Professional Documents
Culture Documents
6 (2013)
Andayani
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
The investment decision requires a way which can be used to find out the forming of optimal portfolio from stock
securities. Optimal portfolio is the efficient portfolio that which provide maximum benefits to investors. The
single index model is one of the alternative ways in order to find out the forming of optimal portfolio. This study
aims to determine the optimal portfolio formation using the single index model on LQ-45 stocks in the Indonesia
Stock Exchange. This research method is qualitative descriptive research that describes the state of the object and
does not intend to take or draw general conclusions applicable. The sample used is a company belonging to the
LQ-45 stocks which are listed on the Indonesia Stock Exchange during the period of observation to 1st (August
2009-May 2010), the observation period to 2nd (June 2010-March 2011), and the observation period to 3rd
(April 2011-January 2012). The results of research indicates that in the forming of optimal portfolio from 9 LQ45 stocks, there are 2 stocks of the observation period to 3rd (April 2011-January 2012) which have selected as
the research object which forms the optimal portfolio with different proportion of stock. These stocks are PT AKR
Corporindo with the stock proportion as much as 2.6, and PT Unilever Indonesia with the stock proportion as
much as -1.6. The portfolio which forms LQ-45 stocks with the optimal portfolio profit rates are expected to be as
much as 0.2569 with the portfolio risk rates as much as 0.2057.
Keywords: single index model, optimal portfolio.
ABSTRAK
Dalam pengambilan keputusan investasi dibutuhkan suatu cara yang dapat digunakan untuk
mengetahui pembentukan portofolio optimal dari suatu sekuritas saham. Portofolio optimal adalah
portofolio efisien yang memberikan manfaat maksimal bagi investor. Model indeks tunggal
merupakan salah satu alternatif untuk mengetahui pembentukan portofolio optimal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks
tunggal pada saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian ini bersifat kualitatif
deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan dari objek dan tidak bermaksud untuk
mengambil atau menarik simpulan yang berlaku umum. Sampel yang digunakan adalah perusahaan
yang tergolong dalam saham LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
pengamatan ke 1 (Agustus 2009Mei 2010), periode pengamatan ke 2 (Juni 2010-Maret 2011), dan
periode pengamatan ke 3 (April 2011-Januari 2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam
pembentukan portofolio optimal dari 9 saham LQ-45 yang menjadi obyek penelitian terdapat 2 saham
dari periode pengamatan ke 3 (April 2011-Januari 2012) yang membentuk portofolio optimal dengan
proporsi saham yang berbeda. Saham tersebut adalah PT AKR Corporindo dengan proporsi saham
2,6, dan PT Unilever Indonesia dengan proporsi saham -1,6. Portofolio yang membentuk saham LQ-45
dengan tingkat keuntungan portofolio optimal yang diharapkan sebesar 0,2569 dengan tingkat risiko
portofolio sebesar 0,2057.
Kata kunci : model indeks tunggal, portofolio optimal.
PENDAHULUAN
Pasar modal di Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Dengan
adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana
dapat menginvestasikan dananya pada berbagai sekuritas dengan harapan memperoleh
imbalan (return). Sedangkan perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana dapat
memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan proyek-proyeknya. Dengan alternatif
pendanaan dari pasar modal, perusahaan dapat beroperasi mengembangkan bisnisnya dan
pemerintah dapat membiayai berbagai kegiatannya sehingga meningkatkan kegiatan
perekonomian negara dan kemakmuran masyarakat luas (Tandelilin, 2010:61).
Pasar modal merupakan alternatif investasi jangka panjang dan sebagai media
investasi bagi investor. Tiap-tiap pilihan investasi mempunyai tingkat keuntungan dan
risiko yang berbeda-beda pula. Bahkan, tingkat keuntungan dan risiko antar saham pun
akan berbeda sekalipun dalam sektor industri yang sama. Hal ini disebabkan oleh adanya
perbedaan faktor internal (manajemen, pemasaran, keadaan keuangan, kualitas produk, dan
kemampuan bersaing) dan faktor eksternal (kebijakan pemerintah, pesaing, serta selera dan
daya beli masyarakat) (Suryantini, 2007:300).
Investor dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dan atau
sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa yang akan datang.
Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke
aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Investasi terkadang
mengandung unsur yang tidak pasti atau berisiko. Investor tidak akan mengetahui secara
pasti berapa yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya, dan perlu
mengetahui risiko investasi tersebut. Risiko investasi bisa diartikan sebagai kemungkinan
terjadinya perbedaan antara return aktual dengan return harapan. Dua konsep ini, antara
risiko dan return, seperti dua sisi mata uang yang selalu berdampingan. Artinya dalam
berinvestasi, disamping menghitung return harapan, investor juga harus memperhatikan
risiko yang harus ditanggung. Oleh karena itu, investor harus pandai-pandai mencari
alternatif investasi yang menawarkan tingkat return harapan paling tinggi dengan tingkat
risiko tertentu, atau investasi yang menawarkan return tertentu pada tingkat risiko terendah
(Tandelilin, 2010:101).
