake dan output
Monitor membran mukosa dan turgor kulit, serta rasa haus
Catat monitor warna, jumlah dan
Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari odema
Bari cairan sesuai keperluan
Beri obat yang dapat meningkatkan output urin
Lakukan hemodialisis bial perlu dan catat respons pasien

25

HYPOTHERMI TREATMENT (Penatalaksanaan Hipotermi)


Definisi : Penatalaksanaan pasien dengan temperatur dibawah 35oC
Tindakan :
Pindahkan pasien ke tempat yang lebih hangat
Ganti pakaian pasien dengan dengan pakaian yang kering dan hangat
Monitor suhu tubuh pasien
Monitor gejala yang berhubungan dengan hipotermi seperti
fatigue,kelemahan , bingung, perubahan warna kulit
Identifikasi factor penyebab hipotermi
Dekatkan monitor jantung
Berikan oksigen
Monitor warna kulit
Berikan cairan yang hangat
Monitor adanya bradikardi, status respirasi
Ajarkan tanda awal dari hipotermi

26

HYPOVOLEMIA MANAGEMENT (Manajemen Hipovolemi)


Definisi : Penambahan volume cairan intravaskular pada pasien dengan kurang
volume cairan
Tindakan :
Monitor status cairan termasuk intake dan ourput cairan
Pelihara IV line
Monitor tingkat Hb dan hematokrit
Monitor tanda vital
Monitor responpasien terhadap penambahan cairan
Monitor berat badan
Dorong pasien untuk menambah intake oral
Pemberian cairan Iv monitor adanya tanda dan gejala kelebihanvolume
cairan
Monitor adanya tanda gagal ginjal

27

IMUNIZATION (Imunisasi)
Definisi : memberikan imunisasi untukmencegah penyakit menular
Tindakan :
Ajarkan keluarga tentang jadwal imunisasi, alasan dan manfaat serta efek
samping
Ajarkan keluarga tentang vaksinasi yang sesuai dengan paparan tertentu
Berikan informasi dalam bentuk tulisan
Sediakan catatan tentang tanggal dan jenis imunisasi
Identifikasi tehnik administrasi yeng tepat
Identifikasikan rekomendasi terbaru tentang manfaat imunisasi
Berikan injeksi pada paha anterolateral
Identifikasi kontraindikasi pemberian imunisasi
Yakinkan inform consent untuk pemberian vaksin
Bantu keluarga dengan masalah keuangan untuk pembayaran imunisasi
Observasi pasien detelah pemberian obat
Restrain anak selama pemberian imunisasi
Jadwalkan imunisasi dalam selang waktu yang sesuai

28

INTRAVENOUS THERAPHY (TERAPI INTRAVENA)


Definisi :
Memberikan monitor cairan IV dan pengobatan
Intervensi :
Verifikasi perintah terapi IV
Jelaskan pada pesien tetntang prosedur
Pertahankan teknik aseptik
Periksa jenis cairan, jumlah, tanggal kadaluarsa, karakter cairan dan
kerusakan kontainer
Pilih dan persiapkan pompa IV
Pasangkan kontainer dengan tube yang sesuai
Simpan cairan IV paa suhu rungan
Identifikasi apakah pasien mendapatka obat yang tidak cocok dengan
pengobatan yang dinteruksikan
Berika pengobatan IV dan monitor hasilnya
Monitor kecepatan IV dan area IV selama infusion
Monitor overload cairan reaksi fisik
Monitor kepatenan IV sebelum pemberian obat IV
Ganti kanul, infuset setiap 48 jam
Pertahankan dressing
Lakukan pengecekan area IV secara teratur
Lakukan perawatan area IV
Monitor tanda vital
Batasi potasium IV sampai 20 mEq/jan atau 200 mEq/24 jam
Catat intake dan output
Monitor tanda dan gejala pelebitis dan infeksi lokal
Pertahankan kewaspadaan menyeluruh

29

INFECTION CONTROL (Kontrol Infeksi)


Definisi :
Meminimalkan mendapatkan infeksi dan trasmisi agen infeksi
Intervensi :
Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi
Batasi pengunjung bila perlu
Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung meninggalkan pasien
Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan
Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk
umum
Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila perlu

30

INFECTION PROTECTION (Perlindungan infeksi)


Deinisi :
Pencegahan dan deteksi dini infeksi pada pasien yang beresiko
Intervensi :
Monitor tanda dan gejala infeksi sistenikmdan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap penyakit menular
Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada area epidema
Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
Ambil kultur
Dorong masukkan nutrisi yang cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Monitor perubahan tingkat energi
Dorong peningkatan mobilitas dan latihan
Dorong batuk dan napas dalam
Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari infeksi
Batasi buah segar, sayuran dan merica pada pasien nertipenia
Jauhkan bunga dan tanaman dari lingkungan pasien
Berikan ruangan pribadi
Yakinkan keamanan air dengan hiperklorinasi dan pemanasan
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