Dengan menghitung tingkat return harapan saja tidaklah cukup. Risiko dari investasi
juga perlu dipertimbangkan. Tingkat keuntungan dan risiko merupakan dua hal yang tidak
dapat dipisahkan. Tingkat keuntungan dan risiko mempunyai hubungan yang saling terkait,
jika semakin besar risiko yang harus ditanggung investor, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang diterima.
Semakin bervariasinya harga saham suatu perusahaan, maka saham tersebut lebih
beresiko. Bagi investor kondisi ini harus dihindari, karena akan mengurangi keuntungan.
Portofolio saham merupakan cara untuk memperkecil resiko, yaitu dengan
mengkombinasikan beberapa saham perusahaan. Bagi investor yang mendiversifikasikan
sahamnya dalam bentuk portofolio, akan memperhatikan ini akan memaksimalkan return
dengan resiko tertentu atau meminimumkan resiko dengan return tertentu. Hal inilah yang
disebut sebagai bentuk portofolio optimal (Sulistiono, 2006:20).
Pembentukan portofolio menimbulkan suatu anggapan bahwa sekuritas-sekuritas
bergerak bersama-sama bukan karena efek di luar pasar (misalnya efek dari industri atau
perusahaan-perusahaan itu sendiri), melainkan karena mempunyai hubungan yang umum
terhadap indeks pasar (Jogiyanto, 2000:236). Dalam model indeks tunggal didasarkan pada
pengamatan harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga saham. Jika
terdapat hal tersebut, maka akan timbul pertanyaan portofolio saham mana yang akan
dipilih oleh investor. Jika investor rasional, maka akan memilih portofolio saham yang
Indeks LQ-45
Indeks LQ-45 terdiri dari 45 saham di BEI dengan likuiditas yang tinggi dan
kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi menurut beberapa kriteria pemilihan.
Kriteria-kriteria berikut digunakan untuk memilih ke 45 saham yang masuk dalam indeks
LQ-45 sebagai berikut: (1) masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di
pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir); (2) urutan berdasarkan
kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir); (3) telah dicatat
di BEI selama paling sedikit 3 bulan; (4) kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan
perusahaan, frekuensi dan jumlah hari transaksi di pasar reguler.
Penggantian saham dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan
Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi, maka
saham tersebut dikeluarkan dari penghitungan indeks dan diganti dengan saham lain yang
memenuhi kriteria (Tandelilin, 2010:87).
Investasi
Tandelilin (2010:2) menyatakan bahwa investasi adalah komitmen atas sejumlah dana
atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini
dengan harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah
dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait
dengan investasi tersebut. Investasi dapat berupa: (1) investasi langsung; (2) investasi tidak
langsung (Jogiyanto, 2010:8).
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi menurut Tandelilin
(2010:7) yaitu sebagai berikut: (1) untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa
datang; (2) mengurangi tekanan inflasi; (3) dorongan untuk menghemat pajak.
Proses investasi menunjukkan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi
dalam sekuritas, yaitu sekuritas apa yang akan dipilih, seberapa banyak investasi tersebut
dan kapan investasi akan dilakukan. Untuk mengambil keputusan tersebut diperlukan
langkah-langkah yaitu menentukan kebijakan investasi, analisis sekuritas, pembentukan
portofolio, melakukan revisi portofolio, dan evaluasi kinerja portofolio (Husnan, 2005:49).
Portofolio
Pada kenyataannya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau
risiko, sehingga investor tidak mengetahui secara pasti hasil yang akan diperolehnya dari
investasi yang dilakukannya. Salah satu karakteristik investasi pada sekuritas adalah
kemudahan untuk membentuk portofolio investasi. Menurut Sunariyah (2006:193),
portofolio diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasikan dan
dipegang oleh investor, baik secara perorangan maupun lembaga. Dengan demikian,
investor dapat dengan mudah melakukan diversifikasi investasi pada berbagai kesempatan
investasi.
Return
Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan
faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Hubungan risiko dan return harapan dari
suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linear. Artinya, semakin besar return
harapan, semakin besar pula tingkat risiko yang harus dipertimbangkan. (Tandelilin, 2010:9).
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga
merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang
dilakukannya.
maka dapat ditentukan beberapa proporsi dana yang akan diinvetasikan dalam portofolio
optimal yang berdasarkan nilai dari tingkat keuntungan portofolio dengan tingkat
keuntungan pasar. Berikut ini gambar yang menunjukkan portofolio yang efisien dan
portofolio optimal.
Return yang diharapkan
(Rp)
u2
u1
D
C
G
B
Titik-titik portofolio
optimal B,C,D,E
Risiko (p)
Sumber: (Tandelilin, 2001:78)
Gambar 1
Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal
tersebut. Angka tersebut adalah rasio antara excess return dengan beta (Excess Return To
Beta). Excess return dapat didefinisikan sebagai selisih return ekspektasi dengan return aktiva
bebas risiko. Excess Return To Beta berarti mengukur kelebihan return relatif terhadap satu
unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan beta. Rasio ERB ini juga
menunjukkan hubungan antara dua faktor penentu investasi, yaitu return dan risiko
(Jogiyanto, 2003:225).
Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai rasio
ERB yang tinggi. Aktiva-aktiva dengan hasil rasio yang rendah tidak akan dimasukkan ke
dalam portofolio optimal. Dengan demikian, diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off point)
yang menentukan batas nilai rasio berapa yang dikatakan tinggi.
Penelitian Terdahulu
Tabel 1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Peneliti
Judul
Alat Analisis
Hasil Penelitian
Ni Putu Santi
Suryantini
(2007)
Perbedaan
Kinerja
Portofolio
Berdasarkan Strategi
Portofolio Aktif dan
Pasif Pada Saham
LQ-45 di BEJ
Metode Sharpe,
Metode Treynor,
dan
Metode
Jensen
Umanto
(2008)
Analisis
Penilaian
Kinerja
Portofolio
Optimal
SahamSaham LQ-45
Model
indeks
tunggal
dan
model constant
correlation
Pemilihan Portofolio
Optimal
Dengan
Menggunakan Model
Markowitz di BEI
Model
Markowitz
Eko
Mochammad
Effendy
Nugroho
Subardo
(2010)
Rerangka Pemikiran
Data
Harga
Saham
Individu,
Pergerakan
ILQ45,
Pembagian
dividen individu saham,
Suku bunga SBI, Profil
masing-masing
perusahaan
Risiko
Return
Pembentukan
Portofolio
Optimal
dengan Model Indeks Tunggal
Return Portofolio
Risiko Portofolio
METODA PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Objek) Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yang artinya penelitian yang
menggambarkan keadaan dari objek dan tidak bermaksud untuk mengambil atau menarik
simpulan yang berlaku umum. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
tergolong dalam saham LQ-45 yang tercatat di BEI pada periode pengamatan ke 1 hingga ke
3, yaitu dari Agustus 2009Mei 2010, Juni 2010Maret 2011, April 2011Januari 2012.
terdaftar dalam kelompok saham LQ-45 di BEI selama periode penelitian secara berturutturut yaitu dari periode pengamatan ke 1 hingga ke 3, mulai Agustus 2009Mei 2010, Juni
2010Maret 2011, dan April 2011Januari 2012, (2) Perusahaan tersebut telah membagikan
dividennya secara berturut-turut selama periode pengamatan ke 1 hingga ke 3, yaitu dari
Agustus 2009Mei 2010, Juni 2010Maret 2011, dan April 2011Januari 2012.
Berdasarkan kriteria diatas, maka terdapat 9 perusahaan yang dijadikan obyek
penelitian tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
(AALI)
2.
(AKRA)
3.
(ASII)
4.
(BBCA)
5.
(ITMG)
6.
(PGAS)
7.
(PTBA)
8.
(UNTR)
9.
(UNVR)
Satuan Kajian
1. Portofolio
Portofolio merupakan kombinasi kepemilikan suatu saham dari beberapa saham
perusahaan yang berbeda, agar investor bisa meraih return optimal sekaligus dapat
memperkecil risiko melalui diversifikasi tanpa mengurangi hasil atau keuntungan.
2. Portofolio Efisien
Portofolio efisien merupakan portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar
dengan risiko tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan return ekspektasi
yang tertentu pula.
3. Portofolio Optimal
Portofolio Optimal merupakan portofolio yang efisien yang memberikan manfaat
maksimal bagi investor. Portofolio optimal akan berisi aktiva perusahaan yang
mempunyai nilai rasio ERB tinggi.
4. Return
Return terdiri dari, yaitu:
a. Return Individual (Ri), merupakan perhitungan tingat keuntungan masing-masing
saham dalam periode pengamatan ke 1 hingga ke 3, yaitu dari Agustus 2009Mei 2010,
Juni 2010Maret 2011, dan April 2011Januari 2012.
b. Keuntungan yang diharapkan/Expected Return (E(Ri)), merupakan perhitungan dari
keuntungan yang diharapkan dari sekuritas-sekuritas (saham-saham) yang
membentuknya dengan proporsi dana yang diinvestasikan pada sekuritas sebagai
faktor pertimbangan untuk berinvestasi.
c. Return Ekspektasi Pasar (E(Rm)), merupakan rata-rata tertimbang dari total
keseluruhan return pasar setiap periode selama jangka waktu penelitian berlangsung.
d. Return Ekspektasi Portofolio (E(Rp)) merupakan rata-rata tertimbang dari return
ekspektasi individual sekuritas yang terdapat dalam portofolio.
5. Beta (i)
Beta merupakan alat pengukur sistematik dari suatu saham terhadap risiko pasar.
6. Alpha (i)
Alpha merupakan nilai ekspektasi dari return saham yang independen terhadap return
pasar.