31

KNOWLEDGE : disease process (Ajarkan proses penyakit)


Definisi : membantu pasien memahami informasi proses penyakit secara spesifik
Intervensi :
Gali pengetahuan pasien tentang proses penyakit
Jalaskan patofisiologi penyakit
Jelaskan tanda dan gejala penyakit
Terangkan proses penyakit
Identifikasi proses kemungkinan penyebab
berikan informasi tentang kondisi pasien
hindari memberi harapan palsu
berika informasi kemajuan pasien kepada keluarga
diskusikan perubahan gaya hidup untuk mencegah komplikasi dimasa
depan
diskusikan pilihan terapi
terangkan rasional tindakan
terangkan komplikasi kronik
terangkan tada dan gejala apa yang harus dilaporkan ketenaga kesehatan
jelaskan cara mencegah atau meminimalkan efek samping penyakit

32

KNOWLEDGE : DIET (AJARKAN DIET)


Definisi :
Menyiapkan pasien untuk mengikuti diet yang dibuat dengan benat
Intervensi :
gali pengetahuan pasien tentang diet yang dianjurkan
tentuka sikap keluarga terhadap pasien diet
jelaskan tujuan diet
instruksikan pasien bagaimana cara membuat catatan diet
informasikan berapa lama diet harus diikuti
instruksikan pasien tenteng makanan kesukaan dalam diet yang dianjurkan
observasi pilihan makanan pasien sesuai dengan diet yang dianjurkan
ajurkan membuat rencana makan
dorong informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain
konsul ahli gizi
libatkan keluarga

33

KNOWLEDGE : THERAPY (AJARKAN PENGOBATAN)


Definisi :
Menyiapkan pasien untuk menggunakan obat dengan aman dan monitor efeknya
Intervensi :
jelaskan pasien untuk mengenal karakteristik obat
informasikan nama generik dan nama dagang
jelaskan tujuan kerja obat
jelaskan dosis, rute dan durasi obat
evaluasi kemampuan pasien menggunakan obat
ajarkan pasien untuk melakukan prosedur sebelum minum obat
informasikan apa yang dilakukan jika dosis obat hilang
informasikan akibat tidak minum obat
informasikan efek samping obat
jelaskan tanda dan gejala over dosis obat
jelaskan cara menyimpan obat
jalaskan interaksi obat
jelaskan cara mencegah atau mengurangi efek samping obat
berikan informasi tertulis tentang aksi, tujuan, efek samping obat, dll.

34

NUTRITIONAL MANAGEMENT (Manajemen nutrisi)


Definisi : membantu dengan memberikan diet makanan dan cairan yang
seimbang.
Intervensi :
Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

35

NUTRITIONAL MONITORING (Monitor nutrisi)


Definisi : mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah atau
meminimalkan malnutrisi.
Intervensi :
BB pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama makan
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisi
Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

36

PAIN MANAGEMENT (Manajemen Nyeri)


Definisi : mengurangi nyeri dan menurunkan tingkat nyeri yang dirasakan pasien.
Intervensi :
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan
kontrol nyeri masa lampau
Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter
personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

37

PRESSURE MANAGEMENT ( Manajemen daerah penekanan)


Definisi : meminimalkan penekanan pada bagian tubuh.
Intervensi :
Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Hindari kerutan padaa tempat tidur
Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
Monitor kulit akan adanya kemerahan
Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Monitor status nutrisi pasien
Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat

38

RESPIRATORY MONITORING (Monitor Respirasi)


Definisi :
Mengumpulkan dan menganalisa data pesiaen untuk meyakinkan kepatenan jalan
nafas dan pertukaran gas yang edekuat
Intervensi :
Monitor rata rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi
Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan,
retraksi otot supraclavicular dan intercostal
Monitor suara nafas, seperti dengkur
Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne
stokes, biot
Palpasi kesalmaan epansi paru
Perkuso toraks anterior dan posterior dari apeks sampai basisi bilateral
Catat lokasi trakea
Monitor kelelahan otot diagfragma ( gerakan paradoksis )
Auskultasi suara nafas, catat area penurunan / tidak adanya ventilasi dan
suara tambahan
Tentukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi
pada jalan napas utama
Uskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya
Monitor nilai PFT, terutama kapasitas vital, kekuatan inspirasi maksimal,
volume ekspirasi paksa
Monitor hasil ventilasi mekanik, catat peningkatan tekanan inspirasi dan
penurunan vilume tidal
Monitor peningkatan kelelahan, camas dan lapar udara
Catat perubahan SaO2, SvO2, end tidal CO2, perubahan nilai ABG
Monitor kemampuan pasien untuk batuk efektif
Monitor secret respiratori pasien
Catat onset, karakteristik dan durasi batuk
Monitor dispena dan kejadian yang meningkatkan atau memperburuk
Monitor crepitus
Monitor foto toraks
Buka jalan nafas dengan chin lift atau jaw trust
Posisikan pasien pada satu sisi untuk mencegah aspirasi
Lakukan resuistasi
Lakukan tindakan terapi raspiratori