10
(Jogiyanto, 2000:109)
2. Menghitung indeks keuntungan pasar berdasarkan ILQ-45
( Jogiyanto, 2000:232)
11
b. Menghitung
(Husnan, 2003:105)
c. Menghitung tingkat keuntungan ekspektasi (Expected Return)
(Jogiyanto, 2000:233)
4. Menghitung tingkat risiko pasar
a. Menghitung tingkat risiko pasar (m2)
(Jogiyanto, 2000:240)
b. Menghitung varian dari kesalahan residu (ei2)
(Jogiyanto, 2000:253)
7. Menghitung tingkat pembatas saham atau cut off point (Ci)
dan
(Jogiyanto, 2000:254)
12
Xi
i
( ERBi C*)
ei 2
(Jogiyanto, 2000:258)
9. Menghitung beta portofolio
(Jogiyanto, 2000:247)
10. Menghitung alpha portofolio
(Jogiyanto, 2000:247)
11. Menghitung keuntungan ekspektasi portofolio
(Jogiyanto, 2000:247)
12. Menghitung risiko portofolio
(Jogiyanto, 2000:248)
13. Pembentukan Portofolio Optimal
Dari hasil analisis diatas, maka dapat diketahui pembentukan portofolio yang optimal
berisi dengan aktiva-aktiva yang memiliki nilai rasio ERB tinggi atau nilai ERB>Ci.
Aktiva-aktiva dengan hasil rasio yang rendah tidak akan dimasukkan ke dalam portofolio
optimal. Dengan demikian, diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off point) yang
menentukan batas nilai rasio berapa yang dikatakan tinggi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data Perusahaan yang Menjadi Obyek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data perubahan harga saham
perusahaan yang menjadi obyek penelitian dan disajikan dalam bentuk tabel selama periode
pengamatan ke 1 hingga ke 3, yaitu dari Agustus 2009Mei 2010, Juni 2010Maret 2011,
April 2011Januari 2012 secara bulanan. Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
(1) Perubahan harga saham bulanan masing-masing perusahaan
13
Tabel 2
Harga Saham Bulanan
Periode Pengamatan ke 1 (Agustus 2009-Mei 2010)
Closing
Bulan
Tahun Perusahaan yang tergolong dalam LQ-45 yang menjadi obyek penelitian
Price
Awal
Agustus
2009
Akhir
Awal
September
Akhir
Awal
Oktober
Akhir
Awal
November
Akhir
Awal
Desember
Akhir
Awal
Januari
2010
Akhir
Awal
Februari
Akhir
Awal
Maret
Akhir
Awal
April
Akhir
Awal
Mei
Akhir
AALI
AKRA
ASII
BBCA
ITMG
PGAS
PTBA
UNTR
UNVR
21500
840
30150
4250
24400
3475
13000
13500
10100
19300
870
29300
3775
26500
3500
13600
12950
11600
21050
1050
33350
4625
24250
3650
14100
15600
10700
21500
840
30150
4250
24400
3475
13000
13500
10100
21650
1140
31300
4575
22750
3625
15200
15000
10100
21050
1050
33350
4625
24250
3650
14100
15600
10700
22300
1150
32350
4800
28700
3650
16450
14950
11050
21650
1140
31300
4575
22750
3625
15200
15000
10100
22750
1170
34700
4850
31800
3900
17250
15500
11050
22300
1150
32350
4800
28700
3650
16450
14950
11050
23850
1180
35950
5000
31400
3775
17200
16850
11300
22750
1170
34700
4850
31800
3900
17250
15500
11050
24200
1020
36250
4875
31600
3625
15600
17150
11500
23850
1180
35950
5000
31400
3775
17200
16850
11300
24600
930
41900
5500
38050
4250
17400
18350
12150
24200
1020
36250
4875
31600
3625
15600
17150
11500
22200
1030
47150
5450
39050
4100
18600
19500
13850
24600
930
41900
5500
38050
4250
17400
18350
12150
19850
970
43150
5550
36000
3900
17450
18350
15600
22200
1030
47150
5450
39050
4100
18600
19500
13850
Bulan
Tahun Perusahaan yang tergolong dalam LQ-45 yang menjadi obyek penelitian
Price
Awal
Juni
2010
Akhir
Awal
Juli
Akhir
Awal
Agustus
Akhir
Awal
September
Akhir
Awal
Oktober
Akhir
Awal
November
Akhir
Awal
Desember
Akhir
Awal
Januari
Akhir
Awal
Februari
Akhir
Awal
Akhir
Maret
2011
AALI
AKRA
ASII
BBCA
ITMG
PGAS
PTBA
UNTR
UNVR
19350
1060
48300
5950
37150
3875
17250
18750
17000
19850
970
43150
5550
36000
3900
17450
18350
15600
19500
1190
50700
5950
37500
4050
16700
20150
16950
19350
1060
48300
5950
37150
3875
17250
18750
17000
19650
1230
47600
5800
39200
4000
17500
18400
16100
19500
1190
50700
5950
37500
4050
16700
20150
16950
20700
1510
56700
6700
41600
3850
19450
20450
16850
19650
1230
47600
5800
39200
4000
17500
18400
16100
24900
1510
57000
7000
45200
4050
19650
22200
17450
20700
1510
56700
6700
41600
3850
19450
20450
16850
24150
1460
51900
6050
49050
4300
18700
23000
15000
24900
1510
57000
7000
45200
4050
19650
22200
17450
26200
1730
54550
6400
50750
4425
22950
23800
16500
24150
1460
51900
6050
49050
4300
18700
23000
15000
21700
1440
48900
5650
46300
4225
19750
21350
15050
26200
1730
54550
6400
50750
4425
22950
23800
16500
21850
1560
52050
6300
45700
3550
20050
23200
16200
21700
1440
48900
5650
46300
4225
19750
21350
15050
22700
1470
57000
6950
46200
3900
21000
21700
15300
21850
1560
52050
6300
45700
3550
20050
23200
16200
14
Tabel 4
Harga Saham Bulanan
Periode Pengamatan ke 3 (April 2011-Januari 2012)
Closing
Bulan
Tahun Perusahaan yang tergolong dalam LQ-45 yang menjadi obyek penelitian
Price
Awal
April
2011
Akhir
Awal
Mei
Akhir
Awal
Juni
Akhir
Awal
Juli
Akhir
Awal
Agustus
Akhir
Awal
September
Akhir
Awal
Oktober
Akhir
Awal
November
Akhir
Awal
Desember
Akhir
Awal
Januari
2012
Akhir
AALI
AKRA
ASII
BBCA
ITMG
PGAS
PTBA
UNTR
UNVR
23150
1710
56150
7400
46800
4000
22300
23250
15300
22700
1470
57000
6950
46200
3900
21000
21700
15300
23600
1840
58750
7100
47000
4050
21250
23000
14700
23150
1710
56150
7400
46800
4000
22300
23250
15300
23500
2125
63550
7650
44750
4025
20800
24900
14900
23600
1840
58750
7100
47000
4050
21250
23000
14700
23500
3050
70500
8300
50500
3975
21300
27300
15600
23500
2125
63550
7650
44750
4025
20800
24900
14900
21500
2650
66150
8000
43150
2950
19050
23600
16900
23500
3050
70500
8300
50500
3975
21300
27300
15600
19300
2400
63650
7700
39250
2675
16800
22000
16500
21500
2650
66150
8000
43150
2950
19050
23600
16900
21450
3025
69000
8100
44650
2950
18350
24600
15650
19300
2400
63650
7700
39250
2675
16800
22000
16500
22400
2850
70900
7900
38150
3075
17000
23350
18200
21450
3025
69000
8100
44650
2950
18350
24600
15650
21700
3025
74000
8000
38650
3175
17350
26350
18800
22400
2850
70900
7900
38150
3075
17000
23350
18200
20600
3650
78900
8000
36700
3375
20150
28350
19600
21700
3025
74000
8000
38650
3175
17350
26350
18800
Dalam tabel diatas merupakan data yang menyajikan harga saham awal dan harga
saham penutupan pada setiap akhir bulan dari masing-masing perusahaan yang menjadi
obyek penelitian dalam periode pengamatan ke 1 hingga ke 3, yaitu dari Agustus 2009Mei
2010, Juni 2010Maret 2011, April 2011Januari 2012.
(2) Pembagian deviden perusahaan
Tabel 5
Pembagian Dividen Saham
Periode Pengamatan ke 1 (Agustus 2009-Mei 2010)
Bulan
Agustus
Tahun
AKRA
ASII
BBCA
ITMG
PGAS
PTBA
UNTR
UNVR
905,00
25,00
830,00
110,00
1964,00
154,20
533,40
330,00
399,00
2009
September
Oktober
November
Desember
Januari
2010
Februari
Maret
April
Mei
15
Tabel 6
Pembagian Dividen Saham
Periode Pengamatan ke 2 (Juni 2010 Maret 2011)
Bulan
Juni
Tahun Perusahaan yang tergolong dalam LQ-45 yang menjadi obyek penelitian
AALI
AKRA
ASII
BBCA
ITMG
PGAS
PTBA
UNTR
UNVR
830,00
167,00
470,00
112,50
1202,00
154,44
523,12
590,00
444,00
2010
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari
2011
Februari
Maret
Tahun
April
AKRA
ASII
BBCA
ITMG
PGAS
PTBA
UNTR
UNVR
2011
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
250,00
Oktober
November
Desember
Januari
995,00
225,00
1980,00
157,00
2336,00
134,62
803,94
820,00
2012
Tabel 5-7 menyajikan tentang pembagian dividen saham dari masing-masing individu
saham yang dibagikan secara berturut-turut pada periode pengamatan ke 1 hingga ke 3,
yaitu Agustus 2009-Mei 2010, Juni 2010Maret 2011, April 2011Januari 2012.
(3) Perkembangan Indeks Likuiditas (ILQ-45)
Tabel 8
Indeks Likuiditas (ILQ-45) Secara Bulanan
Periode Pengamatan ke 1 (Agustus 2009- Mei 2010), Periode Pengamatan ke 2 (Juni 2010- Maret 2011),
dan Periode Pengamatan ke 3 (April 2011- Januari 2012)
Periode Pengamatan ke 1
Bulan
Tahun
Juli
Agustus
2009
Periode Pengamatan ke 2
ILQ 45
Bulan
Tahun
454,42
Mei
2010
456,27
Periode Pengamatan ke 3
ILQ 45
Bulan
Tahun
543,59
Maret
2011
ILQ 45
Juni
566,10
April
680,63
659,05
September
483,96
Juli
589,93
Mei
682,25
Oktober
464,20
Agustus
581,31
Juni
690,65
November
476,26
September
651,93
Juli
729,84
Desember
498,29
Oktober
673,42
Agustus
676,26
510,45
November
638,08
September
622,64
Februari
496,03
Desember
661,38
Oktober
675,57
Maret
539,80
Januari
597,85
November
656,41
April
573,37
Februari
614,02
Desember
Mei
543,59
Maret
659,05
Januari
Januari
2010
2011
673,51
2012
692,16
16
Dalam tabel 8 dapat diamati bahwa ILQ-45 mengalami perubahan dari waktu ke
waktu sepanjang periode penelitian. ILQ-45 diperlukan untuk memudahkan dalam
perhitungan tingkat return (Rm) dan risiko yang terjadi di pasar.