39

SELF CARE ASSISTANCE


Definisi : membantu pasien untuk memenuhi ADL
Intervensi :
Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.
Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri,
berpakaian, berhias, toileting dan makan.
Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan selfcare.
Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai
kemampuan yang dimiliki.
Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak
mampu melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan
bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.
Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.
Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari.

40

SUPPORT SYSTEM ENHANCEMENT


(Peningkatan Sistem Dukungan)
Definisi : Memfasilitasi dukungan dari pasien oleh keluarga, teman dan komunitas
Intervensi :
Mengkaji respon psikologi terhadap situasi dan ketersediaan sistem
dukungan
Menentukan keadekuatan dari jaringan sosial yang ada
Mengidentifikasi tingkat dukungan keluarga
Menentukan sistem dukungan yang saat ini digunakan
Menentukan tahanan untuk menggunakan sistem dukungan
Monitor situasi keluarga saat ini
Dukung pasien untuk berpartisipasi dalam aktifitas sosial dan komunitas
Dukung hubungan dengan orang yang mempunyai ketertarikan dan tujuan
yang sama
Rujuk pada self help group, jika tepat
Mengkaji sumber komunitas yang adekuat untuk mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan
Rujuk pada program promosi/pencegahan/penanganan/ rehabilitasi di
komunitas dengan cara yang tepat
Sediakan pelayanan dengan perilaku caring dan supportive
Libatkan keluarga/SO/teman dalam perawatan dan perencanaan
Jelaskan untuk memperhatikan orang lain bagaimana mereka dapat
menolong.

41

SWALLOWING THERAPY
Definisi :
Memfasilitasi menelan danmencegah komplikasi akibat gangguan menelan
Tindakan :
Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain untukmemberikan rencana
rehabilitasi
Jaga privasi pasien
Posisikan pasien dimana ia dapat mendengar dan melihat anda
Menghindari minum memakai sedotan
Monitor adanya tanda dngejala aspirasi
Monitor berat badan
Dorong untuk melakukan perawatan mulut jika diperlukan

42

SYOK MANAGEMENT (manajemen Syok)


Definisi :
Memfasilitasi pertukaran oksigen dan nutrien kejaringan sistemik dengan
membuang produk sisa pada pasien dengan gangguan perfusi jaringan berat
Intervensi :
Infeksi pendarahan membran mukosa, kemerahan setelah trauma minimal,
cairan dari area tusukan ptekiae
Monitor tekanan darah dan hemodinamik
Dorong istirahat dan batasi aktivitas
Catat takikardi, penurunan tekanan darah, tekanan arteri sistemik yang
rendah, pucat, penurunan cafilary refill, berkeringat
Monitor denyut jantung adakah berdikari
Observasi ekstermitas : warna, hangat, bengkak, nadi, tekstur, edema,
userasi
Monitor iskemi sereberal atau indikasi aliran darah sereberal tidak adekuat
atau tekanan perfusi sereberal
Monitor fungsi ginjal
Berikan pengobatan visiko aktif
Masukkan kateter urine k/p
Monitor fungsi neurologis
Monitor koagulasi dan CBC
Awasi AGD an perfusi jaringan
Gunakan monitor arterial untuk meningkatkan keakurtan pembacaan
tekanan darah berika terapi oksigen atau ventilasi mekanik k/p
Masukkan NGT untuk mencsution dan monitir sekret
Monitor tanda vital ortostatik
Pertahankan kepatenan IV
Dorong harapan yang relistik keluarga
Monitor pengahantaran oksigen ( PaO2, Sao2, Hb, CO )
Monitor tanda oksigenasi tidak adekuat ( pucat, sianosis, pengisian kapiler
lama )
Monitor tanda gagal nafas ( PaO2 , PaCO2 )
Monitor hasil lab perubahan oksigenasi dan keseimbangan asam basa
Evaluasi efek terapi cairan
Lindungi dari trauma
Berikan cairan untuk mampertahankan tekanan darah dan CO