(4) Tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Tabel 9
Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Periode Pengamatan ke 1 (Agustus 2009-Mei 2010), Periode Pengamatan ke 2 (Juni 2010Maret 2011),
dan Periode Pengamatan ke 3 (April 2011- Januari 2012)
Periode Pengamatan ke 1
Bulan
Agustus
Tahun
Bulan
Tahun
2010
Periode Pengamatan ke 3
Tingkat Suku Bunga SBI
Bulan
Tahun
2011
6,75%
6,5%
Juni
6,5%
April
September
6,5%
Juli
6,5%
Mei
6,75%
Oktober
6,5%
Agustus
6,5%
Juni
6,75%
November
6,5%
September
6,5%
Juli
6,75%
Desember
6,5%
Oktober
6,5%
Agustus
6,75%
Januari
2009
Periode Pengamatan ke 2
6,5%
November
6,5%
September
6,75%
Februari
2010
6,5%
Desember
6,5%
Oktober
6,50%
Maret
6,5%
Januari
April
6,5%
Februari
Mei
6,5%
Maret
Sumber: PT Bursa Efek Indonesia (BEI)
2011
6,5%
November
6,00%
6,75%
Desember
6,00%
6,75%
Januari
2012
6,00%
Data mengenai aktiva bebas risiko yang digunakan untuk menghitung portofolio
optimal menggunakan model indeks tunggal. Aktiva bebas risiko yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada periode
pengamatan ke 1 hingga ke 3, yaitu Agustus 2009-Mei 2010, Juni 2010Maret 2011, April
2011Januari 2012.
Kemudian, dari semua data yang diperoleh dan telah disusun diatas, agar dapat
mendukung penelitian ini, maka langkah yang dapat dilakukan selanjutnya yaitu memulai
untuk menganalisis data dan melakukan pembahasan terkait penelitian ini.
Pembahasan
Data yang didapatkan dari hasil pengambilan sampel di BEI adalah 9 perusahaan yang
masuk dalam kelompok LQ-45 dan selanjutnya dilakukan analisa. Analisa data yang
digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada dilakukan dengan 13 langkah yaitu
sebagai berikut:
1. Perhitungan tingkat keuntungan dari masing-masing saham
Rumus:
17
Tabel 10
Tingkat Keuntungan Masing-Masing Saham
Periode pengamatan ke 1
No.
Periode pengamatan ke 2
Nama Perusahaan
Periode pengamatan ke 3
Rata-Rata Rit
AALI
0,0885
0,2098
-0,0342
AKRA
0,1831
0,6009
1,1535
ASII
0,4462
0,3309
0,3724
BBCA
0,4638
0,3268
0,2082
ITMG
0,4368
0,2891
-0,1222
PGAS
0,1706
0,0612
-0,0471
PTBA
0,3084
0,2563
0,0419
UNTR
0,3937
0,2221
0,3432
UNVR
0,3673
0,0410
-0,2828
Tabel 11
Indeks Keuntungan Pasar Periode ke t (Rmt)
Periode Pengamatan ke 1
Periode Pengamatan ke 2
Bulan
Agustus
Rmt
Bulan
0,0041
Juni
September
0,0607
Oktober
-0,0408
November
Desember
Periode Pengamatan ke 3
(April 2011 - Januari 2012)
Rmt
Bulan
Rmt
0,0414
April
0,0327
Juli
0,0421
Mei
0,0024
Agustus
-0,0146
Juni
0,0123
0,0260
September
0,1215
Juli
0,0567
0,0463
Oktober
0,0330
Agustus
-0,0734
Januari
0,0244
November
-0,0525
September
-0,0793
Februari
-0,0282
Desember
0,0365
Oktober
0,0850
Maret
0,0882
Januari
-0,0960
November
-0,0284
April
0,0622
Februari
0,0270
Desember
0,0260
Mei
-0,0519
Maret
0,0733
Januari
0,0277
Jumlah
0,1908
Jumlah
0,2117
Jumlah
0,0619
Rata-rata
0,0191
Rata-rata
0,0212
Rata-rata
0,0062
, dan
18
Tabel 12
Alpha, Beta, dan E(Ri) Masing-Masing Saham
Periode Pengamatan ke 1
No.
Periode Pengamatan ke 2
Periode Pengamatan ke 3
Perusahaan
E(Ri)
E(Ri)
E(Ri)
AALI
0,0073
0,0795
0,0088
0,0005
0,9664
0,0210
-0,0089
0,8887
-0,0034
AKRA
0,0032
0,7901
0,0183
0,0293
1,4566
0,0601
0,0969
2,9848
0,1154
ASII
0,0139
1,6085
0,0446
0,0025
1,4455
0,0331
0,0318
0,8763
0,0372
BBCA
0,0340
0,6491
0,0464
0,0020
1,4480
0,0327
0,0162
0,7540
0,0209
ITMG
0,0139
1,5630
0,0437
0,0217
0,3413
0,0289
-0,0226
1,6716
-0,0123
PGAS
0,0000
1,0536
0,0201
0,0036
0,1189
0,0061
-0,0140
1,5065
-0,0047
PTBA
0,0101
1,0867
0,0308
0,0041
1,0161
0,0256
-0,0046
1,4292
0,0042
UNTR
0,0195
1,0409
0,0394
0,0070
0,7184
0,0222
0,0245
1,5814
0,0343
UNVR
0,0276
0,4784
0,0367
-0,0136
0,8353
0,0041
0,0311
-0,4500
0,0283
4. Perhitungan tingkat risiko pasar, varian dari kesalahan residu, dan risiko total
Setiap sekuritas memiliki risiko, untuk mengetahui besarnya risiko pada tiap-tiap
perusahaan, maka dapat menggunakan rumus:
dan
Tabel 13
Varian Pasar (m), Varian Kesalahan Residu (ei), dan Tingkat Risiko
Masing-Masing Sekuritas Saham (i)
Periode Pengamatan ke 1
Periode Pengamatan ke 2
Periode Pengamatan ke 3
No.
Perusahaan
ei
ei
ei
AALI
0,0023
0,0046
0,0680
0,0038
0,0061
0,0982
0,0028
0,0017
0,0629
AKRA
0,0023
0,0109
0,1109
0,0038
0,0108
0,1376
0,0028
0,0053
0,1740
ASII
0,0023
0,0005
0,0794
0,0038
0,0012
0,0957
0,0028
0,0011
0,0574
BBCA
0,0023
0,0022
0,0557
0,0038
0,0021
0,1006
0,0028
0,0012
0,0531
ITMG
0,0023
0,0101
0,1249
0,0038
0,0023
0,0525
0,0028
0,0027
0,1029
PGAS
0,0023
0,0044
0,0829
0,0038
0,0056
0,0755
0,0028
0,0046
0,1045
PTBA
0,0023
0,0029
0,0747
0,0038
0,0071
0,1050
0,0028
0,0028
0,0923
UNTR
0,0023
0,0016
0,0635
0,0038
0,0042
0,0788
0,0028
0,0021
0,0953
UNVR
0,0023
0,0061
0,0815
0,0038
0,0048
0,0865
0,0028
0,0033
0,0624
19
Tabel 14
Return Bebas Risiko (RBR)
Periode Pengamatan ke 1
Periode Pengamatan ke 2
Periode Pengamatan ke 3
Bulan
SBI
Bulan
SBI
Bulan
SBI
Agustus
6,50
Juni
6,50
April
6,75
September
6,50
Juli
6,50
Mei
6,75
Oktober
6,50
Agustus
6,50
Juni
6,75
November
6,50
September
6,50
Juli
6,75
Desember
6,50
Oktober
6,50
Agustus
6,75
Januari
6,50
November
6,50
September
6,75
Februari
6,50
Desember
6,50
Oktober
6,50
Maret
6,50
Januari
6,50
November
6,00
April
6,50
Februari
6,75
Desember
6,00
Mei
6,50
Maret
6,75
Januari
6,00
65,5
Jumlah
Jumlah
65,00
Jumlah
Rata-rata
6,5000
Rata-rata
6,5500
Rata-rata
6,5000
65
RBR
0,0650
RBR
0,0655
RBR
0,0650
Periode pengamatan ke 2
Periode pengamatan ke 3
No.
Perusahaan
AALI
-0,7069
Nilai ERB
-0,0460
AKRA
-0,0591
-0,0037
0,0169
ASII
-0,0127
-0,0224
-0,0317
BBCA
-0,0287
-0,0227
-0,0585
ITMG
-0,0136
-0,1072
-0,0462
PGAS
-0,0426
-0,4996
-0,0463
PTBA
-0,0315
-0,0393
-0,0425
UNTR
-0,0246
-0,0603
-0,0194
UNVR
-0,0592
-0,0735
0,0816
-0,0770
20
Tabel 16
Tingkat Pembatas Saham (Cut off Point) Masing-Masing Saham
Periode pengamatan ke 1
Periode pengamatan ke 2
Periode pengamatan ke 3
No.
Perusahaan
AALI
-0,0022
Nilai Ci
-0,0169
-0,0435
AKRA
-0,0088
-0,0127
-0,0029
ASII
-0,0123
-0,0199
-0,0092
BBCA
-0,0129
-0,0207
-0,0156
ITMG
-0,0129
-0,0220
-0,0223
PGAS
-0,0141
-0,0224
-0,0246
PTBA
-0,0151
-0,0230
-0,0268
UNTR
-0,0160
-0,0243
-0,0256
UNVR
-0,0162
-0,0262
-0,0246
Portofolio optimal akan berisi aktiva-aktiva atau saham-saham yang memiliki nilai
rasio ERB yang tinggi atau sama dengan nilai Ci saham. Sedangkan, nilai rasio yang rendah
tidak akan masuk dalam portofolio optimal. Berikut dapat diketahui saham yang memiliki
nilai ERB > Ci dapat diketahui melalui tabel 17.