43

TEACHING : Disease Disease Process


Definisi : membantu pasien memahami informasi yang berhubungan dengan
proses penyakit yang spesifik
Intervensi :
1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses
penyakit yang spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan
dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan
cara yang tepat
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat
6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
7. Hindari jaminan yang kosong
8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan
cara yang tepat
9. Sediakan informasi tentang pengukuran diagnostik yang tersedia, dengan
tepat.
10. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
11. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
12. Gambarkan rasional rekomendasi manajemen terapi/penanganan
13. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau diindikasikan
14. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat
15. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang
tepat
16. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat
17. Sediakan telepon untuk memanggil jika komplikasi terjadi
18. Kuatkan informasi yang disediakan oleh anggota tim kesehatan lain, dengan
cara yang tepat.

44

TEMPERATURE REGULATION (Pengaturan Suhu Tubuh)


Definisi : memelihara suhu tubuh pada rentang yang normal
Intervensi :
Monitor suhu minimal tiap 2 jam
Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas
Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek
negatif dari kedinginan
Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan
emergency yang diperlukan
Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan
Berikan anti piretik jika perlu

45

VITAL SIGN MONITORING (Monitor Vital Sign)


Definisi : mengumpulkan dan menganalisa data tentang kardiovaskuler, respirasi,
suhu tubuh, untuk mengatasi dan mencegah komplikasi.
Intervensi :
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor adanya pulsus paradoksus
Monitor adanya pulsus alterans
Monitor jumlah dan irama jantung
Monitor bunyi jantung
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan abnormal
Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

46

WEIGHT MANAGEMENT
Diskusikan bersama pasien mengenai hubungan antara intake makanan, latihan,
peningkatan BB dan penurunan BB

Diskusikan bersama pasien mengani kondisi medis yang dapat mempengaruhi BB


Diskusikan bersama pasien mengenai kebiasaan, gaya hidup dan factor herediter yang
dapat mempengaruhi BB
Diskusikan bersama pasien mengenai risiko yang berhubungan dengan BB berlebih dan
penurunan BB

Dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan


Perkirakan BB badan ideal pasien

47

PK : PENINGKATAN TIK
Perawat akan meminimlakan kompliksi PTIK

1. Kaji dan laporkan segera tanda-tanda yang mengarah pada PTIK yang lebih
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

hebat
Batasi cairan sesuai program terapi
Elevasi kepala 30 40 derajat kalau tidak ada kontraindikasi
Pertahankan kepala dan leher pada posisi midline, hindari fleksi ekstensi dan
rotasi pada kepala dan leher
Kelola obat ; pelunak feses antitusif dan antideuritik sesuai program
Pertahankan kebersihan jalan napas dan beri oksigen sesuai program
Observasi dan awasi kondisi yang menimbulkan agitasi
Anjurkan untuk membatasi aktivitas.

48

PK : ASIDOSIS (metabolik, respiratorik)


Asidosis Metabolik
1. Pantau tanda dan gejala asidosis metabolik
a. pernafasan cepat danlambat
b. sakit kepala
c. mual dan muntah
d. bikarbonat plasma dan pH arteri darah rendah
e. perubahan tingkah laku, mengantuk
f. kalsium serum meningkat
g. klorida serum meningkat
h. penurunan HCO3
2. Untuk klien klien dengan asidosis metabolik
a. mulai dengan penggantian cairan IV sesuai program tergantung dari
b.
c.
d.
e.

penyebab dasarnya.
Jika etiologinya DM, rujuk pada PK: hipo/hiperglikemia
Kaji tanda dangejala hipokalsemia, hipokalemia, dan alkalosis
setelah asidosisnya terkoreksi
Lakukan koreksi pada setiap gangguan ketidakseimbangan elektrolit
sesuai dengan program dokter
Pantau nilai gas darah arteri dan pH urine.

Untuk asidosis Respiratorik


1. Pantau tanda dan gejala asidosis respiratorik
a. takikardi
b. disritmia
c. berkeringat
d. mual/muntah
e. gelisah
f. dyspneu
g. peningkatan usaha nafas
h. penurunan frekuensi pernafasan
i. peningkatan PCO2
j. peningkatan kalsium serum
k. penurunan natrium klorida
2. Untuk klien klien dengan asidosis respiratorik
a. perbaiki ventilasi melalui pengubahan posisi pada semifowler, latihan
nafas dalam
b. konsul kemungkinan penggunaan ventilasi mekanis
c. berikan oksigen setelah klien dapat bernafas dengan baik
d. tingkatkan pemberian hidrasi yang optimal

49

You might also like