Tabel 17
Hasil ERB dengan Nilai Ci untuk Mengetahui Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal
Periode Pengamatan ke 1
Periode Pengamatan ke 2
Periode Pengamatan ke 3
No.
Perusahaan
ERB
Ci
Keterangan
ERB
Ci
Keterangan
ERB
Ci
Keterangan
AALI
-0,7069
-0,0022
Tidak Optimal
-0,0460
-0,0169
Tidak Optimal
-0,0770
-0,0435
Tidak Optimal
AKRA
-0,0591
-0,0088
Tidak Optimal
-0,0037
-0,0127
Tidak Optimal
0,0169
-0,0029
Optimal
ASII
-0,0127
-0,0123
Tidak Optimal
-0,0224
-0,0199
Tidak Optimal
-0,0317
-0,0092
Tidak Optimal
BBCA
-0,0287
-0,0129
Tidak Optimal
-0,0227
-0,0207
Tidak Optimal
-0,0585
-0,0156
Tidak Optimal
ITMG
-0,0136
-0,0129
Tidak Optimal
-0,1072
-0,0220
Tidak Optimal
-0,0462
-0,0223
Tidak Optimal
PGAS
-0,0426
-0,0141
Tidak Optimal
-0,4996
-0,0224
Tidak Optimal
-0,0463
-0,0246
Tidak Optimal
PTBA
-0,0315
-0,0151
Tidak Optimal
-0,0393
-0,0230
Tidak Optimal
-0,0425
-0,0268
Tidak Optimal
UNTR
-0,0246
-0,0160
Tidak Optimal
-0,0603
-0,0243
Tidak Optimal
-0,0194
-0,0256
Tidak Optimal
UNVR
-0,0592
-0,0162
Tidak Optimal
-0,0735
-0,0262
Tidak Optimal
0,0816
-0,0246
Optimal
Xi
i
( ERBi C*) , dan
ei 2
21
Tabel 18
Hasil Proporsi Masing-masing Saham
Pembentukan portofolio optimal terdapat dalam periode pengamatan ke 3
(April 2011 Januari 2012)
No
Saham
E(Ri)
ei
ERB
Ci
C*
Xi
Wi
Wi (%)
AKRA
0,1154
2,9848
0,0053
0,0169
-0,0029
-0,0246
23,3715
2,6
260%
UNVR
0,0283
-0,4500
0,0033
0,0816
-0,0246
-0,0246
-14,4818
-1,6
-160%
TOTAL
8,8897
100%
Perusahaan
Wi
AKRA
2,6
2,9848
7,8379
UNVR
-1,6
-0,4500
0,7317
TOTAL
8,5696
Perusahaan
Wi
AKRA
2,6
0,0969
0,2545
UNVR
-1,6
0,0311
-0,0506
TOTAL
0,2039
22
E(Rm)
E(Rp)
0,2039
8,5696
0,0062
0,2569
= 0,2056 + 0,0001
= 0,2057
13. Pembentukan portofolio optimal
Setelah dilakukan analisis dan pembahasan lebih lanjut terhadap 2 saham perusahaan
yang masuk dalam portofolio optimal yang terdapat pada periode pengamatan ke 3, saham
tersebut memiliki tingkat keuntungan portofolio sebesar 0,2569 dan memiliki risiko (varian)
portofolio sebesar 0,2057.
Gambar 3
Kurva Pembentukan Portofolio Optimal
23
DAFTAR PUSTAKA
Darmadji, T. dan H. M. Fakruddin. 2011. Pasar Modal di Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.
Eko, U. 2008. Analisis dan Penilaian Kinerja Portofolio Saham-Saham LQ45. Jurnal Ilmu
Administrasi dan Organisasi 15(3): 178-187.
Halim, A. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat. Jakarta.
Husnan, S. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi 3. UPP AMP YKPN.
Yogyakarta.
. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi 4. UPP AMP YKPN.
Yogyakarta.
24
Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2. BPFE. Yogyakarta.
. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 4. BPFE. Yogyakarta.
. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. BPFE. Yogyakarta.
Samsul, M. 2006. Dasar Modal dan Manajemen Portofolio. Erlangga. Jakarta.
Subardo, M. E. N. 2010. Pemilihan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model
Markowitz di BEI. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA).
Surabaya.
Sulistiono, S. 2006. Analisis dan Desain Proses Pembentukan Portofolio yang Optimal
Perusahaan yang Go Public pada PT Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial 2(1): 2028.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 5. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Suryantini, N. P. S. 2007. Perbedaan Kinerja Portofolio Berdasarkan Strategi Portofolio Aktif
dan Pasif pada Saham LQ-45 di BEJ. Buletin Studi Ekonomi 12(3): 299-313.
Tandelilin, E. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. BPFE. Yogyakarta.
. 2010. Portofolio dan Investasi, Teori dan Aplikasi. Edisi 1. Kanisius. Yogyakarta.